Jumat, 28 Februari 2014

Bisnis Tanaman Bonsai, Mendulang Omzet Tinggi


Ayu pemilik kebun Bonsai di Jambi. Foto-foto Ririn /Harian Jambi

 Siapa yang tidak mengenal tanaman indah ini, yakni bonsai. Selain Karena tanamannya yang indah, ternyata usaha budidaya bonsai semakin eksklusif saat ini. Walaupun pada dasarnya membutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam menjalankan usaha agro ini. Tapi tanaman kecil dan unik tersebut selalu menjadi incaran. Harga yang ditawarkan pun relatif tinggi.
RIRIN, Jambi
Bonsai adalah salah satu tanaman, yang dilihat dari kaca mata bisnis tidak pernah mati. Dalam membuat bonsai ada dua hal penting yang perlu kita perhatikan yakni mengenai pertumbuhan alami dan pertumbuhan rekayasa sesuai pembentukan.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa karya bonsai adalah sebuah usaha yang rumit. Hal ini disebabkan kerena dalam membuat bonsai yang baik, dibutuhkan dua syarat yang cukup berpengaruh, yaitu pengetahuan holtikultura dan pemahaman alam yang cukup memadai.
Selain itu tanaman bonsai juga merupakan sebuah karya seni yang tidak pernah berakhir, karena obyeknya adalah tumbuhan hidup yang memerlukan perawatan yang baik sebagai syarat bisa tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya.
Pada dasarnya bahwa tanaman bonsai bukan budaya Indonesia. Asal usulnya memang dari China, kemudian dikembangkan di Jepang. Tapi ternyata di Indonesia, khususnya di Jambi banyak masyarakat yang menggemari tanaman ini.
Tingginya permintaan tanaman bonsai di Jambi, Ayu (32) bersama suaminya Iskandar membuka usaha bonsai. Ayu memulai usaha ini sejak tahun 2007. Ayu menceritakan bahwa awal mula membuka usaha ini adalah di mana kegiatan suaminya adalah guru, kemudian usaha bonsai ini hanya sekedar sampingan.
“Tapi sebenarnya dulu belum ada niat untuk membuka usaha bonsai ini, karena dulu suami saya selain menjadi guru juga menjadi penjual gorengan. Kemudian setelah mendapatkan modal, saya dan suami membuka bonsai ini,” ujar  Ayu kepada Harian Jambi.
Kata Ayu, bahwa suaminya memang sudah mempunyai bakat di bidang tanaman. Karena suaminya dulu kuliah di Medan, apalagi di Medan itu merupakan salah satu lokasi pembuatan bonsai yang bagus. Jadi karena hal itulah Ayu dan Iskandar akhirnya menggeluti usaha bonsai.
Menjadi Ajang Bisnis

Tidak sedikit masyarakat yang menjadikan bonsai sebagai salah satu koleksi untuk menghias rumah. Fungsi dari bonsai sendiri selain sebagai penghias rumah, ternyata tanaman ini juga mampu menjadikan udara di rumah menjadi segar. Dengan kenyataan seperti itu, maka menjadikan tanaman ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
Ketika pertama kali usaha bonsai ini dibuka, yang disediakan hanya tanaman buah tapi buah tersebut bermacam-macam. Bahkan dulu ada beberapa masyarakat Jambi yang meyakini bahwa tanaman buah seperti kelengkeng tidak dapat dikembangkan di daerah Jambi, setelah dicoba oleh Iskandar, ternyata tanaman kelengkeng bisa hidup dan berbuah juga di Jambi. Setelah usaha bonsai buah tersebut berkembang, ternyata banyak juga permintaan dari pelanggan untuk membuat taman, mulai dari situlah di sediakan juga bonsai bunga.
Perkembangan Usaha Bonsai
Meskipun usaha milik Ayu dan Iskandar masih terbilang belum lama, namun peminatnya sudah cukup banyak. Terlebih lagi pada waktu itu belum banyak yang punya usaha yang sama. Jadi tidak terlalu banyak saingan. Selain banyaknya peminat, usaha bonsai ini telah memiliki beberapa cabang, di antaranya adalah di daerah Kota Baru, Sungai Lilin, Tebo dan juga di Muaro Jambi.
“Alhamdulillah saat ini bonsai saya menjadi langganan di rumah sakit Baiturrahim selain itu juga mendapatkan pesanan dari Bupati Bangko, kemudian juga pesanan dari Gubernur Jambi untuk salah satu rumahnya,” ujar Ayu.
Tanaman bonsai milik  Ayu juga kerap mendapatkan pesanan dari berbagai daerah. Seperti dari Kuala Tungkal, Kerinci, kemudian juga di kator Dinas Sosial Kota Jambi. Pesanan untuk acara MTQ dan juga pernah dari Palembang.
Dalam hal ini, tanaman bonsai yang bisa dikembangkan dan ditanam di Jambi, maka Ayu kembangkan sendiri. Tapi jika memang tidak bisa maka untuk pengambilan tanamannya Ayu order dari Medan dan Badung.
Untuk harganya di mulai dari harga Rp 5.000 sampai dengan Rp 3,5 juta. Harga yang berkisar jutaan tersebut adalah tanaman bonsai Jambu Jamaica dan kelengkeng. “Untuk perbulannya omzetnya bisa mencapai Rp 100 juta,” ungkap Ayu.

Tidak saja menjanjikan keuntungan tinggi, risiko budidaya bonsai juga relatif kecil. Lain halnya dengan tanaman hias yang harganya rentan dimainkan para spekulan. Kan banyak tanaman hias tertentu yang pernah tren lalu kemudian tidak bertahan lama," katanya.
Perawatan Bonsai
Tanaman bonsai ini banyak peminat karena bentuk tanamannya yang menarik. Tidak heran jika harga penawarannya cukup tinggi. Dengan harga yang cukup itulah mengakibatkan penanaman dan parawatannya juga harus maksimal. Karena kalau tidak, bonsai yang mahal hanya akan mati sia-sia.
Ayu menjelaskan tata cara penanaman, perawatan dan juga pemilihan tanaman untuk di tempat teduh dan panas. Untuk tanaman tempat teduh, Ayu memberikan atap jaring di atasnya, jadi walaupun teduh tapi masih terkena cahaya matahari, bukan terkena panas. Dalam jangka pertiga bulan, tanaman tersebut harus dipupuk dengan menggunakan kompos.
Menurut Ayu, setelah penanaman, tanaman bonsai harus terlindung dari sinar matahari, hujan dan angin. Kemudia kelembapan tanah dalam pot juga perlu dijaga jangan sampai tanah dalam pot kering.
Pemberian sinar matahari dilakukan setelah dua minggu tanaman tersebut ditanam. Pada tahap pertama pemberian sinar matahari cukup 1-2 jam saja. Kemudian secara tahap dapat diperpanjang. Jenis pemeliharaan yang lain adalah membentuk tanaman agar lebih indah, artistik dan alamiah.
Kemudian kalau untuk tanaman baru, juga disarankan agar melakukan pengurangan daun untuk mencegah penguapan. Peletakan batang sedemikian rupa, yang kokoh, agar tidak goyang.
Penyiraman tidak usah dilakukan selama medianya sudah lembab, cukup dikerudungi saja. Kalau sudah tidak ada pengembunan, baru disiram. Tapi kalau untuk soal penyiraman, bisa dilakukan pagi dengan sore. Tergantung cuaca, udara dan sebagainya.
“Untuk menjadi pengusaha seperti ini memang harus bisa teliti dan telaten, karena perwatannya memang membutuhkan waktu yang ekstra. Apalagi seperti punya saya ini, karena banyaknya tanaman, terkadang sampai dak terpegang,” ujar ibu satu anak ini.
Ayu pun berharap, kelak suatu saat tanaman bonsai hasil budidaya ini dapat diapresiasi lebih tinggi oleh masyarakat, baik lokal maupun asing.(*/lee)
****
 
Tips Perawatan Tanaman Bonsai
Merawat pohon bonsai membutuhkan banyak kerja dan dedikasi. Bonsai perlu terus-menerus dipangkas dan dijaga. Berikut adalah beberapa tips merawat pohon bonsai.
A.      Penyiraman
Pada musim kemarau bonsai sebaiknya disiram setiap hari, pada pagi dan sore hari. Air untuk penyiraman harus air jernih, bersih, tidak berbau, dan bebas garam. Penyiraman dilakukan dengan dua cara. Pertama, menyiramkan air secara langsung kepada media tanam. Kedua, mencelupkan pot bersana media tanamnya kedalam air hingga air dapat meresap dan media tanam basah benar.
B.      Pemupukan
Harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Frekuensi pemupukan yang disarankan adalah sebulan sekali dengan pupuk yang digunakan NPK dan urea. Pupuk daun juga bisa diberikan sebulan tiga kali.
C.      Penyiangan dan Pemangkasan
Penyiangan dilakukan setiap hari. Terutama jika terlihat adanya gulma (tanaman liar) di media tanam. Untuk menghindari gulma disarankan untuk memberi lumut di permukaan media tanam. Lumut berwarna hijau sekaligus berfungsi sebagai indikator kelembapan. Pemangkasan batang, cabang, ranting, dan daun bonsai dilakukan untuk membentuk bonsai sesuai dengan keinginan. Disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan kondisi bonsai itu sendiri. Jika pertumbuhan bonsai jenis tanaman yang cepat, pemangkasan dilakukan sebulan sekali. Jika bonsai tanaman yang pertumbuhannya lambat, pemangkasan cukup dilakukan 2-3 bukan sekali
D.     Pembukaan Kawat
Bisa dilakukan setelah kawat tampak tenggelam atau masuk ke dalam batang, cabang, atau ranting bonsai. Dilakukan dengan hati-hati mengikuti arah lilitannya dan harus diusahakan tidak sampai tidak menyebabkan luka.
E.      Repotting
Pengganti media tanam dan pemangkasan akar harus dilakukan jika akar telah tumbuh padat. Biasanya pada saat bonsai berumus enam bulan atau satu tahun sejak pembuatan.caranya, bonsai dilepaskan dari potnya, kemudian separuh dari media tanam yang menenpel pada perakaran dibuang dan separuhnya dibiarkan tetap menempel.
Pengganti dan perubahan tata letak pot bonsai, dilakukan pada saat penggantian media tanam. Sama dengan penggantian media tanam,jika bonsai sudah semakin membesar dan akarnya memenuhi pot. Idealnya dua kali penggantian media tanam.
F.      Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang dan mengurangi keindahan tanaman bonsai adalah wereng cokelat dan ulat. Cara mengendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida. Hewan pemeliharaan seperti anjing, kucing, atau ayam juga bisa jadi hama bagi tanaman bonsai, yakni menginjak atau mencakar bonsai hingga rusak.(rin/lee)(Harian Jambi edisi cetak pagi Kamis 27 Februari 2014)

Tidak ada komentar: