Jambi-Jumlah kerugian akibat bencana alam di Jambi selama
tahun 2014 mencapai Rp9,8 miliar lebih. Angka kerugian materi itu disebabkan
oleh bencana seperti kebakaran lahan dan hutan, banjir, longsor dan angin
puting beliung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Jambi Arif Munandar, Rabu (10/12) mengatakan, dari beberapa bencana yang
terjadi itu juga telah menelan korban meninggal sebanyak delapan orang,
sedangkan korban yang mengalami luka hanya satu orang dan dua orang hilang
terbawa arus di Sungai Tebo.
Selama tahun 2014, kebakaran pemukiman terjadi sebanyak 50
kali, kebakaran lahan dan hutan terjadi 33 kali, bencana longsor terjadi tiga
kali, bencana banjir sebanyak tujuh kali dan angin puting beliung terjadi
sebanyak empat kali.
Bencana kebakaran, kata Arif, ada dua jenis, yakni kebakaran
rumah penduduk/pemukiman dan kebakaran lahan dan hutan. Jika ada bencana
kebakaran pasti mengakibatkan kerugian material.
“Bencana yang banyak terjadi selama tahun 2014 adalah bencana kebakaran, pasalnya bencana kebakaran tidak bisa diduga kedatangannya serta banyak diakibatkan kelalaian," katanya.
Ia juga mengungkapkan, dalam menghadapi bencana, BPBD Provinsi Jambi akan mendorong Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) menjadi Peraturan Gubernur (Pergub) serta mendorong Pergub menjadi Perda.
“Bencana yang banyak terjadi selama tahun 2014 adalah bencana kebakaran, pasalnya bencana kebakaran tidak bisa diduga kedatangannya serta banyak diakibatkan kelalaian," katanya.
Ia juga mengungkapkan, dalam menghadapi bencana, BPBD Provinsi Jambi akan mendorong Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) menjadi Peraturan Gubernur (Pergub) serta mendorong Pergub menjadi Perda.
“Pergub nantinya juga akan di dorong menjadi Perda, sehingga
jelas tupoksi kerja BPBD Provinsi sebagai Komando koordinasi bantu yang
disalurkan. Selain itu agar lebih terkordinasi antara pihak kabupaten dan
provinsi," ujarnya.
Arif sangat berharap BPBD dalam menanggulangi bencana harus
ada Perda yang mengikat, sehingga bantuan untuk masyarakat yang menjadi korban
bencana oleh pihak provinsi menjadi jelas," kata Arif.(ant/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar