Selasa, 27 September 2011

Harga Sayuran di Jambi Melambung

Siramkan Air Limbah : Januri (36) seorang petani sayur di Paal Merah Lama, Jambi Timur, Selasa saat menyiram tanaman sayuran sawi manias dan sawi Thailand. Dirinya terpaksa menampung air limbah sebagai bahan baku untuk menyiram tanaman sayuran miliknya. Foto batakpos/rosenman manihuruk


Jambi, BATAKPOS


Kini harga sayuran di Kota Jambi melambung akibat musim kemarau yang tengah berlangsung selama sebulan lebih. Kini pasokan sayur-mayur di pasaran dalam Kota Jambi minim, sehingga harga melambung.

Sementara para petani sayur dalam Kota Jambi pun terancam gulung tikar akibat keterbatasan air untuk menyiram tanaman sayuran. Pengamatan BATAKPOS di Pasar Tradisional Talang Banjar, Senin (26/9) menunjukkan, harga sayuran kembali naik.

Sayur bayam misalnya, dari harga Rp1.000 perikatnya kini menjadi Rp 3.000 per ikat. Kangkung pun naik dari harga Rp 1.500 perikat kini menjadi Rp 3.000 perikatnya. Secara umum, harga sayuran di pasar tradisional dalam Kota Jambi naik hingga 100 hingga 200 persen dari harga normal.

Jamhuri, pedagang sayur di Talang Banjar mengatakan, mahalnya harga sayuran akibat kurangnya pasokan. “Pasokan sayur kita kurang mas, Kerinci kemarau, Padang juga. Sementara dari petani sayur Kota Jambi juga sama, sedikit sekali. Sayur petani banyak yang mati, kami beli mahal terpaksa jual mahal juga,”katanya.

Sementara itu dari kawasan pertanian sayur di Paal Merah Lama, terlihat banyak lahan yang sudah tak digunakan lagi. Warga tidak menggarap lahan karena tak cukup air untuk tanaman sayur, sehingga dibiarkan begitu saja.

Sementara musim kemarau yang melanda Jambi membawa dampak pada keringnya sumur warga. Beberapa sumur warga saat ini tidak tampak airnya, sehingga warga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok satu ini.

“Sumur kami sudah lamo keringnyo bang. Beberapa sumur warga yang ada, tingkat permukaan airnya sangat rendah, bahkan di dasar sumur sudah tidak lagi tampak air,”kata Susilawati warga Olak Kemang, Kota Jambi.

Warga kini terpaksa mengatasi kekurangan air ini dengan membeli air isi ulang, ataupun pergi ke sungai atau ke danau untuk keperluan mandi dan lainnya. Sementara pasokan air dari PDAM Tirta Mayang Jambi juga tidak lancar. ruk

Pertumbuhan Ekomoni Jambi Tidak Signifikan

GUBERNUR JAMBI HBA


Jambi, BATAKPOS


Pertumbuhan ekonomi Jambi secara makro mengalami kenaikan namun belum begitu signifikan. Pertumbuhan ekonomi dari 6,8 persen pada tahun 2009, menjadi 7,3 persen di tahun 2010. Peningkatan pertumbuhan ekonomi itu, telah mampu mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Jambi dari 6,6 persen pada tahun 2009 serta penurunan penggangguran dari 5,54 persen pada Agustus 2010.

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan hal itu, Senin (26/09). Kepada wartawan. Kata dia, semua indikator ini, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah Jambi sudah mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Naiknya pertumbuhan ekonomi ini, didasari oleh banyak faktor, seperti bertambahnya tingkat hunian jenis hotel, peningkatan minat wisatawan dan berkembangnya unit-unit usaha baru.

Faktor tersebut menurut HBA, didukung oleh pemerintah, bahkan ikut memfasilitasi sehingga tidak terpuruk. Menurut HBA, Presiden RI sudah merestui beberapa program dan kegiatan, yang sangat penting dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya ekonomi Jambi.

“Seperti kegiatan peningkatan infrastruktur jalan, pengembangan pelabuhan udara dan pelabuhan laut dan pengembangan Candi Muaro Jambi. Kesemua kegiatan tersebut, tentunya akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta berdampak pada minat para wisatawan untuk berkunjung ke Jambi,” katanya. ruk

Polda Jambi Perketat Pengawasan Gereja di Jambi


Jambi, BATAKPOS

Jajaran Polda Jambi memperketat pengawasan gereja-gereja di Provinsi Jambi pasca peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jl Arief Rahman Hakim No 49 Jebres, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9). Peristiwa itu menewaskan pelaku dan melukai belasan warga GBIS Kepunton.

Kapolda Jambi Brigjen Pol Bambang Suparsono, Senin (26/9) segera mengambil beberapa langkah antisipasi. Kepada seluruh jajaran hingga tingkat Polsek, dirinya memerintahkan agar melakukan inventarisir ulang gereja-gereja di wilayah hukum Polda Jambi, yang melakukan kebaktian.

“Selain itu, anggota juga diperintahkan untuk melakukan pengamanan baik secara tertutup maupun terbuka di tempat-tempat ibadah. Dilakukan juga penggeledahan terhadap barang-barang dan orang yang dicurigai. Kepada warga, dihimbau agar melaporkan ke polisi terdekat, jika melihat, mengetahui dan mendengar ada orang asing atau pendatang yang mencurigakan,”kata Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah.

Disebutkan, langkah antisipasi lainnya yakni meningkatkan koordinasi dengan pengurus gereja untuk mengaktifkan kembali pam swakarsa atau satpam setempat. Para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Jambi, juga diajak untuk saling mendukung dan melakukan pengamanan bersama di wilayahnya masing-masing.

“Guna menghindari provokasi antar warga, Babinkamtibmas lebih aktif lagi. Selain itu, anggota yang ada juga harus menyambangi warga di wilayah tugasnya masing-masing. Patroli dan deteksi dini juga terus ditingkatkan. Terutama di tempat-tempat yang dicurigai serta warga juga harus tetap meningkatkan kewaspadaannya,”katanya. ruk

Senin, 26 September 2011

Pemprov Jambi Akan Raup Untung 125 US Dollar dari Pengerukan Sungai Batanghari

Sungai Batanghari mengalami pendangkalan.
Sungai Batanghari mengalami pendangkalan.
Keruk : Sungai Batanghari akan dikeruk sebagai jalur trasnportasi batubara oleh investor India. Tampak alaur Sungai Batanghari mengalami pendangkalan akibat kemarau, tepatnya dikawasan Tanggo Rajo Pasar Angos Duo Kota Jambi yang akan dikeruk. Foto batakpos/rosenman manihuruk



Jambi, BATAKPOS

?Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan mendapatkan keuntungan sebesar 125 US terhadap pengerukan Sungai Batanghari yang dilakukan PT Synco Global sebagai investor yang menawarkan diri untuk melakukan pengerukan tersebut. Pihak PT Synco Global telah menyiapkan modal sebanyak Rp 6 triliun untuk melakukan pengerukan itu selama dua tahun.

Hal tersebut dikatakan Direktur PT Synco Global, Sunderajen, dalam eksposnya hasil kajian (feasibility study-FS) mereka terhadap Sungai Batanghari bahwa layak untuk dikeruk di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu (24/9). Bahkan pihaknya sudah menghitung keuntungan yang akan diraup Pemerintah Provinsi (Pemprov) dari hasil pengerukan tersebut.

“Hasil kajian kita Sungai Batanghari layak dikeruk. Bahkan Pemprov akan mendapatkan 125 US Dollar dari hasil pengerukan. Pihak kami akan melakukan pengerukan tersebut dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Kami telah menyiapkan modal sebanyak Rp 6 triliun untuk melakukan pengerukan itu,”katanya.

Disebutkan, pekerjaan pengerukan yang akan dilakukan yakni meliputi pengerukan Sungai Tembesi, Batanghari dan Berbak sebanyak 21,5 juta m3 untuk mendapatkan kedalaman dan lebar alur yang bisa dilayari sepanjang tahun (lebar alur 60 m dan kedalaman 4.2 m, red).

Pengerukan dilakukan untuk membuat muara untuk alur ke muara, kemudian perbaikan alinemen, pembuatan rambu navigasi, perbaikan clearance untuk beberapa jembatan terutama di Sungai Berbak dan konstruksi terminal.

Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian lagi untuk memastikan hasil kajian FS tersebut dengan dampak-dampak lain yang akan muncul dari pengerukan itu.

HBA menyarankan, PT Synco Global untuk membangun jalan khusus transportasi batubara. Apalagi PT Synco mempunyai modal sampai Rp 6 trilun. “Kalau punya uang segitu (Rp 6 triliun), lebih baik membuat jalan khusus batubara. Karena dana yang dihabiskan untuk jalan hanya Rp 4 trilun dari perhitungan,” katanya.

HBA menawarkan jalan kepada PT Synco dikarenakan sesuai dengan ekspos PT Synco Global, biaya yang dibutuhkan untuk pengerukan Sungai Batanghari sangat besar, US $ 660 juta atau hampir enam triliun rupiah. Sementara biaya pembangunan jalan khusus sekitar Rp 4 triliun.

Gubernur juga menegaskan bahwa Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Synco Global adalah dalam rangka feasibility study.

“PT Synco Global boleh mengatakan feasible, namun Pemerintah dan DPRD Provinsi Jambi akan mengkaji ulang semua dampak, baik dampak positif maupun negatifnya. Yang penting bagi saya, ada jalan alternatif sehingga batubara diangkut tidak menggunakan jalan umum, baik (jalan alternatif itu) lewat sungai maupun lewat darat,”katanya.

Disebutkan, PT Synco Global yang menyatakan bahwa dibutuhkan waktu dua tahun untuk melakukan pengerukan sungai merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan.

“Jangan nanti dia yang membuat rencana seperti itu, tetapi dari pihak kita, kita yang dirugikan, jalan kita juga rusak. Oleh karena itu, kita akan pelajari. Kita berharap mulai Januari 2012, transportasi batubara tidak lagi melalui public road/jalan umum, minimal, kalau pun menggunakan jalan umum, tidak melebihi tonase sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,”kata HBA. ruk

Umat Nasrani Diminta Tidak Terprovokasi Dengan Kejadian Bom GBIS Solo

GUBERNUR JAMBI H HASAN BASRI AGUS

KETUA PGIW JAMBI Pdt David Farel Sibuea MTh

Jambi, BATAKPOS

?Umat Nasrani serta masyarakat Provinsi Jambi secara umum diminta tidak terprovokasi dengan kejadian bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepuluh (GBIS) Kepunton, Jl Arief Rahman Hakim No 49 Jebres, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9) pada 10.53 WIB. Masyarakat diminta tetap hidup berdampingan dan rukun seperti yang sudah terjalin selama ini.

Demikian rangkuman pendapat secara terpisah Ketua Persatuan Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Jambi, Pdt David Farel Sibuea MTh dan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus MM, Minggu (25/9).

Menurut Pdt David Farel Sibuea MTh yang juga menjabat sebagai Praeses HKBP Distrik XXV Jambi itu, kejadian bom bunuh diri di GBIS Kepunton Solo merupakan perbuatan yang tidak bertanggungjawab serta tindakan yang ingin memprovokasi kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Kita harapkan umat Kristiani di Provinsi Jambi untuk tidak terprovokasi oleh peristiwa tersebut. Kita harus tetap menjaga solidaritas antar kerukunan umat beragama di Provinsi Jambi yang telah terbina selama ini. Mari kita doakan para korban untuk tabah dalam kejadian ini dan pelaku diberi pertobatan,”katanya.

Sementara H Hasan Basri Agus MM mengatakan, agar para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Provinsi Jambi berperan aktif dalam menjalin komunikasi antar umat beragama di daerah masing-masing.

Dirinya juga meminta warga Provinsi Jambi yang selama ini hidup rukun dan berdampingan tanpa memandang SARA (Suku, Agama Ras dan Antar Golongan) tetap waspada terhadap adanya provokasi-provokasi oknum yang tidak bertanggungjawab.

Gubernur Jambi juga meminta arapat keamanan di Provinsi Jambi untuk aktif dalam pemberian rasa aman terhadap warga. Selain itu, warga juga diminta untuk peduli dan aktif dalam pemberian informasi kepada aparat kepolisian setempat jika terdapat hal-hal yang mencurigakan ditengah lingkungan masing-masing.

Baik H Hasan Basri Agus MM maupun Pdt David Farel Sibuea MTh berharap agar kasus bom bunuh diri tersebut segera terungkap oleh aparat sehingga tidak menjadi tanda tanya dimata publik. ruk

Minggu, 25 September 2011

Presiden SBY Mendadak Sidak SMP 14 dan SD 97 Kotabaru

Dialog : Presiden SBY dan Ibu Ani sidak dan berdialog dengan murid SMPN 14 Kotabaru, Jambi, Jumat (23/9) pagi. Foto batakpos/rosenman manihuruk.


Diabadikan : Siswa sekolah tampak mengabadikan dengan HP kunjungan Presiden SBY dan Ibu Ani saat berdialog dengan murid dan guru saat sidak di SMPN 14 dan SDN 97 Kotabaru, Jambi, Jumat (23/9) pagi. Foto batakpos/rosenman manihuruk.


Dialog : Presiden SBY dan Ibu Ani sidak dan berdialog dengan murid SD97 Kota Jambi, Jumat (23/9) pagi. Foto batakpos/rosenman manihuruk.


SBY Bantu Rp 100 Juta SMP 14

Jambi, BATAKPOS

?Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani mendadak inspeksi ke SMPN 14 dan SDN 97 Kotabaru, Jambi, usai meninjau bedah rumah program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Jumat (23/9) pagi. Bahkan Mendiknas Muhammad Nuh yang berada di dalam rombongan pun kaget dengan sidak tersebut.

Presiden SBY ingin meninjau kelayakan infrastruktur bangunan sekolah di Jambi secara langsung. “Kalau memang sudah baik, ya sudah. Kalau memang perlu diperbaiki ya diperbaiki. Saya ingin melihat apa adanya,”kata Presiden, sesampai di SMPN 14.

Presiden ingin melihat kebersihan sekolah secara langsung, karena kebersihan merupakan bagian dari menciptakan suasana nyaman untuk belajar.

Pertama SBY meninjau SMPN 14 yang memiliki 864 murid, dengan 54 orang guru. Meskipun dilakukan mendadak, ternyata di sekolah ini tidak ada permasalahan berarti dari segi kebersihan. Kepada kepala sekolah dan para guru, Ibu Negara mengimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Awalnya SMPN 14 memiliki laboratorium komputer sendiri, namun karena ada program pendidikan gratis pihak sekolah tidak bisa lagi membiayai sewa komputer tersebut. “Ini ada Mendiknas di sini, nanti akan dibantu,”kata Presiden.

SMPN 14 adalah salah satu sekolah yang berprestasi di bidang olahraga. Tecatat, sekolah ini pernah memenangi kejuaraan bolavoli, tenis, dan pencak silat.

“Saya akan memberikan bantuan, silakan digunakan dengan baik. Saya bantu Rp 100 juta, gunakan untuk memperbaiki perpustakaan," ujar Presiden SBY. Presiden juga menginstruksikan Menteri Kehutanan Zulkilfli Hasan untuk membantu menanamm pohon di lingkungan sekolah.

Saat itu, beberapa murid tengah berolah raga. Presiden menyempatkan diri menyapa mereka sambil melambaikan tangan. Sebelum meninggalkan SMPN 14, Presiden dikejutkan dengan beberapa anak yang menyanyikan lagu untuk Presiden. Spontan SBY dan Ibu Ani pun turut bernyanyi dan bertepuk tangan.

Kemudian, ?SBY dan Ibu Ani menuju SDN 97 yang berada di satu areal dengan SMPN 14. SBY dan Ibu Ani masuk ke kelas 6 yang sedang belajar. Ibu Ani menyapa beberapa murid dan menyemangati mereka untuk rajin belajar.

Presiden SBY dan rombongan disambut hangat oleh ratusan siswa sekolah tersebut. Bahkan para siswa mengabadikan kehadiran Presiden yang sebelumnya tidak dijadwalkan dengan menggunakan telepon gengam (HP). ruk

Jambi Harus Dipertahankan Jadi Produsen Karet di Indonesia

Sadap : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyadap karet unggul milik petani karet, Dahlan Hamid, di Desa Niaso Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Kamis (22/9/11). Foto batakpos/rosenman manihuruk


Jambi, BATAKPOS

Provinsi Jambi harus dipertahkan menjadi salah satu daerah produsen karet terbesar di Indonesia. Prkebunan karet di Jambi seperlima dari luas perkebunan karet nasional atau 600 ribu hektar lebih, dari 3,4 juta hektar perkebunan karet di Indonesia.

Demikian dikatakan Presiden RI DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disela-sela penyadapan karet milik petani karet, Dahlan Hamid, di Desa Niaso Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Kamis (22/9/11).

Presiden SBY minta kepada Gubernur dan Bupati/Walikota se Provinsi Jambi agar memperhatikan industri pengolahan karet di Jambi, jangan sampai kurang, karena ini dapat merugikan petani.

Presiden juga berjanji melalui Menteri Pertanian RI akan menambah anggaran bidang perkebunan karet, khususnya untuk Provinsi Jambi.

“Saya punya pengalaman, dimana saat harga karet turun Ibu Ani selalu mendapat SMS dari berbagai daerah, yang meminta agar pemerintah bisa menaikkan harga keret. Dan Ibu selalu menyampaikan kepada saya, tetapi ketika harga karet naik tidak satupun yang SMS, namun selaku orang tua, dengan kenyataan ini tetap bersyukur, ketika keluarga besarnya mendapat rezeki yang halal,”katanya.

Presiden SBY juga menyampaikan terimakasih peneliti, karena para peneliti juga merupakan pahlawan, pahlawan dibelakang layar, yang terus berusaha mendapatkan bibit yang terbaik, termasuk untuk bibit sawit, bibit jagung, bibit pada dan bibit-bibit yang lainnya.

“Saya berharap semua pihak yang terkait, termasuk Bupati dan Gubernur, untuk mengupayakan agar hasil perkebunan rakyat dapat meningkat. Karena perkebunan karet rakyat setiap hektar saat ini hanya dapat menghasilkan 800 kg/hektar/tahun, sedangkan perkebunan yang dikelola perusahaan bisa menghasilkan dua ton setiap hektar/tahun. Kedepan bagimana perkebunan karet rakyat bisa lebih dari 800 kg/hektar/tahun, setidaknya 1000, hingga 1000 kg lebih setiap hektar/tahunnya,”katanya.

Disebutkan, tata niaga karet juga harus diperbaiki sehingga harga yang diperoleh petani bisa baik. Bagi yang memproses memerlukan biaya, tetapi agar adil, adil bagi petani, adil bagi perusahaan yang memproses lebih lanjut, sehingga dengan demikian semuanya mendapat keuntungan yang lebih baik.

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) mengatakan, pihaknya akan berusaha untuk mendapatkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membantu mengembangkan tanama karet rakyat di Provinsi Jambi. Karena Jambi adalah salah satu daerah penghasil karet.

“Kita berusaha mewujudkan rakyat Jambi bisa kembali bersemangat mengembangkan perkebunan karet di Jambi, sebagaimana yang pernah terjadi 100 tahun yang lalu, Jambi menjadi pengahasil karet terbesar,”katanya.

Disebutkan, saat ini lebih kurang ada 650 ribu hektar, dari luasan itu masih ada lebih kurang 120 ribu hektar terdiri dari kebun karet tua milik rakyat, sehingga produktipitasnya rendah. Kemudian juga dari luasan tersebut Pemerintah Provinsi Jambi telah meremajakan seluas 85 ribu hektar, yang dimulai dari tahun 2006.

Kunjungan kerjanya di Jambi, Susilo Bambang Yudhoyono, bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono dan beberapa orang Menteri Kabinet Indonesia Bersatu ke dua berkesempatan melakukan penyadapan perdana karet rakyat.

Penyadapan karet sebagai rangkaian kunjungan tiga hari SBY ke Jambi. Didampingi Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri UKM dan Koperasi Syarif Hasan, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menpora Andi Malaranggeng, Menteri Kebudayaan dan Parawisata Jero Wacik. ruk

Presiden SBY Tinjau Bedah Rumah di Jambi

Antusias : Presiden SBY dan Ibu Ani disambut warga saat meninjau bedah rumah program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake), di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kota Jambi, Jumat (23/9) pagi. foto batakpos/rosenman manihuruk


Jambi, BATAKPOS

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani meninjau bedah rumah program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kota Jambi, Jumat (23/9) pagi. Program ini merupakan program Pemerintah Provinsi Jambi yang dicanangkan sejak tahun 2010.

Provinsi Jambi juga bekerja sama dengan Kodam Sriwijaya II dan BUMD di Provinsi Jambi dalam program Samisake tersebut. Saat ini sudah 1117 rumah yang dibedah dari target 2802 rumah yang akan diperbaiki.

Setibanya di kawasan Kenali Asam yang juga merupakan ladang pengeboran minyak, Presiden SBY langsung mendapatkan laporan dari Kolonel Infanteri Yudie Karsono mengenai progres bedah rumah di daerah setempat.

SBY meninjau satu per satu rumah yang ada di sana, mulai dari rumah asli belum direnovasi, tahap 50 persen, hingga rumah yang sudah selesai direnovasi. “Dulu waktu pangkat saya masih letnan II, lebih bagusan ini dari pada rumah saya,”kata SBY saat melihat gambar rumah yang sudah direnovasi.

Selain meninjau satu per satu rumah yang ada, Presiden SBY dan Ibu Ani juga menyempatkan berdialog dengan pemilik rumah dan anggota TNI yang turut membantu proses renovasi. “Ibu Negara berpesan, jangan lupa kamar mandinya, kamar kecilnya dibikin yang bagus,”kata SBY kepada pemilik rumah.

Renovasi bedah rumah Samisake tidak mengubah bentuk awal dan bahan material dasarnya sesuai dengan keinginan warga. Anggota TNI memerlukan waktu 4 hingga 5 hari untuk membantu merenovasi rumah warga yang masih menggunakan bahan dasar kayu.

Usai meninjau bedah rumah program Samisake, Presiden SBY dan Ibu Ani melakukan kunjungan mendadak ke SMP 14 dan SD 97 Kota Baru Jambi. Turut serta dalam peninjauan kali ini antara lain, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Mendiknas Muhammad Nuh, Menag Suryadharma Ali, Menkop dan UKM Syarif Hasan, dan Menpora Andi Mallarangeng dan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus. ruk

Tinjau Bedah Rumah : Presiden SBY dan Ibu Ani berdialog dengan warga pemilik rumah yang dibedah dalam program bedah rumah Samisake, di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kota Jambi, Jumat (23/9) pagi. foto batakpos/rosenman manihuruk

Jumat, 23 September 2011

Presiden SBY Canangkan Candi Muarojambi Jadi Kawasan Wisata Sejarah Terpadu

Prasasti : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Menteri Kebudayaan Parawisata Jero Wacik (kanan) dan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (kiri) menandatangani prasasti pencanangan Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di kompleks Candi Muarojambi, Kamis (22/9). Foto batakpos/rosenman manihuruk
Prasasti Candi Muarojambi.

Jambi, BATAKPOS

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencanangkan Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST). Pencanangan itu ditandai dengan penandatanganan prasasti KWST di kompleks Candi Muarojambi, Kamis (22/9).

Menurut Presiden SBY, komplek Candi Muarojambi harus ditata dengan baik dan meminta masyarakat sekitar candi ramah dan turur sapa terhadap wisatawan. Kemudian kuliner daerah di sekitar komplek candi juga harus dibuat beragam dengan harga terjangkau.

“Kontribusi potensi ekonomi dari sector parawisata di Indonesia terus meningkat. Jumlah wisatawan manca Negara tahun 2009 mencapai 5 juta jiwa dan tahun 2010 naik menjadi 7 juta jiwa. Dengan pencanangan KWST Candi Muarojambi langkah awal peningkatan wisata sejarah di Indonesia,”katanya.

Menurut SBY, dengan pembangunan Bandara Suntan Thaha Saifuddin (STS) Jambi dari landasan pacu dari 2250 meter menjadi 2600 meter dan lebar 30 meter menjadi 45 meter dapat didarati pesawat berbadan lebar. Hal itu juga akan mewujudkan bandara Internasional.

“Pembangunan terminal baru Bandara STS Jambi pada tahun 2012 harus segera diwujudkan. Bandara tersebut sebagai pintu gerbang para wisatawan yang akan berkunjung ke Jambi, khususnya ke Candi Muarojambi,”katanya.

Sementara itu Menteri Kebudayaan dan Parawisata, Jero Wacik mengatakan, Candi Muarojambi telah diusulkan kepada UNESCO agar bisa masuk sebagai salah satu asset budaya dunia seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

“Usulan itu diajukan tahun 2009 lalu dengan nomor registrasi di Unesco urutan ke 160. Pihak Unesco kini tengah melakukan penelitian sejarah terhadap komplek Candi Muarojambi. Kita berharap Candi MUarojambi bias setara dengan Candi Borobudur,”katanya.

Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus mengatakan, keunikan serta keajaiban situs purbakala di Komplek Candi Muarojambi di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Marasebo Kabupaten Muaro Jambi sekitar 40 kilo meter (KM) dari Kota Jambi mulai dilirik dunia.

Disebutkan, Pemerintah Provinsi Jambi kini memimpikan Situs Candi Muarojambi yang mencapai luas lebih 12 KM persegi menjadi asset serta warisan budaya dunia.

Di komplekSitus Candi Muarojambi terdapat 86 buah candi serta 7 candi telah dipugar. Secara Geografis wilayah Muarojambi sebagian besar berada di daerah aliran Sungai Batanghari. Beberapa abad silam daerah ini sudah dikenal menjadi jalur perdagangan baik antara suku bangsa di nusantara maupun asing seperti China, India, Persia, Arab, Eropa serta negeri-negeri di wilayah Asia Tenggara.

Hadir dalam acara itu Ibu Ani Yudhoyono, Dubes Cina untuk Indonesia, Menteri Kebudayaan dan Parawisata, Jero Wacik, Mempora Andi Mallaranggeng, Menteri Kelautan Perikanan Fadel Muhammad, Menkokesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Juru Bicara Presiden, Yulian Julian Aldrin Pasha.

Kemudian Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pendidikan M Nuh, para Gubernur Se Sumatera serta walikota dan bupati se Provinsi Jambi, Pangdam Sriwijaya serta unsure Muspida se Provinsi Jambi. ruk
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbincang-bincang dengan Kepala Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi, Tony Mambo tentang Candi Muarojambi, Kamis (22/9/11). Foto batakpos/ rosenman manihuruk

Candi Gumpung di kompleks Candi Muarojambi.

Ibu Ani Yudhoyono mengabadikan Candi Tinggi di kompleks Candi Muarojambi, Kamis (22/9). Foto batakpos/rosenman manihuruk.

Presiden SBY Dianugerahi Gelar Sri Paduko Maharajo Notonegoro

Gelar Adat : Ketua LAM Jambi H. Hasip Kalimuddin Syam menyisipan keris dan pemasangan selempang kepada Presiden RI SBY serta pemberian seperangkat baju seragam adat Jambi di Balairung Sari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi, Rabu (21/9) malam. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Jambi, BATAKPOS

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat gelar adat Sri Paduko Maharajo Notonegoro oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi. Presiden SBY merupakan presiden pertama yang mendapat gelar adat kehormatan dari rakyat Jambi.

Pemberian gelar kehormatan kepada Presiden RI ini diselenggarakan dalam suatu prosesi yang berlangsung di Balairung Sari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi, Rabu (21/9) malam.

Pemberian gelar dirangkaikan dalam acara Pembukaan Musyawarah Majelis Paripurna Lembaga Adat Rumpun Melayu se-Sumatera. Pemberian gelar kehormatan ini ditandai dengan penyisipan keris dan pemasangan selempang kepada Presiden RI SBY oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi H. Hasip Kalimuddin Syam serta pemberian seperangkat baju seragam adat Jambi dan Penghargaan Karang Setio yang berupa liontin selilit yang diberikan oleh isteri Gubernur Jambi Hj. Yusniana Hasan Basri kepada Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono.

Presiden SBY dalam sambutannya menggunakan seloko adat Jambi menyampaikan beberapa himbauan dan harapan berupa 32 pantun.

“Penganugerahan gelar adat kepada saya dan istri dari Lembaga Adat Melayu Jambi, yang hakekatnya relevan, serta mengisi peran pemuka adat, yang akan mengadakan majelis paripurna, dengan harapan, musyawarah paripurna ini baik, menghasilkan sesuatu yang memenuhi harapan adat, baik masyarakat adat rumpun melayu maupun masyarakat adat lainya,”katanya.

Singasana : Presiden RI SBY gelar Sri Paduko Maharajo Notonegoro dan Karang Setio liontin selilit Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono duduk di singasana di Balairung Sari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi, Rabu (21/9) malam. Foto batakpos/rosenman manihuruk

“Saya bersyukur mendapat gelar adat melayu Jambi, dan ucapan terima kasih kepada pemuka adat yang baik hati. Yang mana gelar adat ini adalah kemulian. Akan saya junjung tinggi sepanjang masa, dan dalam amanah untuk memimpin negeri ini banyak yang telah di capai didalam pembangunan, namun masih banyak yang harus di perbaiki,”katanya.

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) yang bergelar Temenggung Putro Joyo Diningrat yang juga selaku Majelis Pembina Sekretariat Bersama Lembaga Adat Melayu Rumpun se-Sumatera menyampaikan, melalui musyawarah ini diharapkan untuk bisa mengevaluasi kinerja selama ini dan harus bisa melihat pengaruh dari budaya luar terutama pengaruh negatif yang masuk ke Indonesia pada umumnya dan Provinsi Jambi khususnya.

“Oleh sebab itu peran dari Lembaga Adat sangat besar didalam membangun budaya, termasuk kehidpan bermasyarakat. Agar musyawarah ini bisa dijadikan motivasi dan bisa Melestarikan adat istiadat melayu serta memperkuat generasi muda dari perilaku masyarakat yang berkebebasan dari ancaman tinggi oleh pengaruh global,”katanya.

Sekretaris Bersama LAM Se-Sumatera H. Azaly Djohan Datuk Bijak Bestari mengatakan, penganugerahan gelar adat ini tidaklah secara sembarangan melainkan sebelumnya telah dikaji dan dipertimbangkan terlebih dahulu.

Ketua LAM Provinsi Jambi, H. Hasip Kalimuddin Syam mengatakan, memori masyarakat Jambi terhadap Bapak Presiden RI SBY lah tertanam sejak memegang amanah sebagai Pangdam II Sriwijaya, dengan pendekatan persuasif cultural, dalam menjaga stabilitas Hankam di wilayah Sumbagsel.

Kemudian menjadi perekat dan peredam berbagai dinamika yang dapat memicu peregangan ditengah kehidupan bermasyarakat. Penghargaan yang dilekatkan ini merupakan tonggak spiritual, bagi masyarakat adat Jambi, yang menjunjung tinggi pemimpin negara dan pemerintahan yang tangguh, serta ketauladanan bagi negara, bangsa dan rakyat Jambi pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. ruk

Kamis, 22 September 2011

Bocah Pemulung Cari Rezeki di Tengah Unjukrasa Tolak SBY

Bocah Pemulung : Ina (8) tampak memungut gelas bekas air mineral di sekitar lokasi unjukrasa 8 elemen masyarakat penolakan SBY ke Jambi, Rabu (21/9) di Simpang BI Telanaipura, Kota Jambi. Foto batakpos/rosenman manihuruk.

Jambi, BATAKPOS

Aksi unjukrasa ratusan aliansi lembaga swadaya masyarakat (LSM), petani dan mahasiswa membuat jalan simpang lampu merah (bank BI) Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (21/9) pagi itu tertutup. Ditengah derasnya suara orasi dari 8 kelompok pengunjukrasa, tampak seorang bocah belia tengah sibuk mengumpulkan gelas bekas air mineral.

Bocah belia yang mengenakan baju merah, celana gantung warna biru tampak memikul sebuah karung ukuran sedang yang berisi ratusan gelas bekas air mineral yang dibuang pengunjukrasa. Dirinya tampak lalulalang mencari gelas bekas tanpa menghiraukan teriakan orasi penolakan Presiden SBY ke Jambi oleh berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa tersebut.

Bocah pemulung ditengah pengunjukrasa itu adalah Ina (8), anak sulung dari dua bersaudara, Warga Kampung Legok, Telanaipura Kota Jambi.

Ina, tidak semestinya berada di tengah kerumunan orang berunjukrasa itu, jika ekonomi keluarga mapan. Namun nasib berkata lain, ibunya Sahlia harus berjuang menghidupi kedua anaknya (Ina dan Isa) dengan profesi tenaga honor pembersih jalan, membuat Ina harus mencari rejeki ditengah demo penolakan SBY tersebut.

“Saya disuruh ibu memulung gelas bekas ini untuk biaya sekolah dan jajan. Tiap hari saya bisa mengumpulkan sekarung gelas bekas untuk dijual. Saya tiap hari bisa mendapat Rp 5000 hingga Rp 10 ribu. Ayah saya sudah meninggal, dan tinggal ibu yang membiayai hidup kami,” ujar Ina yang mengaku anak Kelas II SD 82 Kampung Legok, Kota Jambi saat ditanya BATAKPOS, Rabu (21/9).

Menurut Ina, dirinya terpaksa membantu ibunya mencari nafkah untuk sekolah dan jajan. Dia juga kerap memulung bersama adeknya Isa yang masih berusia tujuh tahun. Memulung usai pulang sekolah sudah menjadi kebiasaannya setiap hari.

Rasa percaya diri Ina melakukan pekerjaannya sebagai pemulung, tampak siang itu. Dirinya tidak menghiraukan hilir mudiknya kenderaan yang melintas disekitar lokasi unjukrasa.

Sesekali, kepala Ina menoleh kepada pengunjukrasa yang orasi nyaring menyuarakan penolakan SBY ke Jambi hanya untuk mendapatkan Gelar Adat Melayu Jambi. Kunjungan SBY ke Jambi tidak juga bisa merubah nasib Ina kea rah yang lebih baik.

Masih banyak anak yang seperti Ina yang harus berjibaku dengan terik matahari, desingan suara kenderaan serta tebalnya debu jalanan demi mencari uang sekolah dan jajan. Anak seperti Ina masih sepatutnya menikmati masa kecilnya seperti anak-anak orang mampu lainnya dengan canda dan tawa.

Namun, ekonomi yang suram serta profesi orang tua sebagai tukang sapu jalan, membuat Ina dan adiknya Isa harus turun tangan mencari nafkah demi tambahan uang sekolah. Beban hidup berat yang ditanggung ibunya seorang diri, membuat bocah belia ini gigih memulung usai pulang sekolah. ruk

Mahasiswa, Petani dan Mahasiswa Jambi Tolak Gelar Adat SBY

Sambut : Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (kanan) beserta istri saat menyambut kedatangan Presiden SBY didampingi Ani Yudhoyono di Bandara Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi usai turun dari pesawat Garuda Indonesia, Rabu (21/9) sekitar pukul 11.30 WIB. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Jambi, BATAKPOS

Sekitar 600 orang pengunjukrasa dari delapan kelompok elemen mamahasiswa, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan petani Jambi rame-rame menolak gelar adat Melayu yang akan diberikan kepada Presiden SBY. Penolakan tersebut disuarakan saat melakukan unjukrasa di Simpang BI Telanaipuara, Kota Jambi, Rabu (21/9).

Aksi unjukrasa penolakan gelar adat untuk SBY disuarakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), PMKRI, Aliansi Nasional Anti Asing dan Anti SBY (ANAAS), Koalisi Rakyat Jambi, Yayasan CAPPA, Yayasan SETARA, Perkumpulan Hijau, PPJ, Forum Transparansi Penyelenggaan Anggaran Negara.

Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) GMKI, Julainto Simanjuntak mengatakan, pemberian gelar adat kepada SBY harus ada transparansi criteria/alas an dari Lembaba Adat Melayu (LAM).

Menurut pengunjukrasa, pemberian gelar adapt kepada SBY sangat tidak wajar mengingat carut marut perekonomian serta maraknya praktek korupsi di Indonesia. Pemberian gelar adat Melayu Jambi tersebut telah menghianati masyarakat Jambi.

“Sekarang rakyat Jambi banyak merasakan ketidak adilan, penindasan hak rakyat, pemerkosaan sumber daya alam Jambi, infrastruktur dan sarana masyarakat yang kurang terakomudir dengan baik. Korupsi merajalela, pengangguran banyak, kemiskinan masih meraja. Seharusnya hal itu lebih penting dari pada pemberian gelar adapt kepada SBY,”ujar Korlap Koalisi Rakyat Jambi, M Danieal.

Usai melakukan aksi di simpang lampu merah, para pengunjukrasa melanjutkan orasinya ke Gedung DPRD Provinsi Jambi. Namun gedung dewan tersebut kosong. Aksi unjukrasa berbagai elemen masyarakat itu dikawal ketat aparat keamanan.

Bahkan crew Metro TV melakukan liputan langsung terhadap aksi penolakan SBY di Jambi tersebut. Sementara itu media lokal Jambi tidak diakui pengunjukrasa bisa memuat aksi tersebut karena diduga telah dikondisikan. Hal itu tampak dari aksi unjukrasa yang dilakukan sehari sebelumnya.

Sementara itu Presiden SBY dan Ibu Yudhoyono beserta 9 menteri tiba di Bandara Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi dengan pesawat Garuda Indonesia, Rabu (21/9) sekitar pukul 11.30 WIB.

Presiden SBY disambut Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus beserta istri beserta sambutan tarian Sekapur Sirih Jambi. Kemudian Presiden langsung menuju rumah dinas Gubernur Jambi.

Sementara aparat gabungan memperketat sejumlah titik dan kegiatan yang disinggahi presiden SBY. Rabu (21/9) malam SBY akan dianugerahi Adat Melayu oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) di Gedung Balairung Adat Provinsi Jambi.

Kamis (22/9) presiden SBY akan melakukan kunjungan ke Candi Muarojambi dan penyadapan karet di Desa Niaso, Muarojambi. Kemudian pada malam harinya membuka Musyawarah Nasional Tarbiah di Gedung Abadi Convention Centre (ACC) Jambi. ruk

Kaum Tani : GMKI dan Pengunjukrasa dari kaum tani Jambi melakukan aksi duduk di jalan sebagai tanda protes kedatangan SBY ke Jambi hanya untuk diberi gelar adat. Aksi duduk di jalan di Simpang BI Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (21/9) berlangsung hingga pukul 16.00 wib. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Sandra Truk BBM : Pengunjuk rasa penolakan SBY di Jambi menyandra sebuah mobil tangki BBM saat melintas di lokasi demo di Simpang BI Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (21/9). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Slogan : Sebuah slogan yang bertuliskan “Adat Jambi Bukan Untuk Cuci Nama” terpasang di sebuah mobil pengunjukrasa di di Simpang BI Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (21/9). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Rabu, 21 September 2011

Elemen Masyarakat Jambi Demo Tolak Presiden SBY di Jambi

Tolak SBY : Sedikitnya delapan kelompok pengunjukrasa (Petani, Hasaiswa, LSM) melakukan unjukrasa menolak kunjungan SBY di Jambi. Aksi di Simpang BI Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (21/9) berlangsung hingga pukul 16.00 wib direkam dalam gambar. Foto-foto batakpos/rosenman manihuruk

Poster Berbau SBY Dibakar Mahasiswa di Jambi


Jambi, BATAKPOS

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Asing dan SBY-Boediono (ANAAS) merobek dan membakar spanduk dan poster penyembutan Presiden SBY dan rombongan di Jambi, Selasa (20/9). Kunjungan SBY bersama rombongon ke Jambi Rabu-Jumat (21-23 Sept) dalam rangka Musyawarah Nasional Tarbiyah se Indonesia.

Aliansi mahasiswa itu membakar poster dan spanduk sambutan SBY di bakar di Simpang BI Telanaipura Jambi, Selasa (20/9). Mahasisnya juga sempat menendang rame-rame mobil dinas Kepala Kejaksaan (Kejati) Jambi BD Naionggolan saat melintas dilokasi unjukrasa.

Aksi mahasiswa itu juga sempat ricuh dengan aparat kelopisian yang melarang pembakaran ban mobil di tengah jalan. Aksi unjukrasa penolakan SBY itu juga sempat membuat arus lalulintas macet.

Mahasiswa juga menghentikan paksa mobil-mobil plat merah serta mobil tangki BBM yang melintas di Simpang BI Telanaipura Jambi.

Setidaknya ada 6 poin tuntutan mahasiswa tersebut, diantaranya agar seluruh kekuatan politik nasional bersama-sama menghentikan pemerintahan SBY-Boediono, agar pemerintah segera menyelesaikan seluruh kasus sengketa agrarian yang terjadi di Indonesia.

Kemudian agar pemerintah provinsi dan tokoh masyarakat Jambi membatalkan pemberian gelar adapt kepada SBY, pemerintah pusat dan Pemprov Jambi membatalkan rencana pengerukan Sungai Batanghari, menuntut pemerintah pusat dan provinsi mengusut tuntas dan menyelesaikan segala kasus korupsi di Jambi.

Selanjutnya mahasiswa menuntut agar pemerintah pusat dan Menteri Pendidikan meninjau kembali segala bentuk system pendidikan nasional (komersialisasi pendidikan melalui ujian nasional. Setelah polisi turun satu pleton, akhirnya aksi unjukrasa mahasiswa itu membubarkan diri. ruk

Tolak SBY : Sedikitnya delapan kelompok pengunjukrasa (Petani, Hasaiswa, LSM) melakukan unjukrasa menolak kunjungan SBY di Jambi. Aksi di Simpang BI Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (21/9) berlangsung hingga pukul 16.00 wib direkam dalam gambar. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Demo tolak SBY di Jambi

Demo tolak SBY di Jambi


Demo tolak SBY di Jambi


Demo tolak SBY di Jambi



Demo tolak SBY di Jambi

Demo tolak SBY di Jambi

Demo tolak SBY di Jambi


Demo tolak SBY di Jambi

Tolak SBY : Sedikitnya delapan kelompok pengunjukrasa (Petani, Hasaiswa, LSM) melakukan unjukrasa menolak kunjungan SBY di Jambi. Aksi di Simpang BI Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (21/9) berlangsung hingga pukul 16.00 wib direkam dalam gambar. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Minim SDM, Program KTP Elektronik Molor

Ilustrasi.Google


Jambi, BATAKPOS

Pelaksanaan program KTP Elektronik (e-KTP) di Kota Jambi molor akibat minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penggunaan alat. Peluncuran program e-KTP awalnya dijadwalkan Agustus lalu, namun hingga pertengahan September belum juga dilaksanakan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Jambi, Obliyani, Selasa (20/9) mengatakan, kendala dalam pelaksanaan peluncuran e-KTP karena pengiriman peralatan dari pusat ke daerah terlambat. Kemudian SDM dan anggaran di daerah termasuk mobilisasi massa sudah belum mantap.

Dia mengatakan, kendala utama ada pada SDM dan peralatan. Saat ini sudah ada pengiriman peralatan dari pusat dan saat ini sudah berada di kecamatan. Namun, peralatan yang dikirim tersebut belum sesuai alias belum lengkap dan jumlahnya pun tak sesuai dengan pernyataan dalam pertemuan di pusat.

“Alat yang seharusnya datang adalah dua set, namun saat ini baru satu set per kecamatan dan itupun belum lengkap. Alatnya sudah sampai di masing-masing kecamatan, tapi cuma satu set. Padahal harusnya dua set. Itupun dalam satu setnya belum lengkap semua, jadi bagaimana kita bisa beroperasi,”katanya.

Menurut Obliyani, pihaknya sudah menyampaikan kepada pemerintah pusat untuk segera mengirimkan kelengkapan alat tersebut minimal satu set. Dalam satu set peralatan e-KTP tersebut, terdiri dari komputer, alat IP untuk berkomunikasi, alat perekam data, sidik jari, dan foto.

“Di masing-masing kecamatan di Kota Jambi kelengkapan satu set alat tersebut berbeda-beda. Di setiap kecamatan ada saja yang kurang, beda-beda kekurangannya. Kita tidak dapat memastikan kapan datanya alat tersebut,”katanya.

Disebutkan, minimal Oktober, program e-KTP bisa terlaksana minimal dengan menggunakan satu set alat. Karena waktu efektif tinggal tiga bulan. “Jadi kita berharap minimal Oktober sudah bisa jalan,” katanya.

Jika pada bulan Oktober satu set peralatan sudah lengkap dan program sudah bisa jalan, tetap saja pelayanan belum bisa maksimal. Karena perharinya hanya akan bisa melayani maksimal 120 orang.

Dibutuhkan waktu lima menit per orang untuk proses pembuatan E-KTP, sehingga dalam sepuluh jam waktu kerja hanya akan menyelesaikan 120 orang. Satu bulan hanya akan melayani tiga ribuan orang per kecamatan. Padahal program tersebut harus selesai di akhir tahun 2011.

“Dikhawatirkan bila peralatan tak kunjung datang dan lengkap hingga penghujung 2011 program tersebut bisa tak selesai,”katanya. ruk

Dishub Diminta Tingkatkan Kinerja


Jambi, BATAKPOS

Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Fachrori Umar, M. Hum minta aparat Dinas Pehubungan Provinsi Jambi meningkatkan disiplin serta kinerjanya. Oknum Dishup sering dituding masyarakat pengendera melakukan pungutan liar (pugli), hal ini harus dibantahkan dengan disiplin serta kinerja yang baik di lapangan.

Hal itu dikatakan H. Fachrori Umar usai bertindak sebagai Pembina Upacara memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke 40 tahun 2011 di Jambi, Selasa (20/9/11) bertempat di halaman Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi.

“Saya berharap Dinashub Provinsi Jambi, baik darat, udara maupun sungai untuk meningkatkan disiplin dalam melaksanakan tugas. Kemudian terus meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat mendapatkan haknya kelancaran berlalulintas dan kenyamanan dalam perjalanan,” katanya.

Disebutkan, pengusaha batu bara yang beroperasi di Jambi, yang mengangut batu bara dengan menggunakan jalan umum, kiranya dapat mematuhi aturan yang berlaku, jangan terus menerus melebihi tonase yang mengakibatkan jalan rusak.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir. P Bernhard Panjaitan MM mengatakan, pihaknya akan menerapkan Peraturan Perhubungan terkait dengan penggunaa jembatan timbang.

“Aturan tersebut harus diikuti oleh semua pihak, termasuk para pengusaha batu bara. Tidak boleh seenaknya, harus mengikuti aturan yang berlaku, jika masih terjadi pihak Dinas Pehubungan akan mengambil tindakan tegas, sesuai dengan aturan yang berlaku,”katanya.

Menurutnya, pihaknya sudah banyak menindak melakukan tilang kepada sopir angkutan yang melebihi tonase, termasuk melakukan pembongkaran di tempat dan pengembalian ketempat. Namun kerap masih banyak yang bandel, dan ini akan terus dilakukan penindakan.

Terkait adanya aparat perbubungan yang nakal, Bernhard Panjaitan ingin membuktikan di lapangan. “Saya ingin membuktikan kebenaranya di lapangan, jika kedapatan dan tertangkap tangan silakan ditangkap saja. Kita punya aturan main, dan akan kita laporkan kepada Gubernur Jambi,”katanya. ruk

Mempera Bantu 10 Ribu Unit Rumah Untuk Jambi

HBA

Jambi, BATAKPOS

Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) akan membantu pembangunan 10 ribu unit rumah layak huni di Provinsi Jambi hingga tahun 2014. Bantuan itu masing-masing 5000 unit untuk masyarakat miskin dan 5000 unit untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) khususnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) di Jambi, Selasa (20/9) mengatakan, (Menpera) Suharso Monoarfa akan memberikan bantuan rumah tersebut secara simbolis Kamis (22/9) berkaitan dengan kunjungan Presiden SBY ke Jambi (21-23/9).

Disebutkan, Pemerintah Pusat mendukung pelaksanaan bedah rumah bagi masyarakat prasejahtera yang dicanangkan Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA), bersama Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Fahrori Umar, M. Hum.

Melalui program satu milyar satu kecamatan (Samisake), Menpera akan bantu 5000 unit rumah hingga tahun 2014. Menpera sangat mendukung pelaksanaan bedah rumah yang kita laksanakan bagi masyarakat sangat miskin.

Menpera akan membantu 5000 unit rumah hingga tahun 2014, untuk tahap petama, tahun 2011 Menpera akan membantu 1.250 unit rumah sangat murah, atau yang diistilahkan rumah swadaya.

Disebutkan, Menpera juga akan membantu rumah sebanyak 5000 unit, yang diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya bagi PNS di lingkungan Pemprov Jambi, karena sebagaian besar PNS di lingkungan Pemda Provinsi Jambi belum memiliki rumah.

Sementara itu Presiden SBY juga direncanakan akan melakukan peninjauan prograb bedah rumah Samisake di Kenalai Asam Bawah, Kamis (22/9) pagi. ruk