Sabtu, 13 Desember 2014

Peluncur Roket Canggih Milik TNI AD, Bisa Hancurkan Area Seluas 2 Hektar

PABRIK BOM : Menhan Ryamizard Ryacudu (kanan) didampingi pendiri PT. Sari Bahari Ricky Hendrik Egam (kiri) melihat pembuatan bom untuk pesawat Sukhoi di PT. Sari Bahari, Malang, Jawa Timur, Jumat (12/12). Menhan berharap industri alutsista dalam negeri terus berkembang sehingga nantinya bisa menjadi pemasok utama alutsista bagi TNI. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

JAKARTA-Kekuatan pertahanan Indonesia sudah semakin maju seiring dengan koleksi alutsista yang dimiliki TNI. Seperti peluncur roket baru milik TNI Angkatan Darat yang bisa menghancurkan sasaran yang ditujunya hingga cakupan 2 hektar.

Adalah Multiple Launcher Rocket System (MLRS) milik Pusdik Armed (Pusat Pendidikan Artileri Medan) TNI AD yang tak bisa dipandang sebelah mata. Bentuknya yang besar seperti mobil-mobil pada film Transformer cukup mencolok di pameran Alutsista peringatan Hari Juang Kartika TNI AD di Monas, Jakarta Pusat.


Artileri ini merupakan buatan Avibras Aerospacial Brazil dan memiliki kecepatan tembak hanya dalam waktu 16 detik saat melemparkan amunisi roketnya. Sekali tembak, MLRS dapat menghancurkan 400x520 meter atau sekitar 2 hektar terhadap sasarannya.

“Kecepatan daya luncur roket 16 detik sekali lepas amunisinya. Daya hancurnya 2 hektar, sekali tembak bisa menghancurkan setara kompleks Monas atau Gelora Bung Karno," ujar prajurit Armed yang menjaga MLRS di stand pameran, Serka Rusmiyanto, Jumat (12/12).

MLRS yang memiliki panjang 9,9 meter dan tinggi 3,2 meter serta lebar 2,8 meter dapat mengangkut 4 orang awak dalam sekali operasi. Memiliki berat 24 ton membuat artileri yang juga dikenal dengan sebutan Astros (Artilery Saturation Rocket System) tak bisa dianggap enteng. Terutama karena MLRS memiliki daya jangkauan sejauh 85 km, setara dengan kurang lebih jarak Jakarta-Bogor.

“Untuk sekarang yang kita punya daya jangkaunya baru sekitar 80 km. Kita lagi pesan untuk yang bisa sejauh 300 km. Astros biasanya disimpan di Pusdik Armed di Cimahi, Bandung untuk pelatihan prajurit," kata Rusmiyanto.

Roket yang digunakan pada MLRS ini adalah jenis SS-80 untuk jangkauan jarak 85 km. Sementara dengan Caliber 450 mm Guided (Tactical Missile), artileri ini mampu menjangkau musuh hingga 300 km. MLRS dilengkapi dengan radar trajectography untuk kendali akurasi perkenaan sasaran dengan sistem Navigasi GPS dan INS.

Untuk kendaraannya, MLRS berjenis Tatra (6x6) yang bisa digunakan di segala medan. Untuk on road, kendaraan bisa dipacu hingga 100 km/jam dan untuk off road 50 km/jam. Daya jelajah kendaraan yang baru saja di Indonesia pada bulan Oktober lalu ini adalah 600 km.

“Baru sampai di kita bulan Oktober terus langsung dipamerkan di Surabaya 5 Oktober (HUT TNI). Habis ini besok pameran di Papua," tutur Rusmiyanto.

Beberapa pengunjung pameran di Monas tampak terkagum-kagum melihat MLRS. Seperti Agung (21) yang terlihat penasaran dengan artileri tersebut. Tak henti-hentinya ia memegang body MLRS, termasuk ban-ban nya yang sangat besar.

“Emang keren pertahanan kita. Alutsistanya canggih dan keren-keren. Ini kayak Transformer," ucap Agung sambil memfoto MLRS.(dtk/lee)

Tidak ada komentar: