Minggu, 22 September 2013

Pelabuhan Ujung Jabung Timur Menunjang Transportasi Segitiga Emas Perekonomian Indonesia


Master Plan Dermaga Ujung Jabung

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ir Bernhard Panjaitan MM.Foto Asenk Lee Saragih
Dermaga Penumpang Ujung Jabung
Pelabuhan Ujung Jabung Tanjabtim, Provinsi Jambi.
Areal Pelabuhan Ujung Jabung Tanjabtim, Provinsi Jambi.
Jambi, BERITAKU

Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Provinsi Jambi merupakan sarana penunjang transportasi sehitiga emas perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia). Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perhubungan Provinsi Jambi kini optimis guna mewujudkan pelabuhan kebanggaan Provinsi Jambi itu nantinya.

 Praktek spekulasi pembebasan lahan bakal menjadi kendala utama dalam rencana pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Timur, Tanjung Jabung Timur sebagai pelabuhan samudera di Provinsi Jambi. Rencana pembangunan Ujung Jabung yang telah menjadi program prioritas nasional itu tidak akan mulus jika spekulan bermain dalam pembebasan lahan pelabuhan dan akses jalan infrastruktur menuju pelabuhan.

Pembangunan pelabuhan itu guna menunjang transportasi laut di Segitiga Emas Perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia), mendapat dukungan penuh dari Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto. 

Pelabuhan itu tidak hanya untuk kemajuan ekonomi  Jambi, namun pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga akan meningkatkan situasi keamanan di wilayah Jambi. Pasalnya, Jambi ditargetkan akan memiliki Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).

Hal itu disebutkan Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto saat ekspose rencana Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Jumat (20/9/13).

Hadir pada ekspose itu, Wakil Gubernur Jambi H Fachrori Umar, Sekda Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin, Wakapolda Jambi, Wakil Bupati Tanjabtim, Ambo Tang, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan, Kepala Bappeda Provinsi Jambi Fauzi Ansori, dan Kepala SKPD dan instansi terkait lainnya.

Menurut Arief Rudianto, pemerintah daerah harus mengantisipasi munculnya spekulasi dalam pembebasan lahan. “Spekulan ini menjadi kendala utama karena disaat program ini mulai disetujui, masyarakat membuat harga lahan diluar kewajaran. Ini harus diantisipasi sejak dini. Yang tadinya proses bisa sebulan, namun bisa jadi seratus tahun akibat ulah spekulan ini,”katanya.

Disebutkan, dari segi Militer, Ujung Jabung bisa sebagai Lanal pengamanan Selat Malaka dan AlQ1. Pelabuhan Ujung Jabung merupakan prioritas karena bisa menjadi pelabuhan alternative di wilayah Timur Sumatera Bagian Selatan.
Sekda Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin mengatakan, rencana pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur bakal berdampak luas.

Disebutkan, Pangarmabar, Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto menyetujui usulan tersebut karena kawasan Ujung Jabung dapat menjadi Lanal karena dapat melihat lalu-lalang kapal di Laut China Selatan.

Menurut Sekda, pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Timur sebagai pelabuhan samudera di Provinsi Jambi menjadi program prioritas nasional. Pembangunan pelabuhan itu guna menunjang transportasi laut di Segitiga Emas Perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia).

Disebutkan, dalam acara Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (MUSRENBANGNAS)  Tahun 2013, pelabuhan Samudera di Ujung Jabung, sesuai dengan hasil kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan program prioritas nasional.

“Pelabuhan Samudera Ujung Jabung merupakan cita-cita untuk untuk memajukan Provinsi Jambi. Pelabuhan Samudera Ujung Jabung ini menjadi cita-cita rakyat Jambi, cita-cita kita, cita-cita kami para pemimpin, baik Gubernur (Jambi), Bupati Tanjabtim, dan seluruh bupati se Provinsi Jambi,”katanya.

Kepala Bappeda Provinsi Jambi Fauzi Ansori mengatakan, bahwa arah kebijakan Pembangunan Nasional dan pembangunan daerah disusun berdasarkan isu strategis daerah yaitu masalah kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan infrasuktur, itu yang akan didorong kedalam APBD Provinsi dan Kab/kota dan APBN.

Saat ini telah dikucurkan dana pada APBD 2013 sebesar Rp 28 Miliar. Dana itu Rp 8 miliar untuk pembebasan aeal pelabuhan dan Rp 20 Miliar untuk pembangunan akses jalan dari Desa Simpang, Muarojambi ke Pelabuhan Ujung Jabung sepanjang 138 kilo meter.

“Pembangunan Ujung Jabung merupakan proyek berkesinambungan yang dimulai sejak 2012 hingga 2020. Pelabuhan ini menjadi tiga pelabuhan, pertama pelabuhan CPO, Penumpang dan Lanal TNI AL. Skala prioritas adalah Pelabuhan CPO karena sangat mendesak. Soal pendanaan akan bersinergi dengan APBN mengingat dana APBD Provinsi Jambi terbatas,”kata Fauzi Ansori.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM menambahkan Pembebasan lahan pelabuhan kini tinggal menunggu putusan BPN Tanjabtim dan tahun ini bakal dibayarkan.

“Dalam waktu dekat ini pembebasan lahan sudah selesai. Luas pembebasan lahan 1,013,226.066 M2, luas fasilitas pelabuhan di darat 101.322607Ha. Kini feasibility study  (studi kelayakan), desain, Amdal, DED (Detail Engineering Design) dan juga termasuk jembatan menyeberangi Simpang Datuk dalam proses berjalan,”katanya.

Wakil Bupati Tanjabtim, Ambo Tang mengatakan, Pemkab Tanjabtim telah mencadangkan lahan 4.200 hektar untuk lokasi pelabuhan tersebut. Pemkab Tanjabtim juga mengapreasiasi kerjasama antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dalam rangka mewujudkan pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung. (Asenk Lee Saragih)

Tidak ada komentar: