KABUR: Elly Chen adalah salah seorang sandera yang berhasil
kabur dalam drama penyanderaan di Sidney.
PENYANDERAAN DI KAFE SYDNEY
Penyandera Kafe Sydney Minta Bendera ISIS dan Ingin Ditelepon
PM Abbott
Elly Chen adalah salah seorang sandera yang berhasil kabur
dalam drama penyanderaan di Sidney. Chen adalah salah satu sandera yang
berhasil menyelamatkan diri bersama empat orang lainnya.
Chen dalam rekaman media televisi terlihat berlari keluar dari Kafe Lindt di wilayah Martin Place, Sydney, menuju ke tempat polisi. Wanita yang bekerja sebagai pramusaji ini berlari meninggalkan pelaku penyanderaan bersama 20 sandera yang masih berada di dalam cafe itu.
Seperti diberitakan news.co.au, Senin (15/12), pukul 15.37 waktu sempat, dua pelanggan pria berlari melewati pintu kaca depan menuju sebuah sudut di mana polisi Australia bersiaga penuh dengan senjata. Beberapa saat kemudian, seorang pegawai Kafe Lindt juga keluar lewat pintu pemadam menuju ke wilayah Martin Place dan bergabung dengan beberapa sandera lainnya yang lebih dulu melarikan diri.
90 Menit kemudian, Chen dan seorang rekan kerjanya juga
melarikan diri di bawah bayang-bayang ketakutan dan teror dengan masih
mengenakan celemek bertuliskan Lindt berwarna cokelat.
“Saya sangat senang kamu selamat!" kata saudara perempuan Chen, Nicole Chen dalam halaman Facebook saudarinya tersebut.
“Saya sangat senang kamu selamat!" kata saudara perempuan Chen, Nicole Chen dalam halaman Facebook saudarinya tersebut.
Kepala kepolisian NSW Catherine Burn belum dapat
dikonformasi apakah para sandera itu dilepaskan atau melarikan diri. Pada hari
yang sama, salah seorang pegawai kafe yang masih berada di rumah saat drama
penyanderaan dimulai mengatakan, melihat melihat salah seorang rekannya di
televisi memegang bendera ISIS dengan menghadap ke jendela dengan mata
tertutup.
“Saya melihat dia menangis dan menyeka air mata," kata
Kathryn Chee. Salah seorang sandera yang melarikan diri telah dibawa ke rumah
sakit. Sementara itu, salah satu sandera yang masih berada di dalam kafe ,
dikonfirmasi sebagai karyawan IT raksasa Infosys.
Penyandera Berteriak Kesal
5 Orang yang menjadi sandera di Lindt Chocolate Cafe
diketahui berlari keluar kafe. Apakah para sandera itu kabur atau dibebaskan?
Yang jelas begini reaksi penyandera dari pantauan jurnalis kawakan Channel7,
Chris Reason.
“Saat 5 sandera kabur, orang bersenjata yang bisa terlihat
dari sini (studio Channel7 Martin Place) menjadi sangat bergejolak, berteriak
kesal kepada para sandera yang tersisa," demikian cuitan Reason melalui
akun twitternya, @ChrisReason7.
Semua sandera dilihatnya meringkuk di salah satu sudut kafe
Lindt. Salah satu sandera menutupkan kain apron ke jendela kafe.
Kepolisian memang menyatakan bahwa 5 orang telah berhasil
keluar dari kafe tersebut. Namun polisi menolak menjelaskan lebih detil apakah
mereka kabur atau dibebaskan.
Namun dalam beberapa berita sebelumnya, disebutkan penyandera menitipkan pesan kepada para sandera. Penyandera dilaporkan menyampaikan pesan kepada sandera, yang sudah menghubungi 3 media untuk meminta dua hal, yakni bendera ISIS dan minta ditelepon PM Tony Abbott, demikian dilansir CNN, Senin (15/12). Tidak disebutkan sandera yang mana yang menyampaikan pesan sang penyandera itu.
Namun dalam beberapa berita sebelumnya, disebutkan penyandera menitipkan pesan kepada para sandera. Penyandera dilaporkan menyampaikan pesan kepada sandera, yang sudah menghubungi 3 media untuk meminta dua hal, yakni bendera ISIS dan minta ditelepon PM Tony Abbott, demikian dilansir CNN, Senin (15/12). Tidak disebutkan sandera yang mana yang menyampaikan pesan sang penyandera itu.
Negosiasi Hingga Malam
Kepolisian terus melakukan negosiasi dengan pelaku
penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney, Australia yang telah berlangsung sejak
sekitar pukul 9 pagi waktu setempat. Polisi bertekad untuk menyelesaikan krisis
ini dengan damai dan siap untuk terus bekerja hingga malam hari.
Wakil Kepala Kepolisian New South Wales, Catherine Burn mengkonfirmasi, para negosiator kepolisian tengah berbicara langsung dengan pria bersenjata yang melakukan penyanderaan.
“Pendekatan kami adalah menyelesaikan ini dengan damai, mungkin akan butuh waktu namun inilah pendekatan kami," tegasnya seperti dilansirNews.com.au, Senin (15/12).
Wakil Kepala Kepolisian New South Wales, Catherine Burn mengkonfirmasi, para negosiator kepolisian tengah berbicara langsung dengan pria bersenjata yang melakukan penyanderaan.
“Pendekatan kami adalah menyelesaikan ini dengan damai, mungkin akan butuh waktu namun inilah pendekatan kami," tegasnya seperti dilansirNews.com.au, Senin (15/12).
Dikatakan Burn, polisi berniat bekerja hingga malam jika
memang diperlukan. “Ini masih berlangsung. Kita masih ada orang-orang yang
disandera, masih ada satu orang (penyandera) yang kami tangani. Kabar baiknya,
kami ada lima orang yang telah keluar dari gedung tersebut," tandasnya.
Burn pun mengatakan, saat ini para negosiator kepolisian
terbaik di dunia tengah berkomunikasi dengan pelaku penyanderaan.
Namun Burn menolak menyebutkan berapa orang yang masih
disandera di dalam kafe tersebut. Dia juga menolak menyebutkan permintaan
ataupun tuntutan si penyandera.
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott
mengatakan, motivasi pelaku tampaknya bersifat politis. Namun Burns menolak
berkomentar lebih rinci mengenai hal tersebut dikarenakan alasan operasional.
Minta Bendera ISIS
Bendera hitam yang dibentangkan di Lindt Chocolate Cafe,
tempat penyanderaan, diduga bukan bendera ISIS. Kini, sang penyandera
menyampaikan pesan meminta bendera ISIS. Penyandera juga ingin dihubungkan via
telepon dengan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott.
Penyandera dilaporkan menyampaikan pesan kepada sandera,
yang sudah menghubungi 3 media untuk meminta dua hal tersebut, demikian
dilansir CNN, Senin (15/12).
Tidak disebutkan sandera yang mana yang menyampaikan pesan sang penyandera itu. Sebelumnya, sudah ada 5 sandera yang tampak keluar dan lari dari Lindt Chocolate Cafe itu.
Soal bendera, sebelumnya, dosen politik Timur Tengah senior dari Monash University, Ben MacQueen menjelaskan kalimat yang ada dalam bendera yang tampak dalam Lindt Chocolate Cafe bertuliskan syahadat, pernyataan keimanan dalam Islam yang merupakan salah satu dari 5 rukun Islam. MacQueen mengatakan, bendera dengan kalimat syahadat itu lazim digunakan di Timur Tengah, dan bendera yang ditunjukkan bukanlah ciri ISIS.
“Bendera hitam itu telah digunakan sejak awal 1990, itu bukan bendera ISIS. Bendera itu telah digunakan akhir-akhir ini, sebagai contoh kelompok pemberontak Chechnya," kata MacQueen seperti dikutip dari SMH.com.au, Senin (15/12).
Font bendera ISIS pendek-pendek, sedangkan bendera yang ditempelkan di jendela Kafe Lindt memiliki font dengan huruf arab yang panjang.
Bendera ISIS diketahui memiliki variasi tulisan Syahadat
dengan latar berwarna hitam, namun paragraf kedua dari syahadat yakni “Muhammad
utusan Alloh' dihapuskan. - See more at: http://www.australiaplus.com/indonesian/2014-12-15/pelaku-penyanderaan-di-sydney-tidak-gunakan-bendera-isis/1399359#sthash.
YACgBonB.dpuf MacQueen menganalisa bahwa sang penyandera
kemungkinan adalah anak muda yang tidak cerdas, dan dengan perlengkapan yang
mereka dapat mereka mengasosiasikan diri mereka beraliansi dengan ISIS.
“Jika ini diidentikkan dengan organisasi yang berpusat di
Suriah atau Irak (ISIS), mereka tidak akan menggunakan bendera itu," jelas
MacQueen.
Kontak dengan Pria Penyandera
Aksi penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney, Australia telah
berlangsung setidaknya enam jam. Kepolisian Australia telah melakukan kontak
dengan pelaku penyanderaan yang berjumlah 1 orang tersebut.
Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Kepolisian New South Wales, Catherine Burn seperti dilansir kantor berita Reuters. Dikatakannya, para negosiator telah melakukan percakapan dengan pelaku penyanderaan. Namun Burn menolak berspekulasi mengenai kemungkinan motivasi penyanderaan yang dilakukan pria bersenjata tersebut.
Burn juga menolak menyebutkan jumlah persis sandera yang
masih berada di dalam kafe tersebut. Namun dikatakannya, jumlahnya tidak
mencapai 30 orang. Sebelumnya, dikabarkan bahwa antara 40 hingga 50 orang
berada di dalam kafe tersebut.
Kepada para wartawan, Burn mengatakan, sejauh ini tak ada
indikasi bahwa para sandera yang masih disekap telah terluka.
Sebelumnya, dalam tayangan langsung stasiun televisi Channel
7 yang berada di dekat lokasi penyanderaan, terlihat tiga orang kabur dari
dalam kafe. Salah seorang yang kabur diyakini sebagai pegawai Lindt karena
mengenakan apron Lindt.
Saat ini, sejumlah polisi bersenjata terlihat telah bergerak
semakin dekat ke pintu masuk kafe.(dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar