Kamis, 30 Januari 2014

Tradisi Pasang Bunga Segar Saat Imlek




Pedagang Bunga Musiman di Pasar Hongkong Kota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih-HP 0812 747 7587


Pedagang Bunga Musiman di Pasar Hongkong Kota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih-HP 0812 747 7587

Pedagang Bunga Musiman di Pasar Hongkong Kota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih-HP 0812 747 7587

Jambi, BERITAKU

Kembang atau bunga segar bagi warga Tionghoa Kota Jambi merupakan salah satu yang wajib hadir saat merayakan tahun baru Imlek. Bunga segar diyakini akan membawa keceriaan, semangat serta keberuntungan di tengah kemeriahan pergantian tahun Imlek. Memasang bunga tangkai segar bisanya di altar dan ruangan tamu.

“Warga etnis Tionghoa tradisinya biasa memasang bunga tangkai segar di altar dan ruang tamu. Tradisi itu membuat warga Tionghoa di kawasan Pecinan Kebun Manggis dan Cempaka Putih Kota Jambi selalu menyerbu pedagang bunga segar yang marak setiap menjelang Imlek,” ujar Linda, warga Pecinan Cempaka Putih, Jelutung Kota Jambi kepada Jia Xianghometown, Kamis (30/1/14) pagi saat belanja bunga di Pasar Hongkong Kota Jambi.

Jumlah pedagangpun bertambah banyak sehari sebelum perayaan Imlek. Mereka menjajakan aneka jenis bunga yang menebarkan keharuman, seperti bunga sedap malam, mawar, krisan, lili hingga carnation.

Warga Tionghoa biasanya merangkai bunga segar dalam pot bunga. Khusus untuk di altar, warga lebih suka memajang bunga sedap malam. Bunga itu, kata Linda, sebagai penghormatan untuk Dewi Kwan Im.

Menurut Linda, selain sebagai bagian dari ritual sembahyang, bunga segar bisa menetralkan aroma asap hio yang menyesakkan napas dan membuat mata pedih. Selain itu, bunga sedap malam bisa mempercantik altar dan menyeimbangkan unsur alam.

“Pokoknya ada banyak makna dari tradisi warisan leluhur kami ini. Bunga yang berwarna cerah, seperti mawar, lili, krisan, dan carnation dipasang di ruang tamu. Bunga-bunga itu akan dirangkai untuk mempercantik tampilan ruang tamu. Selain lampion dan lilin, bunga bisa membuat tamu betah untuk bercengkerama di ruang tamu,” kata perempuan yang menjabat sebagai Maneger disalah satu hotel berbintang di Jambi ini.

Salah seorang pedagang bunga di Pasar Hongkong Jambi, Sulastri, mengatakan bunga segar didatangkan dari Sengeti, Kabupaten Muarojambi dan Kota Jambi sendiri. Sepekan sebelum perayaan Imlek mereka sudah berburu ke pusat-pusat grosir bunga tangkai segar hingga ke petani langsung.

“Bunga diantar pada malam hari untuk menjaga kesegaran. Petani bungan langsung mengantar bunganya pada agen, dan kita menerima dari agen bunga di Pasar Angso Duo Kota Jambi,” ujar Sulastri yang rutin berjualan bunga segar setial jelang Imlek.

Para pedagang bunga menaikkan harga dua hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa. Harga satu tangkai bunga sedap malam dijual Rp 20 ribu atau tiga kali lipat dari harga pada hari biasa yang hanya Rp 5 ribu hingga Rp 8 ribu. Harga bunga angrek mencapai Rp 25 ribu per tangkai. “Rata-rata pedagang bisa menjual dua ratus tangkai bunga segar berbagai jenis,” ujar Sulastri.

Ratusan warga Tionghoa sudah memadati Pasar Hongkong yang menjual bunga-bungan segar sejak pukul 04.00 pagi. Mereka harus berebut dengan warga lain agar tidak kehabisan bunga yang dicari. “Kalau telat, bisa tidak kebagian. Biasanya pukul tujuh pagi sudah tinggal sisa dan tidak segar lagi,” kata Lince, warga Kebun Manggis, Jelutung Kota Jambi. (Asenk Lee).
Pedagang Pisang Imlek di Pasar Hongkong Kota Jambi

Tidak ada komentar: