Ayu pemilik kebun Bonsai di Jambi. Foto-foto Ririn /Harian Jambi |
Siapa yang tidak mengenal tanaman indah ini, yakni bonsai. Selain Karena
tanamannya yang indah, ternyata usaha budidaya bonsai semakin eksklusif saat ini. Walaupun pada dasarnya membutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam menjalankan
usaha agro ini. Tapi tanaman kecil dan unik tersebut
selalu menjadi incaran. Harga yang ditawarkan pun relatif tinggi.
RIRIN, Jambi
Bonsai
adalah salah satu tanaman, yang dilihat dari kaca mata bisnis tidak pernah
mati. Dalam membuat bonsai ada dua hal penting yang perlu kita perhatikan yakni
mengenai pertumbuhan alami dan pertumbuhan rekayasa sesuai pembentukan.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa karya bonsai adalah sebuah usaha yang rumit. Hal ini disebabkan kerena dalam membuat bonsai yang baik, dibutuhkan dua syarat yang cukup berpengaruh, yaitu pengetahuan holtikultura dan pemahaman alam yang cukup memadai.
Selain itu
tanaman bonsai juga merupakan sebuah karya seni yang tidak pernah berakhir,
karena obyeknya adalah tumbuhan hidup yang memerlukan perawatan yang baik
sebagai syarat bisa tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya.
Pada dasarnya bahwa tanaman bonsai bukan
budaya Indonesia. Asal usulnya memang dari China, kemudian dikembangkan di
Jepang. Tapi ternyata di Indonesia, khususnya di Jambi banyak masyarakat yang
menggemari tanaman ini.
Tingginya permintaan tanaman bonsai di Jambi, Ayu (32) bersama suaminya Iskandar membuka usaha bonsai. Ayu memulai usaha ini sejak tahun 2007. Ayu menceritakan bahwa awal mula
membuka usaha ini adalah di mana kegiatan suaminya adalah guru, kemudian usaha
bonsai ini hanya sekedar sampingan.
“Tapi sebenarnya dulu belum ada niat untuk membuka usaha bonsai ini, karena
dulu suami saya selain menjadi guru juga menjadi penjual gorengan. Kemudian
setelah mendapatkan modal, saya dan suami membuka bonsai ini,” ujar Ayu kepada Harian
Jambi.
Kata Ayu, bahwa suaminya memang sudah mempunyai bakat di bidang tanaman.
Karena suaminya dulu kuliah di Medan, apalagi di Medan itu merupakan salah
satu lokasi pembuatan bonsai yang bagus. Jadi karena hal itulah Ayu dan
Iskandar akhirnya menggeluti usaha bonsai.
Menjadi
Ajang Bisnis
Tidak
sedikit masyarakat yang menjadikan bonsai sebagai salah satu koleksi untuk
menghias rumah. Fungsi dari bonsai sendiri selain sebagai penghias rumah,
ternyata tanaman ini juga mampu menjadikan udara di rumah menjadi segar. Dengan
kenyataan seperti itu, maka menjadikan tanaman ini sebagai peluang usaha yang
menjanjikan.
Ketika pertama kali usaha bonsai ini dibuka, yang disediakan hanya tanaman
buah tapi buah tersebut bermacam-macam. Bahkan dulu ada beberapa masyarakat Jambi yang meyakini
bahwa tanaman buah seperti kelengkeng tidak dapat dikembangkan di daerah Jambi,
setelah dicoba oleh Iskandar, ternyata tanaman kelengkeng bisa hidup dan
berbuah juga di Jambi. Setelah usaha bonsai buah tersebut berkembang, ternyata
banyak juga permintaan dari pelanggan untuk membuat taman, mulai dari situlah
di sediakan juga bonsai bunga.
Perkembangan
Usaha Bonsai
Meskipun
usaha milik Ayu dan Iskandar masih terbilang belum lama, namun peminatnya sudah
cukup banyak. Terlebih lagi pada waktu itu belum banyak yang punya usaha yang
sama. Jadi tidak terlalu banyak saingan. Selain banyaknya peminat, usaha bonsai
ini telah memiliki beberapa cabang, di antaranya adalah di daerah Kota Baru,
Sungai Lilin, Tebo dan juga di Muaro Jambi.
“Alhamdulillah saat ini bonsai saya menjadi langganan di rumah sakit
Baiturrahim selain itu juga mendapatkan pesanan dari Bupati Bangko, kemudian
juga pesanan dari Gubernur Jambi untuk salah satu rumahnya,” ujar Ayu.
Tanaman bonsai milik Ayu juga kerap mendapatkan pesanan dari berbagai daerah. Seperti dari Kuala Tungkal, Kerinci, kemudian juga di kator Dinas Sosial
Kota Jambi. Pesanan untuk acara MTQ dan juga pernah dari Palembang.
Dalam hal ini, tanaman bonsai yang bisa dikembangkan dan ditanam di Jambi,
maka Ayu kembangkan sendiri. Tapi jika memang tidak bisa maka untuk pengambilan tanamannya Ayu order
dari Medan dan Badung.
Untuk harganya di mulai dari harga Rp 5.000 sampai dengan Rp 3,5 juta.
Harga yang berkisar jutaan tersebut adalah tanaman bonsai Jambu Jamaica dan
kelengkeng. “Untuk perbulannya omzetnya bisa mencapai Rp 100 juta,” ungkap Ayu.
Tidak saja
menjanjikan keuntungan tinggi, risiko budidaya bonsai juga relatif kecil. Lain
halnya dengan tanaman hias yang harganya rentan dimainkan para spekulan. “Kan banyak
tanaman hias tertentu yang pernah tren lalu kemudian tidak bertahan lama,"
katanya.
Perawatan
Bonsai
Tanaman
bonsai ini banyak peminat karena bentuk tanamannya yang menarik. Tidak heran
jika harga penawarannya cukup tinggi. Dengan harga yang cukup itulah
mengakibatkan penanaman dan parawatannya juga harus maksimal. Karena kalau
tidak, bonsai yang mahal hanya akan mati sia-sia.
Ayu menjelaskan tata cara penanaman, perawatan dan juga pemilihan tanaman
untuk di tempat teduh dan panas. Untuk tanaman tempat teduh, Ayu memberikan
atap jaring di atasnya, jadi walaupun teduh tapi masih terkena cahaya matahari,
bukan terkena panas. Dalam jangka pertiga bulan, tanaman tersebut harus dipupuk
dengan menggunakan kompos.
Menurut Ayu, setelah
penanaman, tanaman bonsai harus terlindung dari sinar matahari, hujan dan
angin. Kemudia kelembapan tanah
dalam pot juga perlu dijaga jangan sampai tanah dalam pot kering.
Pemberian
sinar matahari dilakukan setelah dua minggu tanaman tersebut ditanam. Pada
tahap pertama pemberian sinar matahari cukup 1-2 jam saja. Kemudian secara
tahap dapat diperpanjang. Jenis pemeliharaan yang lain adalah membentuk tanaman
agar lebih indah, artistik dan alamiah.
Kemudian kalau untuk tanaman
baru, juga disarankan agar melakukan pengurangan daun untuk mencegah penguapan.
Peletakan batang sedemikian rupa, yang kokoh, agar tidak goyang.
Penyiraman
tidak usah dilakukan selama medianya sudah lembab, cukup dikerudungi saja.
Kalau sudah tidak ada pengembunan, baru disiram. Tapi kalau
untuk soal
penyiraman, bisa dilakukan pagi dengan sore. Tergantung cuaca, udara dan sebagainya.
“Untuk menjadi pengusaha seperti ini memang harus bisa teliti dan telaten,
karena perwatannya memang membutuhkan waktu yang ekstra. Apalagi seperti punya
saya ini, karena banyaknya tanaman, terkadang sampai dak terpegang,” ujar ibu
satu anak ini.
Ayu pun
berharap, kelak suatu saat tanaman bonsai hasil budidaya ini dapat diapresiasi
lebih tinggi oleh masyarakat,
baik lokal maupun asing.(*/lee)
****
Tips
Perawatan Tanaman Bonsai
Merawat
pohon bonsai membutuhkan banyak kerja dan dedikasi. Bonsai perlu terus-menerus
dipangkas dan dijaga. Berikut adalah beberapa tips merawat pohon bonsai.
A. Penyiraman
Pada musim
kemarau bonsai sebaiknya disiram setiap hari, pada pagi dan sore hari. Air
untuk penyiraman harus air jernih, bersih, tidak berbau, dan bebas garam.
Penyiraman dilakukan dengan dua cara. Pertama, menyiramkan air secara langsung
kepada media tanam. Kedua, mencelupkan pot bersana media tanamnya kedalam air
hingga air dapat meresap dan media tanam basah benar.
B. Pemupukan
Harus
dilakukan dengan dosis yang tepat. Frekuensi pemupukan yang disarankan adalah
sebulan sekali dengan pupuk yang digunakan NPK dan urea. Pupuk daun juga bisa
diberikan sebulan tiga kali.
C. Penyiangan dan Pemangkasan
Penyiangan
dilakukan setiap hari. Terutama jika terlihat adanya gulma (tanaman liar) di
media tanam. Untuk menghindari gulma disarankan untuk memberi lumut di
permukaan media tanam. Lumut berwarna hijau sekaligus berfungsi sebagai indikator
kelembapan. Pemangkasan batang, cabang, ranting, dan daun bonsai dilakukan
untuk membentuk bonsai sesuai dengan keinginan. Disesuaikan dengan kebutuhan
atau sesuai dengan kondisi bonsai itu sendiri. Jika pertumbuhan bonsai jenis
tanaman yang cepat, pemangkasan dilakukan sebulan sekali. Jika bonsai tanaman
yang pertumbuhannya lambat, pemangkasan cukup dilakukan 2-3 bukan sekali
D. Pembukaan Kawat
Bisa
dilakukan setelah kawat tampak tenggelam atau masuk ke dalam batang, cabang,
atau ranting bonsai. Dilakukan dengan hati-hati mengikuti arah lilitannya dan
harus diusahakan tidak sampai tidak menyebabkan luka.
E. Repotting
Pengganti
media tanam dan pemangkasan akar harus dilakukan jika akar telah tumbuh padat.
Biasanya pada saat bonsai berumus enam bulan atau satu tahun sejak
pembuatan.caranya, bonsai dilepaskan dari potnya, kemudian separuh dari media
tanam yang menenpel pada perakaran dibuang dan separuhnya dibiarkan tetap
menempel.
Pengganti
dan perubahan tata letak pot bonsai, dilakukan pada saat penggantian media
tanam. Sama dengan penggantian media tanam,jika bonsai sudah semakin membesar
dan akarnya memenuhi pot. Idealnya dua kali penggantian media tanam.
F. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang
sering menyerang dan mengurangi keindahan tanaman bonsai adalah wereng cokelat
dan ulat. Cara mengendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida. Hewan
pemeliharaan seperti anjing, kucing, atau ayam juga bisa jadi hama bagi tanaman
bonsai, yakni menginjak atau mencakar bonsai hingga rusak.(rin/lee)(Harian Jambi edisi cetak pagi Kamis 27 Februari 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar