Kamis, 11 Desember 2014

Sungaipenuh Membara, Gedung SMPN 2 Sungaipenuh Terbakar



HANGUS: Bangunan SMPN 2 Sungaipenuh yang terbakar Rabu (10/12) sekitar pukul 00.30. Api awalnya membakar bedeng lima pintu dibelakang SMPN 2 Sungaipenuh. RIKO PIRMANDO/HARIAN JAMBI

 SUNGAIPENUH- Setelah SMAN 2 Sungaipenuh yang terbakar beberapa waktu lalu, kini giliran SMPN 2 Sungaipenuh yang terbakar Rabu (10/12) sekitar pukul 00.30. Informasi yang diperoleh Harian Jambi di lapangan api awalnya membakar bedeng lima pintu dibelakang SMPN 2 Sungaipenuh.

Api dari rumah bedeng semi permanen di RT 01 Kelurahan Sungaipenuh ini kemudian menjalar
ke SMPN 2 Sungaipenuh. Bedeng dihuni oleh Muslim (55), kemudian Parian (70), Endang Rusrini, (32), Suud (40) dan Si Hen (35). Menurut ketérangan warga setempat, sekitar pukul 00.30 salah seorang penghuni bedeng, Endang Rusrini dibangunkan oleh Suud, penghuni bedeng lainnya.


Suud mengatakan ada kebakaran. Setelah bangun, Endang melihat api dirumah Parian yang sudah membesar. Api lalu menjalar ke SMPN 2 Sungaipenuh dan menghanguskan 6 ruang belajar siswa beserta isinya yang berada di lantai 2 dan lantai 1 gedung sekolah.

Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian sekitar pukul 02.00 dengan bantuan mobil Damkar Kota Sungai Penuh serta dibantu oleh warga sekitar.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Sungaipenuh, Warman mengatakan bahwa ada enam lokal yang hangus terbakar. Ruang kelas yang terbakar adalah kelas IX A, B, C, D dilantai dua dan kelas
VII G dan H. “Kursi, meja teermasuk rapor siswa habis terbakar," ujarnya.

Karena kebakaran, siswa yang ujian hari ini ditunda dan diganti Senin mendatang, sedangkan jadwal ujian Kamis (11/12) tetap dilanjutkan. “Besok ujian tiga shift, biasanya hanya dua shift, karena kebakaran jadi tiga shift," ujarnya.

Sementara itu Kadis Pendidikan Kota Sungaipenuh, Pagaruyung Harahap mengatakan, peristiwa tersebut telah dilaporkan pihaknya ke Kemendikbud dan pihak Kemendikbud akan membantu pembangunan gedung.

“Sudah saya buat laporkan, data dan foto sudah saya email," ucapnya. Mengenai kerugian, pihaknya masih melakukan penghitungan dengan menunjuk konsultan untuk menghitung kerugian. “Kerugian sedang dihitung konsultan," ujarnya.(pir/lee)

Tidak ada komentar: