
Jambi, Batak Pos
Inang-inang (ibu-ibu) pedagang pagi Pasar Tradisional Angso Duo Kota Jambi lebih menyukai pasangan calon presiden Megawati-Prabowo (Mega-Prabowo) jadi Presiden RI 2009-2014 mendatang. Inang-inang itu mengakui kalau sosok tokoh Nasional keduanya lebih merakyat dan lebih peduli terhadap pedagang kecil.
Demikian garis merah pendapat sejumlah Inang-innag pedagang Pasar Angso Duo Jambi saat diwawancarai Batak Pos, Jumat (29/5) pagi. Menurut Roslina br Sumbayak, pedagang sayuran misalnya, dirinya lebih tertarik kepada pasangan Mega-Pro dari pada pasangan lainnya.
“Selaku pedagang kecil di pasar tradisional ini, saya lebih suka kepada pasangan Mega-Pro. Alasan saya karena Ibu Megawati adalah kaum hawa yang peduli terhadap wong cilik. Sementara Bapak Prabowo adalah sosok bapak yang tidak sombong dan peduli terhadap kaum tani. Lihat saja iklannya di TV, sungguh menggugah kaum lemah,”ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Lince br Purba, pedagang cabei merah di pasar yang sama. Menurut dia, pasangan Mega-Pro sungguh menjanjikan kepada para pedagang kecil masa mendatang.
“Saat ini yang tumbuh subur hanya pusat-pusat perbelanjaan modern di Kota Jambi. Namun kondisi pasar tradisional terabaikan. Padahal kami di pasar ini juga bayar retribusi. Perhatian pemerintah pusat saat ini kepada pasar tradisional di daerah minim. Saya berharap pasangan Mega-Pro bisa kelak mengatasi ini jika mereka terpilih,”katanya.
Sementara itu, M Silalahi, pedagang rempah dan sayuran di Pasar Angso Duo Jambi mengatakan, keberadaan pedagang kecil di pasar tradisional tidak dihargai pemerintah.
“Buktinya kondisi pasar terus buruk dengan berbagai kubangan sampah. Pengelolaan pasar tidak baik. Perhatian pemerintah dengan pinjaman modal kepada pedagang pasar tradisional juga masih minim. Kita masih bergantung kepada rentenir untuk modal,”ujarnya.
Hal senada juga diakui Rosmalina, seorang pedagang umbi-umbian di pasar yang sama. Menurutnya, lima tahun kepemimpinan SBY-JK tidak menunjukkan perubahan mendasar bagi perekonomian pedagang kecil. Harga bahan pokok terus naik sementara penghasilan relatif kecil.
Secara terpisah, Sekretaris Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Lembaga Budaya Batak (LBBJ) Provinsi Jambi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM mengatakan, sekitar 2000 jiwa masyarakat Batak di Provinsi Jambi menggantungkan hidupnya sebagai pedagang pasar pagi tradisional.
Di Kota Jambi para pedagng itu tersebar di Pasar Tradisional Angso Duo, Pasar Talangbanjar, Pasar Remaja Sipin Ujung dan pasar tradisional lainnya. Para pedagang pasar pagi ini beraktifitas dari pukul 02.00 dini hari hingga pukul 08.00 pagi. ruk