Dua orang Umat Budha sedang sembahyang sambut perayaan Cap Go Meh di Vihara Sakyakirti Jambi, Jumat 14 Feb 2014 pahi. Foto Asenk Lee |
Kota Jambi - Etnis Tionghoa yang beragama Budha
sejak pukul 06.00 WIB melakukan sembahyang Cap Go Meh atau berakhirnya perayaan
Imlek 2565. Umat Budha khususnya etnis Tionghoa silih berganti datang dan
melakukan doa di Vihara.
Pengamatan Harian Jambi Jumat pagi di Vihara Sakyakirti dan
Amrta Loka Kota Jambi menunjukkan, intensitas umat Budha melakukan ritual doa
meningkat sejak pagi.
Di Vihara Amrta Loka di Jalan Untung Suropatih, Kecamatan
Jelutung, Kota Jambi misalnya,
sembahyang berjalan dengan tertib. Ahok, Pengurus dan Pembina Muda Mudi
Vihara Amrta Loka mengatakan, makna Cap Go Meh untuk agama Buddhis yakni
menyambut hari kelahiran calon Sang Buddha yang akan datang (Maitera Body
Satwa) dan juga sebagai ucapan syukur atas berakhirnya perayaan Imlek.
Untuk agama Buddha tersendiri lebih cenderung pada ajaran
sang Buddhis. “Ada kegembiraan dan keceriaan bagi kami karna menyambut
pergantian tahun. Sebab dalam tahun kuda kayu kita akan rayakan pesta demokrasi
dengan penuh perdamaian. Memanfaatkan suasana politik bangsa ini untuk
menjunjung tinggi siapa yang akan memimpin bangsa kita,” katanya.
Kemudian ibadah Cap Go Meh Umat Budha di Vihara Sakyakirti
Pasar Kota Jambi juga berjalan dengan hikmat. Ratusan umat Budha di Jambi
melakukan ibadah dengan khusuk. Ibadah di Vihara Sakyakirti dimulai pukul 06.00
WIB hingga siang hari.
Intensitas sembahyang Cap Go Meh umat Buddha di Vihara di
Kota Jambi meningkat. Ibadah Cap Go Meh tak ada mendapat pengawalan dari
kepolisian seperti ibadah Imlek 31 Januari 2014 lalu. (*)Harian Jambi
Penulis: Rosenman Manihuruk
Editor: Nurul Fahmy
Editor: Nurul Fahmy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar