VOKAL GROUP: Penampilan vocal grup (VG) siswa – siswi Kelas
X SMAN 6 Kota Jambi pada perayaan Natal 6 Kota Jambi di Gereja Methodist
Indonesia (GMI) Moria, Kotabaru, Kota Jambi, Selasa (16/12/2014). R
MANIHURUK/HARIAN JAMBI
MELIRIK PERAYAAN NATAL SISWA KRISTEN DI JAMBI
Antusiasme siswa–siswi Kristen di sekolah – sekolah negeri
dan swasta di Kota Jambi merayakan Natal belakangan ini semakin tinggi. Hal itu
ditandai dengan perayaan Natal siswa – siswi sekolah negeri dan swasta yang
dilaksanakan secara rutin setiap Desember. Jumlah siswa – siswi sekolah negeri
dan swasta yang mengikuti perayaan Natal setiap tahun pun terus bertambah.
Dukungan orangtua dan guru terhadap lerayaan Natal sekolah – sekolah tersebut
juga semakin besar.
R MANIHURUK, Jambi
Suasana riang dengan balutan baju baru dengan tata rias ala
remaja tampak mewarnai siswa–siswi SMAN 6 Kota Jambi yang beragama Kristen pada
perayaan Natal 6 Kota Jambi di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Moria,
Kotabaru, Kota Jambi, Selasa (16/12). Semangat perayaan Natal tampak di wajah
mereka dalam balutan sukacita Natal dalam menyambut kelahiran Juru Selamat.
Perayaan Natal siswa – siswi Kristen Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 6 Kota Jambi di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Moria, Kotabaru,
Kota Jambi, Selasa (16/12) lalu berlangsung semarak. Keceriaan para siswa,
orangtua dan guru mewarnai perayaan Natal tersebut.
Berbagai rangkaian acara yang digelar pada perayaan Natal
yang dihadiri sekitar 150 orang tersebut berlangsung apik dan penuh kreasi.
Perayaan Natal SMAN 6 Kota Jambi tersebut cukup berbeda dengan perayaan Natal
umat Kristen biasanya. Pada perayaan Natal tersebut, para siswa – siswi Kristen
SMAN 6 lebih menonjolkan suka cita melalui penampilan nyanyian (kidung), tarian
dan fragmen.
Sedangkan suguhan liturgi yang bisanya menjadi ciri khas
perayaan Natal hanya ditampilkan
sekilas, yakni hanya sekali. Liturgi itu pun tidak
membacakan ayat-ayat Alkitab mengenai kelahiran Yesus Kristus, sang Juru
Selamat. Tema liturgi terkait dengan pentingnya sikap rendah hati bagi seluruh
manusia dari berbagai profesi.
Hal itu ditampilkan agar manusia sadar bahwa semua profesi
merupakan berkat dari Allah yang harus digunakan dengan baik untuk pelayanan
dan kesejahteraan manusia.
Sedangkan fragmen yang ditampilkan pada Natal tersebut
menyampaikan pesan bahwa sikap memaafkan dalam hidup orang Kristen sangat
penting. Sikapmemaafkan tersebut akan meningkatkan rasa persekutuan dan
persaudaraan. Kemudian fragmen tersebut juga mengingatkan umat Kristen agar
tidak memanfaatkan waktu untuk mencari uang, tetapi umat Kristen perlu
memberikan waktu untuk Tuhan Allah, terutama saat-saat hari raya dan hari –
hari kudus umat Kristen.
Perayaan Natal siswa – siswi Kristen SMAN 6 semakin bermakna
melalui berkat Firman Allah yang ditaburkan Guru Injil (GI) GMI Moria Kota
Jambi, GI Dedi Sitio. Dengan gaya berkhotbah yang cukup luwes dan menarik bagi
kalangan kawula muda, GI Dedi Sitio menekankan pentingnya mewujudkan kasih
dalam kehidupan ini. Umat Kristen perlu mewujudkan kasih kepada sesama karena
Allah telah terlebih dahulu mengasihi manusia melalu kelahiran Juru Selamat
Penebus Dosa, Yesus Kristus.
Supaya bisa mengasihi sesama, lanjut GI Dedi Sitio, siswa –
siswi Kristen harus terlebih dahulu bisa mengasihi diri – sendiri. Tanda –
tanda mengasihi diri sendiri, yakni tidak mudahterlibat tindak kenakalan, kekerasan, tindakan amoral
seperti pergaulan bebas dan penyalahgunaan obat-obat terlarang.
“Kalau kita tidak bisa mengasihi diri sendiri dengan
menghindari segala perilaku amoral dan
asosial, mustahil kita bisa mengasihi sesama manusia. Karena
itu siswa-siswi Kristen atau para remaja/pemuda
Kristen harus menghindarkan diri dari perilaku amoral dan asosial. Hal itu
penting agar generasi muda Kristen di mana pun bisa mereguk kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup di tengah persekutuan yang baik dalam keluarga, gereja dan
masyarakat,”katanya.
Untuk menunjukkan tanda – tanda kasih, tambah GI Dedi Sitio,
generasi muda Kristen, khususnya siswa Kristen di Kota Jambi harus mampu
melaksanakan empat tugas rohani. Keempat tugas tersebut, taat beribadah,
menghormati orangtua, guru dan teman, mencintai persaudaraan dan bersikap
peduli teradap sesama.
Bagian akhir perayaan Natal siswa – siswi Kristen SMAN 6
Kota Jambi tersebut ditandai dengan aksi kasih, yakni pemberian sekuntum
kembang oleh para siswa – siswi kepada orangtua mereka yang hadir pada perayaan
Natal tersebut.
Semangat Natal
Pantauan Harian Jambi di Kota Jambi sejak awal hingga
pertengahan Desember 2014, perayaan Natal sekolah–sekolah cukup semarak.
Semarak Natal tersebut tampak pada perayaan Natal siswa– siswi Sekolah Menengah
Atas (SMA) Xaverius II Kota Jambi di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS)
Kotabaru, Kota Jambi, Senin (6/12/2014).
Sekitar 150 orang siswa – siswi SMA Xaverius II Kota Jambi
penuh sukacita menghadiri Natal tersebut. Semarak Natal juga tampak pada
perayaan Natal Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Jambi di GKPS
Kotabaru Jambi, Jumat (12/12/2014).
Perayaan Natal SMP Negeri 14 Kotabaru, Kota Jambi di Gereja
Injili Seluruh Indonesia (GISI) Kota Jambi juga memberikan kesan mendalam.
Betapa tidak. Perayaan Natal yang dihadiri sekitar 50 orang siswa SMPN 14 Kota
Jambi, para guru dan sekitar 20 orang orangtua siswa berlangsung semarak.
Padahal pelaksanaan Natal dikoordinir oleh anak-anak Kristen di SMP tersebut.
Rangkaian acara Natal SMPN 14 Kota Jambi tersebut cukup menarik, mulai dari
penampilan liturgi, ibadah, vocal grup, tarian dan varia Natal.
Antusiasme para siswa Kristen SMPN 14 Kota Jambi merayakan
Natal juga cukup tinggi. Kendati mereka merayakan Natal di gereja kecil yang
memaksa sebagian siswa harus duduk di lantai, mereka tetap semangat mengikuti
acara demi acara dalam perayaan Natal tersebut.
Renungan Natal yang dibawakan Pendeta Gereja Bethel
Indonesia (GBI) Payoselincah, Kota Jambi, Pdt M Nainggolan pada kesempatan
tersebut juga mampu menghangatkan suasana perayaan Natal. Pesan - pesan Natal
Pdt M Nainggolan untuk para siswa Kristen SMPN 14 dan para orang tua cukup
bagus menjadi perenungan.
Menurut Pdt M Nainggolan, keluarga Kristen, yakni orangtua
dan anak-anak harus terus meningkatkan persekutuan berdasarkan kasih Allah.
Persekutuan dalam keluarga perlu ditingkatkan agar segenap anggota keluarga
bisa mendapatkan berkat Allah, yakni kehangatan kasih – sayang, kedamaian hati
dan kententraman.
“Eratnya persekutuan di tengah keluarga juga menunjukkan
bahwa kasih dan anugerah Allah hadir di tengah keluarga umat Kristen. Artinya
di mana ada kesatuan dan kebersamaan di tengah keluarga di situlah hadir berkat
dan kasih Allah,”katanya.
Pdt M Nainggolan pada kesempatan itu juga mengingatkan agar
para siswa – siswa Kristen SMPN 14 dan orang tua tidak terjerumus pada
penyembahan berhala di era modern ini. Berhala-berhala baru yang banyak
mempengaruhi manusia di era modern ini yang harus dihindari oleh umat Kristen
antara lain, materialisme, hedonisme (kesenangan duniawi) dan kemajuan
teknologi informasi.
“Kita boleh menikmati materi dan kemajuan teknologi sekarang
ini, tetapi jangan sampai kecintaan terhadap materi dan kenimatan duniawi
tersebut melunturkan kecintaan kita kepada Allah. Segala sesuatu yang kita
cintai dalam hidup kita melebihi kecintaan kita kepada Allah, hal itu merupakan
berhala baru yang harus kita tinggalkan,”katanya. (*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar