Jumat, 28 September 2018

Pemkot Jambi Kembali Segel Tiga Gereja di Kota Jambi

Tiga gereja di wilayah RT 07 Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, disegel Satuan Polisi Pamong Praja Pemkot Jambi, Kamis (27/9/2018). Tiga gereja tersebut yakni Gereja Methodist Indonesia Kanaan, Huria Kristen Indonesia (HKI) dan Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA). IST
BERITAKU, Jambi-Tiga gereja di wilayah RT 07 Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, disegel Satuan Polisi Pamong Praja Pemkot Jambi, Kamis (27/9/2018). Tiga gereja tersebut yakni Gereja Methodist Indonesia Kanaan, Huria Kristen Indonesia (HKI) dan Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA).

Penyegelan oleh Sat Pol PP Pemkot Jambi itu berlangsung sekira Pukul 11.30 WIB, setelah dilakukan pertemuan sejumlah pihak terkait menyusul adanya rencana warga setempat melakukan unjuk rasa.

Pertemuan dihadiri Anggota DPRD Kota Jambi, Maria Magdalena, Efron Purba dan Kepala Badan Kesbangpol, Liphan Pasaribu, Kapolsek Kotabaru, serta sejumlah pihak perwakilan gereja, yakni Pdt Paradon Pasaribu (HKI), Pdt Jonathan Kaslir (GSJA) dan Pdt Ojan Tampubolon (GMI Kanaan).



Dalam pertemuan itu disebutkan,  karena bangunan berdiri tanpa izin dan adanya penolakan warga sekitar serta untuk menindaklanjuti keputusan pertemuan mediasi di LAM Kota Jambi, Rabu (26/9/2018).
Tiga gereja di wilayah RT 07 Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, disegel Satuan Polisi Pamong Praja Pemkot Jambi, Kamis (27/9/2018). Tiga gereja tersebut yakni Gereja Methodist Indonesia Kanaan, Huria Kristen Indonesia (HKI) dan Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA). IST
Anggota DPRD Kota Jambi Efron Purba mengatakan, sebenarnya sejak 2003 jemaat gereja sudah berusaha mengurus perizinan, namun tidak pernah didukung oleh warga.

Sementara itu, Liphan Pasaribu, Kaban Kesbangpol Kota Jambi mengatakan bahwa hasil pertemuan ini akan dilaporkan kepada Walikota Jambi.

“Yang jelas pada hari ini pemerintah harus melakukan penyegelan karena sudah menjadi keputusan bersama di Lembaga Adat Kota Jambi,” kata Liphan.

Pdt Ojan Tampubolon (GMI Kanaan) mengatakan, pihaknya merasa kecewa dengan hasil keputusan rapat secara sepihak karena pihak gereja tidak diundang.

“Jika pemerintah tetap menyegel, maka seluruh jemaat akan mendatangi Walikota Jambi menuntut keadilan. Pemerintah Kota Jambi harus menyiapkan tempat untuk beribadah seluruh jemaat gereja yang disegel,” katanya.

Sempat terjadi penolakan dari pihak Jemaat GMII Kanaan atas aksi penyegelan itu. Mereka meminta agar pemerintah menyiapkan fasilitas ibadah di Kantor Walikota Jambi dan menyiapkan 30 bus.

“Jika sampai hari Minggu belum ada keputusan, maka segel akan dibuka oleh jemaat dan melakukan ibadah di gereja,” ujar jemaat yang berkumpul di gereja mereka.

Menanggapi soal penyegelan gereja itu, Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Provinsi Jambi Donny Pasaribu SP mengatakan, ini Momentum Seluruh Gereja dan Jemaat di Jambi Untuk Bersatu dan Duduk Bersama.

“Segera pastikan Kepada Negara dan Pemerintah apakah Umat Kristiani masih Bahagian dari Bangsa Ini Atau Tidak ? Biar semua jelas dan terang benderang. Dan mengingat penyegelan ini menyebabkan hak hak warga Negara sudah dihilangkan, maka sudah sewajarnya semua Umat Kristiani meminta kepada Pemerintah untuk memberikan kenyamanan beribadah kepada seluruh rakyatnya,” katanya.

“Adanya penyegelan dan penolakan keberadaan 4 Gereja di seputaran Simpang Rimbo, dalihnya soal ijin. Hari ini kami merasa bahwa kami tidak ada tempat lagi di Negeri ini. Kami ragu apakah kami masih Bangsa Indonesia ketika hak-hak kami ditiadakan,” kata Donny Pasaribu yang hadir melihat penyegelan itu.

“Ini saatnya aku tak mau berbasa basi untuk meminta orang-orang yang sudah kuanggap dekat seperti saudaraku untuk membantu menyelesaikan ini. Kalaupun persoalan ini tidak tuntas, maka akupun sudah siap mewakafkan Tubuh dan Jiwaku tinggal dilokasi penyegelan,” tegas Donny Pasaribu.(Lee) 

Sumber: Jambipos Online



Tiga gereja di wilayah RT 07 Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, disegel Satuan Polisi Pamong Praja Pemkot Jambi, Kamis (27/9/2018). Tiga gereja tersebut yakni Gereja Methodist Indonesia Kanaan, Huria Kristen Indonesia (HKI) dan Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA). 

Tiga gereja di wilayah RT 07 Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, disegel Satuan Polisi Pamong Praja Pemkot Jambi, Kamis (27/9/2018). Tiga gereja tersebut yakni Gereja Methodist Indonesia Kanaan, Huria Kristen Indonesia (HKI) dan Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA). 

Donny Pasaribu SP.
Pandangan Walikota Jambi H Syarif Fasha Soal Keberadaan Gereja di Kota Jambi 



Jumat, 21 September 2018

Boru Batak Kreatif Penunggu PAUD Berkarya

Ibu-Ibu Boru Batak Kreatif Penunggu PAUD di TK Methodis Kota Jambi, Jumat (21/9/2018). Foto Asenk Lee Saragih.
BERITAKU, Jambi-“Berawal dari melihat, tertarik, bertanya, suka, coba-coba buat. Terus jatuh cinta. Pada akhirnya, mau pesan apa yang mana. Kaka, eda...Inang...monggo di order”. Begitulah tulisan di linimasa akun sosial media (Facebook) Rosdiana Simorangkir dengan membagikan sejumlah gambar dan foto Ibu-Ibu Boru Batak penunggu anak PAUD di TK Methodis Kota Jambi, 14 September 2018.

Gambar itu dia bagikan ke sesama Ibu-Ibu Boru Batak mulai mengisi waktu luang mereka dengan merajut tali kur untuk dijadikan suatu karya bernilai. Mereka yang merajut itu diantaranya Lisbet Sinaga, Sinur Manullang, Putri PuCca Tampubolon, Sondang Sihite, Lyon Stefanus Rohtua Damanik, Mami Mery Tampu, Natalia Pardosi, Vita Lova Situngkir.

Memanfaatkan waktu luang dengan berkarya saat mengantar anak-anak sekolah jarang dilakukan oleh ibu-ibu pada umumnya. Kadang kalau sudah kumpul satu atau dua ibu-ibu yang ada pada benak adalah pasti mereka merumpi dan ngomongin arisan. Namun ada ibu-ibu Boru Batak Kreatif yang tiap hari mengantas anaknya (TK) justru memanfaatkan waktu mereka sembari menunggu anak pulang sekolah dengan menghasilkan karya bernilai jual tinggi.

Setiap pagi, ada suasana rutin di pelataran Gereja Methodis Kotabaru Kota Jambi. Usai mengantar anaknya sekolah di TK Methodis Kotabaru Jambi, ibu-ibu ini duduk dan sibuk dengan kedua tangan mereka merajut benang-benang besar untuk membuat sebuah karya yang bernilai tinggi.


Ternyata mereka adalah Krisna Br Manik, Sondang Sihite dan Meri Sinaga dan belasan ibu-ibu Boru Batak lainnya. Mereka menamai kelompok mereka “Boru Batak Kreatif” Penunggu PAUD. Pagi itu, Jumat Penulis berbincang-bincang santai tentang apa yang mereka lakukan. Ternyata mereka tengah merajut tali kur (benang-benang besar) untuk dijadikan ragam karya, misalnya tas, Bakul dan kerajinan lainnya.

Pengamatan, Jumat (21/9/2018) pagi, usai mengantar anak mereka msuk sekolah, Ibu-Ibu Boru Batak Kreatif ini langsung mengeluarkan tali-tali kurnya untuk dibuatkan buah karya yang bernilai dan bagus. Seperti tas, bakul dan ragam karya lainnya.

Lisbet Sinaga mengaku, awalnya hanya melihat-lihat empat ibu-ibu Boru Batak yang sibuk dengan tali-tali kur untuk dirajut untuk dibuatkan sebuah hasil karya yang bagus. Sembari bercerita, dua tangan saling berganti menarik tali kur untuk dirajut dan memhasilkan tas yang indah. 

“Karena mengisi waktu luang menunggu anak pulang sekolah, saya mulai belajar. Kemudian saya pesan tali kur untuk bahan dan belajar kepada Kakak Sondang Sihite. Dia tidak pelit ilmu, saya diajarin dengan sabar dan lambat laun bisa dengan hasil yang masih polos. Saya sudah membuat tas pesta dengan modal Rp 120.000. Hasilnya bagus dengan karya kita sendiri. Kalau dijual bisa harganya hingga Rp 300.000. Tergantung motif dan kesulitan mengerjakannya,” ujar Lisbet Sinaga yang sudah menggeluti kerajinan itu dua minggu. 

Kini Lisbet Sinaga kembali lagi membuat bakul dengan rajutan tali kur. “Saat ini saya belajar buat bakul. Agar bisa dibawa ke pesta pesta Adat Batak. Motifnya masih dasar, nanti kedepan saya belajar lagi untuk membuat motif bakul dengan Gorga Batak biar ada khasnya,” ujar Lisbet Sinaga.

Sementara Rosdiana Simorangkir mengaku sudah empat bulan menggeluti kerajinan tali kur ini. Bahkan dirinya sudah mulai menerima orderan, meski harus membutuhkan waktu lama untuk sebuah karya.

Kerajinan Berkualitas

“Daripada kami menunggu anak dengan merumpi, lebih baik kami mengisi waktu dengan belajar merajut buat bakul, tas dan kerajinan lainnya. Saya menggeluti ini sudah lama sekali dengan otodidak. Sudah banyak pesanan orang saya kerjakan walau dengan waktu yang cukup lama dengan pengerjaan yang rumit dengan cara merajut manual,” ujar Krisna Manik yang paling senior dalam kerajinan ini. 
Mengerjakan Rajutan Masing-Masing. Foto FB Rosdiana Simorangkir
Menurut Krisna Manik, dirinya sudah menggeluti kerajinan ini hampir 3 tahun. Sudah banyak mengerjakan rajutan dengan ragam bentuk. Mulai dari tas wanita, tas pria, bakul hingga asesoris lainnya. 

Sembari menunggu anak pulang sekolah, Krisna Manik dan Sondang Sihite dan Meri Sinaga dan ibu-ibu Boru Batak Kreatif lainnya asik dengan merajut. Kini Anggota Kelompok Boru Batak Kreatif Penunggu PAUD ini sudah berjumlah 20 orang.

“Mengerjakan satu produk bisa memakan waktu hingga berminggu-minggu, bahkan bisa bulanan. Tergantung dari tingkat kesulitan motif yang kita buat. Ini bahanya benang besar yang kuat dan produk yang dihasilnya cukup baik dan kuat,” ujar Sondang Sihite menambahkan.

Sementara Meri Sinaga mengaku baru menggeluti merajut ini dari ajakan Krisna dan Sondang. “Saya baru belajar dan mengisi waktu menunggu anak pulang dengan merajut tali-tali untuk membentuk suatu produk yang bernilai jual tinggi. Dari pada kami merumpi tak karuan, lebih baik merajut dan membuahkan karya yang berguna,” ujar Meri Sinaga. 

Krisna Manik, Sondang Sihite, Meri Sinaga, Rosdiana Simorangkir, Lisbet Sinaga, Sinur Manullang, Putri PuCca Tampubolon, Sondang Sihite, Lyon Stefanus Rohtua Damanik, Mami Mery Tampu, Natalia Pardosi, Vita Lova Situngkir masih terkendala pada modal untuk mengembangkan usaha kreatifitas mereka. Tapi mereka berencana membuat kelompok “Boru Batak Kreatif” pengrajin rajutan tali kur dan memiliki bapak angkat untuk bisa memasarkan hasil karya mereka. 

Untuk memesan produk rajutan bisa menghubungi Krisna Manik HP 081274842692, Sondang Sihite HP 085242541856 dan Meri Sinaga HP 082306428511, Lisbet Sinaga WA 082177608440. (JP-Asenk Lee Saragih)
Ibu-Ibu Boru Batak Kreatif Penunggu PAUD di TK Methodis Kota Jambi, Jumat (21/9/2018). Foto Asenk Lee Saragih.
Karya Perdana Tas Rajutan Tali Kur Lisbet Sinaga. Foto Asenk Lee Saragih

Karya Perdana Tas Rajutan Tali Kur Lisbet Sinaga. Foto Asenk Lee Saragih




Kamis, 20 September 2018

Catatan Pinggir Perayaan Pesta Jubileum 115 Tahun Injil di Simalungun Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam

Sambutan Ucapan Terimakasih Dari Suku Anak Dalam Hadir di Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam, Minggu 16 September 2018. Guru Freddy Purba sebagai penerjemah bahasa SAD menceritakan soal kehidupan keseharian SAD. Foto Asenk Lee Saragih
Benner Panitia J115 Wil III GKPS Distrik VI di Batam.
BERITAKU, Batam-Perayaan Jubileum 115 (J115) Tahun (2-9-1903-2-9-2018) Injil di Simalungun dilaksanakan secara wilayah tingkat distrik se Indonesia. Pelaksanaan Perayaan J115 Wilayah I dipusatkan di Pematang Raya, Kabupaten Simalungun yang telah berlangsung Minggu 2 September 2018 yang dihadiri sekitar 25 Ribu Jemaat GKPS Distrik 1, II, III dan 9.

Kemudian wilayah II dipusatkan di Gedung Unimed Medan yang telah dilaksanakan Minggu 9 September 2018 yang dihadiri sekitar 10 Ribu Jemaat GKPS Distrik IV, V dan VIII. Sementara Pesta J115 untuk wilayah III dipusatkan di Gedung Gedung Harapan Utama, Kota Batam pada  Minggu 16 September 2018 dihadiri Jemaat dari 15 Resort se Distrik VI yang meliputi Provinsi Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Babel dan Bengkulu.



Sedangkan pelaksanaan Perayaan Jubileum 115 Tahun Injil di Simalungun wilayah IV dipusatkan di Jakarta yang akan berlangsung Minggu 30 September 2018 yang akan dihadiri Jemaat se Distrik VII.

Antusias Jemaat GKPS menghadiri Perayaan Pesta J115 itu sungguh luar biasa, seperti perayaan di wilayah I dan II yang tersiar di social media dan pemberitaan media. Tentunya para Jemaat punya penilaian sendiri makna dari Pesta J115 yang telah berlangsung.

Awalnya Saya tak terbesit sedikit pun untuk bisa hadir di Kota Batam mengikuti Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI. Pasalnya di GKPS Jambi Pendeta GKPS Resort Jambi Pdt Riando Tondang STh telah memberitahukan kalau GKPS Resort Jambi tak mengutus kontingen karena konsentrasi pada Perayaan J115 GKPS Resort Jambi pada Minggu 12 Agustus 2018 lalu. 

Sehingga GKPS Resort Jambi hanya mendapat kabar soal Perayaan Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam. Niat untuk mempersiapkan kontingenpun diabaikan karena begitu padatnya kegiatan di dua Jemaat di GKPS Resort Jambi dan juga soal pertimbangan pendanaan yang tidak sedikit. 
Delegasi dari GKPS Resort Jambi untuk menghadiri Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam diputuskan yakni Pdt Riando Tondang STh, PW Denni R Damanik STh dan Perutusan Sinode Bolon GKPS Resort Jambi dan Anggota Majelis Gereja St Awal JD Damanik SE MM. 

Pada Kamis 13 September 2018 sore, saya tiba-tiba dihubungi St Awal Damanik untuk menggantikan tiket pesawatnya yang sebelumnya sudah dibeli untuk ke Batam. Pada Jumat malam harinya, St Awal Damanik mengantarkan KTP kepada saya untuk memperlancar keberangkatan saya di Bandara karena takut salah tiket salah orang. St Awal Damanik tidak dapat berangkat ke Batam karena ada kegiatan penting Sabtu-Minggu di Jambi yang tidak bisa diwakilkan ke orang lain.

Kamis malam itupun saya mengiyakan tawaran St Awal Damanik meski kondisi akomodasi tak memungkinkan nian. Namun saya yakin kalau untuk kegiatan Gereja, pasti diberikan rezeki. Tapi saya harus berpikir lagi, kalau saya ke Batam tak mungkin tanpa kamera (DLSR). Pasalnya kamera milik saya Nikon D40  sudah sejak dua tahun lalu pensiun dan belum dapat penggangtinya. 

Untung saja Pimred Majalah Holong Online Drs Fendi Sinabutar berbaik hati meminjamkan kameranya sehingga saya ada “senjata” untuk pergi ke Batam. Karena kepergian saya ke Batam dan saya disuruh menggantikan St Awal Damanik untuk bisa mengabadikan kegiatan dan mendokumentasikannya dengan baik. 

Pergi meliput sesuatu kegiatan tanpa kamera, ibaratkan pergi mancing tanpa bawa umpan. Sehingga membawa kamera wajib hukumnya bagi saya agar leluasa dalam melakukan peliputan, meskipun liputan itu hanya bersifat sosial tanpa bayaran. Bisa berangkat ke Batam dengan biaya tiket gratis dan diberikan uang saku Rp 250.000 oleh St Awal Damanik sudah lebih dari cukup bagi saya.

Pada Sabtu 15 September 2018 Pukul 06.15 WIB saya dan Pdt Riando Tondang dan PW Denni R Br Damanik menuju Bandara Sultan Thaha Syaifudin Jambi. Tiba di Ruang Tunggu Bandara kami berjumpa dengan Delegasi dari GKPS Resort Bungo (5 Pemuda Suku Anak Dalam, Pdt Mardison Simanjorang, Guru Suku Rimba Sry Apriani Purba, Repi Br Saragih dan Suaminya Marga Sinaga).

Kamipun bertolak dari Bandara Jambi menuju Batam dengan maskapai Lion Air. Selama perjalanan sekitar 50 menit, kami-pun tiba di Bandara Hang Nadim Batam dan dijemput Panitia Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI Bp Tagor Rodyard Damanik dan Istri Joice Br Saragih (GKPS Nongsa). 

Delegasi GKPS Resort Muarabungo langsung diantar ke penginapan di VenesiA Hotel di Batam Center dan disambut panitia bidang penginapan Ny Bp Bermantuah Sinurat Br Sinaga. 

Sementara Delegasi Jambi diantar bersama Keluarga Bp Tagor Rodyard Damanik dan Istri Joice Br Saragih dan Echa. Sebelum menuju Hotel penginapan, kami diajak sarapan pagi di pusat kuliner di Pasir Putih Batam. Sungguh penyambutan yang baik bagi tamu oleh Panitia. 

Tiba di Hotel VenesiA, rombongan tamu disambut dengan baik dan dipersilahkan beristirahat bersabar untuk menunggu cekin hotel tepat pada Pukul 12.00 WIB. Tiba waktunya seluruh tamu memasuki kamar masing-masing termasuk Pemuda Suku Anak Dalam yang kali pertama naik pesawat dan menginjakkan kaki di Batam dan masuki di hotel berbintang.

Malam Marsombuh Sihol 

Sabtu sore sayapun mempersiapkan diri untuk menuju gedung tempat dilaksanakannya  Malam “Marsombuh Sihol Simalungun”. Tiba di gedung tentunya saya dengan menenteng kamera. Rupanya kehadiran saya diperhatikan panitia untuk tidak hilir mudik mengambil gambar. Undangan yang hadirpun diberikan Nasi Kotak makan malam oleh Panitia (Seksi Konsumsi).
Artis Pendukung Malam Hiburan Marsombu Sihol dan Panitia.
Saat memasuki gedung utama, tiba-tiba saya dihampiri Panitia Dokumentasi Paul Andreas Girsang dan Hepri Gurning. Mungkin dari sosial media mereka mengetahui kebiasaan saya kalau hadir disalah satu kegiatan GKPS atau Simalungun yang suka hilir mudik mengambil gambar. 

“Horas Lawei. Ini Lawei ada ID Card agar Lawei bisa leluasa mengabadikan gambar pada acara ini,” ujar Paul Andreas Girsang seorang Fotografers Profesional itu. 

Sayapun lega dengan perlakuan itu sebagai peliput tanpa diundang Panitia. Soalnya saya pernah pengalaman kurang mengenakkan di Pesparawi Wanita GKPS Se Indonesia di Balai Bolon GKPS Oktober 2017 lalu. 

Saat itu Saya dilarang Panitia mengambil gambar disekitar Panggung karena bukan Panitia. Padahal saat itu saya diundang Khusus oleh Ketua Umumnya St Irjen Pol M Wagner Damanik dengan difasilitasi oleh St Awal Damanik MM. Ternyata kejadian di Balai Bolon GKPS Siantar, tak terjadi di Batam. Terimakasih Panitia Batam.  

Dalam rangkaian Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam, Panitia juga melaksanakan malam Hiburan “Malam Marsombuh Sihol Simalungun” Sabtu 15 September 2018 mulai Pukul 20.00 WIB hingga selesai. 

“Malam Marsombih Sihol” diawali dengan ibadah singkat. Votum dibawakan Pdt Afrizan Haloho. Renungan singkat disampaikan Praeses GKPS Distrik VI Pdt Jaksen Saragih MTh.

“Bersyukur atas berkat Tuhan dan tidak ada lagi kuasa kegelapan sejam masuknya Injil di Simalungun. Kuasa Tuhan menjamah Simalungun dan menyebar hingga ke Batam. GKPS kini bukan lagi hanya milik Simalungun, namun sudah milik semuanya atau lintas etnis,” ujar Pdt Jaksen Saragih. 

Menurutnya, rangkaian Pesta Jubileum juga dirangkai Pesta Marsombuh Sihol sebagai aset Budaya Simalungun yang diabadikan hingga ke perantauan.

“Kini Jemaat GKPS kini menjadi garam dan terang dunia. Keberadaan Jemaat GKPS harus memiliki manfaat bagi sekitarnya. Inilah makna dari Pesta Jubileum 115 Tahun yang dirayakan di Batam. Berkat kuasa Tuhan dan sukacita Jubileum harus disyukuri dengan penuh sukacita,” ucapnya.

Lantunan Lagu Simalungun

Malam “Marsombuh Sihol Simalungun” ini dimeriahkan oleh Artis Simalungun Sapna Sitopu (Sinden Simalungun), Jhon Eliaman Saragih dengan Keyboard Raden Saragih. Kemudian Artis Pendukung ada Lian Purba, Romentika Purba, Yovel Purba dengan Keyboard Joy Girsang dan St James Purba, Sulim Reyvando Damanik. Sementara MC acara yang tak asing lagi di Batam adalah St Jumpa Rajohi Tondang.

Penampilan Artis Simalungun dengan silih berganti mampu membuat Gedung Harapan Utama yang Full AC itu panas dengan goyangan-goyangan badan sekitar 1000 orang masyarakat Simalungun dan simpatisan yang menjadi saksi mata “Marsombuh Sihol Simalungun”. 

Bahkan penampilan Sapna Sitopu dengan Khas Taurtaur Simalungun itu dan Jhon Eliaman Saragih mampu melelang lagu mereka hingga Rp 25 Juta. Malam “Marsombuh Sihol Simalungun” itu juga dihadiri Pucuk Pimpinan GKPS, Ephorus GKPS Pdt Martin Rumanja Purba dan Inang dan Sekjen GKPS Pdt Dr Paul Ulrich Munthe dan Inang. Juga hadir Anggota DPRD I Kepri Sahmadin Sinaga. 

Penampilan memukau dari seluruh artis pendukung mampu membuat suasana meriah dan melepas kerinduan akan kampung Halaman Simalungun. Bahkan Lagu “Inang Pangguruan” yang dilantunkan Jhon Eliaman Saragih juga direques penonton. Saat Jhon Eliaman Saragih melantunkan lagu ini, juga dihadirkan kedepan St Merykani Br Sumbayak yang merupakan istri dari St Djasarmen Purba SH (Anggota DPD RI Dapil Kepri). 

Pada  Malam “Marsombuh Sihol Simalungun”  itu juga diadakan lelang lagu untuk mencukupi pendanaan panitia. Bahkan Ephorus GKPS Pdt Martin Rumanja Purba dan Inang Feat Jhon Eliaman Saragih juga naik panggung bernyanyi dan melelang lagu. 

Pdt Martin Rumanja Purba juga menunjuk beberapa orang seperti St Radiapoh Sinaga, Pdt Riando Tondang STh dan lainnya untuk melelang lagu. Malam “Marsombuh Sihol Simalungun” itu dimeriahkan dengan Manortor. Acara kemeriahan Malam “Marsombuh Sihol Simalungun”  itupun berakhir Pukul 23.30 WIB. 

Ibadah Raya



Ibadah Raya Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam, Minggu (16/9/2018) dimulai Pukul 09.00 WIB. Hampir kursi yang tersedia di dalam gedung berkapisitas 2500 itu penuh oleh Jemaat GKPS Se Distrik VI. 

Persiapan Ibadah diawali himbauan dan ketertiban oleh Pembawa Acara St Jumpa Rajohi Tondang. Sebelum ibadah dimulai, jemaat yang hadir banyak melakukan foto seasian di beground yang disediakan di pintu masuk gedung untuk mengabadikan moment Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam.      
Barisan Prosesi Memulai Ibadah. Foto Asenk Lee Saragih
Ibadah diawali barisan Prosesi Pimpinan Pusat GKPS, Ephorus Pdt Martin Rumanja Purba, Sekjen Pdt Dr Paul Ulrich Munthe, Praeses GKPS Distrik VI Pdt Jaksen Saragih STh, Bupati Simalungun JR Saragih, Panitia Umum St Sahmadin Sinaga SE MM dan Pelaksana dan Fulltimer GKPS Se Distrik VI diantaranya Pdt Riando Tondang STh, Pdt Mardison Simanjorang STh M Hum, Pdt Freddy Purba (SAD), Pdt Afrizan Haloho STh, PW Denni R Br Damanik STh.

Ibadah meliputi Prosesi, Votum oleh Pdt Jaksen Saragih, Nyayian Pdt Sipayung, Refleksi Psalpen 116 Pdt Afrizan Haloho. Keybord saat ibadah oleha Joy Girsang, Koreografer Nyanyian Ibadah Lagu Haleluya No 499: 1-3 oleh Wanita GKPS Baju Aji, Koreografer Nyanyian Ibadah Lagu Haleluya No 402: 1-2 oleh Wanita GKPS Maranatha Tiban, Koreografer Nyanyian Ibadah Lagu Haleluya No 472: 1-2 oleh Jemaat GKPS Gloria Sagulung.

Kemudian Koreografer Nyanyian Ibadah Lagu Haleluya No 453: 1-3 oleh Wanita GKPS Batam, Koreografer Nyanyian Ibadah Lagu Haleluya No 458: 1-2 oleh Wanita GKPS Nongsa, Koreografer Nyanyian Ibadah Lagu Haleluya No 503 : 1-4 oleh Wanita GKPS Tanjung Piyu.

Sedangkan Solis pada Ibadah yakni Yovel Br Purba, St Labansius Saragih, Lian Purba, St Bentul Densatar Damanik, Sapna Sitopu, Jhon Eliaman Saragih. 
Ephorus GKPS Pdt M Rumanja Purba (kanan) Para Juara Gemende Koor dan Panitia Pardamen Sinaga (kiri). 

Usai “Manaksihon Haporsayaon” dilajutkan Sayembara Gemende Koor Se Distrik VI. Lagu “Domma Ondos Banta” Ciptaan Pdt Robert J Saragih MTh LM. Sayembara diikuti lima kontingen diantaranya dari GKPS Resort Batam, Resort Batam Barat, GKPS Resort Pekanbaru, GKPS Resort Marturia Siak, GKPS Resort Tanjung Pinang. 

Ada tiga orang juri pada Sayembara ini diantaranya PW Denni R Br Damanik STh (GKPS Resort Jambi). Acara Sayembara Gemende Koor berjalan dengan baik. Dalam sayembara ini Juara I yakni Tim Paduan Suara GKPS Resort Batam.

Refleksi Suku Rimba

Dalam acara khusus Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI juga menampilkan Refleksi Kehidupan Suku Anak Dalam (SAD) atau dikenal dengan sebutan Orang Rimba Jambi yang diperankan oleh 5 Pemuda SAD. Mereka juga bersaksi terhadap pemberdayaan Guru-Guru dari GKPS yang mau berkorban bagi SAD dalam memberikan pelayanan pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi lewat pertanian.
VG Suku Anak Dalam dengan Gitaris Guru Repi Br Saragih pada Ibadah Raya Pesta J115 Tahun Wilayah III GKPS Distrik VI di Gedung Gedung Harapan Utama, Kota Batam pada  Minggu 16 September 2018 dihadiri Jemaat dari 15 Resort se Distrik VI yang meliputi Provinsi Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Babel dan Bengkulu. Foto Asenk Lee Saragih
Bahkan salah satu dari mereka yang sudah fasih berbahasa Indonesia mengusapkan terimakasih atas perhatian GKPS. “Syalom. Kami mengucapkan terimakasih kepada Guru-Guru dari GKPS, kami bisa hadir di tempat ini. Kami tak pernah bermimpi bisa hadir di tempat ini. Ini berkat Tuhan Yang Maha Esa. Terimakasih Ibu, Terimakasih Bapa semuanya, sungguh luar biasa perhatiannya kepada kami,” ujar perwakilan SAD sembari meneteskan air mata. 

Kesaksian mereka itu, mengundang haru para undangan yang hadir. Bahkan ada yang sampai meneteskan air mata melihat kesaksian SAD tersebut. Lima pemuda SAD itu diiringi gitar dari Guru Rimba Repi Saragih melantunkan dua lagu pujian dalam bahasa Rimba. Sebagai penerjemah baha Rimba ada Guru Freddy Purba yang sudah bertahun-tahun mendampingi SAD di Merangin Jambi.  Pada kesempatan itu SAD juga diajak manortor bersama saat hiburan pesta. 

Kotbah Ephorus 

Pesan Kotbah pada Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam disampaikan oleh Ephorus GKPS Pdt Martin Rumanja Purba. Nats diambil dari Injil Ruth 2: 8-16. Dalam inti Kotbahnya Pdt Martin Rumanja Purba menyampaikan bahwa Orang Simalungun, khususnya Jemaat GKPS harus menjadi Profidence Of God, atau orang yang memuliakan Tuhan.
(Kiri ke Kanan) Doa Berkat Penutup Ibadah: Sekjen GKPS Pdt Dr Paul Ulrich Munthe, Ephorus GKPS Pdt Martin Rumanja Purba, Praeses GKPS Distrik VI Pdt Jaksen Saragih MTh. Foto Asenk Lee Saragih  

“Uhur Subil, Etuk harus dihilangkan dari Simalungun. Kita harus saling mendukung dan bukan menjatuhkan orang lain. Perayaan J115 Tahun Injil di Simalungun yang juga sampai ke Batam ini sebagai bentuk rasa Syukur kita terhadap Tuhan. Bahkan Iman kita sudah dewasa seiring perjalanan 115 Tahun Injil di Simalungun,” ujarnya.

Pada akhir Kotbah, Pdt Martin Rumanja Purba juga mengajak Jemaat untuk bernyanyi bersama Lagu “Elsaday”.  Ephorus GKPS Juga mengucapkan satu Umpasa Simalungun “Halambir Ni Sipolha, Ikuhur Dob Ibolah. Nahape Nini Halak, Inunutma Mar Sikkolah”. Ini makna untuk berjuang untuk kemajuan tanpa mencela dan mencemooh orang lain. 

“Terkhusus nassiam na tading I Batam on mungkin deba mangahapkon sonaha torik ni pargoluhon bani panorang on. Tapi tenger ma uhur nassiam, mulai sadari on magau ma haganup pusok ni uhur pakon paruntulan nassiam. Marhitei Tonduy Napansing na marhorja I bagas hita, tarbahen Naibata do lobih humbani na pinindonta, barang lobih humbani na pinikkironta, halani marhorja do Tonduy Napansing I bagas hita. Selamat Jubileum 115, Damei ni Kristus mangkasomani nasiam haganupan,” demikian kutipan sambutan Pimpinan Pusat GKPS di Buka Acara Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam Minggu 16 September 2018.

Usai ibadah dilanjutkan dengan Hiburan dari artis Pendukung. Acara dipandu oleh MC St Jumpa Rajohi Tondang dan Sy Murni Hotdelina Saragih. Acara demi acara berjalan dengan baik dengan sentuhan creator Bermantuah Sinurat CS.

Pada Hiburan Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam ini juga dihadiri Tagor Napitupulu (Kadis Nakertrans Kepri) mewakili Gubernur Kepri, Bupati Simalungun JR Saragih da 10 kepala dinas Pemkab Simalungun, St Djasarmen Purba SH dan sejumlah undangan lainnya. 

Kata sambutan juga ada dari Bupati Simalungun JR Saragih dan membantu kegiatan itu dengan sumbangan dari Pemab Sialungun melalui GKPS Pusat Rp 100 Juta. Dana yang terkumpul pada acara ini Rp 190 Juta hasil Pesta ditambah Rp 100 Juta dari Pemkab Simalungun.
Foto Bersama Ephorus GKPS, Bupati Simalungun dan Lainnya. Foto Asenk Lee Saragih
“Saya hadir bersama Sekda Simalungun Bapak Gideon Purba dan Para Kadis hari ini, untuk menampakkan kepedulian Pemkab Simalungun terhadap Perayaan J115 Tahun Injil di Simalungun hingga ke Bata mini. Kami berharap bahwa Jemaat GKPS bagian dari pembangunan Simalungun. Generasi Simalungun jauh dari Narkoba. Pemkab Simalungun membantu Panitia karena Bupatinya juga Jemaat GKPS. Kami berharap pengusaha Simalungun di Batam mau berinvestasi di Kabupaten Simalungun untuk kemajuan Simalungun masa depan. Mari kita bangun Kabupaten Simalungun Namajenges In,” ujar JR Saragih.

Pada akhir sambutannya, JR Saragih bersama Sekda Simalungun dan para Kadis melantunkan lagu Simalungun ‘Elvie” dan mendapat saweran dari undangan. Bahkan JR Saragih juga tampak merogoh kantung celananya mengambil uang segepok dan memasukkannya kedalam kotak yang telah disiapkan Panitia di depan. 

Pada kesempatan itu Ketua Umum Panitia dan Panitia lainnya juga memberikan “Surduk Dayok Binatur” kepada Bupati Simalungun JR Saragih dan rombongan sebagai ucapan terimakasih atas kehadiran mereka di  Pesta J115 Wilayah III GKPS Distrik VI di Batam.

Sementara Tagor Napitupulu juga memberikan sambutan dengan inti bahwa GKPS di Batam semakin  berkembang dan meningkatkan pelayanan. GKPS hadir di Batam atau Provinsi Kepri sebagai garam dan Terang dilingkungan sekitarnya. 

Ketua Panitia Pelaksana Pesta Jubileum, Edward Baner Purba, mengatakan, Distrik VI meliputi (Resort: Batam, Batam Barat, Tanjung Pinang, Dumai, Pekanbaru, Jambi, Duri, Palembang, Ujung Batu, Marturia Siak, Bengkulu, Balam, Muara Bungo dan Bagan Batu).

Dikatakan, kebaktian pembukaan dan keakrabannya, sebagai ungkapan syukur atas peringatan masuknya injil ke tanah Simalungun yang dimulai dari tahun 02 September 1903. Dengan masuknya injil di tahun itu, banyak warga Simalungun yang akhirnya mengenal agama. Hal itu karena sebelumnya masyarakat Simalungun hanya mengenal kepercayaan tertentu.

"Ada 15 Resort dalam distrik VI ini. Di Kepri ada tiga resort, yaitu Batam Barat, Batam dan resort Tanjungpinang. Sisanya dari Pekanbaru, Duri, Dumai, Jambi, Palembang, Bengkulu, Ujung Batu," katanya. Dengan mengangkat tema 'Dengan Demikian Tiap Tiap Manusia Kepunyaan Allah. Diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik' yang diambil dari Injil 2 Timotius 3 : 17.

Pada Minggu malam, Panitia juga menjamu makan malam seluruh kontingen yang hadir dari Resort Se Distrik VI. Kemudian secara khusus St Radiapoh Sinaga bersama Keluarga tagor Rodyard Damanik/ Jois Br Saragih juga menjamu makam malam 5 Pemuda Suku Anak Dalam (Orang Rimba) bersama Para Guru mereka. Dua hari kegiatan, Panitia menyediakan Makanan untuk Undangan dengan baik. Selamat Jubileum 115 Tahun Injil di Simalungun. (Asenk Lee Saragih)
Fulltimer GKPS Distrik VI. Foto Asenk Lee Saragih



Video Refleksi Suku Rimba




Duet Sapna Sitopu dengan Jhon Eliaman Saragih

Minggu, 09 September 2018

St Awal JD Damanik Memotivasi Mahasiswa Asal Simalungun di Jambi

Malam Kebersamaan PGKPS Tanah Kanaan Jambi
St Awal JD Damanik SE MM memberikan motivasi kepada para Pemuda Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jemaat Tanah Kanaan Jambi pada acara “Malam Kebersamaan PGKPS Tanah Kanaan Jambi” yang dilaksanakan di Gereja Tanah Kanaan Jambi, Jalan Penerangan, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Sabtu (8/9/2018). Foto Asenk Lee Saragih
BERITAKU, Jambi-St Awal JD Damanik SE MM memberikan motivasi kepada para Pemuda Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jemaat Tanah Kanaan Jambi pada acara “Malam Kebersamaan PGKPS Tanah Kanaan Jambi” yang dilaksanakan di Gereja Tanah Kanaan Jambi, Jalan Penerangan, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Sabtu (8/9/2018). Acara yang diawali Ibadah ini dihadiri sekitar 80 Pemuda GKPS Tanah Kanaan Jambi yang mayoritas Mahasiswa di Universitas Jambi.

Acara “Malam Kebersamaan PGKPS Tanah Kanaan Jambi” yang diprakarsai Pengurus PGKPS Tanah Kanaan Jambi ini juga dirangkaikan dalam penyambutan sekitar 20 mahasiswa baru asal Sumatera Utara sekitarnya, khususnya dari Kabupaten Simalungun.  

Kegiatan dirangkai empat bagian, pertama Ibadah (Partonggoan) yang dibawakan Pendeta GKPS Resort Jambi Pdt Riando Tondang STh, Seminar Motivasi oleh St Awal JD Damanik SE MM yang menjabat sebagai Perutusan Sinode Bolon GKPS Resort Jambi dan Anggota Majelis Gereja (GKPS), Games dan Api Unggun. 

Pdt Riando Tondang STh mengatakan, Puji Tuhan dan terimakasih kepada Pemuda DKPS Tanah Kanaan Jambi yang menyambut dan begitu peduli kepada mahasiswa yang baru di Universitas Jambi.

“Jadi harapan kita, biarlah mereka didalam bimbingan dari pemuda juga bersama orang tua dapat mencapai cita-citanya di Jambi ini. Dengan keberhasilan mereka, bahwasannya pemuda itu adalah asset bangsa dan gereja kita juga. Karena itu sebagai gereja, kita harus sungguh-sungguh kepada mereka,” ujar Pdt Riando Tondang.  

  

Usai ibadah dilanjutkan dengan Seminar Motivasi oleh St Awal Damanik. Pada kesempatan ini St Awal Damanik memberikan materi soal motivasi dalam menggapai ilmu sebagai pokok utama pada mahasiswa. Karena menurutnya, pendidikan itu adalah yang super prioritas, kemudian diselingi dalam berorganisasi di gereja dan kampus. Seminar berjalan diselingi dengan dialog dari pemuda kepada motivator. 

St Awal Damanik juga banyak memberikan motivasi kepada pemuda, khususnya dalam menggapai masa depan yang gemilang, namun tetap mengedepankan Firman Tuhan. Dia juga banyak berbagai pengalaman dan bagaimana melawan rintangan hidup dan memanegemen waktu untuk profesi, usaha, pelayanan dan untuk keluarga.

“Pemuda pemudi ini lagi menempuh pendidikan. Dimana pendidikan itu menempah cara berpikir. Namun mereka juga harus ada penempahan bagaimana personality, antitude, agar mereka boleh menjadi orang-orang yang unggul. Tidak hanya pintar dalam akademik, tapi cakap dalam bergaul dan dalam mengendalikan diri,” ujar Awal Damanik.

“Motivasi-motivasi ini diperlukan bagi mereka. Karena mereka selama ini belum pernah mendengar hal-hal yang luar biasa tentang mimpi-mimpi yang akan mereka capai. Merekakan belum sampai pada hal-hal itu. Itu perlu dibukakan pada mereka, bahwasannya pengetahuan dan keinginan mereka untuk mencapai hal-hal yang baru. Saya percaya, mereka akan menjadi orang-orang unggul ketika mereka punya motivasi yang baik, pengetahuan yang baik dan personality yang baik,” katanya.

St Awal Damanik juga mengucapkan terimakasih kepada Ketua Pemuda GKPS Tanah Kanaan Jambi dan Ketua PGKPS Resort Jambi atas terselenggaranya acara tersebut. Kegiatan ini sangat baik khususnya bagi mahasiswa yang baru di Jambi, karena mereka masih meraba-raba bagaimana persaingan dipenrantauan.

“Mereka perlu orang-orang yang bisa mendorong mereka (mahasiswa baru) lebih berani, lebih baik lagi supaya mereka bisa mampu menjadi orang-orang yang cakep akademis dan juga cakep secara kepribadian. Saya berharap program ini bisa berlanjut dengan mendatangkan pembicara-pembicara atau motivator lainnya,” kata Awal Damanik. 

Pada akhir seminar dilakukan pemutaran dua film motivasi bagaimana seorang orang tua yang berjuang untuk anaknya. Film itu menggugah pemuda hingga ada yang meneteskan airmata. Seminar ditutup dengan Doa oleh St Awal Damanik.  

Usai seminar motivasi dilanjutkan santap malam bersama yang telah disediakan Pemuda GKPS Tanah Kanaan Jambi secara gotong royong. Kemudian untuk mengakrabkan dan saling kenal satu dengan yang lain, Pemuda GKPS Tanah Kanaan Jambi melaksanakan Games dan diakhiri api unggun. (JP-Asenk Lee) 

St Awal JD Damanik SE MM memberikan motivasi kepada para Pemuda Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jemaat Tanah Kanaan Jambi pada acara “Malam Kebersamaan PGKPS Tanah Kanaan Jambi” yang dilaksanakan di Gereja Tanah Kanaan Jambi, Jalan Penerangan, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Sabtu (8/9/2018). Foto Asenk Lee Saragih




























(Ki Ka) Ketua PGKPS Resort Jambi Roy Munthe, St Awal JD Damanik SE MM, Pdt Riando Tondang STh, Ketua PGKPS Tanah Kanaan Jambi Candra Purba pada Acara Malam Kebersamaan Dan Seminar Motivasi Pemuda GKPS Tanah Kanaan Jambi di Gereja GKPS Tanah Kanaan Jambi, Jalan Penerangan, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Sabtu (8/9/2018). Foto Asenk Lee Saragih