Puluhan Kendaraan Terjebak 5 Jam
* 3 Warga Tewas, Kerugian Miliar Rupiah Akibat Banjir
Tak hanya mengakibatkan banjir, curah hujan yang terus
meningkat di Provinsi Jambi akhir-akhir ini juga mengakibatkan longsor di
mana-mana. Senin (1/12) pagi, jalan Kerinci-Jambi longsor dan amblas.
Insiden ini terjadi pada Senin (1/12) pagi di desa Bedeng
Tujuh, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci. Akibatnya puluhan kendaran
baik dari arah Kabupaten Kerinci maupun Kabupaten Merangin terjebak di Tempat
Kejadian Perkara (TKP).
Informasi yang diperoleh Harian Jambi dari TKP longsor, ratusan
kendaraan terjebak di lokasi selama lebih kurang 5 jam Pasalnya tidak hanya
jalan yang amblas ruas badan jalan juga tertimbun tanah longsor.
Kapolsek Batang Merangin IPTU Asril, dikonfirmasi wartawan
membenarkan itu. “Sekitar 15 meter jalan aspal runtuh akibat hujan deras tadi
malam,” kata Kapolsek saat dihubungi Harian Jambi, Senin kemarin.
Disampaikannya, jalan yang amblas 15 meter itu tidak bisa
dilewati oleh kendaraan besar. Karena jalan yang tinggal sekitar 1,5 meter dan
pinggirnya jurang. “Dari malam tadi mobil kecil bisa lewat, tetapi Fuso tidak
bisa dan setelah alat berat tiba, pukul 09.00 WIB semua kendaraan sudah bisa
dilewati,” ujarnya.
Ia mengingatkan kepada para pengguna jalan Kerinci-Jambi
untuk lebih berhati-hati, dengan tingginya curah hujan akhir-akhir ini kemungkinan
besar longsor bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi terlebih dahulu.
Seentara itu, bencana banjir yang melanda beberapa wilayah
di Provinsi Jambi akhir-akhir ini telah memakan korban jiwa dan kerugian
materil miliaran rupiah. Ini berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Provinsi Jambi.
Menurut Kepala BPBD Provinsi Jambi, Arif Munandar, Senin (1/12)
kemarin, khusus banjir bandang di Kabupaten Merangin, beberapa pekan lalu kerugian
mencapai Rp 4,5 miliar.
"Kerugian sementara dari hasil laporan yang saya terima
tadi pagi untuk yang di Sungai Tenang, Merangin saja sudah mencapai Rp4,5 miliar,
selain itu banjir bandang di Merangin itu juga menghabiskan 100 hektare sawah
warga dan empat masjid juga terkena banjir," kata Arif.
Selain itu, banjir bandang yang terjadi di Merangin juga
mengakibatkan warga krisis listrik, pasalnya jaringan listrik ke rumah warga
banyak terputus, kata Arif usai menghadiri rapat kesiapsiagaan dan
penanggulangan bencana banjir di wilayah Provinsi Jambi.
Dia mengungkapkan, banjir yang terjadi di beberapa kabupaten
di Provinsi Jambi sejak sepekan terakhir juga telah merenggut korban jiwa,
sampai kemarin kata Arif tiga orang meninggal karena banjir. Satu korban
meninggal di Kerinci dan dua orang di Bungo.
BPBD Provinsi Jambi, kata Arif, juga sudah menyiapkan
bantuan dan mensiagakan peralatan untuk penanggulangan bencana jika
sewaktu-waktu diperlukan. Seperti tenda darurat, kendaraan roda dua, roda
empat, tanki air, perahu karet dan juga family kit.
"Kita sudah siaga dan kita persiapkan peralatan, hanya
saja sampai sekarang belum ada laporan evakuasi pengungsian. Melalui Pak
Gubernur juga sudah disurati Kabupaten/kota untuk siaga banjir, jadi nanti di
Kabupaten/kota juga dilakukan rapat koordinasi lintas dinas-dinas terkait untuk
siaga dan juga penyaluran bantuan. Dinas PU juga dilibatkan untuk menanggulangi
tanah longsor dan juga infrastruktur," jelasnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Ridham Priskap yang
memimpin rapat kesiapsiagaan banjir di Provinsi Jambi mengatakan bahwa untuk
sementara banjir yang terjadi di Kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jambi masih
bisa ditangani oleh Kabupaten/kota.
"Banjir yang di Kerinci, Sarolangun, Merangin, Tebo
masih dalam batas-batas yang tidak terlalu parah hanya lewat berkisar 1-3 jam
dan seketika langsung surut, itu sudah bisa ditanggulangi kabupaten," kata
Ridham.
Kendati demikian, untuk kesiapan logistik Pemprov melalui
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi sudah siap. Kalau
Kabupaten/Kota memerlukan bantuan dari provinsi bupati/walikota bisa langsung
menyurati gubernur. Namun sampai saat ini katanya belum ada Kabupaten/kota yang
mengajukan bantuan logistik ke Pemprov.
Sementara itu dari hasil rapat disebutkan rata-rata
kerawanan yang dihadapi oleh kabupaten/kota di Provinsi Jambi yakni banjir
akibat luapan sungai Batanghari. Selain banjir, untuk wilayah barat seperti
Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun juga rawan terjadi longsor saat musim
hujan seperti ini.
Tak hanya longsor dan banjir, daerah seperti di Kabupaten
Batanghari juga rawan angin puting beliung. Sekda minta agar setiap
kabupaten/kota memetakan kerawanan bencana di daerah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) Jambi, Nurangesti Widyastuty, mengatakan bahwa hujan dengan
intensitas sedang hingga lebat masih terus berpotensi terjadi hingga akhir Desember
dan awal Januari.
Untuk itu dia menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di
bantaran sungai batanghari untuk siaga jika sewaktu-waktu terjadi banjir akibat
limpahan air dari hulu sungai. (Harian Jambi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar