Kamis, 20 Februari 2014

Depot Air Minum Panen Omzet Saat Kemarau


DEPOT AIR: Abi, Pemilik Abi Writer, penyedia air galon isi ulang. Di awal musim kemarau ini, usahanya menanjak naik. Begitu juga dengan pengusaha depot air lainnya.FOTO-FOTO: RIRIN/HARIAN JAMBI

Memasuki musim kemarau, pengusaha depot air minum sudah merasakan panen omzet. Pemasaran air isi ulang ini meningkat tajam, baik isi ulang air galon biasa hingga oxy.

RIRIN, Jambi
Minat masyarakat untuk menggunakan air galon isi ulang ternyata membawa peluang bisnis bagi pengusaha depot air minum. Bahkan saat ini, bisnis depot air minum makin menjamur di Jambi. Hampir di setiap RT terdapat depot air minum bahkan lebih dari satu. Apalagi saat kemarau seperti sekarang. Usaha depot air minum semakin menguntungkan.
Problem ketersediaan air bersih yang sering muncul di perkotaan membuat bisnis depot isi ulang air kemasan tumbuh subur. Selain harganya lebih murah, konsumen air isi ulang ini lebih praktis. Oleh karena itu, tidak heran jika bisnis depot air minum isi ulang di Kota Jambi cukup menjanjikan. 

Namun, untuk mencari sumber air yang bersih, jernih, tidak berbau, PH standar dan berkualitas memang gampang. Namun, ada banyak cara yang dilakukan oleh para pengusaha depot agar air yang dijual memang benar-benar layak konsumsi. Salah satunya adalah usaha yang dimiliki oleh Wahid. Yakni memilih berjualan air isi ulang oxy, karena dianggap mempunyai keunggulan tersendiri.

“Kesadaran masyarakat tentang hidup sehat mulai terlihat, makanya selain air isi ulang yang biasa, saya juga menyediakan air oxy,” ungkap Wahid.

Pria kelahiran 30 November 1989 ini bernama lengkap Muhammad Wahiruddin Ritonga, S.Pdi, yang merupakan salah satu pengusaha depot air minum dengan sistem oxy yang ada di Kota Jambi. Wahid memilih untuk membuka depot air minum oxy karena, air oxy merupakan air minum kesehatan yang mengandung lebih banyak kadar oksigen. Kemudian juga dapat memberikan efek tidak gampang lelah saat menjalankan rutinitas sehari - hari. Tak heran jika usaha depotnya ini cukup laris. 

"Keunggulan air minum Oxy di antaranya adalah kebeningannya bisa diuji jika dibandingkan dengan air depot yang biasa lainnya. Sehingga,  bisa dikatakan bahwa kualitas sanitasi air minum oxy ini adalah air yang higienis dan layak untuk di konsumsi masyarakat setiap hari," paparnya.

Bukan hanya Wahid, di daerah lain tepatnya di Desa Simpang Lima, Kabupeten Muaro Jambi, usaha Depot air minum milik Abi juga lumayan banyak. Meskipun air isi ulang uang dijual bukanlah air oxy. Di saat kemarau seperti saat ini, air isi ulang dengan nama ‘Abi Water’ juga mengalami sedikit peningkatan. Air isi ulang milik Abi ini berdiri sejak dua tahun yang lalu, namun hingga saat ini pelanggannya sudah lumayan banyak.
“Dalam usaha air isi ulang ini yang saya utamakan adalah kualitas dan kebersihan air,” ujar Abi.

Pasokan Air
Dalam hal ini, pasokan air yang didapatkan oleh Wahid dan Abi adalah dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun ada juga yang mengambil dari sumur bor. Salah satunya yaitu depot air minum milik Suhaidi. Suhaidi memilih menggunakan air pom karena air tersebut memang bisa digunakan. Untuk kedalaman dari sumur bor tersebut mencapai hingga 60 meter.
“Tapi kalau musim kemarau kayak sekarang, air bor juga menyusut,” ujar Suhaidi.
Pada dasarnya, penggunaan air PDAM dan juga air dari sumur itu memang sama-sama bersih. Hanya saja, jika dari PDAM biasanya sudah mengalami proses penjernihan terlebih dulu dari pusatnya dibandingkan dengan air yang langsung diambil dari sumur bor.
Proses Pembersihan Air

Wahid

Proses pembersihan yang dilakukan untuk menguji kebersihan air dilakukan dengan berbagai tahapan penyaringan. Proses ini dilakukan agar air isi ulang tersebut memang benar-benar kayak untuk di konsumsi. Menurut Wahid, beberapa proses untuk air minum oxy, di mana penyaringan airnya lebih kecil dengan waktunya yang tidak sedikit. Air yang bersumber dari PDAM diolah untuk menjadi air biasa, kemudian diolah untuk menjadi air oxy. 

“Pada dasarnya air biasa itu kan sudah bisa diminum, tapi untuk menjaga kebersihan dan kelayakan air oxy, maka air biasa itu kami olah kembali,” papar ayah dari dua anak ini.

Proses isi ulang air minum tersebut melalui beberapa tahap, yakni menampung air PDAM dengan tangki stainless yang tersedia dengan kapasitas sekitar 500 liter.  Lalu dilakukan proses filterisasi menggunakan sinar ultraviolet dengan alat yang tersedia. Setelah itu, air itu sudah boleh diminum.

Untuk proses pembersihan air isi ulang yang biasa memang cenderung lebih cepat dibandingkan dengan proses pembersihan air oxy. Karena jika untuk air biasa itu prosesnya hanya sekitar 15 menit, sedangkan untuk proses air oxy waktu yang dibutuhkan mencapai satu jam.
Penjualan Meningkat di Musim Kemarau

DOK/HARIAN JAMBI. ISI ULANG: Salah satu pengusaha depot air minum saat membersihkan galon milik pelanggan. Galon yang telah dibersihkan ini, kemudian diisi dengan air yang telah diproses menggunakan sistem penyaringan.

Keuntungan yang diperoleh pemilik usaha depot air minum isi ulang saat musim kemarau cukup lumayan bahkan cenderung meningkat. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Suhaidi, pemilik depot air minum di daerah Sungai Kambang ini menuturkan bahwa permintaan air galon sangat banyak saat kemarau. Bahkan ia sampai tidak mampu melayani permintaan tersebut.

Suhaidi bersama istrinya memulai usaha pada 2003. Di tengah menjamurnya bisnis air isi ulang di Jambi saat ini, tetapi depot milik Suhaidi, Wahid dan Abi masih mampu bertahan. Sehari ia masih mampu menjual 60-70 galon, dengan keuntungan 50 persen sampai 70 persen pergalon. Harganya berbeda-beda, mulai dari Rp 3 ribu sampai dengan Rp 6 ribu. Sedangkan untuk antar jemput, harganya bertambah Rp 1 ribu.

"Alhamdulillah, usaha ini dapat membantu kebutuhan sehari-hari keluarga,” ujar Suhaidi.
Untuk usaha ini sangat meyakinkan dan menjanjikan, asal pengusahanya tetap tekun dan selalu menjaga kualitas air, karena usaha air ini juga memudahkan dan menghemat waktu bagi pelanggan.Oleh karena itu, para pemilik usaha depot air minum ini berharap agar nantinya bisa terus mengembangkan usaha ini dan juga tetap menjaga kualitas air isi ulang. Dengan tujuan agar pelanggan bisa terus bertambah, karena mereka percaya dengan air yang dijual.(*/poy)
 ****
Tips Mengelola Air Bersih yang Sehat
Penyaringan dan perebusan
Meski tampak bersih, air yang akan diminum harus disaring dan direbus hingga mendidih setidaknya selama 5-10 menit. Hal ini dapat membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air. Proses penyaringan ini juga menghilangkan karbon dioksida dan pengendapan kalsium karbonat.
Disinfeksi kimia
Hal ini berguna untuk memurnikan air yang disimpan pada tempat seperti di genangan air, tangki atau air sumur.
Bubuk pemutih
Proses ini merupakan diklorinasi kapur. 2,3 gram bubuk pemutih diperlukan untuk mendisinfeksi 1 meter kubik (1.000 liter) air. Tapi air yang sangat tercemar dan keruh tidak bisa dimurnikan dengan metode ini.
Tablet klorin
Senyawa ini efektif untuk memurnikan air dengan skala kecil.
Filter
Ada beberapa jenis filter air antara lain filter keramik ‘lilin’ dan UV filter.
Bagian utama dari sebuah filter keramik ‘lilin’ ini adalah lilin yang terbuat dari porselin atau tanah infusorial. Permukaannya dilapisi dengan katalis perak sehingga bakteri yang masuk ke dalam akan dibunuh. Metode ini menghilangkan bakteri yang biasanya ditemukan dalam minum air, tetapi tidak efektif dengan virus yang bisa lolos saringan.(rin/poy)(HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI KAMIS 20 FEB 2014)

Tidak ada komentar: