Konvoi kenderaan bermotor siswa SMA usai mendengar kelulusan di Kota Jambi Selasa (20/5/14).Foto-Foto EDWIN EKA PUTRA/HARIAN JAMBI |
Berbagai
cara ekpsresi dilakukan siswa SMA sederajat saat mengetahui kelulusan mereka
yang serentak diumumkan Selasa (20/5), yang juga bertepatan dengan Peringatan
Hari Kebangkitan Nasional. Ada yang mengekspresikan kelulusannya dengan ucapan
syukur, coret-coret seragam sekolah, konvoi kenderaan tanpa aturan lalulintas,
hingga diduga perilaku seks bebas. Ekpsresi kebablasan ini sangat tak terpuji,
mengingat mereka baru usia muda yang penuh dengan cita-cita mulian kedepannya.
Masa-masa
SMA adalah masa yang paling indah bagi sebagian besar orang. Ekspresi kegembiraan,
kesedihan tergambar pada masa-masa kelulusan SMA. Hal ini sangat tampak dari
ribuan siswa SMA usai hasil pengumuman ujian nasional (UN) resmi diumumkan di
masing-masing sekolah. Tawa dan tangis mengiringi perjuangan tiga tahun di
bangku sekolah.
Pantauan
Harian JambiSelasa (20/5) menunjukkan,
ribuan siswa sejak pagi tampak menyemut di masing-masing sekolah. Karena pada
hari itu, merupakan pengumuman UN SMA. Karena saking gembiranya, sebelum
pengumuman digelar, sejumlah siswa bahkan ada yang nekat melakukan aksi
corat-coret baju seragam. Tak sedikit dari siswa bahkan ada yang sampai
menangis sembari berpelukan satu sama lain karena ekspresi syukur atas
kelulusan mereka.
Sorak
dan jingkrak siswa tumpah ruah kala hasil UN diumumkan Selasa sore lalu. Sekitar
pukul 18.00 WIB hingga menjelang malam, sejumlah ruas jalan protokol di Kota
Jambi menjadi macet karena kenderaan siswa SMA yang lulus. Bak pulang dari
perang, ribuan siswa berseliweran lengkap dengan baju penuh warna-warni.
Sejumlah
titik lokasi yang menjadi favorit konvoi siswa ini diantaranya ada di kawasan
perkantoran Walikota Jambi, Kotabaru, objek wisata Tanggo Rajo dan di depan
kantor Gubernur Jambi, Telanaipura. Di titik-titik itu, sejumlah aparat
kepolisian tampak disiagakan guna mengatur lalulintas.
Sebelumnya
Walikota Jambi Sy Fasha sudah melayangkan intruksi agar kepala sekolah melarang
siswanya konvoi pasca pengumunan UN. Tak sampai di situ, melalui aku
twitternya, @SY_fasya, walikota kembali mengingatkan agar siswa menjaga
ketertiban usai pengumuman UN tanpa konvoi.
“Corat
coret boleh karena ini bagian dari kegembiraan. Tapi kalau bisa jangan
konvoi," ujar Sy Fasha.
Namun
karena eskpersi siswa SMA yang lulus kebalasan, nasihat seorang Walikota Jambi
dan juga orangtua, sepertinya tak didengar. Ribuan siswa tetap ngotot melakukan
aksi konvoi kenderaan di sejumlah titik lokasi. Akibatnya, ada beberapa titik
ruas jalan sempat macet karena kegiatan mengabaikan keselamatan lalulintas
tersebut.
Aksi
kurang elok juga tampak pada sejumlah siswa SMA, tepat didepan gedung
Universitas Jambi, Telanaipura. Sejumlah siswa sembari berkonvoi berteriak
keras memanggil setiap orang yang lewat. Bahkan diantara siswa ini banyak yang
kedapatan merokok dengan bebas sembari nongkrong dipinggir jalan.
“Kami
senang sekali karena lulus mengakhiri masa SMA. Karena itu kami melakukan
coret-coret baju seragam untuk yang terakhir kalinya,” ujar Krisna yang mengaku
dari SMK 1 Kota Jambi.
Ekspresi
kegembiraan juga tampak dari pengakuan Paisal Fahri yang mengaku berasal dari
SMAN 1 Kota Jambi.
“Sangat
senang, kami mengendarai sepeda motor dari sekolah dan berkonvoi mengelilingi
jalan raya Kota Jambi. Kami corat-coret seragam karena untuk kenangan terakhir
dengan para sahabat kita waktu SMA dengan menulis nama dan tandatangan. Jika
kita sudah dewasa nanti bahwa dulu kita punya teman yang nama dan coretannya
ada di seragam kita,” ujarnya ringan.
Sementara
itu, Ayu Susilawati yang merupakan Siswi SMA 5 Kota Jambi tidak segan-segan
mengotori baju seragamnya dengan cat warna-warni lengkap dengan coretan
tandatangan teman-teman sekelasnya.
“Sampai
kapanpun seragam saya yang penuh coretan dan tandatangan kawan-kawan akan saya
simpan sebagai kenang-kenangan,” sebutnya.
Sementara
dari informasi yang dihimpun Harian
Jambi,khusus di Kota Jambi setidaknya ada 20 orang siswa tidak lulus UN.
Rinciannya, 7 orang siswa SMA, 10 siswa SMK dan 3 orang siswa Madrasah Aliyah
(MA).
Lewat Twitter Walikota Berucap
Lewat
media jejaring sosial, Walikota Jambi Sy Fasya juga memberikan ucapan selamat
kepada SMA sederajat yang lulus UN.
Lewat akun twitter @SY_fasya, Walikota Jambi Sy Fasha memberikan ucapan selamat
bagi siswa yang lulus dengan kelulusan UN di Kota Jambi mencapai 99,99 persen.
“Kelulusan
UN tahun ini capai 99,9 %. Selamat untuk para pelajar yang lulus. Ingat, sebaiknya
kalian jangan konvoi,” katanya.
Ekspresi Senang dan Sedih
Ekspresi
kegembiraan tampak dari wjah Mey Ayuni, seorang siswa SMA 5 Kota Jambi Selasa sore. Wajar saja, dara manis kelahiran 17 Juni
1995 ini merupakan satu dari ribuan siswa SMA sederajat di Jambi yang
dinyatakan lulus UN 2014 ini.
Ditemui Harian Jambi kala berkumpul dengan teman
siswa lainnya, baju Mey tampak warna-warni terkena coretan. Adalah hal wajar ia
meluapkan kegembiraannya setelah tiga tahun bergelut dengan bangku sekolah.
Meski
gembira dinyatakan lulus, cewek yang biasa disapa Mey ini mengaku ada kesedihan
meski ia dipastikan lulus UN. “Ya, Mey juga sedih karena nanti tentu kami dan
teman-teman tidak bersama lagi. Karena harus terpisah untuk melanjutkan
pendidikan sesuai dengan keinginan atau cita-cita masing-masing,” ujarnya.
Di tengah kegembiraannya,
bungsu dari 3 bersaudara ini akan mencoba melangkah ke jenjang lebih tinggi
guna meraih cita-citanya untuk menjadi seorang dokter. “Kalau Mey ingin jadi
dokter, dan InsyaAllah akan melanjutkan masuk keperawatan sesuai dengan
cita-cita. Dan para sahabat Mey yang lainnya belum tentu
sama, kan ada yang mau tes Polwan, kuliah di luar kota dan lainnya,” ujarnya.
Mey juga berharap,
jika suatu saat nanti teman-teman sekelasnya sudah sukses agar tidak lupa
dengannya. “Saya harap begitu, siapa yang sukses tidak lupa sama teman. Dan
terutama bagi teman-teman saya yang telah menorehkan tinta dan cat pada seragam
saya,” harapnya. (*/lee)
****
Kondom Juga Jadi
Media Ekspresi Kelulusan
Grafis Zeky/HARIAN JAMBI |
Pengumuman
kelulusan SMA juga dinodai dengan merebaknya informasi mengenai tingginya
penjualan kondom di Jambi. Ekpsresi kelulusan SMA dengan pembelian kondom tentu
penilaian yang negatif. Apakah separah itu budaya siswa SMA di Jambi?
Informasi
meningkatnya penjualan kondom di apotik-apotik di jambi usai kelulusan SMA
menjadi informasi yang benar-benar harus menjadi perhatian seluruh lapisan
masyarakat. Pemerintah dan orangtua harus lebih mengawasi putra-putrinya yang
menginjak lulus SMA.
Berdasarkan
penelusuran Harian Jambi, sejumlah
pedagang jamu seduh hingga pelayanan apotek menyebutkan penjualan kondom
meningkat dibanding biasanya tepat dihari pengumuman kelulusan ujian nasional
(UN) tingkat SMA sederajat di Kota Jambi.
Tepat
di hari kelulusan SMA sederajat di Jambi, Harian
Jambi mencoba menyambangi sejumlah toko jamu sedu dan apotik yang diketahui
menjual berbagai jenis kondom. Dari pengakuan pedagang jamu dan apotek ini,
tercetus pengakuan mencengangkan, permintaan kondom saat hari kelulusan
ternyata meningkat di banding hari biasa.
Ironisnya,
dari pengakuan pedagang ini diketahui juga, sebagian besar pembeli kondom
adalah anak baru gede alias ABG. “Sejak pagi tadi sudah banyak anak muda datang
ke sini membeli kondom,” ujar salah seorang karyawan apotek di kawasan
Telanaipura, Kota Jambi yang minta namanya tidak ditulis, Selasa (20/5).
Pengakuan
miris tercetus dari petugas apotek ini, kondisi yang sama biasa terjadi kala
hasil UN diumumkan. Guna mengantisipasi lonjakan pemesan kondom, apotek di
tempatnya bekerja bahkan harus menambah stok yang ada.
“Hal
macam ini lah biasa, setiap tahun kalau hari kelulusan kami harus punya stok
yang banyak," akunya.Meski demikian, sumber ini tidak bisa memastikan,
apakah pembeli muda ini adalah anak sekolah atau bukan. Karena kebanyakan, saat
membeli kondom, kalangan muda yang datang ke apoteknya menggunakan baju biasa
alias tidak berseragam sekolah.
“Maklumlah
anak mudo, apolagi lah kalau dak nak bersenang-senang dengan cewenyo, sudah beli kondom, ya mau
dipakai apa lagi,” katanya.
Sementara
itu, salah seorang pemilik jamu seduh di kawasan Kotabaru juga mengakui ada
peningkatan signifikan akan kondom dagangannya itu. “Memang banyak yang beli
dalam tiga hari ini, terutama hari ini," ujar pedagang yang juga enggan
disebutkan namanya ini.
Usai
dari apotek dan pedagang jamu seduh, Harian Jambi sedikit basa-basi, pertanyaan
seputar kondom coba diutarakan kepada siswa SMA yang tengah konvoi.Jawaban
mencengangkan terlontar dari salah seorang siswa dari salah satu SMA negeri di Kota
Jambi.
Siswa
ini mengakui beberapa temannya memang meluapkan kegembiraan usai lulus UN
dengan seks bebas dengan pacarnya. “Biasolah
bang, namonyo bae lagi bahagia. Tadi
pagi bae aku nemani kawan beli kondom,” ujar siswa ini dengan enteng.
Dewan Kaget
Anggota
DPRD Provinsi Jambi, Bambang Bayu Suseno saat diminta tanggapannya terkait
fenomena kondom di hari kelulusan itu, dirinya mengaku kaget dan sangat
prihatin. “Ini benar ya?, kok bisa dijual bebas, masak anak sekolah bisa
beli," ujar BBS.
Menurut
politisi asal PAN ini, seharusnya pemilik atau pelayan apotek dan jamu seduh
lebih selektif dalam memilih pembeli alias jangan sembarangan kala menjual
kondom.
“Seharusnya
selektif, penjual juga harus memberikan pemahaman, apakah suami-istri atau
bukan yang beli. Bagaimana jawabnya, saya bingung, yang jelas sangat-sangat
prihatin dengan kondisi ini," tutupnya. (KENATA SYAPUTRA/Luth H-Sudir Putra/lee). (BACA EDISI CETAK HARIAN JAMBI KAMIS PAGI 22 MEI 2014)
Kelulusan Siswa SMA di Kota Jambi Selasa (20/5/14). |
Mey. Kelulusan Siswa SMA di Kota Jambi Selasa (20/5/14). |
Konvoi kenderaan bermotor siswa SMA usai mendengar kelulusan di Kota Jambi Selasa (20/5/14).Foto-Foto EDWIN EKA PUTRA/HARIAN JAMBI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar