Selasa, 19 Februari 2013

Sukses Pesta Bona Taon Panjaitan Jambi





Holong : Lagu “Holong” dilantunkan Bernhard Panjaitan (kedua dari kiri) dengan trio asuhannya yakni Trio Altova (Tono Butar-Butar, Fauzan Samosir H), di Pesta Bona Taon Punguan Panjaitan/Boru di gedung Budi Mulia, Minggu (17/2). Tembang yang terinpirasi dari ayat Alkitab 1 Petrus 2 : 17 dan Kolose 3 : 14-15 itu mampu mengalang dana Rp 3 Juta lebih.foto rosenman saragih

 






Jambi, Simantab

Melestarikan budaya dan adat Batak “Dalihan Natolu” lewat pesta Bona Taon (awal tahun) marga-marga perlu dilestarikan. Hal itu diwujudkan Pesta Bona Taon (pesta awal tahun) Punguan (kumpulan) Panjaitan-Boru Se Kota Jambi sekitarnya di Gedung Budi Mulia, Mayang Kota Jambi, Minggu (17/2/13).

Pesta Bona Taon Marga Panjaitan mengambil Visi “terwujudnya kebersamaan Pomparan Raja Panjaitan dalam mengikuti adat istiadat “Dalihan Natolu”. Sementara Misinya, mewujudkan kebersamaan dalam acara suka dan duka, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) atau anggota melalui pelatihan adat “Dalihan Natolu”.

Kemudian misi lainnya meningkatkan kesejahteraan anggota dan punguan (kumpulan marga) melalui kegiatan-kegiatan atau usaha produktif dan donator, mengembangkan punguan dalam melaksanakan program pembangunan, mendukung pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan sesuai dengan SDM yang dimiliki.

Misi yang tak kalah pentingnya yakni menciptakan pemahaman untuk menyesuaikan dengan lingkungan sebagaimana ungkapan mengatakan “Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung” dengan tidak meninggalkan silaturahmi dengan mengabadikan Budaya dan Adat Batak “dalihan Natolu”.

Demikian dikatakan Ketua Umum Punguan Marga Raja Panjaitan Dohot Boru se Kota Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM/ Dra Suriantini br Silaen pada acara pesta bona taon Panjaitan se Kota Jambi yang
dihadiri sekitar 350 KK (1000 orang anggotanya di gedung Budi Mulia, Mayang Jambi, Minggu (17/2/13).

Pesta Bona Taon Punguan Panjaitan se Kota Jambi diawali dengan kebaktian singkat yang dipimpin oleh Pdt R Panjaitan / Br Sinaga (Gereja Methodis Jambi). Pdt R Panjaitan mengambil Nats Firman dari Tema Pesta Bona Taon Panjaitan “Hiduplah dalam persaudaraan yang rukun di sanalah berkat Tuhan Tercurah (Mazmur 133: 1-3).

Inti dari kotbah yakni agar kumpulan marga Panjaitan di Jambi hidup rukun dan berdampingan serta saling tolong menolong. Diharapkan juga kumpulan marga Panjaitan dan kerabatnya harus mampu hidup 3M, Marlasni roha (bersuka cita), Mengucap syukur dan Martamiang (berdoa).

Ketiganya harus saling beriringan agar kehidupan kumpulan marga Panjaitan se Kota Jambi saling tolong menolong dan saling mengasihi. Pdt R Panjaitan juga mengajak agar marga Panjaitan tidak akan lupa untuk berdoa. Karena doa merupakan kekuatan dalam berkarya.

Kemudian Bernhard Panjaitan menambahkan motto 3M yakni Marsijalangan (berjabat tangan), Menjalankan punguan Panjaitan dan Melestarikan Adat “Dalihan Natolu”. Ketiganya harus terwujud dalam kumpulan Panjaitan dan kerabatnya. Selanjutnya “3S” Senyum, Salam dan Sapa” sesama anggota.

Pengurus Panjaitan Jambi medio November 2012-Januari 2013 juga telah melaksanakan Pendidikan Internal Adat Dalihan Natolu. Setidaknya ada 20 orang peserta yang ikut dan diserahkan Sertivikat kegiatan tersebut. Pendidikan itu sebagai kaderisasi “Raja Parhata”

Pesta-Pesta Adat Batak khususnya anggota Punguan Panjaitan di Jambi.Disebutkan, selain melestarikan Adat Batak “Dalihan Natolu”, pesta Bona Taon Panjaitan/Boru se Kota Jambi juga sebagai ajang memupuk
generasi muda Batak untuk cinta terhadap budaya, adat dan bahasa Batak.

“Selama ini generasi muda Batak sudah banyak tidak tahu bahasa Batak. Sehingga melalui pesta bona taon, agar anak-anak juga turut serta menghadirinya. Orang tua juga dihimbau untuk mengajari bahasa Batak terhadap anaknya,” ujar pencipta lagu “Holong” ini.

Menurut Bernhard Panjaitan, pesta bona taon juga sebagai ajang untuk membangun kaderisasi untuk mengabadikan adat Batak. Kemudian sebagai ajang mempererat tali silaturahmi di keluarga besar marga Panjaitan/Boru.

“Punguan marga Panjaitan se Kota Jambi harus mampu mewarnai pembangunan Provinsi Jambi sesuai dengan Visi dan Misi Gubernur Jambi “Jambi Emas 2015”. Punguan Panjaitan juga harus dikenal masyarakat luas di Provinsi Jambi. Sehingga seperti orang Jakarta mengatakan, Panjaitan itu “Pantas Jadi Panutan”, benar-benar terwujud,”katanya.

Usai membacakan Puisi “Viva Panjaitan” dan Lagu Yel-yel Panjaitan, Bernhard Panjaitan melantunkan lagu  Lagu “Holong” ciptaannya bersama trio asuhannya yakni Trio Altova ( Tono Butar-Butar, Fauzan Samosir H). Tembang yang terinpirasi dari ayat Alkitab 1 Petrus 2 : 17 dan Kolose 3 : 14-15 itu mampu mengalang dana Rp 3 Juta.

Pengurus Punguan Panjaitan/Boru se Kota Jambi juga memberikan hadiah bagi pelajar (SD, SMP, SMA) berprestasi dari anggota kumpulan. Hadiah itu diserahkan Ir E Panjaitan/br Pangaribuan, untuk memotivasi anak didik di marga Panjaitan untuk lebih berprestasi di sekolah masing-masing.

Pesta bona taon itu juga diadakan tor-tor dalam mencari dana. Penampilan Trio Altova dan Trio Rhumba Musik dengan tembang-tembang Batak membuat susana pesta tersebut meriah. Terkumpul dana puluhan
juta rupiah untuk kepentingan organisasi Punguan Panjaiatan tersebut.

Pada kesempatan itu, juga hadir salah satu kandidat Calon Walikota Jambi yakni Effendi Hatta/ D br Sembiring. Kandidat yang digadang-gadang Partai Demokrat ini kini menjabat sebagai Ketua DPRD
Provinsi Jambi.

Punguan Panjaitan Jambi juga menyematkan “Ulos Holong” kepada Effendi Hatta dan istri sebagai ucapan selamat dating di Pesta Bona Taon Panjaitan Jambi. Kemudian istrinya Doris Br Sembiring menyumbangkan lagu “Boru Panggoaran” feat cucu putrid Siagian/br Panjaitan dan mampu dapat sumbangan Rp 1,2 juta.

Effendi Hatta berpesan agar masyarakat Jambi asal Sumatera Utara (Batak) hidup berdampingan dengan rukun dengan etnis lain di Provinsi Jambi serta ikut dalam mendukung pembangunan Provinsi Jambi.   (rosenman manihuruk)


Tidak ada komentar: