Rabu, 17 Desember 2014

Provinsi Jambi Belum Maksimal Kelola Sumber Daya Laut

Puluhan Kapal Pompong yang diberikan kepada nelayan kurang mampu di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Foto M Thawaf

JAMBI-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi belum maksimal mengelola sumber daya laut di wilayah timur Provinsi Jambi. Potensi PAD dari laut hingga kini masih minim karena daya tangkapan nelayan masih terkendala sarana dan prasarana yang ada. Pemprov Jambi juga meminta para nelayan untuk tetap menjaga kelestarian biota laut di wilayah Jambi.

R MANIHURUK, Jambi

Gubernur Jambi H.Hasan. Basri Agus. (HBA) menjelaskan Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki luas wilayah 5.375,16 Km2 dengan luas daratan 4.990,95 Km2 atau setara dengan 92,85% dan sisanya wilayah lautan seluas 384,21 Km2 atau setara dengan 7,15%.

Dari kondisi tersebut, Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersama dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah dengan potensi maritim, yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Provinsi Jambi. Masyarakat pesisir di dua kabupaten itu agar tetap menjaga kebersihan dan kelestarian laut. 

Hal itu dikemukakan HBA dalam Pelaksanaan Gerakan Bersih Laut yang diistilahkan dengan Pesisir Bersih Lestari (Berseri), bertempat di Kelurahan Kampung Nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Selasa (16/12) siang.


HBA menyebutkan, bahwa kebersihan dan kelestarian laut dan pesisir sangat penting, dalam kaitannya dengan kembang biak ikan dan biota laut, yang tentunya merupakan potensi ekonomi masyarakat.

“Anugerah yang diperoleh ini sudah sepatutnya dapat dikelola dengan sebaik-baiknya. Hal itu guna menjadi daya ungkit dalam percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Bumi Serengkuh Dayung Serentak ke Tujuan,” katanya.

Dikatakan, posisi strategis Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang memiliki Pelabuhan Pengumpul Kuala Tungkal, telah memberikan kontribusi yang relatif cukup besar dalam kegiatan perekonomian, khususnya dalam rangka mendongkrak ekspor Provinsi Jambi, bersama dengan pelabuhan lainnya yang ada di Provinsi Jambi.

Kata HBA, Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang memiliki garis pantai lebih kurang 45 Km, yang terbentang dari Utara di Desa Suak Labu sampai ke Selatan di Desa Sungai Dualap, merupakan potensi yang besar, yang harus terus diupayakan optimalisasi pemanfaatannya.

Disebutkan, kakarakteristik wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang juga ditopang dengan wilayah maritimnya berada pada posisi yang sangat strategis karena langsung menghadap ke Laut Cina Selatan dan termasuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, serta wilayah lautnya relatif aman dalam konteks kebencanaan, yang tentu saja akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.

Namun, HBA mengakui bahwa pemanfaatan potensi wilayah maritim di Provinsi Jambi belum optimal yang tergambar dari sumbangan sektor maritim terhadap makro ekonomi di Provinsi Jambi. Hal itu terkait dengan sarana pendukung aktivitas kemaritiman di Provinsi Jambi belum memberikan pengaruh yang besar jika dibandingkan dengan potensi yang dimiliki.

Guna mengoptimalkan kemaritiman di Provinsi Jambi, HBA mengajak Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur untuk melakukan upaya-upaya strategis.

Seperti dalam rangka menunjang efektivitas dan efisiensi mobilitas produk dan komoditi unggulan, sarana dan prasarana yang diprioritaskan adalah sinergi pembangunan ruas jalan yang menghubungkan kota pelabuhan dengan kota-kota pedalaman, untuk membuka isolasi wilayah. 

Kemudian keberadaan pelabuhan laut yang memadai merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar. “Oleh karena itu, upaya-upaya strategis akan terus dilakukan untuk percepatan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung. Industri angkutan laut dengan segala spesialisasinya perlu mendapat perhatian dan diprioritaskan, karena kebutuhan untuk angkutan ini sangat besar,” ujarnya.

Selain itu, HBA juga mengungkapkan, dalam peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2014 dimana Provinsi Jambi sebagai tuan rumahnya, Menteri Sosial Republik Indonesia telah menyatakan kepada Gubernur Jambi bahwa Kementerian Sosial akan memberikan dua unit mesin penjernih air bagi Provinsi Jambi yang akan diserahkan kepada gubernur.

HBA menambahkan, satu unit mesin penjernih air yang bisa digunakan untuk 200 rumah (sekitar satu kelurahan) tersebut, akan diberikan kepada Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Pada kesempatan tersebut, HBA memberikan bantuan secara simbolis berupa dua paket pengolahan kerupuk kepada dua kelompok usaha wanita pesisir, paket kebersihan dan tong sampah kepada kelompok petani dan nelayan, penyerahan bibit mangrove, kendaraan operasional untuk peternak, dan 100 ekor kambing kepada kelompok peternak Suka Maju Tebing Tinggi.

Tidak hanya menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jambi, kelompok peternak juga memberikan telur bebek kepada gubernur, yakni dari Kelompok Tani Makmur Mandiri dari Sungai Nibung.

Disebutkan, gerakan bersih laut ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memotivasi masyarakat guna menjaga kebersihan dan kelestarian laut, dan dengan laut dan pesisir yang bersih, masyarakat juga yang akan memperoleh manfaatnya.

Sementara Direktur Pesisir dan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, M.Eko Rudianto mengatakan, jangan ada pemikiran dalam masyarakat bahwa laut sebagai keranjang sampah.

Kata Eko Rudianto, kegiatan itu bertujuan untuk mewujudkan laut dan pantai yang bersih guna menunjang kehidupan biota laut, serta meningkatkan arus wisata ke daerah laut dan pesisir.

Eko Rudianto juga membeberkan, kegiatan lain yang bisa dikoordinasikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya Direktur Pesisir dan Laut, yang selama ini belum pernah dilakukan di Provinsi Jambi adalah Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) dan Program Desa Sanitasi.
“Bahwa PDPT merupakan program yang diberikan langsung, bukan dana dekonsentrasi,” katanya.

Bupati Tanjung Jabung Barat, H.Usman Ermulan, mengatakan, kegiatan bersih laut ini sudah menjadi kegiatan rutin dalam rangka Hari Nusantara setiap 13 Desember 2014.

Usman Ermulan menuturkan, tahun 2015, Kabupaten Tanjung Jabung Barat termasuk dalam Seribu Kampung Nelayan Mandiri, yang berarti pengelolaan kelautan dan perikanan serta kemaritimannya akan ditingkatkan.

Usman Ermulan mengungkapkan, pada tahun 2011, Tanjung Jabung Barat memperoleh bantuan berupa pembuatan tanggul-tanggul untuk menyelamatkan kebun-kebun rakyat dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jambi. Usman Ermulan mengakui bahwa pembangunan tanggul tersebut sangat bermanfaat bagi pemanfaatan kebun masyarakat, yang tentunya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Ketua Panitia, mewakili Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Kabid PFDKP, Hernowo, menyatakan bahwa manfaat dari laut yang bersih akan kembali kepada masyarakat.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Provinsi Jambi, Abubakar Zamalia juga ikut serta dalam acara tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Jambi dan rombongan didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Mukhlis, melakukan Panen Perdana Cabai di Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Selasa (16/12) pagi.

Cabai yang dipanen tersebut merupakan usaha Kelompok Tani Bangun Karya yang terdiri dari 16 orang, mengelola lahan seluas 2 Ha, yang ditanam 16.000 batang cabai.

Gubernur sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh kelompok tani tersebut, terlebih karena cabai sering memicu inflasi di Provinsi Jambi.

Pada kesempatan tersebut, gubernur memberikan 16 unit radio untuk 16 orang personil Kelompok Tani Bangun Karya. (*/lee)

Tidak ada komentar: