Clara di Geoprak Merangin. Foto-foto: ADRIANUS SUSANDRA |
Taman Bumi yang dikenal dengan istilah latin Georpark
yang terletak di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi memiliki luas 20.360 Km2.Beberapa
kurun waktu terakhir daerah yang memiliki arus air yang cukup deras digunakan
untuk wisata arung jeram tingkat Nasional. Kehadiran artis ibukota ke Geopark
Merangin didambakan bisa mengkampanyekan taman bumi itu.
Kehadiran Clara, Jojo dan aktor sinetron
dan film laga televisi Aries Kurniawan di Geopark Merangin selama tiga hari, disambutSekretaris Daerah(Setda) kabupaten Merangin Sibawaihi Spd ME dan jajaran. Geopark
memiliki warisan alam yang diperkirakan sejak 300 juta tahun lalu yang akan
segera diakui dunia.
Adapun pengertian Geoark yang memiliki pengembangan
kawasan secara berkelanjutan yang memadu serasikan tiga keragaman Alam
Geologi(Geodiversity). Keregaman hayati(Biodiversity, dan keragaman
budaya(Cultural Devisity).
Pada prinsipnya geoparkmenurut Unesco adalah sebuah
daerah dengan batasan yang sudah ditetapkan dengan jelas memiliki kawasan
permukaan yang cukup luas untuk pembangunan ekonomi lokal.
Dengan adanya wisata Geoparkpemerintah harus
bersinergi untuk melakukan perencanaan pembangunan sarana dan pra sana untuk
meningkatkan pengunjung wisatawan lokal maupun maca negara hal tersebut
merupakan modal utama pemerintah suksesnya pembangunan Geopark.
Dengan menempuh jarak lebih kurang 256 km2 dari
Kota Jambi menuju Bangko, Kabupaten Merangin dengan menggunakan kendaraan roda
empat maupun roda dua. Perjalanan memakan waktu 5 jam menuju lokasi Geopark Merangin
yang terletak di Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarab, Merangin.
Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin Sibawaihi
Spd ME
kepada Harian Jambi mengatakan,
dengan diakuinnya Geopark oleh Unesco Pemerintah Kabupaten Merangin beserta
instasi terkait seperti Dinas Parawisata dan Olahraga Merangin akan secara
bersinergi untuk menlakukan pembenahan terhadap lokasi yang menjadi warisa
dunia tersebut.
“Kita selaku pemerintah daerah akan terus berbenah
untuk menjadikan wisata ini Georark menjadi tempat wisata yang berkesan
bagi para pengunjung,” katanya.
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan Pemkab Merangin telah
berupaya untuk memberikan fasilitas yang terdapat di kawasan Geopark. “Sarana
dan pra serana akan segera kita bangun seperti insfratruktur jalan menuju
lokasi dan beberapa fasilitas lainnya,” katanya.
Camat Renah Pembarap, Bawaihi kepada Harian Jambi
mengatakan sudah ribuan pengunjung yang datang ke lokasi Geopark untuk
mencoba arung jeram.
“Agar para pengunjung tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan saat refting, kita menyiapkan pemandu. Setiap tim yang akan
melakukan arung jeram, sebagai bentuk penghasilan warga sekitar terutama
masyarakat Desa Air Batu. Bagi para pengunjung yang akan bermain refting(arung
jeram)akan dikenakan biaya sebesar Rp 500 ribu rupiah, yang akan menempuh 2 jam
perjalanan dari garis star menujuh garis finis yang berlokasi di Desa Beuki Tanjung,”
bebernya.
Ia juga menambahkan dalam melakukan refting nantinya
para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan fosil-fosil yang berusia 300
juta tahun lalu.
“Saat menuju garis finis para pengujung akan
disuguhkan fosil-fosil yang berusia lebih kurang 300 juta tahun lalu. Seperti fenomena
alam Teluk Wang Sakti, lapisan batu sedimen, air terjun pemandian alam batu
kolongmerat dan sebagainya,” pungkasnya.
Desa Air Batu Kecamatan
Renah Pembarap yang terletak di zona
inti geopark Merangin ini. Konon katanya daerah ini bagian dari wilayah adat
Luak XVI, selain itu Desa Air Batu ini
merupakan desa tertua yang ada di
Kabupaten Merangin.
Masyarakat Desa Air Batu yang berada di dataran
tinggi memiliki rumah-rumah panggung
tersebut menyimpan benda sejarah peninggalan nenek moyang yang masih terawat
dengan baik oleh masyarakat sekitar.
Saat mendatangi lokasi zona inti kita akan disuguhkan
dengan tari tradisional berupa tari tempurung kelapa(tari sayak). Pemandangan
alam yang mempesona serta tantangan sungai dan batu-batu tajam merupakan
keunikan tersendiri yang dimiliki desa air batu yang merupakan tempat
wisata yang sangat menyenangkan.
Kagumi Geopark Merangin
Clara, Jojo dan
aktor sinetron dan film laga televisi Aries Kurniawan sangat mengagumi
keberadaan Geoprak Merangin yang begitu alami. Mereka juga sempat mengabadikan
panorama Geopark Merangin.
Kehadiran Clara,
Jojo dan aktor sinetron dan film laga televisi Aries Kurniawan di Geopark
Merangin diharapkan dapat mengkampanyekan Geopark Merangin sebagai kekayaan
dunia.
Ketiganya juga
berharap agar Pemkab Merangin dapat membangun sarana-prasarana pendukung
Geopark Merangin. Karena keberadaan Geopark Merangin merupakan warisan dunia
yang harus dilestarikan.
Mereka juga
sempat menikmati panorama Geopark Merangin dan berinteraksi dengan warga
sekitar. Perjalanan Clara, Jojo dan Aries Kurniawan ke Geopark Merangin
memberikan kesan mendalam kepada ketiganya.
Clara dan Jojo Artis Jambi
Sebelumnya
Clara, Jojo dan Aries Kurniawan berkunjung ke Redaksi Harian Jambi Senin (28/4/14). Clara juga
mendapat dorongan penuh dari ayahnya Mursid dan ibunya Sofie Nasution.
Clara masih
tergolong terjun di dunia hiburan di Jakarta. Dirinya bernaug di Produksi
Haouse (PH) Dini Insan Film yang Pimpinannya Aries Kurniawan. Keseriusan Clara
di dunia keartisan di tingkat nasional menambah daftar entertainer berbakat asal Jambi yang sukses di ibukota.
Dua dara asal
Jambi yang sudah berpretasi di Ibukota Jakarta, yakni Clara dan Jojo
menyempatkan diri untuk mengunjungi Harian
Jambidan berbagi cerita.
Penampilan
dengan mengenakan tank top hadir
bersama seorang aktor kolosal senior Aries Kurniawan membuat keduanya tampil
percaya diri. Kehadiran mereka tak lain untuk berbagi pengalaman bagaimana
menjajal peruntungan di Ibukota Jakarta sebagai aktris.
Clara, gadis
pemilik nama lengkap Clara Priscilla
Murvi Nasution itu menceritakan perjalanan kariernya
yang dimulai pada tahun 2005, saat itu ia sukses mondar–mandir di catwalk dan menjuarai berbagai ajang
pemilihan model.
Sukses pun
berlanjut hingga beberapa tahun kemudian, hingga akhirnya dara kelahiran Jambi 23
Februari 1998 ini bergabung dalam rumah produksi Dini Insan Film Jakarta.
Mantan presenter Jek TV ini juga sudah membintangi 2 judul sinetron yakni “Baim Anak Betawi”
dan “Tahta Wanita”.
Menurut Clara,
terjun di dunia aktris tidak membuatnya untuk melupakan pendidikan. Kini
dirinya baru duduk di kelas 1 SMA di Jakarta. Menurutnya, dunia artis juga positif jika ditekuni dengan baik dan pada
jalur yang benar pula.
“Saya terjun di
dunia hiburan ini, karena bakat sejak kecil. Kemudian kedua orang tua saya
mendorongnya. Kini mulai terjun ke dunia sinetron dengan Om Aries Kurniawan.
Saya membuktikan bahwa artis sinetron itu juga profesi yang profesional dan
berkarakter,” ucapnya.
Fitri Yolanda
atau yang biasa disapa Jojo, sama-sama bernaung di bawah PH Dini Insan Film. Jojo
sudah membuktikan dedikasinya pada dunia entertaintment.
Beberapa kali ia menyabet gelar juara pada ajang pemilihan model, terakhir ia
berhasil membawa Batik Jambi pada ajang peragaan busana tingkat nasional.
Sama-sama
berasal dari Jambi dan punya ikatan persahabatan yang baik, nyatanya dua gadis
ini punya visi beda. Jika Clara pengen total di dunia hiburan, maka Jojo punya
impian ingin menjadi pengusaha.
Keduanya masih
menganggap penting urusan pendidikan. Seperti yang diungkapkan Clara, meski ia punya mimpi besar di dunia hiburan,
ia tetap punya cara mengalokasikan waktu dengan baik antara pendidikan dan karier di dunia akting.
“Memangawalnyaseringmendapatkesulitanmengaturantarajadwalsyutingdengansekolah.Akan
tetapi, lama kelamaanbisaterbiasa, tergantungmasing-masingindividu,” kata Clara yang
notabene tercatat sebagai siswa di SMA JBDIS Jakarta ini.
Demikian juga
dengan Jojo, dara yang kelahiran Jambi, 19 September 1998 ini juga tekun
menjalani studinya di salah satu SMA di Jakarta.
“Gak melulu prestasi di dunia modeling, aku juga
pernah juara satu lomba debat Bahasa Inggris,” ujar gadis yang kini menetap di
Jatibening Bekasi ini.
Ditanya soal
persahabatan di antara keduanya, Jojo dan Clara saling klaim kalau mereka
saling memberi dukungan satu sama lain.“Sama-sama dari Jambi kita saling support, terutama soal
karier,” ujar Clara.
”Kita sama-sama
punya impian, pengen ngebuktiin kalau Jambi punyak banyak talent yang bisa berkarier di dunia
akting,” tambah Jojo.
Sementara
menurut Mursid, putri bungsunya Clara menggeluti dunia hiburan menjadi salah
satu kebanggaannya. “Saya tidak melarangnya, yang penting wadahnya jelas, PHnya
jelas dan kontraknya jelas,” katanya.
Disebutkan,
orang tua harus berpikiran positif aya yang digeluti anaknya diluar dari dunia
pendidikan. “Orang tua harus memberikan dorongan kepada anak yang memiliki
talenta bidang seni. Semua profesi itu bermanfaat bagi pelakunya jika
dijalankan dengan baik dan dalam koridor Akidah. Jangan lagi orang tua
beranggapan kalau dunia artis itu hitam. Cap demikian kini tak lagi berlaku,”
katanya.
Tepis Dunia Hitam
Kalau ada orang
yang beranggapan dunia artis itu identik dengan dunia hitam atau negatif, hal
itu dibantah oleh aktor kolosal terkenal Aries Kurniawan. “Itu anggapan yang
kolot. Hitam itu pada orangnya saja, buka
pada profesinya. Kita lihat saja, politikus juga ada yang doyan di dunia
hitam. Jadi bukan keartisannya yang hitam, tapi oknumnya,” kata Aries
Kurniawan.
Menurut Aries
Kurniawan, dunia artis adalah dunia seni peran yang digeluti orang-orang
cerdas. “Munculnya anak-anak Jambi yang terjun di dunia peran menjadi salah
satu duta wisata Jambi ke tingkat Nasional. Kita harapkan pemerintah, media dan
pengusaha bersinergi dalam seni peran ini yang dapat dijadikan sebagai duta
wisata Jambi,” ujarnya.
“Orang hebat
itu, apabila mereka bisa melahirkan orang-orang hebat disekitarnya. Seni peran
itu juga digeluti orang-orang hebat yang bisa membawakan karakter-karakter
peran orang lain dalam satu film. Dunia seni ini mampu merangkul segala aspek
dan golongan,” katanya.
Menurut Aries
Kurniawan, dirinya dua tahun baru mendapat izin dari orang tuanya untuk bisa
terjun di dunia hiburan (artis). “Orang tua masih beranggapan kalau dunia artis
itu, dunia hitam. Namun hal itu saya bantahkan dengan profesi yang saya geluti
dan hasilnya positif dan telah disaksikan oleh orang tua dan keluarga,”
ujarnya.
Dunia keartisan
itu juga baik jika digeluti dengan tidak melanggar akidah atau ajaran Agama.
“Hitam Putih dunia keartisan itu lebih kepada pribadinya atau pelakunya, bukan
kepada profesinya. Banyak profesi yang mulia seperti hakim dan lainya, justru
terbelenggu dalam dunia hitam,” ujar Aries Kurniawan.
Aries Kurniawan
juga menceritakan artis cilik bernama Basmallah yang baru berusia 3,5 tahun.
Kini Basmallah hidup mapan di Jakarta dan tetap sebagia artis yang profesional
dan menjaga akidah-akidah agama.
Dini Insan Film Jakarta
Menurut Aries
Kurniawan, PH Dini Insan Film yang dia pimpin memberikan pelajaran akting
dengan dua jalur, yakni jalur reguler dan juga jalur hipnoterapi. Jalur hipnoterapi
ini lebih bermanfaat dan sesuai dengan hasil pendidikan saat bangku kuliah Arie
Kurniawan.
KataAries
Kurniawan, dirinya juga akan berkunjung ke Kabupaten Merangin guna melihat
landscape Geo Park Merangin yang katanya sungguh memukau. “Saya ingin melihat
Geo Park Merangin untuk dijadikan sebagai lokasi shooting kedepan. Potensi
Provinsi Jambi ini harus bisa dikampanyekan oleh artis-artis berbakat asal
Jambi,” ujarnya. (ADRIANUS SUSANDRA, /lee)
Arief Kurniawan |
Jojo dan Clara. Foto DOK Harian Jambi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar