Sabtu, 13 Desember 2014

2014, Angka Rabies Turun, Kotabaru Kasus Tertinggi

ANJING: Daging anjing salah satu menu favorit bagi sebagian besar masyarakat Batak dan juga orang Manado, Sulawesi Utara. Di Batak namanya RW (Jengkah-red) dan di Manado daging Rica-rica RW. FT IST

JAMBI- Angka positif rabies tahun 2014 di Kota Jambi menurun dibandingkan tahun kasus pada tahun 2013 lalu.

Demikian disampaikan Said Abu Bakar, Kabid Peternakan pada Distan Kota Jambi, kasus gigitan anjing dan dinyatakan positif rabies tahun 2013 sebanyak 23 kasus dan tahun ini mengalami penurunan.

“Sampai saat ini yang positif rabies 17, mudah-mudahan tak ada penambahan,” ungkap Said.
Untuk kasus gigitan hewan penyebab rabies sendiri menurutnya tahun ini sekitar 130 kasus. “Berdasarkan laporan masyarakat jumlah gigitan sekitar 130 an, tapi yang positif Cuma 17,” sebutnya.


Dia mengatakan kesadaran masyarakat akan bahaya rabies semakin tinggi, dimana setiap ada kasus gigitan masyarakat langsung melapor ke pihaknya. Selain itu kata dia, masyarakat juga turut serta dalam pemberantasan rabies, seperti ketika diadakan eleminasi terhadap anjing liar.

Dalam tahun ini pihaknya mengadakan dua kali eleminasi terhadap anjing liar, dimana jumlah hewan yang di eleminasi sekitar 225 ekor.

“Saat eleminasi masyarakat juga ikut, ini merupakan bentuk dukung masyarakat dalam pencegahan rabies,” sebutnya.

Untuk pelaksanaan eleminasi kata Said, pihaknya melakukan di wilayah dimana kasus rabies paling tinggi. Untuk Kota Jambi sendiri Kecamatan Kotabaru yang paling banyak kasus rabies.

Disebutkannya, untuk mencegah rabies diharapkan kepada masyarakat yang memelihara hewan penyebab rabies untuk rutin melaksanakan vaksin.(oyi/lee) 

Tidak ada komentar: