Tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan penyisiran
dan evakuasi obyek-obyek pesawat AirAsia QZ8501. Mesin pesawat yang ditemukan
di lokasi yang sama dengan black box kemungkinan dipotong di dasar laut sebelum
dievakuasi.
“Beberapa obyek bawah air mengenai metal bagian dari AirAsia, yang paling
khusus adalah bagian badan pesawat, yang kita arahkan upayakan pengangkatan
sisa-sisa korban yang masih berada di kabin pesawat," ujar Direktur
Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di posko gabungan di Lanud Iskandar,
Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Jumat (16/1).
Penyelaman sendiri hari ini telah dilakukan mulai dari jam
06.00 WIB untuk mengobservasi keadaan di dasar laut tempat main body ditemukan,
sekaligus untuk persiapan pemasangan lifting bag. Pada operasi SAR AirAsia hari
ke-20 ini, kegiatan masih dikonsentrasikan di laut.
“Di laut yang aktif 16 kapal, 6 pesawat aktif hari ini dan kegiatan masih concern pada penyelaman dan pencarian semua dilakukan di bawah laut. Diikuti beberapa kapal yang berada most probabilitas area 2 dan 3 di mana terdapat beberapa objek bawah air," kata Supriyadi.
Kapal yang beroperasi hari ini di area pencarian adalah KN Pacitan, KRI Banda Aceh, KRI Barakuda, Crest Onyx, Geosurvey, dan KN Barunajaya. Sementara deteksi bawah laut lainnya juga dilakukan dengan menerjunkan ROV (Remotely Operated Vihacle), dan side scan sonar.
“Kapal-kapal ini mereka akan lakukan kegiatan penyelaman
khususnya di pusat pencarian AirAsia. Seandainya di kabin (main body) pesawat
ditemukan banyak jenazah, penyelaman akan kami tambah. 3 tim masing-masing 5
orang, jadi total 15," Supriyadi menjelaskan.
Perwira tinggi TNI AU bintang 1 ini juga mengungkapkan, penemuan kokpit dan mesin pesawat merupakan hal penting untuk invesitigasi. Mesin sendiri telah ditemukan berada di lokasi yang sama dengan ditemukannya black box, dan telah menjadi gundukan karena tertimbun lumpur dan pasir. Sementara hasil side scan juga telah mendeteksi obyek yang diperkirakan kokpit pesawat.
Perwira tinggi TNI AU bintang 1 ini juga mengungkapkan, penemuan kokpit dan mesin pesawat merupakan hal penting untuk invesitigasi. Mesin sendiri telah ditemukan berada di lokasi yang sama dengan ditemukannya black box, dan telah menjadi gundukan karena tertimbun lumpur dan pasir. Sementara hasil side scan juga telah mendeteksi obyek yang diperkirakan kokpit pesawat.
“Engine juga akan diupayakan apakah bisa dipotong di bawah
laut, kelihatannya masih bergantung di sayapnya. Ini juga kita perhitungkan
semua sehingga klarifikasi masalah di bawah air dihitung cermat. Semua
diperhitungkan dan ini estimasi dari para penyelam harus bisa dipastikan,"
jelas Supriyadi.
Penyelam sendiri masih belum melaporkan hasil operasi hari
ini sehingga perkembangannya pun masih belum bisa diketahui. "Penyelam
belum laporan," tutup mantan Kadispen TNI AU itu.
Cockpit Menancap di Lumpur
Setelah ekor, black box, dan main body, kini cockpit Pesawat
AirAsia diduga telah ditemukan. Namun penemuan ini masih belum bisa dipastikan
kebenarannya oleh Badan SAR Nasional.
“Masih dugaaan. Baru hasil side scan, hasilnya mungkin
dikira-kira itu cockpit," ungkap Direktur Operasional Basarnas Marsma SB
Supriyadi di posko gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin
Barat, Kalteng, Jumat (16/1).
Menurut Supriyadi, obyek yang diduga cokcpit pesawat jenis
Airbus tersebut terdeteksi menancep di lumpur. Jaranya berada 500 meter dari
penemuan badan pesawat.
“Sebagian bodynya nancep di lumpur. Belum bisa dibuktikan
kalau penyelam belum turun. Ini hasil side scan dari kapal GeoSurvey,"
kata Supriyadi.
“Sebenarnya penemuan sudah dari 2 hari yang lalu tapi belum
bisa dibuktikan makanya kemarin belum dipublish," sambungnya.
Saat ini tim penyelam disebut Supriyadi sedang berusaha
turun ke lokasi penemuan tersebut. "Jaraknya 500 meter dari (lokasi) badan
pesawat, penyelam sedang berusaha turun," tutupnya.
Sementara itu Kabasarnas Marsdya FHB Soelistyo hingga saat ini masih berada di Kapal KN Pacitan. Ia ingin menyaksikan observasi penyelam yang berusaha turun menuju badan pesawat. Diusahakan main body QZ8501 akan segera diangkat.(dtk/lee)
Sementara itu Kabasarnas Marsdya FHB Soelistyo hingga saat ini masih berada di Kapal KN Pacitan. Ia ingin menyaksikan observasi penyelam yang berusaha turun menuju badan pesawat. Diusahakan main body QZ8501 akan segera diangkat.(dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar