Dua Jenazah Ditemukan Lagi
Jakarta-Bodi utama pesawat AirAsia QZ8501 sudah ditemukan,
menunggu pengangkatan ke permukaan laut. Ini penampakan bodi pesawat AirAsia
itu yang ditangkap oleh kapal militer Singapura. Sementara Basarnas kembali
menemukan dua korban pesawat AirAsia QZ8501. Kedua jenazah tersebut kini masih
berada di perairan Pulau Sembilan, Kalimantan Selatan.
Foto-foto bodi pesawat ini diunggah oleh Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen pada Rabu (14/1) pukul 17.00 WIB. “Kepala AL RADM Lai Chung Han baru saja menginformasikan saya bahwa salah satu kapal SAF (Singapore Armed Force), MV Swift Rescue telah menemukan bodi pesawat AirAsia di Laut Jawa," demikian kata Hen dalam laman Facebooknya.
Foto-foto bodi pesawat ini diunggah oleh Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen pada Rabu (14/1) pukul 17.00 WIB. “Kepala AL RADM Lai Chung Han baru saja menginformasikan saya bahwa salah satu kapal SAF (Singapore Armed Force), MV Swift Rescue telah menemukan bodi pesawat AirAsia di Laut Jawa," demikian kata Hen dalam laman Facebooknya.
Foto-foto bodi pesawat AirAsia itu diambil oleh Remote Operated Vehicle (ROV) yang diturunkan kapal MV Swift Rescue. Foto-foto yang ditampilkan termasuk sayap bertuliskan nomor registrasi pesawat PK-AXC, bagian tagline AirAsia 'Now Everyone Can Fly' di badan pesawat.
“Kami telah menginformasikan Basarnas, otoritas pencarian di
Indonesia yang sekarang memulai operasi pengangkatan," jelas Hen.
Hen berharap dengan pengangkatan bodi pesawat itu, beberapa
jasad penumpang bisa ditemukan. “Saya juga berterima kasih kepada para abdi SAF
yang telah menjalani misinya membantu pengangkatan flight data dan cockpit
voice recorder dan bodi pesawat. Terutama untuk kru kapal MV Swift Rescue, Anda
tak pernah menyerah. Selamat," tulis Hen.
Sebelumnya, pada Selasa (13/1/2015) malam kemarin, potongan besar pesawat ini ditemukan tak jauh dari posisi Cockpit Voicer Recorder (CVR) oleh KN Jadayat.
“Dilaporkan bahwa tim penyelam di KN Jadayat juga menemukan potongan besar bagian dari pesawat Air Asia QZ8501," ujar Tonny Budiono, Direktur Navigasi, Ditjen Perhubungan Laut, selaku Koordinator Tim Ditjen Hubla Marine Command Center dalam rilis Selasa (13/1) malam ini.
Sebelumnya, pada Selasa (13/1/2015) malam kemarin, potongan besar pesawat ini ditemukan tak jauh dari posisi Cockpit Voicer Recorder (CVR) oleh KN Jadayat.
“Dilaporkan bahwa tim penyelam di KN Jadayat juga menemukan potongan besar bagian dari pesawat Air Asia QZ8501," ujar Tonny Budiono, Direktur Navigasi, Ditjen Perhubungan Laut, selaku Koordinator Tim Ditjen Hubla Marine Command Center dalam rilis Selasa (13/1) malam ini.
Tonny sudah menyampaikan kabar gembira tersebut kepada
Dirjen Perhubungan Laut Bobby Mamahit. Lebih jauh Tonny mengatakan bahwa saat
ditemukan posisi CVR berada tidak jauh dari lokasi penemuan potongan besar dari
pesawat Air Asia QZ-8501 yang telah diketahui posisinya di kedalaman 30 meter.
"Dan saat ini sudah ditandai letaknya," jelas Tonny.
Angkat Main Body QZ8501
Kapal RSS SWIFT milik Singapura menemukan lokasi badan
Pesawat AirAsia QZ8501. Basarnas pun besok akan menerjunkan penyelam-penyelam
untuk mendapati kondisi di dasar laut sehingga bisa memperkirakan bagaimana
proses pengangkatan main body.
“Penyelam harus turun dulu untuk mengkalkulasi berapa berat dan panjangnya, berapa sudah tertimbun lumpur. Dia mulai lihat gimana cara mengikatnya," ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Rabu (14/1).
Penyelam-penyelam akan memulai operasinya sejak pagi. Basarnas mengaku sudah siap untuk mengevakuasi main body AirAsia dan jenazah korban yang diprediksi masih ada di dalamnya.
“Apakah diikat dengan tali sling di sampingnya, atau atasnya, atau (tali) diputerin di badan pesawat tapi kalau diputerin kan harus lewati lumpur. Atau dikasih bantalan samping-sampignya baru bantalannya diangkat (dengan lifting bag)," kata Supriyadi.
“Penyelam harus turun dulu untuk mengkalkulasi berapa berat dan panjangnya, berapa sudah tertimbun lumpur. Dia mulai lihat gimana cara mengikatnya," ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Rabu (14/1).
Penyelam-penyelam akan memulai operasinya sejak pagi. Basarnas mengaku sudah siap untuk mengevakuasi main body AirAsia dan jenazah korban yang diprediksi masih ada di dalamnya.
“Apakah diikat dengan tali sling di sampingnya, atau atasnya, atau (tali) diputerin di badan pesawat tapi kalau diputerin kan harus lewati lumpur. Atau dikasih bantalan samping-sampignya baru bantalannya diangkat (dengan lifting bag)," kata Supriyadi.
Perwira Tinggi TNI AU Bintang 1 ini pun berharap agar proses
pengangkatan bisa berjalan dengan lancar serta cuaca mendukung. Pasalnya
melihat pengangkatan ekor pesawat beberapa waktu lalu, proses memakan waktu
lebih dari satu hari.
“Kayak ekor kemarin butuh waktu 2 hari kan untuk iket doang,
itu pun juga ada yang jatuh. Kita sebenarnya dari kemarin-kemarin penyelam
sudah siap, kapal-kapal siap, alat-alat siap. Tapi obyek yang kita deteksi
belum jelas. Kita kan butuh bukti," Supriyadi memaparkan.
“Kemarin ROV (Robotic Operated Vehicle) kita nggak bisa karena visibility cuma 1 meter. Kemungkinan dia (Singapura) pakai side scan. Masalahnya itu dia (Kapal SWIFT) baru masuk wilayah sini, di zona 4. Dia tadinya di Zona 1," sambungnya.
“Kemarin ROV (Robotic Operated Vehicle) kita nggak bisa karena visibility cuma 1 meter. Kemungkinan dia (Singapura) pakai side scan. Masalahnya itu dia (Kapal SWIFT) baru masuk wilayah sini, di zona 4. Dia tadinya di Zona 1," sambungnya.
Basarnas sendiri mengaku sudah mendapatkan informasi
mengenai keberadaan main body ini dari hasil deteksi Kapal GeoSurvey. Sayang
gambar yang didapat tidak sebagus hasil Kapal Singapura.
“Masalahnya hasil side scan kemarin nggak jelas. Gambarnya tidak jelas padahal dia dah 3 dimensi itu dari Geo Survey, jadi cuma bayangannya. Deteksi sonar sudah mengangkat, side scan nggak jelas, ROV yang turun juga gak jelas. Kelihatannya merah semua. Metal semua karena sudah terkubur lumpur," Supriyadi menjelaskan.
“Masalahnya hasil side scan kemarin nggak jelas. Gambarnya tidak jelas padahal dia dah 3 dimensi itu dari Geo Survey, jadi cuma bayangannya. Deteksi sonar sudah mengangkat, side scan nggak jelas, ROV yang turun juga gak jelas. Kelihatannya merah semua. Metal semua karena sudah terkubur lumpur," Supriyadi menjelaskan.
Gambar yang tidak jelas membuat Basarnas tidak bisa terus
menerus meminta penyelam mencari sesuatu yang tidak pasti. Namun dengan adanya
bukti dari Kapal Singapura, penyelam pun bisa langsung turun di lokasi.
“Karena kalau cuma serpihan rongsok nggak ada artinya
makanya kita perintahkan naik lagi. Kita besok pagi-pagi anak-anak sudah turun,
konsentrasi di situ (lokasi penemuan)," ucap Supriyadi.
Main Body ini disebut berjarak 3.000 meter dari penemuan ekor pesawat AirAsia. Kedalamannya pun disebut Supriyadi berkisar hingga 32 meter dan main body telah tertutup lumpur.
"Kalau lihat dari scan jadi satu itu main body-nya. Kepalanya hilang, sayapnya hilang, ekornya hilang. Kedalaman sekitar 32 meter," tutupnya.
Main Body ini disebut berjarak 3.000 meter dari penemuan ekor pesawat AirAsia. Kedalamannya pun disebut Supriyadi berkisar hingga 32 meter dan main body telah tertutup lumpur.
"Kalau lihat dari scan jadi satu itu main body-nya. Kepalanya hilang, sayapnya hilang, ekornya hilang. Kedalaman sekitar 32 meter," tutupnya.
Dua Jenazah
Basarnas kembali menemukan dua korban pesawat AirAsia
QZ8501. Kedua jenazah tersebut kini masih berada di perairan Pulau Sembilan,
Kalimantan Selatan.
“Hari ini telah bertambah dua jenazah yang dikonfirm yang
berada di sektor lima atas kerja sama antara nelayan dan Polsek Pulau
Sembilan," ujar Kabasarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo di Kantor Basarnas
di Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Rabu (14/1).
Soelistyo mengatakan, dengan bertambahnya dua jenazah,
jumlah korban yang sudah ditemukan menjadi 50 jenazah. "Sudah ada 50
jenazah. Ada 48 di Surabaya dan dua akan dievakuasi melalui udara ke Pangkalan
terdekat," jelasnya.
Selain jenazah, hari ini juga telah ditemukan body pesawat.
Main Body sendiri ditemukan 3000 meter dari lokasi ekor.
“Main body pesawat atau fuselage bagian pesawat dengan satu sayap pesawat menempel berhasil ditemukan dan telah terkonfirm di area prioritas. Itu adalah objek nomor 15 yang kemarin ditemukan di area prioritas," ujar Soelistyo.
Sisir Jasad
Main body AirAsia QZ8501 sudah ditemukan di area prioritas
yang berjarak 3.000 meter dari lokasi ekor pesawat. Rencananya bodi pesawat itu
akan diangkat esok hari.
“Area visibility sudah jelas, penyelaman akan dilanjutkan
besok pagi dengan sasaran mencari korban-korban yang ada di sekitarnya atau
korban yang terjebak di bodi pesawat. Jika mengalami kesulitan maka akan
diangkat bodi pesawat," ujar Kabasarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo di
Kantor Basarnas di Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Rabu (14/1).
Namun, Soelistyo tidak bisa menjelaskan akan seperti apa proses pengangkatan bodi pesawat. "Tapi detail teknisnya ada di lapangan," jelasnya. Soelistyo menambahkan, walaupun bodi pesawat sudah ditemukan, pihaknya tidak akan langsung menghentikan proses pencarian. Dirinya akan menghentikan proses dengan cara yang resmi.
“Operasi pencarian masih berlanjut sampai nanti saya
sampaikan secara resmi operasi ini saya hentikan. Hanya saja kekuatan-kekuatan
yang ada saya kurangi di area prioritas. Cukup diisi kapal dan pesawat milik
Indonesia saja. Kekuatan pesawat asing yang dipulangkan seperti Singapura untuk
mengisi perbekalan dan kapal Amerika Serikat USS Sampson dan USS Fort
Worth," terang Soelistyo.(dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar