Sabtu, 01 Februari 2014

RAYAKAN IMLEK 2565


Kebersamaan Umat Tionghoa dalam Ibadah Syukur

Dalam menyambut Tahun Baru Cina Jumat 31 Januari 2014, etnis Tionghoa menyambutnya dengan ibadah syukur, baik di Kelenteng, Vihara dan Gereja. Dalam menyambut Imlek 2565 yang juga sebagai Shio Kuda Kayu itu guna mempererat tali persaudaraan antar sesame. Momen Imlek ini juga sebagai Doa tahun Politik Indonesia.

ROSENMAN MANIHURUK, Jambi

Suasana Kelenteng Siau San Teng yang terletak di Rt 10 Sungai Asem, Kampung Manggis, Kelurahan Cempaka Putih, Kota Jambi, Jumat (31/1/14) lain dari biasanya. Intensitas umat Konghucu sembahyang Imlek 2565 begitu tinggi. 

Pengamatan Harian Jambi menunjukkan, Jumat subuh sekira pukul 00.WIB hingga pukul 09.00 umat Konghucu melakukan ibadah syukur Imlek. Kunjungan umat beribadah Jumat 31 Januari 2014 mencapai 1500 orang. 

Umat Konghucu di Jambi datang silih berganti untuk melakukan sembahyang Dewa Bumi sebagai ucapan syukur menyambut Imlek 2565. Bahkan petugas Kelenteng Siau San Teng juga harus bekerja ekstra karena membludakya umat yang bersembahyang.
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI Kelenteng Siau San Teng yang terletak di RT 10 Sungai Asam Kampung Manggis Jambi.Foto-foto Rosenman M (Asenk Lee Saragih-HP 0812 747 7587)
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI Kelenteng Siau San Teng yang terletak di RT 10 Sungai Asam Kampung Manggis Jambi.Foto-foto Rosenman M (Asenk Lee Saragih-HP 0812 747 7587)

Menurut Prayoga alias Apong (52), pengurus Kelenteng Siau San Teng, umat yang hadir sembahyang di Kelenteng mencapai 1500 jemaat. Umat dating membaya perlengkapan sembahyang sebagai ucapan syukur.

Umat Budha di Vihara

Sementara etnis Tionghoa yang beragama Budha juga melakukan sembahyang syukur Imlek. Memasuki tahun baru kuda kayu tahun ini, Etnis Tionghoa Jambi merayakan Imlek dengan rasa kegembiraan, karena bagi mereka  Imlek tahun ini di ikuti oleh pesta demokrasi, yakni akan di adakannya pemilihan anggota legeslatif serta Presiden dan Wakil Presiden.


Di Vihara Amrta Loka yang terletak di jalan untung Suropatih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi juga sembahyang berjalan dengan tertib. Ahok, pengurus Vihara dan Pembina muda mudi Vihara mengatakan, Makna Imlek sendiri untuk agama Buddhis yakni menyambut hari kelahiran calon Sang Buddha yang akan datang ( Maitera Body Satwa ).
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI VIIHARA-AMRTA LOKA JELUTUNG KOTA JAMBI
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI VIIHARA-AMRTA LOKA JELUTUNG KOTA JAMBI

Untuk agama Buddha tersendiri lebih cenderung pada ajaran sang Buddhis. “Ada kegembiraan dan keceriaan bagi kami karna menyambut pergantian tahun. Sebab dalam tahun kuda kayu kita akan rayakan pesta demokrasi dengan penuh perdamaian. Kita harus mampu bersama. Sama memanfaatkan suasana politik bangsa ini untuk menjunjung tinggi siapa yang akan memimpin bangsa kita,” katanya.

Kata Ahok, kalau dulu saudara saudara Etnis Tionghoa belum sepenuhnya merasakan menjadi bagian dari bangsa ini. Sehingga adanya kelompok kelompok yang tidak merasakan kebahagian tersebut.

“Dengan bergantinya tahun, kami Etnis Tionghoa sangat berharap sekali tidak ada lagi perbedaan antara penduduk asli dan pendatang, agar tidak ada kecemburuan sosial antar umat beragama dan etnis yang ada di Jambi,” ujarnya.

Karna itu, Imlek ini menjadi moment penting untuk memperkuat kembali hubungan antar umat manusia dan tali silahturahmi sebagai bangsa yang sangat besar. Jadi perayaan, keramaian dan kemeriahan hendaknya bukan menjadi tujuan utama dalam sebuah perayaan. Namun yang menjadi tujuan utamanya yakni, tetap menjaga solidaritas untuk menjaga, membangun dan membesarkan bangsa.

Kemudian ibadah Umat Budha di Vihara Sakyakirti Pasar Kota Jambi juga berjalan dengan hikmat. Ribuan umat Budha di Jambi melakukan ibadah dengan khusuk. Ibadah di Vihara Sakyakirti dimulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Pelaksanaan ibadah di Kelenteng dan Vihara di Kota Jambi mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Disetiap tempat ibadah Kelenteng dan Vihara dijaga oleh polisi.
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI VIHARA-SAKYAKIRTI JAMBI

Gereja Katolik Santa Theresia

Ternyata menyambut Imlek tidak hanya dilakukan umat Konghucu dan Budha. Umat Protestan dan Katolik juga menyambutnya dengan ibadah syukur. Seperti yang dilaksanakan Gereja Kristen Protestan Jambi (GKPJ) Pasar Jambi dan Gereja Santa Theresia Pasar Jambi. Di dua gereja beda dogma itu melakukan ibadah syukur Imlek dengan khusuk.
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 dengan IBADAH DI GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA PASAR KOTA JAMBI.
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 dengan IBADAH DI GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA PASAR KOTA JAMBI.

Ibadah di Gereja Katolik Santa Theresia dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Ibadah dibawakan oleh lima Romo yakni Romo Yusnita, Romo Sigit, Romo Paulus, Romo  Apri dan Romo Haryono. Kotbah Firman Tuhan disampaikan Romo Apri.

Dalam Kotbahnya Romo Apri meminta, dengan Imlek ini sebagai jalinan silaturahmi dan doa politik yang aman dan damai. Dirinya juga meminta seluruh umat Katolik agar saling mendoakan agar Pemilu 2014 ini berjalan dengan damai.

Ibadah Imlek di Gereja Katolik Santa Theresia dihadiri 1500 jemaat. Jemaat terpaksa duduk di luar gereja karena membludaknya jemaat yang hadir. Uniknya, umat yang hadir beribadah di Gereja Santa Theresia Jambi bukan hanya Etnis Tionghoa, namun juga berbagai suku lainnya.

GKPJ Ibadah Syukur 

Dalam menyambut Tahun Baru Cina (IMLEK) 25636 yang jatuh (Tahun Baru Masehi) pada tanggal Jumat 31 Januari 2014, umat Kristen Tionghoa di Jambi melakukan kebaktian ibadah syukur. Ibadah syukur itu dipusatkan di Gereja Kristen Protestan Jambi (GKPJ) di Jalan Dr Sutomo No 48-51 Pasar Kota Jambi, Jumat (31/1/14) pukul 08.00 WIB hingga usai.
Sekitar 350 umat Kristen Tionghoa di Jambi tampak dengan khususk dalam ibadah tersebut. Kebaktian syukur IMLEK itu dirangkai  dalam 19 item diantaranya votum, nyayian bersama, doa pengakuan Iman Rasuli, kata sambutan Ketua Majelis Dkn Lukas Sim, pembacaan Alkitab, Paduan Suara Koor Nafiri, Khotbah oleh Ev yang Guo Bin, kolekte dan doa penutup.

Lagu pujian dan kotbah serta pembacaan Firman Tuhan pada kebaktian ibadah Imlek tersebut memakai bahasa Mandarin dan diterjemahkan oleh penerjemaah. Nuansa Etnis Tionghoa sangat terasa pada ibadah Imlek 2565 tersebut. Persembahan pujian juga dinaikkan oleh Paduan Suara Nafiri GKPJ serta Anak Sekolah Minggu.   

Pengkotbah Ev Yang Guo Bin dengan penerjemah Dkn Frenki mengambil Nats Kotbahnya dari Injil Amsal 3 : 1-12. Dari Ntas itu  Ev Yang Guo Bin mengambil Tema Ibadah Tahun Baru Imlek 2563 yakni “Tahun Penuh Pengampunan”.

Ev Yang Guo Bin yang masih muda ini, mengajak umat Kristen Tionghoa untuk tetap bersandar kepada Tuhan serta meninggalkan dosa-dosa. “Agar Tahun Baru Imlek dimaknai dengan penyambutan kehidupan baru bersama Firman Tuhan serta dapat meninggalkan dosa-dosa yang mengelilingi kehidupan manusia selama ini. Imlek 2565 adalah tahun penuh pengampunan manusia terhadap dosa.

Tradisi Imlek bagi etnis Tionghoa juga dengan tradisi bersih-bersih rumah dengan membuang segala keburukan dan menyambut kehidupan baru. Melalui makna Imlek ini juga Umat Nasrani khususnya Etnis Tionghoa agar dapat melakukan introveksi diri atas dosa-dosa yang telah diperbuat, serta dapat membawa dosa-dosa tersebut kepada Tuhan agar diberikan pengampunan melalui doa-doa permohonan.

“Orang yang dapat berkat banyak, namun sedikit yang mensyukuri berkat tersebut. Manusia sering melupakan Tuhan karena ketamakan dalam diri manusia. Kita sering lupa mengucap syukur kepada Tuhan, orang yang demikian adalah orang yang iri hati dan penuh ketamakan. Melalui Imlek tahun ini, mari kita bersihkan diri dari ketamakan dan iri hati. Kita memulai hidup baru dengan pertolongan Tuhan,”katanya.

Umat Kristen Tionghoa

Menurut Ketua Majelis GKPJ, Lukas Sim mengatakan, bahaya sinkretisme yang mendarah daging dalam etnis Tionghoa tidak mudah dihilangkan begitu saja sebab sekalipun seseorang menjadi Kristen.
Banyak yang masih menjalankan tradisi apa adanya, namun pertumbuhan iman berangsur-angsur membawa umat Kristen Tionghoa menjauhi praktek adat-istiadat tradisi budaya leluhur yang mendukakan Tuhan. 
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI GEREJA KRISTEN PROTESTAN JAMBI
 Disebutkan, di kalangan Tionghoa totok, tidak mudah meninggalkan tradisi turun-temurun kalau mereka menjadi kristen, namun di kalangan peranakan dan Tionghoa modern umumnya hal-hal yang berbau mistis-magis terutama penyembahan roh leluhur yang menjadi jantung budaya Tionghoa berangsur-angsur sudah tidak lagi mempengaruhi dirinya sekalipun mereka mengalami ketegangan dengan bagian keluarga besarnya yang masih kolot dan masih mempercayainya.

“Merayakan Imlek adalah netral seperti halnya merayakan Tahun Baru Masehi selama hari ini mengenang kondisi nenek-moyang yang dalam situasi agraris mernyambut bulan baru dan mulai siap bercocok tanam. Pertemuan kekeluargaan dimeja makan menjadi bagian perayaan Imlek atau Sincia yang baik juga diikuti,”katanya. 

Pemberian hadiah antar anggota keluarga terutama kepada orang tua baik juga dilakukan hanya perlu ditekankan bahwa itu adalah ungkapan kasih dan syukur dan bukan wisit (benih rejeki) yang kita berikan kepada seseorang dengan Angpao, karena itu hadiah uang tidak perlu dibungkus dengan amplop warna merah dengan tulisan Fu/Hu karena itu berarti jimat.

Merayakan Imlek, bisa dilakukan umat Kristen Tionghoa selama unsur adat-istiadat tradisi budaya religi seperti penyembahan dewa-dewi dan roh nenek-moyang tidak kita lakukan, memasang lampion bisa saja dilakukan selama kita tidak terikat warna magis merah melainkan lampion aneka warna. 

“Kita tidak perlu mengundang Barongsai masuk ke dalam rumah (apalagi ke dalam gereja) karena rumah umat Kristen (terlebih gereja) adalah rumah Roh Kudus maka dengan mendatangkan Barongsai pengusir roh, roh yang mana mengusir roh yang mana?,”ujar Lukas Sim.

Dikatakan, perintah Allah Umat Kristen tidak lagi terikat adat-istiadat nenek moyang yang mendukakan Tuhan, demikian juga maksud baik pertemuan keluarga dihari Sincia juga merupakan perintah Allah yang wajib dilakukan umat Kristen namun dilakukan dengan hormat dan kasih terutama kepada orang tua.

“Dengan demikian umat Kristen Tionghoa bisa ikut merayakan Sincia dengan misi kesaksian Injil bahwa sebagai umat tebusan Tuhan, umat kristen tidak lagi perlu percaya akan segala permainan roh dewa-dewi dan nenek-moyang yang tidak berdaya melainkan bergantung pada iman akan Allah pencipta langit dan bumi, dan Tuhan Yesus Kristus, juruselamat manusia,”katanya.

Makna Sio Kuda Kayu

Litbag seorang pengurus kelenteng dan rohaniawan Khonghucu mengatakan, tahun kuda sangat berkaitan erat dengan element dan unsur. Dengan menggunakan kata element untuk menggambarkan 12 shio dan 5 element lain seperti api, tanah, logam, air dan kayu.

Untuk menghadapi tahun kuda yang tepat saat ini berganti. Unsur unsur tersebut sangat berhubungan dengan segala aspek, seperti musim, warna planet, arah mata angin, organ tubuh dan lainnya.
Menurutnya, setiap manusia ada yang memiliki shio yang sama. Etnis Tionghoa sendiri sangat percaya dengan adanya 60 shio yang berbeda beda. Oleh sebab itu satu abad bagi Etnis Tionghoa yakni 60 tahun bukan 100 tahun.

Karena apabila tahun ini kuda kayu belum tentu 12 tahun mendatang merupakan kuda kayu. Bisa saja kuda air atau kuda tanah, karna arah menghitung keberuntungan seseorang di lihat dari lahirnya orang tersebut, dan di percaya dengan adanya pantangan pantangan ketika bertemu dengan shio yang lainnya.

Sebab menurut Litbag, setiap shio sangat berkaitan erat dengan bumi, yaitu tubuh atau badan. Sedangkan tahun berkaitan dengan langit atau anugerah Tuhan. Sehingga keberuntungan seseorang dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok barat dan kelompok timur. Akan tetapi semuanya kembali kepada sang pencipta. (*/lee). (BERITA INI SUDAH NAIK DI HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI SABTU 1 FEBRUARI 2014-HALAMAN 18-TEMATIK BUDAYA)
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI VIHARA-SAKYAKIRTI JAMBI
PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI VIIHARA-AMRTA LOKA JELUTUNG KOTA JAMBI
BALIHO UCAPAN PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi.

BALIHO UCAPAN PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 dari Pemerintah Kota Jambi.


PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI Kelenteng Siau San Teng yang terletak di RT 10 Sungai Asam Kampung Manggis Jambi. Penjual Burung Pipit dari palembang.

Pawai barongsai di Cempaka Putih Jelutung Kota Jambi

PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI Kelenteng Siau San Teng yang terletak di RT 10 Sungai Asam Kampung Manggis Jambi. Polisi Kawal.

PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 DENGAN IBADAH DI Kelenteng Siau San Teng yang terletak di RT 10 Sungai Asam Kampung Manggis Jambi.

GRACE FELINA PIANIS DAN PEMAIN BIOLA DI GKPJ JAMBI


PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 dengan IBADAH DI GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA PASAR KOTA JAMBI.

PERAYAAN IMLEK 2565 JUMAT 31 JAN 2014 dengan IBADAH DI GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA PASAR KOTA JAMBI.

Tidak ada komentar: