Kamis, 08 Mei 2014

Menghargai Tarian Jambi Sebagai Warisan Kerajaan Melayu


Tari Rangguk asal Kabupaten Kerinci
Tarian tradisi Jambi dikenal sebagai tarian penuh makna. Tarian Jambi mengutamakan sopan santun,
etika dan seni. Tarian Jambi dalam hal ini, merupakan warisan dari Kerajaan Melayu, yang kerap digunakan sebagai ritual-ritual tertentu. Selanjutnya, beragam tarian Jambi juga kerap digunakan sebagai sarana hiburan bagi Kerajaan Melayu sebelumnya.

Sejak lama, Jambi merupakan kawasan dari Kerajaan Melayu. Itulah mengapa, kebudayaan dan tradisi Jambi secara keseluruhan bernuansa Melayu. Salah satu kesenian yang kental dengan nuansa Melayu di Provinsi Jambi adalah kesenian tari.

Demikian dikatakan Meri Martias, seorang pelaku dan pelatih seni tari Jambi. “Kesenian tari telah ada pada zaman Kerajaan Melayu dulu.Pada
saat itu, tari digunakan di setiap acara kerajaan.Juga digunakan sebagai hiburan masyarakat atau pesta rakyat.Selain itu, tari juga digunakan dalam
sebuah ritual oleh masyarakat tertentu,”ungkapnya.

Belum diketahui secara pasti, kapan kesenian tari Jambi dibentuk. Namun, hal tersebut tak urung menjadi hambatan bagi seniman tari Jambi untuk terus berkreasi dan mengembangkan kesenian tradisi tersebut.

“Kalau ditanya sejarahnya keseniantari ini, kami pelaku seni tari tidak begitu memahami ataupun mengetahui secara pasti, kapan kesenian tari ini dibentuk,” ujar Meri.

Wanita yang lahir di Sumatera Barat pada tanggal 20 Agustus ini, juga mengatakan bahwa kesenian tari merupakan salah satu kebudayaan kesenian yang dimiliki oleh setiap daerah.Namun,perlu dipahami bahwa setiap kesenian tari mempunyai makna tersendiri.

 “Kebudayaan dibidang seni tari, tentunya disetiap daerah memiliki identitas kesenian tari tersendiri.Dan maknanya pun juga berbeda-beda,” ujarnya.

Ragam Gerak dan Makna

Kesenian tari adalahsebuah gerakan tubuh yang indah.Para pelaku seni tari dalam hal ini, tentudiharuskan untuk mampu menggerakan tubuh yang lembut dan lemah gemulai. Namun, pada
tarian-tarian tertentu, gerakan tubuh juga harus terlihat keras. Semua disesuaikan dengan tema tarian.

“Tari adalah kesenian yang mengandalkan dengan gerakan tubuh yang indah.Memang identik dengan
gerakan yang lembut.Tidak semua orang bisa melakukan sebuah gerakan tari,” ujarnya.

Seni tari memang identik dengan kaum hawa. Namun, tarian juga diperuntukkan kepada kaum laki-laki. Tidak jarang bagi sebuah tarian, disajikan secara berpasangang-pasangan antara penari laki-laki dan penari perempuan.

“Sebuah tarian, tidak hanya dilakukan oleh wanita.Akan tetapi kaum priapun juga boleh ikut serta dalam melakukan sebuah kesenian tari,”tambahnya.

Sementara itu, Ketua Taman Budaya Jambi (TBJ) Sri Purnama Syam mengatakan, seni tari Jambi memiliki ragam corak dan warna. Jenis tarian dalam hal ini, disesuaikan dengan kondisi daerah dan suku serta adat di kawasan tersebut.

“Seni tari daerah Jambi, bervariasi banyak ragam serta coraknya.Disetiap kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, mempunyai ciri tertentu. Ciri ini menyesuaikan dari kondisi daerah, suku maupun adat istiadat masyarakat itu sendiri,”ujarnya.

Terimbas Tarian Modern

Dengan perkembangan zaman saat ini dan juga kemajuan teknologi yang semangkin canggih,banyak kesenian tradisi yang mulai dilupakan oleh para generasi muda saat ini. Tarian tradisi dalam hal ini, lebih mengacu kepada tarian modern.

“Dengan banyaknya corak kesenian tari tradisional yang dimiliki oleh Provinsi Jambi, tentunya kita sebagai pelaku seni tari tentunya bisa berbangga diri.Akan tetapi dengan perkembangan zaman saat ini, banyak kesenian tari tradisional yang sudah mulai terlupakan oleh para generasi muda saat ini.Karena,mereka lebih menyukai tarian-tarian modern,” ujar wanita yang akrab dipanggil Ema ini.

Menurut Ema, kesenian tari seharusnya, perlu dan penting untukdilestarikan. Menurutnya, kesenian tari tidak boleh hilang akan perkembangan zaman modernisasi saat ini.

“Keseniantari harus tetap dilestarikan dan tidak oleh hilang. Dengan perkembangan zaman saat ini,
kesenian tari traidisional tidak akan terhapuskan dengan pengaruh-pengaruh barat,” harap Ema.(*/lee)
***

Tarian Tradisional Penuh Makna dan Etika

Seniman tari dari kalangan muda Jambi saat ini, banyak yang lebih memilih untuk berkreasi di tarian modern, dibandingkan tarian tradisi.Sebuah kekeliruan jika seniman muda lebih memilih mengembangkan tarian modern tersebut. Karena perkembangannya saat ini, tarian-tarian modern tersebut, lebih bernuansa kepada dunia barat dan tradisi luar negeri.

Meri Martias, seorang pelaku dan pelatih seni tari Jambi mengatakan, tari-tarian saat ini pastinya saya tidak menerimanya.Karena tarian saat ini kebanyakan tarian yang bernuansa kebarat-baratan dan tidak mempunyai sebuah aturan sopan santun atau etika dalam menari.

“Salah satu contoh adalah dancer-dancer, yang lebih menirukan gaya-gaya tradisi luar. Dalam sebuah tarian, tidak hanya dilakukan dengan sebuah gerakan indah.Akan tetapi, seorang pelaku seni tari, juga harus memperlihatkan sebuah tarian yang bagus. Tarian bagus dalam hal ini,memiliki makna dan pesan yang positif,” katanya.

Kata Meri, tari tidak hanya dilakukan dengan sebuah gerakan semata.Tetapi tari yang ditampilkan harus mempunyai makna.Selain itu, harus mampu memberikan sebuah pesan bagi yang melihatnya.

Terkait perkembangan tari tradisional di Jambi, kata Meri, bahwa perkembangan tari tradisional di
Jambi saat ini cukup baik.Meskipun, tarian modern cukup berkembang dengan pesat juga.

“Namun, tarian tradisional masih sering ditampilkan di berbagai kegiatan-kegiatan.Harapan kedepan, pertunjukkan tari tradisional dapat dirasakan semua kalangan.Yang tidak hanya diperuntukkan untuk kalangan tertentu saja.Akan tetapi masyarakat juga berhak merasakan, mendengar dan melihat kesenian tradisional yang dimiliki oleh Provinsi Jambi,” katanya.

Disebutkan, pemerintah juga harus selalu mensosialisasikan tentang kesenian tradisi.Karena kesenian tradisi merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh Provinsi Jambi.(ams/lee)

***

Tarian Tradisional untuk Kalangan Tertentu

Sebuah tarian biasanya diperuntukkan untuk masyarakat luas. Baik pejabat maupun masyarakat secara umum. Namun saat ini, sebuah tarian tradisional, kerap hanya diperuntukkan untuk kalangan tertentu. Tidak banyakdi antara masyarakat yang bisa menikmatinya.

Hal ini disampaikan Eko Jonhar, salah satu musisi Jambi. Kata Eko, yang namanya sebuah tarian tradisional, selayaknya diikuti oleh semua masyarakat.Akan tetapi, tarian tradisional lebih dieksklusifkan, sehingga hanya golongan tertentu yang bisa menikmatinya.

Ia mengatakan, jika kesenian tradisi terlupakan oleh generasi muda dan hanya mengenal kesenian modern. Hal tersebut dinilainya sebagai hal yang wajar. Karena menurutnya, kesenian modern lebih dekat kepada kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda saat ini.Sehingga,kesenian tradisi pun terlupakan.

“Saya kira, apabila dikatakan generasi muda lupa akan kesenian tradisi, menurut saya itu wajar.Akan tetapi mereka tidak sepenuhnya bisa disalahkan.Karena mereka meanggap mereka jauh dari kesenian tradisi,” katanya.

Disebutkan, mereka tidak tahu apa kesenian tradisi.Apabila mereka lebih memilih kesenian modern seperti kesenian musik pop, dangdut yang lebih merakyat, selain itu tari-tarian berbentuk dancer, saya kira itu wajar.

“Oleh karena itu lembaga pemerintah yang mempunyai kewenangan ini, harus mampu mensosialisasikan kesenian tradisi yang dimiliki oleh Provinsi Jambi kepada masyarakat dengan baik,”ujarnya.

Terkait hal tersebut, Junaidi T Noor, Budayawan Jambi mengatakan, bahwa sosilasi keseniantradisonal tentunya harus ada sebuah kerjasama dengan baik antara pemerintah dan masyarakat.

“Khususnya para generasi muda, hal ini sangat penting untuk dilakukan,” katanya.Sri Purnama Syam, Kepala Taman Budaya Jambi mengatakan, pihaknya akan selalu mensosialisasikan kesenian tradisional khususnya seni tari. Hal itupun telah dilakukan, dengan cara mengakomodir setiap sanggar-sanggar tari yang ada di Jambi dan beberapa sangar yang cukup aktif di Jambi.Antara lain Selintang Dayung, Cika Layung dan masih banyak sanggar di kabupaten/kota yang diakomodir dengan baik.(ams/lee)
***

Ragam Tarian Tradisi Jambi

-Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih diciptakan oleh Firdaus Chatab pada tahun 1962.Dan pada tahun 1976, tari sekapur sirih dilakukan modifikasi oleh Hendri BBA.Tari ini dikenal dengan tarian persembahan,dalam penyambutan tamu oleh pejabat daerah, yang dilakukan oleh remaja putri.

-          Dana Sarah

Tari Dana Sarah berasal dari Seberang Kota Jambi, yang dimodifikasi oleh Abdul Aziz pada tahun
1984. Tari ini digunakan untuk penyebaran agamaIslam,yang dilakukan oleh remaja putra dan
putri.

-          Serengkuh Dayung

Tari Serengkuh Dayung adalah tarian yang ada di Kota Jambi,yang dimodifikasi oleh Aini Rozak pada tahun 1990.Dan tarian ini hanya dilakukan olehremaja putri.

-          ­Inai

Tari Inai adalah tarian yang dikenal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.
Tarian ini dimodifikasi oleh M Arsyad pada tahun 1992. Tarian ini diperuntukkan kepada pengantin
wanita yang memasang inai dimalam hari, sebelum duduk di pelaminan.Dan tarian ini dilakukan oleh
remaja putra dan putri.

-          Sumbun dan Zapin Rantau

Tari Sumbun dimodifikasi oleh Rukiah Efendi pada tahun 1989.Selain itu, juga ada yang disebut
dengan tari Zapin Rantau yang dimodifikasi oleh Darwan Asri pada tahun 1986.

-          Putri Teluk, Cucok Ungko dan Tauh

Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo memiliki tarian yang disebut dengan Tari Putri Teluk
Kembang, Tari Cucok Ungko dan Tari Tauh.-          Kisan, Kromong dan Mengatur Berentak

Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Bangko dikenal dengan Tarian Kisan yang dimodifikasi oleh Daswar Edi pada tahun 1980.Kemudian Tari Kromong dan Tari Mengatur Berentak.

-          ­Mandi Taman, Rangguk dan Ranggak Ayak

Kabupaten Kerinci juga memiliki tari tradisional yang dikenal dengan Tari Mandi Taman yang
dimodifikasi pada tahun 1979.Kemudian Tari Rangguk yang dimodifikasi oleh Iskandar Zakaria
pada tahun 1977 dan Tari Ranggak Ayak yang dimodifikasi oleh Don Alwizar.

-          Tari Baselang

Kabupaten Muarojambi juga mempunyai identitas tarian yaitu Tari Baselang yang dimodifikasi oleh
Darwan Asri pada tahun 1977.

-          Tari Piring Jambi

Kemudian Kabupaten Batanghari, yang dikenal dengan Tari Piring Jambi. Tarian ini diciptakan
oleh Abdul Manan, pada tahun 1970. Kemudian dimodifikasi oleh Hendri.(ams/lee)

(HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI KAMIS 8 MEI 2014)


Meri Martias saat melatih anak-anak tarian Tradisional Jambi

Tari Rangguk asal Kabupaten Kerinci




2 komentar:

Unknown mengatakan...

Artikel yang sangat bagus, mnambah wawasn nusantara. Btw pak rosenman tau tidak dimana saya bisa mendapatkan kumpulan tarian tradisional. Tolong infox ♈ª kalo bpk tau. Sy sangat membutuhkan. Trimakasih sebelumnya atas bantuannya.

Unknown mengatakan...

VCD kumpulan tari-tarian tradisional maksud sy pak