Sepatu : Didesain dengan konsep anggun dan menarik, sepatu high heels dengan motif batik Jambi. |
Menjadi
pengusaha muda, merupakan impian banyak orang. Namun tidak banyak yang berani
mewujudkan mimpinya tersebut karena banyak rintangan. Namun banyak peluang
usaha yang tersedia jika saja Anda lebih jeli dalam mengambil kesempatan.
Jambi
merupakan kota yang sedang berkembang, pemerintah saat ini giat menggalakkan
berbagai macam kegiatan dan seminar di bidang kewirausahaan untuk men-support para anak muda
untuk mulai berwirausaha sejak dini dibandingkan menjadi PNS.
Baru-baru ini, Badan
Pengurus Daerah (BPD) Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jambi,
menggelar pelatihan kewirausahaan dengan peserta yang berasal dari kabupaten kota
se-Provinsi Jambi.
Pelatihan yang berlangusng
dari tanggal 7 hingga 11 Mei 2014 di Auditorium Hotel Aston Kota Jambi itu
diikuti 150 peserta. HIPMI akan selalu berupaya meningkatkan wirausaha muda,
baik yang baru memulai maupun yang sudah memilki usaha.
Selain itu HIPMI juga memberikan sebuah bimbingan agar usaha
yang dimilikinya mengalami kemajuan dan kesuksesan. Hal itu dikatakan Ketua
Umum BPD HIPMI Provinsi Jambi, Jefri Amas Hutagalung.
Disebutkan,
HIPMI Provinsi Jambi hingga kini tetap berkomitmen untuk melahirkan
wirausahawan baru di Provinsi Jambi. Melalui sejumlah rangkaian program. Dengan satu harapan,
agar pengusaha pemula ini dapat
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara lokal maupun global. “Kita pikir
sudah saatnya pemuda Jambi punya mindset entrepreneur, yang berusaha dan
hidup tanpa merongrong APBD,” terang Jefri.
Bentuk Mental
Pengusaha
Namun
begitu, persentase jumlah anak muda yang berani berkecimpung di dunia usaha
masih sangat sedikit. Berbagai macam hal seperti butuh modal yang besar, ide,
tempat dan target pasar masih menjadi momok bagi mereka.
Terkadang
pola pikir orangtua yang masih kolot bahkan memaksa anak mereka untuk menjadi
PNS, yang dengan biaya berapa pun rela mereka keluarkan demi menjadi PNS dan
seumur hidup tiggal di zona nyaman dibanding mendidik anak untuk membuka usaha
sendiri dan melatih mental mereka menjadi seorang pengusaha.
Padahal
menurut Walikota HSy Fasha, diharuskan memiliki prinsip hidup untuk memilih
jalan mana yang akan diambil. Banyak remaja kini yang lebih memilih menjadi
pegawai daripada menjadi pengusaha.
Menurut
Sy Fasya, pekerjaan sebagai pegawai ini aman, dalam arti adanya gaji bulanan
yang pasti dibayarkan bagaimanapun kinerjanya. Tidak peduli dia kerja keras
atau tidak.
Sebagai
Ketua Umum GAPEKNAS (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional) Provinsi Jambi, ia
memberikan saran kepada anak muda bagaimana seharusnya berinvestasi, karena
banyak sekali yang berpikiran bahwa investasi itu tidak begitu penting,
membutuhkan modal besar ataupun uang yang banyak.
“Berbicara
untuk menjadi pengusaha memang membutuhkan modal, modal dalam bentuk materi dan
modal keterampilan, memulai usaha, mulailah membuka usaha sendiri, semua kita
memulai hidup dari nol, jika memiliki keberanian, keterampilan dan keseriusan
maka untuk jadi pengusaha tidaklah sulit. Cara pikir dan pandangan masing-masing
kita saja yang berbeda. Takut gagal dan berpikiran bahwa menjadi pengusaha
membutuhkan modal besar adalah pemikiran yang salah,” ungkapnya.
Bisnis Investasi
Ciri
khas lokal ternyata kini menjadi tren sebagai merek produk usaha yang bisa
menembus pangsa pasar dunia. Produkkhaslokalsebagaiidentitas,
Jambietnichadirdenganmenawarkanproduk-produkkreatifbermotif batik Jambi. Karya
yang disajikandalambentukpakaiandansepatuini,
telahmampumenembuspasarnasionalbahkaninternasional.
Selain
itu ia juga menambahkan bahwa menurutnya jika berbicara investasi, banyak
generasi muda kita yang kurang begitu paham dengan bisnis investasi. Meskipun
memiliki uang dan mampu berinvestasi, mereka cenderung ragu dan enggan untuk
mengeluarkan uang karena was-was dan takut dengan aksi penipuan yang berkedok
bisnis investasi.
Cara
yang tepat dan baik untuk berinvestasi bisa dengan membuka usaha sendiri dengan
pokok bisnis yang kita kuasai (berwirausaha), contoh kecil-kecilan dulu; bisa
jualan pulsa tapi harus cari yang perputaran uangnya tinggi, bisa juga
investasi dengan perusahaan pialang berjangka.
Di
Jambi, meski masih sangat sedikit, akan tetapi ada seorang anak muda yang baru
berusia 19 tahun telah dapat dikatakan sukses dalam menjalankan bisnisnya. Patria
Prima Putra merupakan owner dari
sebuah brand yakni JambiEthnic ini
memulai usahanya dari ia berusia 15 tahun.
Awalnya
ia hanya berjualan handphone dan
membuka kafe sekedar untuk bersenang-senang, namun pada 27 Juni 2012, Patria
fokus pada clothing dibuatnya.
JambiEthnic
merupakan ide darinya yang mana ia miris melihat anak Jambi bahkan banyak yang
tidak bangga dengan apa yang ada di Jambi, seperti halnya batik, melihat
peluang yang ada akhirnya Patria membuka bisnisnya tersebut.
“Iya
kadang miris melihat Jambi, misal kita ke Jakarta, ke Bandung, orang nanya,
dari mana? Dari Jambi, Jambi dimananya Kalimantan? Kata orang yang nanya itu,
berarti Jambi gak terkenal, padahal
Jambi punya batik, Jambi punya banyak hal yang patut dibanggakan,” ujarnya.
Dari
pengalaman tersebut ia mencoba untuk mengekplorasi batik, bagaimana caranya
agar batik tersebut dapat dipakai anak muda, “Seperti di Jakarta atau kota
lainnya, bagaimana caranya agar batik itu bisa di pakai hangout, ke mal, dan lain sebagainya, jadi bisa lebih fleksibel
bukan hanya dijadikan kemeja untuk formal,” tambahnya.
Untuk
merek sepatu yang pertama dari Jambi adalah JambiEthnic,
dan untuk produksinya di Tangerang, Jakarta, Bandung dan lainnya, namun batik
dan desain dikirim dari Jambi, sementara untuk penjualan Patria mengaku tidak
fokus di Jambi, karena tren masyarakat Jambi sendiri begitu melihat orang lain
banyak yang makai, baru ikut memakai.
Seluruh
Indonesia
“Untuk
JambiEthnic di Indonesia sudah tersebar diseluruh kota kecuali Aceh, mulai dari
Medan, Bengkulu, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Jakarta, Surabaya, Bandung,
Semarang, Sulawesi Selatan, Manado, Balikpapan, Palangkaraya sampai ke Papua,
Timika sudah ada store-store yang
memasarkan JambiEthnic, sementara
untuk luar negeri JambiEthnic sudah sampai ke Filipina, Vietnam, Singapura,
Malaysia, Thailand, Jepang, Hamburg, Belanda dan Jerman,” jelas Patria.
Lelaki
yang juga merupakan seorang mahasiswa semester 3 Universitas Jambi ini mengatakan bahwa ia memulai sendiri usahanya hingga
sekarang, kedua orangtuanya sangat men-support meskipun mereka pegawai namun orang
tuanya tidak menyarankan Patria untuk menjadi seorang pegawai.
“Orangtua
bilang untuk lakukan apa yang mau dilakukan, kerjakan apa yang disukai, jangan
berorientasi pada nyari duit, soalnya kalau kita suka dengan apa yang kita
kerjakan, duit pasti ngikut dengan sendirinya,” kata Patria.
Patria
sebagai seorang mahasiswa Universitas Jambi merasa bangga dengan almamaterya,
karena ia pernah menjadi pembicara untuk seminar kewirausahaan di Universitas
Indonesia, “Seorang mahasiswa UNJA ni,
nyeramahin anak UI,” katanya.
Untuk
produk JambiEthnic sendiri, ia masih fokus ke pakaian pria, namun
bisa juga dipakai oleh wanita, JambiEthnic juga dipasarkan di skatepark terbesar di Jakarta yakni
PUINK skatepark, kadang juga Jambiethnic mensponsori berbagai komunitas. Untuk omzet
bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta
per hari di satu store. Sementara
JambiEthnic telah dijual dibanyak store yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Benar Beda
Patria
mencoba berbeda dari yang lain. “Saya mau buat tren sendiri, agar diingat
masyarakat dan tentunya tidak bakalan ketinggalan zaman,
kemarin juga waktu ikut pameran senang sekali karena bisa sepanggung dalam
memamerkan produk dengan desainer terkenal Anne Avantie, saya juga tergabung
dalam komunitas Indonesian Amazing, yang mana siapa saja dapat bergabung asal
memiliki visi dan misi yang sama,” jelasnya.
Untuk
harga, kaos berkisar antara Rp 150 ribu–Rp 210 ribu, untuk sepatu wanita Rp 399
ribu-Rp 500 ribuan, dan untuk sepatu laki-laki Rp 399 ribu–Rp 850 ribu, itulah
sebabnya ia banyak memasarkan diluar, teknik pemasaran pun melalui jejaring
sosial.
Terakhir
Patria menambahkan, “Bagi yang mau mulai usaha, jangan takut modal mesti banyak
dan besar, tapi mental yang dibanyakin,
soalnya untuk modal itu sendiri relatif, manfaatkan apa yang sudah ada, yang
terpenting adalah ide, jika kita punya ide bagus, ide lain dari yang lain,
tuangkan ide tersebut, untuk modal dan segala macam pasti ada saja jalannya,
saya sendiri memulai usaha dengan modal hanya Rp 1,3 juta, kembangkan terus ide
yang kita punya agar usaha kita terus berinovasi,”
tutup Patria.(*Dibantu Rosenma M/lee)
***
Cara Jitu Memasarkan Produk UKM
Para pelaku usaha kecil dan
menengah membutuhkan adanya strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan
produk dan memperluas jangkauan pasar yang dimilikinya.
Tak bisa dipungkiri lagi
bahwa keberadaan strategi
pemasaran
menjadi salah satu kunci kesuksesan sebuah usaha. Bahkan saat ini tidak hanya
perusahaan besar saja yang membutuhkan cara-cara jitu untuk memasarkan produk
maupun jasa mereka.
Para pelaku usaha kecil dan
menengah pun membutuhkan dukungan strategi pemasaran untuk meningkatkan
penjualan produknya dan memperluas jangkauan pasar yang dimilikinya. Hal ini
penting agar produk atau jasa yang ditawarkan para pelaku UKM bisa dikenal
masyarakat luas, dan bisnisnya bisa berkembang pesat.
1. Menentukan harga
jual ke konsumen
Penentuan harga memiliki
peranan yang sangat penting dalam meningkatkan penjualan, biasanya harga yang
murah menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Karenanya, usahakan
harga jual yang Anda tawarkan tidak melampaui harga eceran tertinggi (HET) di
daerah tersebut. Sehingga harga yang Anda tawarkan bisa bersaing dengan produk
lainnya yang ada di pasaran.
2. Menentukan
segmentasi pasar
Sebelum memasarkan sebuah
produk, penting bagi Anda untuk menentukan target pasar yang ingin dibidik.
Dalam hal ini Anda bisa memecah beberapa konsumen menjadi kelompok-kelompok
kecil. Misalnya saja dengan membagi segmentasi pasar sesuai dengan umur
konsumen, gaya hidup masyarakat, kebutuhan konsumen, dan lain sebagainya.
3. Menentukan jalur
distribusi produk
Selain menentukan harga
jual dan segmentasi pasar, Anda juga harus memperhatikan jalur distribusi
produk Anda. Hal ini sangatlah penting, agar produk yang dihasilkan bisa sampai
ke tangan konsumen. Beberapa alternatif yang bisa Anda gunakan untuk
mendistribusikan produk UKM yaitu dengan cara konsinyasi (titip jual),
mengenalkannya melalui pameran-pameran, memasarkannya langsung melalui toko online maupun offline, atau bisa juga bekerjasama dengan para agen atau reseller
produk dengan memberikan komisi tertentu.
4. Memanfaatkan media
iklan
Saat ini sudah banyak media
iklan yang bisa dimanfaatkan para pelaku UKM untuk mempromosikan produk atau
jasa mereka. Sebut saja media cetak seperti koran, majalah, tabloid, brosur,
poster, atau bisa juga memasang iklan melalui media elektronik seperti radio,
televisi, hingga pemanfaatan jaringan internet. Semakin sering Anda
memanfaatkan media iklan, maka semakin besar pula peluang pasar yang Anda
ciptakan untuk mendatangkan penjualan sebanyak-banyaknya.
Setelah memahami beberapa cara pemasaran produk UKM, kini
saatnya Anda mempraktekannya langsung untuk mendapatkan untung besar setiap
bulannya. Mulai dengan cara yang paling kecil, mulai dengan yang paling mudah,
mulai dari sekarang. Salam sukses.(net/lee)
***
HIPMI Rumahnya Pengusaha
Muda dan Pemula
Badan Pengurus Daerah
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jambi merupakan “rumahnya” para
pengusaha muda dan pengusaha pemula. Lewat pelatihan kewirausahaan guna
melahirkan jumlah wirausahawan muda di Indonesia pada umumnya dan di Jambi pada
khususnya.
HIPMI Jambi mempunyai
komitmen untuk selalu memberikan sebuah bimbingan kepada para pengusaha muda,
baik yang awal maupun orang yang memilki usaha yang sudah berjalan.
Demikian
dikatakan Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Jambi, Jefri Amas Hutagalung.
Menurutnya, HIPMI akan selalu berupaya meningkatkan
wirausaha muda, baik yang baru memulai maupun yang sudah memilki usaha. Selain
itu HIPMI juga memberikan sebuah bimbingan agar usaha yang dimilikinya
mengalami kemajuan dan kesuksesan.
Disebutkan, bimbingan yang
diterapkan oleh HIPMI salah satunya membuat sebuah pelatihan kewirausahaan. Selain
itu membantu wira usaha yang baru memulai usahanya juga memberikan sebuah
pemahaman tentang manajemen bisnis yang baik dan selalu mendorong agar usaha
yang diciptakanya bisa selalu berkembang. (ams/lee)
HIPMI: Jefri Amas Hutagalung (kanan) mendampingi Bendahara BPP HIPMI, Bayu Priawan Djolosoetono di Hotel Aston pada acara pelatihan belum lama ini. Foto: DOK/HARIAN JAMBI |
OWNER : Patria Prima Putra, Pemilik Jambietnic, sedang memperlihatkan salah satu produknya. |
Pakaian: Jambi etnic menyediakan beragam model pakaian dan sepatu, dengan nuansa batik Jambi. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar