Gubernur Jambi Dorong Realisasi Pembangunan Ujung Jabung
Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo, mengatakan
bahwa Kemaritiman akan mengupayakan pelabuhan Ujung Jabung di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, Jambi, yang sudah mulai dibangun masuk peta tol laut. Sementara
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) terus mendorong percepetan pembangunan
Pelabuhan Samudera Ujung Jabung.
R MANIHURUK, Jambi
Pernyataan tersebut diungkapkannya usai menghadiri peringatan
puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Jambi bersama Menteri
Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (20/12).
Dikatakan Indroyono, jika pelabuhan itu sama-sama
diperjuangkan tentu itu bisa masuk tol laut, kata dia Kemaritiman menunggu
Gubernur Jambi untuk hadir di Jakarta membahas itu.
“Ya sekarang kalau kita perjuangkan sama-sama tentu bisa, kalau kita prioritaskan ya bisa masuk. Saya menunggu pak Gubernur untuk hadir di Jakarta, tahun 2015 kita upayakan masuk tol laut," kata Indroyono.
“Ya sekarang kalau kita perjuangkan sama-sama tentu bisa, kalau kita prioritaskan ya bisa masuk. Saya menunggu pak Gubernur untuk hadir di Jakarta, tahun 2015 kita upayakan masuk tol laut," kata Indroyono.
Terkait penunjang pelabuhan seperti kawasan industri, Menko
Maritim mengatakan jika sudah ada listrik industri tentu akan masuk, jika tetap
membuat kawasan industri namun tidak ada listrik, kata dia sama saja dengan
bohong. Untuk itu dia meminta berbagai pihak untuk sama-sama mendorong agar
listriknya masuk.
“Jadi kalau pembangkit listrik rencananya di Jambi ini tidak
selesai persiapan perizinannya, ya belum bisa dimulai. Jika listriknya nyala,
kawasan industri tentu akan jalan, yuk mari kita sama-sama dorong agar
listriknya cepat jalan," ujarnya.
Disinggung masih maraknya pencurian ikan di laut, dia
mengatakan penanggulangan dan penindakan tegas sudah dilakukan sesuai intruksi
Presiden RI, Joko Widodo.
“Itu sudah dilaksanakan ya, penanggulangannya sudah di
lakukan. Kalau pencurian dengan 'trawl' itu dilarang, ada undang-undangnya,
apalagi kalau 'trawl' dengan dua kapal, lebih dilarang lagi," tegasnya.
Dirinya meminta kepada nelayan agar rajin melaporkan hal
itu, Presiden pun katanya sudah memerintahkan agar patroli laut ditingkatkan.
Jika kapal patroli laut kekurangan bahan bakar itu akan diberi agar hasilnya
semakin nyata.
Selain itu katanya, patroli udara juga ditingkatkan,
angkatan udara yang mempunyai pesawat udara Maritim akan ditambah jumlahnya dan
ditingkatkan operasi jam terbangnya. Jadi katanya, jika ada yang melapor
patroli sudah siap.
Pemancangan Tiang Pertama
Sementara pada Kamis 20 November 2014 lalu merupakan hari
bersejarah untuk Pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung di Desa Sei Itik Ujung
Jabung, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Hari itu Gubernur Jambi
H Hasan Basri Agus bersama Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan
Laut Kementerian Perhubungan RI Ir Adolf R Tambunan melakukan Breaking atau
pemancangan tiang pertama Pelabuhan Laut Ujung Jabung.
HBA juga terus mendorong percepetan pembangunan Pelabuhan
Samudera Ujung Jabung. Gubernur Jambi bersama instansi terkait sudah melakukan
rapat koordinasi beberapa kali terkait dengan percepatan pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung tersebut. Tol laut yang direncanakan oleh Presiden Jokowi tahun
2014-2019 ini, Jambi termasuk bagian dari tol laut tersebut.
Bahkan HBA sudah menemui Wakil Presiden Republik Indonesia
H.Muhammad Jusuf Kalla guna mengkonsultasikan percepatan pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah dilihatkan proses
pembangunan Ujung Jabung.
HBA juga hingga membuka peta, menunjukkan lokasi pelabuhan
Ujung Jabung, yang langsung menghadap laut lepas. “Insyaallah, nanti pada bulan
November ini akan mulai dipancang pembangunan pelabuhan Ujung Jabung. Kita juga
mengharapkan dorongan dari beliau dalam rencana pembangunan Ujung Jabung
ini," jelas HBA belum lama ini.
Menurut HBA, Pemprov Jambi mengharapkan, tol laut yang
direncanakan oleh Presiden Jokowi tahun 2014 - 2019 ini, Jambi termasuk bagian
dari tol laut tersebut.
Selain Wakil Presiden, Gubernur Jambi HBA didampingi Kepala
Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ir P Bernhard Panjaitan MM dan Asisten II
Sekda Provinsi Jambi, H.Haviz Husaini, juga telah menemui Menteri Perhubungan
(Menhub) Republik Indonesia Ignasius Jonan di Kantor Menteri Perhungan Republik
Indonesia, Jakarta, Rabu 5 November 2014 lalu.
Dalam pertemuan yang berlangsung relatif singkat ini dan
pada intinya gubernur memohon dukungan Menhub untuk pembangunan Pelabuhan
Samudera Ujung Jabung. Selain itu, HBA juga mengundang secara langsung Menhub
untuk hadir dalam pemancangan pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung yang
Kamis 20 November 2014 ini melakukan Breaking atau pemancangan tiang pertama
Pelabuhan Laut Ujung Jabung oleh Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Ir Adolf R Tambunan.
Tercermin dalam pertemuan itu respon Ignasius Jonan sangat
positif terhadap pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung. Ignasius Jonan
mengungkapkan, meskipun dirinya baru sepuluh hari kalender menjabat sebagai
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, namun dalam serah terima pekerjaan
dengan Menteri Perhubungan sebelumnya, EE Mangindaan, dirinya sudah mengetahui
dan bahkan sudah membaca rencana pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung.
Menurut mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia ini, bahwa dia
akan berusaha untuk melakukan pembangunan secara merata di daerah, jangan hanya
menumpuk di Pulau Jawa. "Pembangunan infrastruktur jangan menumpuk di
Jawa, kita ini NKRI," ujar Ignasius Jonan.
Ignasius Jonan mengemukakan, dalm konsep pembangunan tol laut yang direncanakan oleh Presiden Republik Indonesia, H.Joko Widodo (Jokowi), dari ujung Barat sampai Ujung Timur laut di Indonesia harus ada arus lalu lintas kapal secara rutin. Baik yang mengangkut orang maupun yang mengangkut barang. Untuk itu infrastruktur lalu lintas laut dari ujung Barat sampai ujung Timur Indonesia harus dibenahi, termasuk pelabuhan.
Ignasius Jonan mengemukakan, dalm konsep pembangunan tol laut yang direncanakan oleh Presiden Republik Indonesia, H.Joko Widodo (Jokowi), dari ujung Barat sampai Ujung Timur laut di Indonesia harus ada arus lalu lintas kapal secara rutin. Baik yang mengangkut orang maupun yang mengangkut barang. Untuk itu infrastruktur lalu lintas laut dari ujung Barat sampai ujung Timur Indonesia harus dibenahi, termasuk pelabuhan.
Menteri Perhubungan RI sebelumnya EE Mangindaan saat
kunjungan kerja ke Jambi Senin 6 Januari 2014 yang bertepatan dengan HUT
Provinsi Jambi, mengatakan, Pelabuhan Laut Ujung Jabung ini akan dikonekkan
dengan Pelabuhan Tanjung Siapiapi, Sumatera Selatan, Pelabuhan Dumai dan
Pelabuhan Riau. Dari 14 pelabuhan di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Jambi,
belum ada pelabuhan utama di Jambi.
Disebutkan, dari 14 pelabuhan itu, 10 diantaranya hanya
pelabuhan pengumpan. Sehingga mulai 2014 sesuai dengan SK Menteri Perhubungan
dan Persetujuan DPR RI, Pelabuhan Laut Ujung Jabung, Provinsi Jambi akan
dijadikan Pelabuhan Utama.
“Pelabuhan Ujung Jabung sebagai kekuatan Sumatera dalam
koridor Sumatera Percepatan Pembangunan Ekonomi Provinsi Jambi dalam kerangka
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Ujung Jabung nantinya merupakan sarana penunjang transportasi segitiga emas
perekonomian Indonesia, Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia,” katanya.
Menurut EE Mangindaan, nantinya Pelabuhan Ujung Jabung,
nantinya akan ada dermaga Cargo ,BBM, CPO, Batubara, Penumpang. Dirinya juga
mengatakan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang mendukung lewat
pembebasan lahan seluas 200 hektar untuk pelabuhan tersebut.
“Kedatangan saya bersama tiga Dirjen Kemenhub sebagai bukti
dan komitmen bahwa Pembangunan laut Ujung Jabung Timur harus diselesaikan
secara bertahap,” katanya.
Saat itu EE Mangindaan juga menghadiri Rapat Paripurna
Istimewa HUT ke 57 (6 Januari 1957- 6 Januari 2014) Provinsi Jambi di DPRD
Provinsi Jambi.
Akses Ekonomi Masyarakat Jambi
Gubernur Jambi HBA mengajak setiap elemen masyarakat untuk
turut mensukseskan pembangunan pelabuhan Ujung Jabung ini. Dikatakan Gubernur
HBA, Pelabuhan Ujung Jabung tersebut dibangun sebagai langkah mensejahterakan
rakyat di Provinsi Jambi, yang pada akhirnya nanti bisa dijadikan urat nadi
perekonomian di Provinsi Jambi.
“Marilah sama-sama kita sukseskan pembangunan Pelabuhan
Samudera Ujung Jabung ini, tidak ada kepentingan politis sama sekali di
dalamnya, semata-mata untuk kepentingan masyarakat Jambi," ujar HBA.
Menurut dia, dengan ditetapkannya pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) dipastikan nantinya akan banyak potensi ekonomi yang
dapat dinikmati oleh masyarakat Provinsi Jambi.
Terpisah, Kadishub Provinsi Jambi Ir Bernhard Panjaitan MM
menambahkan, pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Timur telah mulai direncanakan
untuk dikembangkan sejak tahun 2011. Pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung
telah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi tahun
2013-2033.
Disebutkan, sesuai masterplan dana yang dibutuhkan untuk
membangun Pelabuhan Laut Ujung Jabung Timur mencapai kurang lebih Rp 2 triliun.
Maka pembangunan pelabuhan itu akan dibangun secara bertahap hingga dapat
dioperasikan secara minimal.
Berdasarkan Perda No 10 Tahun 2013 tanggal 4 Juli 2013 dan
ditetapkan dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagai Pelabuhan Pengumpan
pada tahun 2015-2020 dan sebagai Pelabuhan Utama pada 2020 sesuai Surat
Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 414 Tahun 2013 tanggal 17 April 2013.
“Sesuai dengan masterplan Pelabuhan Ujung Jabung yang telah
disusun, Pelabuhan Laut Ujung Jabung direncanakan menjadi pusat distribusi dan outlet
Provinsi Jambi. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan
ada tiga item,” ujarnya.
Sejumlah persiapan telah dilakukan, yakni penyusunan dokumen
perencanaan berupa FeasibilityStudy (FS), Masterplan dan DetailEngineeringDesign
(DED) melalui dana APBD Provinsi Jambi, pembebasan lahan untuk kawasan
pelabuhan seluas 104 ha melalui dana APBD dan pembangunan fisik dermaga melalui
dana APBN Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan mulai
dilaksanakan pada tahun 2014 dengan alokasi dana sebesar kurang Rp 80 miliar.
Konsep pengembangan kawasan ekonomi khusus Ujung Jabung dan
Pelabuhan Ujung Jabung Provinsi Jambi ini telah disampaikan Gubernur Jambi H
Hasan Basri Agus pada kunjungan kerja Bapak Presiden RI ke Provinsi Jambi
September 2011 dan Februari 2012.
Dipaparkan juga tentang kebutuhan infrastruktur transportasi
di Provinsi Jambi yang diharapkan dapat menjadi pemicu percepatan pembangunan
ekonomi Provinsi Jambi.
“Sumber pendanaan
diharapkan berasal dari APBN, APBD provinsi dan kabupaten maupun sumber dana
lain yang tidak mengikat. Tahapan pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung
direncanakan dimulai dari pembangunan dermaga curah cair (BBM/CPO), dermaga multi
purpose dari dermaga batubara serta pembangunan areal darat,” katanya.
Disebutkan, sejalan dengan telah selesainya penyusunan
dokumen perencanaan Pelabuhan Laut Ujung Jabung, maka tahun anggaran 2014 telah
dialokasikan anggaran sebesar Rp 74 miliar guna pembangunan pelabuhan tahap I
melalui APBN.
Sedangkan tahun 2013, Pemerintah Provinsi Jambi telah
melakukan pembebasan lahan untuk kawasan pelabuhan seluas 104 ha dan
direncanakan pada tahun 2014 akan dilakukan pembebasan lahan lagi hingga
mencapai 200 ha.
Pemprov Jambi melalui Dishub Provinsi terus berupaya untuk
mewujudkan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten Tanjabtim
Provinsi Jambi. Ujung Jabung nantinya merupakan sarana penunjang transportasi
segitiga emas perekonomian Indonesia
(Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia).
Dishub Provinsi Jambi kini optimis guna mewujudkan pelabuhan
kebanggaan Provinsi Jambi itu nantinya. Kerinduan masyarakat Provinsi Jambi,
khususnya warga Tanjabtim terhadap keberadaan pelabuhan Ujung Jabung, Tanjabtim
terus dalam penantian.
“SK Gubernur kepada Bupati Tanjabtim untuk membebaskan
4200 ha lahan untuk pelabuhan. Akses menuju pelabuhan sudah diperpendek dengan
membangun sejumlah jembatan. Kajian BPPT, Pelabuhan Samudera/Ujung Jabung
merupakan pelabuhan dengan wilayah terbaik di Sumatera dilihat dari arus,
kedalaman laut serta letaknya,” katanya.
Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga didasari perhitungan
tata letak wilayah Provinsi Jambi dalam Arus Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
diantaranya Jambi, Babel, NTT, Maluku, Maluku Utara, Sulut, Kepri. Kapal yang
melintasi Selat Malaka dalam perhitungan berkisar 3.000 kapal per hari,
sedangkan Jambi berada di tengah ALKI Selat Malaka.
Pelabuhan itu tidak hanya untuk kemajuan ekonomi Jambi,
namun pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga akan meningkatkan situasi
keamanan di wilayah Jambi. Pasalnya, Jambi ditargetkan akan memiliki Pangkalan
Angkatan Laut (Lanal).
“Hari Kamis 20 November 2014 lalu merupakan tonggak baru
pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung di Desa Sei Itik Ujung Jabung,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dengan dilakukannya Breaking
atau pemancangan tiang pertama Pelabuhan Laut Ujung Jabung oleh Direktur
Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Ir
Adolf R Tambunan bersama Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus,” ujar Bernhard
Panjaitan.
Sementara Bupati Tanjung Jabung Timur H. Zumi Zola Zulkifli
menyampaikan, masyarakat Ujung Jabung sudah lama sekali mendambakan pelabuhan
yang akan dibangun.
Diharapkan bisa merubah perekonomian masyarakat lebih baik
lagi. Disamping Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sangat mendukung
penuh pembangunan Pelabuhan Laut Samudra Ujung Jabung.
Dikatakan, Kabupaten Tanjabtim telah mencadangkan 4200
hektar lahan, yang termasuk pembangunan listrik dan jembatan Nipah Panjang dan
Sadu.
Usai pembukaan dilanjutkan peninjauan lokasi pembangunan
Pelabuhan Ujung Jabung dan penyerahan pemotongan kerbau kepada Tokoh Masyarakat
Desa Sungai Itik saat acara Ground Breaking Pembangunan Pelabuhan Laut Ujung
Jabung.(*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar