JAMBI-“Negara kalah dari pelaku PETI”. Kalimat itu muncul
dari seorang pejabat kepada bidang di Bappade Kabupaten Merangin bernama Nana
Supratna. Kalimat pesimis itu mencuat saat pada acara Semiloka Kesiapan Daerah
dalam Tata Kelola Program Penurunan Emisi yang berlangsung di Ruang Dara
Jingga, Bappdea Provinsi Jambi, Kamis (22/1) yang dihadiri pemangku kepentingan
dan aktifis bidang kehutanan dan lingkungan se Provinsi Jambi.
“Saya sangat miris melihat kerusahan hutan dan lingkungan di
Kabupaten Merangin. Pelaku praktek pertambangan emas tanpa izin masih terus
berlangsung. Sebenarnya masyarakat paling takut melihat aparat berseragam
lengkap dengan senjata. Namun hal itu sudah menjadi pemandangan biasa di
lingkungan PETI. Dalam hal ini Negara telah kalah oleh sindiket PETI,” ujar
Nana Supratna saat sesi diskusi semiloka tersebut.
Dirinya juga mempertayakan keseriusan Polda Jambi untuk
memberantas PETI di Provinsi Jambi, khususnya di Kabupaten Merangin. “Pernah
saya tayakan kepada masyarakat yang menggeluti PETI, apakah mereka tak takut
dirazia aparat? Justru mereka mengaku aman. Tentunya ini menjadi pertayaan
kalau praktek PETI di Jambi dibekingi para oknum jenderal di Jakarta,” katanya.
Nana Supratna juga mengaku prihatin melihat praktek PETI di
Merangin yang semakin membabi buta hingga merusak lingkungan dengan parah.
Dirinya juga meminta keseriusan aparat Polisi dan TNI untuk bersatu padu dan
sadar untuk memberantas PETI di Jambi.
Menanggapi hal itu, Komda REDD+ Jambi dan juga menjabat
Manejer KKI Warsi, Rudi Syaf mengatakan, pihaknya mendukung penindakan hukum
secara tegas kepada pelaku PETI di Jambi.
“Saya sangat setuju kalau PETI diberantas habis. Kalau
aparat tegas, tentunya masyarakat akan takut melakukan praktek PETI. Kemudian
ijin pertambangan emas rakyat hingga kini juga masih sulit diperoleh. Ini
menjadi perhatian penting bagi Pemerintah Provinsi Jambi dan jajarannya untuk
serius dalam memberantas praktek PETI di Provinsi Jambi,” katanya.
Sebelumnya Kapolda Jambi Brigjel Pol Bambang Sudarisman saat
baru saja menjabat di Jambi berjanji akan memberantas tuntas PETI di Jambi.
Namun hingga kini janji itu belum terwujud karena belum tegasnya penindakan
hukum bagi pelaku peti di daerah.
9 Tewas
Sementara selama kurun waktu satu tahun terakhir (2014),
Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi
sudah merenggut sembilan nyawa.
Kapolda Jambi, Brigjen Bambang Sudarisman, dalam jumpa pers
akhir tahun 2014, di Polda Jambi, Selasa (30/12) lalu mengatakan, pihaknya
mencatat ada 12 kasus PETI yang ditangani selama tahun 2014. Jumlah ini
meningkat dari 10 kasus pada tahun 2013. Dari 12 kasus itu sembilan diantaranya
sudah selesai ditangani.
Kapolda Jambi mengakui kelemahan dalam pemberantasan PETI di
Jambi. Kasus ini kerap menimbulkan benturan antara pihak kepolisian dan warga.
Jika polisi mengambil menindak tegas, mereka akan berhadapan dengan para ibu
rumah tangga.
Kendati begitu, pihak kepolisian akan terus melakukan
penggalangan, meminta masyarakat menghentikan aktifitas PETI. Tindakan yang
dilakukan antara lain membentuk satgas dan memusnahkan alat PETI. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar