Jumat, 29 Januari 2021

"Selamat Jalan Suara Pembaruan!!!!!"

ILUSTRASI-LOGO SP

Jambi
-Rasa sedih terpencar dari wajah Radesman Saragih, Wartawan Suara Pembaruan liputan Provinsi Jambi saat berkunjung ke rumah Penulis, Jumat (29/1/2021). Dia memberitahukan kalau sudah menerima sebuah surat Ucapan Terimakasih atas pengabdian bergabung di Suara Pembaruan (Juli 2007-Januari 2021), Kamis (28/1/2021).

Pagi itu juga Radesman Saragih menghubungi Pimrednya dan sejumlah Jurnalis Suara Pembaruan sekedar mengucapkan permohonan maaf atas kesalahan selama kerjasana selama ini.

Radesman Saragih merupakan sosok Jurnalis Sejati yang menghidupi keluarga dari hasil karya Jurnalistiknya. Kini kesetian Radesman Saragih di Suara Pembaruan harus berakhir karena Harian Suara Pembaruan tutup mulai 1 Februari 2021 akibat dampak Pandemi Covid-19. “Selamat Jalan Suara Pembaruan,”.

Mulai 1 Februari Koran Suara Pembaruan Tidak Lagi Terbit

Menyusul Koran Tempo dan Indopos, satu lagi koran harian akan berhenti terbit, Yaitu harian Suara Pembaruan, yang menyatakan mulai 1 Februari 2021 tidak lagi terbit untuk nyambangi pembacanya.

Dalam rapat redaksi pada hari Selasa 19 Januari 2021 yang dipimpin pimpinan perusahaan Primus Dorimulu dan Pemimpin Redaksi Aditya L Yudha, diputuskan,  mulai 1 Februari 2021 Suara Pembaruan  tidak terbit. Keputusan ini diambil sekitar pukul 13.30.

Seperti dikutip dari www.ngopibarang.id, Perusahaan pengelola, yaitu  PT. Media Interaksi Utama  yang sebagian besar sahamnya milik Lippo Group, berjanji hak karyawan akan diberikan sesuai aturan bila terjadi pemutusan hubungan kerja ( PHK ). Menurut rencana hari Sabtu  30 Januari 2021 mendatang bagian HRD Suara Pembaruan  akan mengadakan rapat dengan seluruh karyawan untuk membahas masalah PHK ini.

Penyebab berhentinya Suara Pembaruan untuk terbit adalah  pandemi Covid,-19 yang berkepanjangan, mengakibatkan  koran ini  tidak mampu bertahan. Karena itu jalan terbaik yang diambil pihak managemen adalah berhenti terbit.

Menurut seorang wartawan Suara Pembaruan yang tidak mau disebut namanya,  belum banyak karyawan yang tahu kalau mulai 1 Februari 2021 Suara Pembaruan  tidak terbit. Karena keputusan  baru diambil hari ini. Belum ada pengumuman resmi secara tertulis, ujarnya.

Seorang wartawan lainnya, yang sudah mengetahui informasi ini, segera menulis pesan di grup WhatsApp.

Teman2 baik. Aku mau memberitahukan, mulai 1 Februari 2021, Koran Harian Suara Pembaruan akan berhenti cetak. Dikarenakan bangkrut dan tidak mampu lagi melawan keganasan pandemi Covid-19.

Terima kasih atas kerjasama dan bantuan teman2 selama ini..

Terima kasih utk kenangan2 manies selama liputan dilapangan bersama kalian.

Mudah2an kita bisa ketemu di lapangan ya dengan semangat yg baru lagi..

I am gonna miss all of you..

Salam hangat..

Pemimpin Redaksi Suara Pembaruan Aditya, dihubungi Selasa sore  membenarkan kalau pagi tadi ada rapat redaksii. Salah satu keputusannya ya itu, mulai 1 Februari 2021 Suara Pembaruan  mohon diri alias tidak terbit, kata Aditya kepada Ngopibareng.

Koran Suara Pembaruan terbit pertama kali tahun 1987, sebagai pengganti Sinar Harapan yang dibredel oleh pemerintah Orde Baru tahun 1986. Pemiliknya adalah tokoh pers nasional H.G.Rorimpandey. Terbit sore hari. Setelah reformasi tahun 1998, beberapa personil seniornya keluar dan kembali menerbitkan Sinar Harapan. Dengan demikian saat itu di Jakarta ada dua harian sore yang tadinya satu, kemudian pecah dan saling bersaing.

Tapi kemudian Sinar Harapan tidak dapat melanjutkan penerbitannya, karena sebagai koran sore masa edarnya sangat terbatas. Beda dengan harian pagi yang masa edarnya lebih lama, dari subuh hingga siang hari. Sedang untuk koran sore, beberapa jam setelah terbit sudah tiba malam hari, yang tidak memungkinkan untuk mengedarkan surat kabar. Sinar Harapan berhenti terbit, Suara Pembaruan melenggang sendiri, meskipun dengan nafas ngos-ngosan. Koran ini kemudian memindahkan waktu terbitnya menjadi pagi hari. 

Sejak tahun 2006, masuklah Lippo Group melalui Globe Media Group ke Suara Pembarauan dengan membawa dana segar, sehingga kepemilikan koran ini mayoritas di tangan Lippo. Lippo sendiri memang bermaksud menjadi salah satu raja media di Indonesia, dengan memiliki, selain Suara Pembaruan, juga pemilik koran bisnis Investor  Daily, majalah Investor, majalah Globe Asia, koran berbahasa Inggris The Jakarta Globe, serta media siber yang cukup sukses yaitu Beritasatu.com. Sedang di pertelevisian, Lippo memiliki TV berbayar First Media.

Sejarah Suara Pembaruan

Dikutip dari https://suara-pembaruan.com dan samudranesia.id: Buku ‘Memoar Albert Hasibuan: Perjalanan Penemuan Diri’. Penulis:   Adityo Nugroho.

ILUSTRASI-Koran SH Istimewa

Ini adalah kegiatan yang sama sekali berbeda dengan bidang hukum. Mulai bulan  Februari tahun 1987 sampai tahun 2001 saya memimpin surat kabar Suara Pembaruan.

Selama 14 tahun saya disebut insan pers.  Saya merasa ada kepuasan  tersendiri dalam memimpin surat kabar terutama pada saat menghadapi proses Reformasi.

Awal memimpin surat kabar Suara Pembaruan, saya masih anggota DPR merangkap DPP Golkar dan, beberapa bulan kemudian menjadi ketua Persahi dan anggota Komnas HAM.

Saya juga tengah mengurus perkara Pertamina di Singapura.

Oleh karena itu, kalau ada orang menderita midlife-crisis (suatu krisis psikologis yang menghinggapi orang yang berumur 50 tahun), saya tidak merasakannya.

Dengan berbagai jabatan yang saya pegang pada saat berumur 50 tahun, saya terlalu sibuk untuk menderita midlife-crisis.

Saya menjadi Pemimpin Umum Suara Pembaruan, karena surat kabar Sinar Harapan dicabut izin penerbitannya.

Ketika pemerintah mengizinkan surat kabar baru terbit sebagai pengganti Sinar Harapan, saya diminta memimpinnya.

Setelah menjadi Pemimpin Umum Suara Pembaruan.

Saya membaca motto surat kabar The New York Times. Motto itu adalah All news that”s fit to print, semua berita yang tepat untuk dapat diterbitkan.

Motto itu saya anggap tepat untuk dijadikan dasar bagi Suara Pembaruan melaksanakan pemberitaaannya.

Saya yakin Suara Pembaruan tidak berpihak dan bersifat independen. Dengan demikian bisa kritis dalam menampilkan berita-beritanya. Pemberitaannya harus benar, komprehensif dan intelijen.

Apa yang menjadi fakta harus diberitakan sebagai fakta dan opini sebagai opini berdasarkan kemampuan untuk mengangkat seluruh kebenaran dari suatu fakta sebagai truthful reporting.

Karena menyajikan berita secara kritis, saya mengharapkan surat kabar ini dapat dibaca oleh masyarakat luas.

Pada waktu itu persaingan untuk merebut pembaca diantara surat-surat kabar sangat tinggi.

Saya kemudian menolak permintaan dari Ketua Umum Golkar Soedharmono agar surat kabar Suara Pembaruan menyuarakan aspirasi politik dan kepentingan Golkar.

Saya berkeyakinan bahwa surat kabar yang saya pimpin harus independen, walaupun saat itu saya adalah anggota DPP Golkar.

Penolakan itu mengecewakan Soedharmono. Saya tidak dipilih lagi dalam DPP Golkar periode selanjutnya.


Saya terlibat dalam dunia pers pada tahun 1973, Ketika ditunjuk oleh J.c.T. Simorangkir, Pemimpin Umum surat kabar sore Sinar Harapan untuk membela kasus pencemaran nama.

Sejak itu, saya diangkat menjadi penasihat hukum PT Sinar Kasih yang menerbitkan surat kabar Sinar Harapan. Kemudian saya menjadi salah satu pemegang saham serta anggota Dewan Komisaris.

Pada awal Oktober 1986 saya mendapat telepon dari Aristides Katoppo yang meminta saya datang ke kantornya di jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur.

Saya dan Tides kerap berlari jogging, di Parkir Timur Senayan. Sekali-sekali kami lari bersama Goenawan Mohamad dari majalah Tempo.

Suara Aristides saat itu kedengarannya sangat mendesak. Tiba di kantornya, Aristides tampak tegang dan murung. ia memberitahukan bahwa Pemerintah telah melarang surat  kabar Sinar Harapan terbit dengan mencabut Surat Izin untuk Penerbitan Pers (SIUPP).

la memberitahukan itu dengan suara agak gemetar. Larangan terbit berlaku mulai tanggal 8 Oktober 1986 .

“Bert, Sinar Harapan dilarang terbit”, kata Aristides.

‘Kenapa dilarang terbit?‘, tanya saya.

‘Karena berita head-line Sinar Harapan kemarin.”

“Sejak kapan dilarang terbit?”

“Mulai hari ini!”

Sehari sebelumnya, Sinar Harapan memuat berita utama dengan judul “Pemerintah akan cabut 44 SK Tata Niaga Bidang Impor.” Pemerintah menganggap head-line tersebut bisa menghambat perkembangan ekonomi khusunya di bidang impor. Rencana pencabutan tersebut belum boleh diketahui oleh masyarakat.

Pemberitahuan Aristides Katoppo itu mengejutkan saya. Di kantor  Cawang saya melihat karyawan menggerombol dengan muka tegang.

Saya dan Aristides langsung membicarakan segala kemungkinan yang paling buruk. Situasi itu sangat serius karena perintah pencabutan itu langsung datang dari Soeharto melalui Menteri Penerangan Harmoka.

Saya merasa prihatin.

Beberapa hari kemudian, Dewan Komisaris PT Sinar Kasih mengadakan rapat.

Topik utama yang dibahas dalam rapat selain pencabutan SIUPP Sinar Harapan, juga masalah keungan perusahaan yang hanya mampu bertahan tiga bulan ke depan.

Segenap anggota komisaris, termasuk saya, merasa tertekan dan sedih tentang kemungkinan ratusan karyawan yang harus diberhentikan.

Di kalangan Dewan Komisaris timbul gagasan menerbitkan kembali surat kabar ini.

Hal ini dilakukan oleh Rorimpandey. la kemudian bertemu dengan pengusaha Sudwikatmono, sepupu Presiden Soeharto.

Sudwikatmono sebagai pemilik tunggal jaringan Bioskop 21 dan bisnis raksasa lainnya di seluruh Indonesia, menjanjikan untuk mendapatkan SIUPP. Syaratnya adalah diberi saham mayoritas.

Pertemuan dengan Sudwikatmono kemudian dilaporkan  dalam rapat itu. Dalam ketidakberdayaan mennghadapi situasi, sebagian besar anggota Dewan Komisaris menyetujui syarat yang diajukan Sudwikatmono.

Mereka tidak melihat alternatif lain.

Saya menyaksikan bahwa Pak Sim juga menyerah menghadapi situasi itu.

Kemudian Dewan Komisaris mencari dasar pembenaran bagi Sudwikatmono yang akan memperoleh saham mayoritas di Sinar Kasih.

Namun, tiga anggota tidak setuju yakni Aristides Katoppo, Alexander Wenas dan saya. Pada saat itu timbul kekecewaan saya bahwa Dewan Komisaris sedemikian cepatnya menerima syarat itu dan setuju terhadap orang yang memanfaatkan situasi tersebut.

Karena berada dalam posisi sebagai anggota DPR maupun anggota DPP Golkar, saya minta Dewan Komisarais agar diberikan waktu untuk menghubungi beberapa pejabat pemerintah yang saya kenaI dengan baik.

Dewan Komisaris kemudian membatalkan rencana pemberian saham tersebut dan menyetujui usul saya untuk me-lobby Pemerintah.

Keesokan hari, saya menemui Panglima ABRI Pak Benny di kantornya di Jalan Merdeka Barat. Saya bertemu dengan Pak Benny pada siang hari.

Di tengah kesibukannya saya mengemukakan masalah yang sedang dihadapi PT Sinar Kasih. Sebagai anggota Dewan Komisaris PT Sinar Kasih saya mengakui kesalahan Redaksi surat kabar Sinar Harapan yang telah menerbitkan materi berita yang belum boleh diumumkan.

“Saya minta tolong agar Sinar Harapan dapat terbit kembali.”

“Pak Benny, saya pelajari dulu apa masalahnya“

“Memang, ada kesalahan Sinar Harapan yaitu mengeluarkan berita yang belum boleh diterbitkan’

 

“Yang melarang terbit ‘kan Hormoko?”

“Betul. pak.”

Beberapa hari kemudian saya menghadap Mensesneg Soedhharmono di kantor Sekretariat Negara Jalan Veteran.

Di situ saya mengemukakan masalah PT. Sinar Kasih. Saya mengatakan bahwa kalau tidak diberikan izin terbit kembali perusahaan PT. Sinar Kasih terpaksa memberhentikan ratusan karyawan.

Meskipun saya bertemu dengan kedua pejabat penting. saya belum merencanakan bertemu dengan Menteri Penerangan Harmoko.

Saya belum mau bertemu dengan Harmoko sebelum ada titik-titik terang dari kedua pejabat itu. Dalam pembicaraan selanjutnya dengan Pak Benny, ia mendukung penerbitan kembali surat kabar dan berjanji akan membantu sepenuhnya.

“Nanti saya ketemu Pak Harto membicarakan Sinar Harapan.” katanya.

Mendengar ltu, timbul perasaan optimis. Demikian juga sikap Soedharmono sebagai Menteri Sekretaris Negara yang berusaha memberikan jalan keluar untuk mengatasi masalah surat kabar Sinar Harapan.

Baru beberapa minggu kemudian saya menemui Harmoko sebagai Menteri Penerangan di kantornya Jalan Merdeka Barat.

Dalam pertemuan tersebut, saya membicarakan tentang kemungkinan penerbitan kembali surat kabar Sinar  Harapan. Harmoko mengatakan bahwa kemungkinannya kecil untuk Sinar Harapan terbit kembali.

Dijelaskannya, Undang-undang Pers mengatur dengan jelas bahwa SIUPP hanya diberikan satu kali saja kepada sebuah badan hukum yang menerbitkan sebuah media cetak.

Ketentuan ini merupakan bagian dari usaha rezim Orde Baru untuk menakut-nakuti pers.

Pers, dalam hal ini surat kabar Sinar Harapan, selalu menjadi korban.

Dengan Undang-Undang Pers demikian, jelaslah pers tidak lagi berani bertindak secara sembrono. Pers tidak mau “tali nyawa” mereka, yaitu SIUPP, dicabut selamanya oleh Pemerintah.

Sinar Harapan adalah korban pertama dari undang-undang yang keras ini. Beberapa tahun kemudian masih ada korban-korban lain seperti Harian Prioritas dan majalah Tempo yang ikut bertumbangan akibat dicabut SIUPP-nya.

Akhirnya Terbit

Harmoko mengatakan kecil kemungkinan surat kabar Sinar Harapan mendapat SIUPP nya kembali. Saya dan Harmoko mulai membicarakan penerbitan sebuah surat kabar baru.

Saya ingat pembicaraan tentang surat kabar baru adalah pada pertengahan Januari 1987. Saya menduga sikap koperatif Harmoko tersebut disebabkan desakan Pak Benny dan Soedharmono.

Tidak ada jalan kecuali mengikuti kebijakan Harmoko yang menghendaki penerbitan surat kabar baru.

Ini merupakan jalan satu-satunya untuk menyelamatlan para karyawan dan perusahaan.

Sehubungan dengan penerbitan surat kabar yang baru itu, Harmoko mengusulkan beberapa nama redaksi lama untuk menjadi Pemimpin Redaksi, ia juga mengatakan bahwa saya sendiri harus jadi Pemimpin Umum surat kabar baru itu.

Pernyataan Harmoko di luar dugaan sama sekali. Saya tidak pernah bermimpi dan bercita-cita memimpin sebuah surat kabar.

Pada sisi yang lain, situasi di kantor Cawang sangat memprihatinkan, terutama kondisi karyawan dan para wartawan.

Karena keadaan yang memprihatin itu saya mau menerima jabatan sebagai Pemimpin Umum. Saya mengakui tidak mempunyai latar belakang jurmalistik apalagi mengelola sebuah surat kabar.

Namun saya bertekad akan menggunakan nalar atau common sense dan rasio, termasuk dalam penentuan anggota redaksi dan Pemimpin Redaksi. Harmoko kemudian setuju bahwa saya yang menentukan susunan redaksi.

la menyebut tiga nama surat kabar yang diusulkan: Sinar Pembaruan, Suara Harapan dan Suara Pembaruan.

Akhirnya Harmoko memilih nama Suara Pembaruan. saya memakluminya karena sudah barang tentu dia tidak mau nama surat kabar ada kata Sinar atau Harapan.

Sementara proses itu berlangsung, terjadi komunikasi antara Harmoko dan Soedharmono, demikian juga dengan Pak Benny.

Sebelum izin terbit dikeluarkan oleh Departemen Penerangan pada akhir Januari 1987, Harmoko melaporkan perkembangannya kepada Pak Benny sebagai Panglima ABRI. Sedangkan, Soedharmono mengusulkan agar logo berbunyi memperjuangkan harapan rakyat berdasarkan Pancasila.

Ketika saya kembali ke Cawang dari Departemen Penerangan untuk membawa berita bahwa dalam waktu dekat izin terbit akan segera dikeluarkan, para wartawan dan karyawan menjadi lega.

Untuk mendapatkan SIUPP harus didirikan perusahaan penerbit baru, maka didirikanlah PT Media lnteraksi Utama (MIU) yang menerbitkan surat kabar Suara Pembaruan.

Sementara itu jabatan Pemimpin Redaksi belum terisi. Memang tidak mudah mencari seorang Pemimpin Redaksi yang bisa memuaskan pihak penguasa dan sekaligus diterima oleh internal redaksi.

Pada awalnya, Aristides mengusulkan Dr. Sutarno, seorang teolog, yang telah menyelesaikan masa jabatan sebagai Rektor Universitas Satya Wacana Salatiga.

Nama itu, nampaknya disetujui, sehingga saya bersama Aristides datang ke Salatiga untuk resmi memintanya. Namun pada waktu hampir bersamaan ada desakan dari beberapa wartawan senior agar sebaiknya seorang wartawan senior dan anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). Harmoko menyetujui ide ini.

Akhirnya saya mengangkat Setyadi Tryman yang disetujui oleh Harmoko.

Pertimbangan saya, ia adalah seorang wartawan senior yang tidak tersangkut dengan peristiwa dicabutnya izin terbit Sinar Harapan: jadi susunan pengasuh surat kabar Suara Pembaruan sesuai SIUPP adalah Pemimpin Umum: Albert Hasibuan, Pemimpin Redaksi; Setyadi Tryman Ms dan Pemimpin Perusahaan: Soedarjo.

Harus saya akui bahwa tugas sebagai Pemimpin Umum surat kabar Suara Pembaruan berbeda sama sekali dengan pekerjaan sebagai seorang politikus dan pengacara.

Kalau pada waktu lalu saya baca surat  kabar kini surat kabar harus saya produsir dan menerbitkannya. Saya merasa sebagai sebuah tantangan yang harus dihadapi dan harus berhasil.

Lama kelamaan timbul minat dan ketertarikan saya dengan dunia persuratkabaran. Saya merasa menerbitkan sebuah surat kabar ada daya pesonanya sendiri.

Seperti setiap hari memberitahukan kejadian-kejadian yang terjadi pada hari itu, kedinamikaan para wartawan dalam membuat berita, sifat wartawan yang bebas dan cerdas dalam mencari berita, dan lain sebagainya.

Sebagai Pemimpin Umum surat kabar Suara Pembaruan saya merasa seperti Rorimpandey yang memimpin Sinar Harapan ketika masih terbit.

Juga seperti Jakob Oetama yang memimpin Kompas. Mereka idola saya dalam memimpin surat kabar, Hanya saja, saya tidak mau surat kabar yang saya pimpin sampai dicabut SIUPP-nya oleh pemerintah.

Setelah mendapatkan SIUPP, saya bawa SIUPP itu terlebih dulu ke rumah saya di Permata Hijau.

Di rumah sudah menunggu beberapa anggota redaksi seperti Suryohadi, Laurens Samsoeri, Agnes Samsoeri dan Atmadji Sumarkidjo, dan Erwin Ramadhan.

Mereka satu per satu membaca SIUPP dengan teliti, seolah-olah tidak percaya bahwa mimpi dan harapan selama empat bulan terwujud juga.

Setelah itu, Agnes memimpin doa syukur dan kami makan siang ‘bersama dengan penuh kegembiraan

Sementara itu, persiapan teknis dilakukan, agar surat kabar itu bisa terbit kembali termasuk di antaranya membuat logo Suara Pembaruan.

Dengan pertimbangan bahwa surat kabar ini adalah re-inkarnasi Sinar Harapan maka tipe huruf dari nama Suara Pembaruan memakai jenis serupa yang digunakan Sinar Harapan.

Surat kabar itu terbit pada tanggal 4 Februari 1987. Saya ingat para wartawan senior Suara Pembaruan, di antaranya R.H. Siregar, Samuel Pardede, Pramono, Annie Bertha Simamora, Suryohadi. Daud Sinyal. Moxa Nadeak, Enderson Tambunan, Bonar Simorangkir, Djumontang Sirait, Atmadji dan lain-lain.

Sebelum mempunyai ruang kerja sendiri saya diberi meja dan kursi bersama-sama dengan redaksi.

Saya tidak berkeberatan, karena saya ingin mempelajari cara kerja redaksi. Hampir satu bulan saya duduk di meja itu.

Rorimpandey memperkirakan bahwa saya tidak akan nyaman untuk duduk berhari-hari lamanya di meja tersebut.

Tetapi, saya mampu bertahan terus. Lama-kelamaan saya terbiasa dengan cara kerja redaksi dan memimpin surat kabar

Kemudian setelah satu bulan saya menyatakan ingin mempunyai ruang kerja sendiri. Ruang kerja itu harus dapat berhubungan langsung dengan redaksi.

Sebagai pimpinan harus rnempunyai akses langsung dengan redaksi. Pemimpin Redaksi Setyadi Tryman menempati ruang yang terletak pada sisi lain ruang rapat.

Kepada redaksi saya katakan bahwa mereka setiap waktu boleh menemui saya membicarakan masalah-masalah pemberitaan.

Sekretaris saya, Ria Losung, saya beri instruksi untuk jangan menghalangi redaksi yang hendak bertemu saya.

Ternyata saya harus belajar menyesuaikan diri menghadapi para wartawan. Saya juga berusaha agar surat kabar ini menampilkan berita-berita politik yang bermutu.

Sebagai  politisi dan sekaligus Pernirnpin surat kabar serta ahli hukum (lawyer-politician-journalist), maka leverage saya sebagai politisi meningkat.

Namun semua itu rnenuntut tanggung jawab yang lebih besar lagi. Salah satu akibat dari bertambahnya kegiatan yang baru ini, kantor advokat saya mengalami kemunduran. Masyarakat mengira bahwa fokus dan perhatian saya terhadap advokasi berkurang.

Kurang lebih satu tahun, saya memindahkan seluruh ruang kerja redaksi ke lantai tiga dengan segala peralatannya.

Sebelumnya, redaksi bekerja di lantai dua meja-meja kerja dan sistem yang baru dibuat untuk mengakomodir komputer yang secara bertahap diterapkan di surat kabar ini.

Ketika baru beberapa bulan terbit, surat kabar Suara Pembaruan sudah aktif memberitakan kampanye Pemilu 1987.

Suatu hari, judul headline menonjolkan popularitas Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Segera setelah itu, Sekjen Golkar Sarwono Kusumaatmadja menelepon saya menyatakan bahwa sejumlah pengurus Golkar berkeberatan atas judul tersebut.

Saya kemudian mengirim Suryohadi dan Atmadji untuk bertemu Sarwono memberikan penjelasan dan sekaligus mewawancarainya.

Sejak terbit, pola kehidupan saya berubah. Pada tahun tahun pertama, hampir setiap pagi pada pukul 07.30. saya mengikuti rapat redaksi untuk menentukan berita yang akan dimuat hari itu.

Kehadiran saya itu penting selain membahas kejadian-kejadian yang patut diberitakan juga agar terbina komunikasi yang konstruktif dengan para wartawan.

Dalam mengelola surat kabar yang terbit sore hari kendala setiap hari adalah keterbatasan waktu. Dead-line susunan berita oleh redaksi pada pukul 11.00. Berita-berita sudah harus siap dicetak pada pukul 11.00 dan pada pukul14.00 mulai diedarkan.

Hasil cetakan pertama surat kabaritu segera diangkut dan diedarkan ke berbagai daerah diIndonesia. Kota Bandung dan wilayah Jawa Barat diangkut mobil boks dan mulai diedarkan pada pukul l7.00

Untuk kota-kota di wilayah Indonesia Timur yang tidak terjangkau sore hari itu, terpaksa beredar keesokan hari. Wilayah Jakarta dan sekitarnya diedarkan pada pukul 14.00.

Apabila persiapan berita lambat dari deadline, maka selain terlambatnya surat kabar tiba pada pembaca juga akan menyulitkan para pengedar. Kesulitan ini berdampak pada peredaran di daerah.

Saya menyadari bahwa ketatnya waktu adalah konskuensi dari surat kabar sore. Masalah keterlambatan waktu menjadi ketegangan setiap hari.

Alasan yang klasik dari pihak wartawan, adalah menunggu berita yang menarik. Karena masalah keterlambatan itu, saya merasa perlu mengubah cara kerja redaksi.

Rapat redaksi dimajukan menjadi pukul 07.00. Setiap pagi dalam rapat itu sudah terpampampang semua surat kabar pagi. Dengan demikian, Suara Pembaruan tidak mengulangi kop berita yang sama dengan surat kabar yang telah beredar pagi itu. Beritanya juga dibuat lain dari surat kabar pagi.

Dalam menghadapi masalah-masalah penerbitan itu, pada setiap kunjungan ke luar negeri, saya merasa perlu untuk meneliti, baik isi berita, maupun cara mengedarkan surat-surat kabar yang terbit sore.

Saya meneliti surat kabar Le Monde di Perancis dan NRC Handelsblad Belanda. Apakah surat-surat kabar tersebut, dalam soal isi dan waktu, menghadapi problem yang sama seperti surat kabar Suara Pembaruan?

Agar berpenampilan baru, saya mengajukan usul agar Suara Pembaruan dapat melengkapi berita foto-foto dengan berwarna.

Ketika mengajukan usul tersebut, dalam rapat banyak wartawan yang terkejut dan malahan menentang. mereka berpendapat bahwa foto warna terkait dengan surat kabar yang tarafnya rendah.

Namun, saya tetap tegas pada kebijaksanaan itu. Saya yakin bahwa foto berwarna adalah masa depan media cetak. Sepanjang yang saya ketahui, di Indonesia surat kabar Suara Pembaruan adalah pelopor foto berwarna.

Cuplikan dari buku :

Memoar Albert Hasibuan: Perjalanan Penemuan Diri

Oleh Dr. Albert Hasibuan, SH

(Editor Atmadji Sumarkidjo)

Diterbitkan oleh PT Kata Hasta Pustaka, Jakarta, tahun 2012.

(Asenk Lee Saragih/Berbagai Sumber)

 

Senin, 25 Januari 2021

Optimisme Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi Bersama Ketua Umum St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH

Optimisme Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi Bersama Ketua Umum St Radipoh Hasiholan Sinaga SH.

BERITAKU,Jambi-Rasa cinta dan kepedulian St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan Keluarga untuk Lembaga Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) tak perlu diragukan lagi. Banyak sudah perbuatan baik yang dilakukan St Radiapoh Hasiholan Sinaga untuk GKPS. Bahkan St Radiapoh Hasiholan sendiri berkomitman tetap digaris depan untuk kemajuan GKPS.

Hal itu terungkap saat Bupati Simalungun terpilih periode 2021-2024 St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH beserta Istri Ratnawati Br Sidabutar beribadah Minggu di GKPS Jambi di Jalan Kapten Sujono Komplek Gereja Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (24/1/2021). 

Pengurus GKPS Resort Jambi, Pimpinan Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GKPS Jambi, Jemaat Jambi menyambut sukacita atas kehadiran St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH  dan Istri. 

Usai ibadah diadakan sambutan atas kunjungan ibadah Bupati Simalungun terpilih periode 2021-2024 St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan Istri. Kata sambutan juga disampaikan Ketua PHMJ GKPS Jambi St Awal JD Damanik, Pendeta GKPS Resort Jambi Pdt Riando Tondang STh dan Wakil Ketua GKPS Resort Jambi St Radesman Saragih S Sos. 

Saat sambutan St Radesman Saragih S Sos menyinggung bahwa sebulan sebelum Pilkada Simalungun 9 Desember 2020, St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH ditunjuk sebagai Ketua Umum Panitia Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi, Resort Jambi.

“Disini kami sampaikan bahwa St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH sebulan sebelum Pilkada Simalungun ditunjuk sebagai Ketua Umum Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi. Kini telah terpilih jadi Bupati Simalungun dan rasa syukur semakin optimis suksesnya Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi,” ujar St Radesman Saragih, (Sambutan Selengkapnya Tonton Videonya di Channel YouTube Asenk Lee Saragih Manihuruk).

Pada kesempatan itu  St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH menyanggupi tugas sebagai Ketua Umum tersebut dengan rasa sukacita. 

“Terimakasih saya ucapkan atas kepercayaan ini. Mari kita bersama-sama berbuat kebaikan untuk rumah Tuhan. Saya yakin Desember 2021, Jemaat GKPS Tanah Kanaan Jambi sudah bisa beribadah dengan bagunan gereja bagus,” kata St Radiapoh H Sinaga yang akan dilantik jadi Bupati Simalungun definitive pada 21 April 2021.

Kemudian St Awal JD Damanik menambahkan bahwa direncanakan pesta pembangunan dilaksanakan pertengahan April 2021 setelah St Radiapoh Hasiholan Sinaga dilantik jadi Bupati Simalungun Periode 2021-2024. 

Untuk sambutan lengkap dan momen kunjungan Ibadah St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan Istri  Ratnawati Br Sidabutar di GKPS Jambi, Minggu (24/1/2021) simak videonya sampai habis di Channel YouTube Asenk Lee Saragih Manihuruk

GKPS Tanah Kanaan

Guna memantapkan rencana Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi, St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH mengadakan pertemuan kecil dengan Ketua PHMJ Tanah Kanaan Jambi St Drs Midyan Purba Pakpak, Ketua II St Awal Juni Damanik SE MM, Ketua Panitia Pelaksana Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Sy Roni Damanik, dan Panitia lainnya,  Koordinator Seksi Humas dan Publikasi/Dokumentasi Jamalum Purba SE, Minggu (24/1/2021) malam. 




















Sebelumnya Pendeta GKPS Resort Jambi Pdt Riando Tondang STh telah melantik Panitia Pembangunan dan Panitia Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi, Resort Jambi, Distrik VI di GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi, Minggu (17/1/2021). Pelantikan dilakukan dalam ibadah minggu.

Pelantikan juga dilakukan secara ZoomMeeting mengingat untuk mematuhu protocol kesehatan Covid-19. Panitia yang dilantik untuk Seksi Dana dan Undangan berjumlah 270 Orang. Sementara Panitia pelaksana lainnya berjumlah 80 Orang. 

Dipercaya sebagai Ketua Umum St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH, Sekretaris Umum St Sehat Damanik SH, Bendahara Umum Petrus Purba, BBA. Sedangkan Panitia Pelaksana Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi yakni Ketua  Sy Sumarsen M Purba, Wakil Ketua  Sy JP  Sitanggang, Sekretaris  Sy S Purba, Wakil Sekretaris  St E Purba dan Bendahara  Sy R Br Purba.

Sementara Panitia Pelaksana Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan, Ketua Sy Roni Damanik, Wakil Ketua  Sy D Rumah Horbo, Sekretaris Roy Candra Munthe, SH, Wakil Sekretaris Daniel E Purba, Bendahara Eva Br Damanik SE ME, Wakil Bendahara St Rusmian Tondang.
(Ki-Ka) Jamalum Purba SE, St Awal JD Damanik, St Drs Mydian Purba, Sy Roni Damanik, St Radiapoh Hasiholan Sinaga dan Istri, Abdi Munthe, Eva Br Damanik, St Rusmian Tondang, Roy Candra Munthe, SH. (Foto Jamalum Purba SE)  

 
Perjalanan Panjang  

Sejak Minggu, 23 Oktober 2011, GKPS Jambi menjadi dua, yakni GKPS Kotabaru Jambi atau gereja induk dan GKPS Persiapan Tanah Kanaan, Kota Jambi. Sejak awal diresmikan sebagai GKPS Persiapan Tanah Kanaan memiliki sekitar 33 kepala keluarga (KK) atau sekitar 200 jiwa. Kendati beribadah di rumah ibadah yang masih terbuat dari bangunan darurat, GKPS Persiapan Tanah Kanaan terus bertekun bersekutu.

Warga Jemaat GKPS Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi melaksanakan ibadah perdana di gereja darurat di Jalan Penerangan RT 09, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Kotabaru (Kini Jadi Kecamatan Alam Barajo), Kota Jambi, Minggu 17 Juni 2012.

St RK Purba Pakpak yang memberikan nama gereja itu “GKPS Tanah Kanaan Jambi” saat itu ikut beribadah bersama dengan sukacita bersama 200 jiwa kendati beribadah di rumah ibadah yang masih terbuat dari bangunan darurat.

Sebelum menempati rumah ibadah darurat di Jalan Penerangan RT 09, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo itu, selama dua tahun sebelum Minggu 17 Juni 2012, warga jemaat GKPS Persiapan Tanah Kanaan yang sebagian besar bermukim di pinggiran Kota Jambi itu melakukan ibadah di rumah-rumah warga jemaat. 

Ibadah berpindah-pindah dari rumah ke rumah itu terpaksa dilakukan karena warga jemaat tidak bisa membangun rumah ibadah di lahan yang telah mereka miliki di Lorong Banyumas, Aur Duri, Kota Jambi.

Mereka terpaksa kembali membeli lahan lokasi gereja baru di tengah kebun karet, Lorong Penerangan, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, sekitar 12 Km dari pusat Kota Jambi. Pada hari Minggu (12/6/2012), warga jemaat GKPS Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi melakukan ibadah atau kebaktian perdana di lokasi gereja yang baru tersebut.

St RK Purba Pakpak

Sementara perjuangan St Raja Kumpul (RK) Purba Pakpak, Mantan Porhanger GKPS Jambi Dua Periode, Tokoh Batak Simalungun, Tokoh Agama Kristen di Kota Jambi dalam membantu mengurus ijin beribadah dan IMB GKPS Tanah Kanaan Jambi berakhir manis.

(Foto Kiri ke kanan) St Rusmian Tondang, Pdt Riando Tondang STh, Bp Pontas Sitanggang, Christine Purba, Shinta Haloho, Petrus H Purba, Wali Kota Jambi DR H Syarif Fasha ME, Ny St RK Purba Boru Sitepu, Maria Magdalena Purba, St JP Sidauruk, Kadis Kesbanglinmas Kota Jambi Lipan Pasaribu SH, St Drs Midyan Purba, St S Purba di Rumah Dinas Wali Kota Jambi, Minggu (15/9/2019).(Foto Istimewa)







Wali Kota Jambi H DR Syarif Fasha ME menyerahkan secara simbolis Surat Ijin Beribadah dari Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi dan Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Tanah Kanaan Jambi, Lorong Penerangan, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Penyerahan secara simbolis dilaksanakan di Rumah Dinas Wali Kota Jambi kepada Keluarga Besar (Alm) St RK Purba Pakpak yang diterima oleh P Br Sitepu (Istri Almarhum), Minggu (15/9/2019).

Penyerahan Surat Ijin Beribadah dari FKUB Kota Jambi dan Surat IMB GKPS Tanah Kanaan Jambi juga disaksikan anaknya (Alm) St RK Purba yakni Petrus H Purba, Shinta Br Haloho, Maria Purba, Christine Purba, Pdt Riando Tondang STh.

Perjuangan St RK Purba hingga akhir hayatnya untuk membantu keluarya ijin GKPS Tanah Kanaan Jambi kini telah nyata dan berakhir sukacita. Dalam keadaan sakitpun, St RK Purba masih memikirkan ijin GKPS Tanah Kanaan Jambi hingga berusaha menjumpai Wali Kota Jambi DR H Syarif Fasha Mei 2019 lalu sebelum St RK Purba tutup usia di Rumah Sakit Siloam Jambi, Senin (17/6/2019) sekira Pukul 18.26 WIB.

Bahkan St RK Purba juga mengingatkan soal pengurusan Ijin GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi. Dia juga menyinggung Wali Kota Jambi H Syarif Fasha terkait surat ijin GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi yang sudah berada di meja Wali Kota Jambi, namun belum ditanda tangani.

Hal itu diungapkan St RK Purba saat menyambut Penulis, istri dan tiga anak kami saat mengunjungi St RK Purba Pakpak dikediamannya Lorong Karya Telanaipura, Kota Jambi, Jumat (24/5/2019) Pukul 17.30 WIB hingga 19.30 WIB.

Peresmian Tanah Kanaan

Kemudian sukacita Peresmian dan Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) VI Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) “Tanah Kanaan”, Kota Jambi, Minggu (29/10/2017) berlangsung semarak. Sedikitnya 650 orang umat Kristen Simalungun dan tamu undangan bersuka ria mengikuti seluruh rangkaian Peresmian dan Pesta HUT GKPS Tanah Kanaan tersebut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) GKPS, Pdt Dr Paul Ulirch Munthe menandatangani prasasti Peresmian GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi pada ibadah Minggu Peresmian GKPS Tanah Kanaan di GKPS Tanah Kanaan, Jalan Penerangan, Kelurahan Baganpete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (29/10/2017) siang. (Foto : Dok Asenk Lee Saragih)





Peresmian ditandai saat Sekretaris Jenderal (Sekjen) GKPS, Pdt Dr Paul Ulirch Munthe menandatangani prasasti Peresmian GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi pada ibadah Minggu Peresmian GKPS Tanah Kanaan di GKPS Tanah Kanaan, Jalan Penerangan, Kelurahan Baganpete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (29/10/2017) siang. 

Suasana suka cita pada Peresmian dan Perayaan HUT VI GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi itu juga terasa berkat kehadiran Sekretaris Jenderal (Sekjen) GKPS, Pdt Dr Paul Ulirch Munthe, para Pendeta GKPS Distrik VI Pekanbaru, Riau dan para mantan pendeta pelayan di GKPS Resort Jambi. Para pendeta tersebut, Pdt John Ricky R Purba, MSi (kini Pendeta GKPS Resort Raya Kota Distrik I), Pdt Jadima P Tamsar, STh (kini Praeses GKPS Distrik IV Medan) dan Pdt Jensi Purba, STh (kini Pendeta GKPS Resort Longkung Raya, Distrik I).

Kemudian turut hadir pula Pendeta GKPS Resort Pekanbaru, Riau, Pdt Juniati Sondang D Br Saragih, MSi dan Praeses GKPS Distrik VI, Riau, Pdt Abdi Jekri P Damanik, MSi. Para pendeta GKPS tersebut membacakan ayat Alkitab secara bergantian pada prosesi peresmian GKPS Tanah Kanaan tersebut.

Kelegaan jemaat GKPS Tanah Kanaan dan GKPS Jambi (Kotabaru) sangat terasa tatkala Sekjen GKPS, Pdt Dr Paul Ulirch Munthe mengetuk mik tiga kali dan menandatangani prasasti pertanda diresmikannya GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi pada ibadah Minggu Peresmian GKPS Tanah Kanaan di GKPS Tanah Kanaan, Jalan Penerangan, Kelurahan Baganpete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi tersebut.

Warga jemaat GKPS Jambi dan GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi lega karena mereka sudah menanti peresmian jemaat GKPS Tanah Kanaan tersebut selama 10 tahun. Selama ini GKPS di pinggiran Kota Jambi itu berstatus Pos Pekabakaran Injil (Pos PI). 

Kemudian sejak enam tahun lalu, GKPS baru di Kota Jambi itu berstatus gereja persiapan. Dengan diresmikannya GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi tersebut, kini jumlah jemaat di GKPS  genap menjadi 625 jemaat.

Seiring berjalannya waktu, Pendeta GKPS Resort Jambi Pdt Riando Tondang STh didampingi Pdt Franky D Malau STh dan Pengurus GKPS Resort Jambi memimpin ibadah sederhana peletakan batu pertama pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi, Sabtu (28/3/2020). Acara peletakan batu pertama ini hanya dilaksanakan sederhana dan hanya dihadiri beberapa Majelis Gereja, karena dalam masa darurat Covid-19.

Turut hadir pada acara peletakan batu pertama ini, yakni Perutusan Sinode Bolon GKPS Resort Jambi St Awal JD Damanik SE MM, St Drs GM Saragih MSi, St Meslan Saragih SH, St RI Girsang, St JB Sitopu, St JM Purba dan PHMJ GKPS Tanah Kanaan Jambi lainnya.

Dengan bersedianya St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH jadi Ketua Umum Pesta Panitia Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi, Resort Jambi, Distrik VI, ada secercah harapan Jemaat GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi pembangunan gedung gereja itu akan terwujud dan pada Natal Desember 2021 bisa merayakan Natal di gedung gereja yang baru. 

Doa Jemaat GKPS Se Resort Jambi mengiringi rencana pelantikan St Radiapoh Hasiholan Sinaga jadi Bupati Simalungun Periode 2021-2024 pada 21 April 2021 mendatang. Selamat Kepada RHS-ZW Mengabdi untuk Kabupaten Simalungun. Dan terkhusus kepada St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH yang tetap setia digaris depan untuk kemajuan GKPS. Semoga. (Asenk Lee Saragih)

Bupati Simalungun Terpilih St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan Istri Ibadah Minggu di GKPS Jambi

Bupati Simalungun Terpilih St Radipoh Hasiholan Sinaga SH dan Istri Ibadah Minggu di GKPS Jambi.

BERITAKU, Jambi
-Bupati Simalungun terpilih periode 2021-2024 St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH beserta Istri Ratnawati Br Sidabutar beribadah Minggu di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi di Jalan Kapten Sujono Komplek Gereja Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (24/1/2021). Pengurus GKPS Resort Jambi, Pimpinan Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GKPS Jambi, Jemaat Jambi menyambut sukacita atas kehadiran St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan Istri.

Usai ibadah diadakan sambutan atas kunjungan ibadah Bupati Simalungun terpilih periode 2021-2024 St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan Istri. Kata sambutan juga disampaikan Ketua PHMJ GKPS Jambi St Awal JD Damanik, Pendeta GKPS Resort Jambi Pdt Riando Tondang STh dan Wakil Ketua GKPS Resort Jambi St Radesman Saragih S Sos. 

Saat sambutan St Radesman Saragih S Sos menyinggung bahwa sebulan sebelum Pilkada Simalungun 9 Desember 2020, St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH ditunjuk sebagai Ketua Umum Panitia Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi, Resort Jambi.

“Disini kami sampaikan bahwa St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH sebulan sebelum Pilkada Simalungun ditunjuk sebagai Ketua Umum Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi. Kini telah terpilih jadi Bupati Simalungun dan rasa syukur semakin optimis suksesnya Pesta Pembangunan GKPS Tanah Kanaan Jambi,” ujar St Radesman Saragih, (Sambutan Selengkapnya Tonton Videonya-red).

Pada kesempatan itu  St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH menyanggupi tugas sebagai Ketua Umum tersebut dengan rasa sukacita. “Terimakasih saya ucapkan atas kepercayaan ini. Mari kita bersama-sama berbuat kebaikan untuk rumah Tuhan. Saya yakin Desember 2021, Jemaat GKPS Tanah Kanaan Jambi sudah bisa beribadah dengan bagunan gereja bagus,” kata St Radiapoh H Sinaga yang akan dilantik jadi Bupati Simalungun definitive pada 21 April 2021.

Kemudian St Awal JD Damanik menambahkan bahwa direncanakan pesta pembangunan dilaksanakan pertengahan April 2021 setelah St Radiapoh Hasiholan Sinaga dilantik jadi Bupati Simalungun Periode 2021-2024. 

Untuk sambutan lengkap dan momen kunjungan Ibadah St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan Istri  Ratnawati Br Sidabutar di GKPS Jambi, Minggu (24/1/2021) simak videonya sampai habis. (Asenk Lee Saragih)

Selasa, 19 Januari 2021

Daftar Terbaru Nama Praeses GKPS di 11 Distrik Se Indonesia 2021

Daftar Terbaru Nama Praeses GKPS di 11 Distrik Se Indonesia 2021.

BERITAKU-Pimpinan Sinode Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) kini telah memilih 11 Orang Praeses untuk ditempatkan di 11 Distrik GKPS Se Indonesia. Dibawah kepeminpinan Ephorus GKPS Pdt Dr Deddy Fajar Purba dan Sekjen GKPS Pdt Dr Paul Ulrich Munthe diharapkan bersinergi dengan para Praeses dalam memajukan pelayanan di GKPS sejalan dengan Tema GKPS “Hasadaon pakon Pangidangion na Marbuah (Persekutuan dan Pelayanan yang Berdampak)” (Kolose 1: 10).

Berikut ini Daftar Nama Praeses GKPS di 11 Distrik yang diperoleh dari sumber internal Pendeta GKPS.

Praeses GKPS Distrik 1 : Pdt Josia Siboro STh MM.

Distrik I. (GKPS Resort Siantar 1, Siantar 2, Siantar 3, Siantar 4, Siantar 5, Resort Batu Onom, Resort Sion Siantar, Resort Setia Negara, Resort Panombean Panei, Resort Panei Tongah, Resort Sibolga, Resort Pardagangan, Resort Tanoh Jawa, Resort Tigadolok, Resort Sitalasari Bah Kapul, Resort Bah Sulung, GKPS Resort Tarutung).

Praeses GKPS Distrik II: Pdt Erni Julianti Purba.

Distrik II. (GKPS Resort Raya, Raya 2, Raya Kota, Resort Sondi Raya, Resort Merek Raya, Resort Sirpang Sigodang, Resort Buah Bolon Raya, Resort Bahapal Raya, Resort Bulu Raya Pasar, Resort Kampung Baru Sondi Raya, Resort Longkung Raya, Resort Raya Bayu, Resort Raya Huluan, Resort Dolog Huluan, Resort Bah Pasunsang, Resort Raya Usang, Resort Baringin Raya, Resort Simbou Kehen, GKPS Resort Kariahan). 

Praeses GKPS Distrik III: Pdt Jan Sudiaman Sinaga STh.

Distrik III.( GKPS Resort Saribudolok, Resort Imanuel Saribudolok, Resort Tigarunggu, Resort Purba, Resort Hinalang, Resort Gajapokki, Resort Haranggaol, Resort Glorya Haranggaol, Resort Saran Padang, Resort Mariah Dolog, Resort Naga Saribu, Resort Pematang Purba, Resort Tigarunggu Dua, Resort Rakut Besi, Resort Mardinding, Resort Sinar Baru, Resort Sibangun Mariah, Resort Rimanata, Resort Purba Dolog, Resort Halaotan, Resort Sinta Raya, Resort Purba Tua Etek, GKPS Resort Marihat Baru, GKPS Resort Hutasaing).

Praeses GKPS Distrik IV: Pdt Jan Sarman Purba.

Distrik IV. (GKPS Resort Polonia, Resort Teladan, Resort Medan Timur, Resort Medan Barat, Resort Medan Utara, Resort Medan Selatan, Resort Menteng Indah, Resort Binjai, GKPS Resort Namorambe Baru).

Praeses GKPS Distrik V: Pdt Renny H Damanik STh MSi.

Distrik V.(GKPS Resort Tebing Tinggi 1, Resort Tebing Tinggi II, Resort Gunung Monako, Resort Dolog Masihol, Resort Kisaran, Resort Rantau Prapat, Resort Tanjung Balai, Resort Indrapura, Resort Desa Pon, GKPS Resort Cikampak).

 

Praeses GKPS Distrik VI: Pdt Karmen DB Sipayung.

Distrik VI. (GKPS Resort Pekanbaru, Resort Batam, Resort Dumai, Resort Ujung Batu Rokan, Resort Bagan Batu, Resort Jambi, Resort Palembang, Resort Duri, Resort Tanjung Pinang, Resort Batam Barat, Resort Muarabungo, Resort Marturia Siak, Resort Bengkulu, GKPS Resort Balam).

Praeses GKPS Distrik VII: Pdt Jhon Ricky R Purba STh MSi.

Distrik VII. (GKPS Resort Cempaka Putih Jakarta, Resort Cikoko, Resort Cililitan, Resort Tangerang, Resort Bogor, Resort Surabaya, Resort Bandung, Resort Bandar Lampung, Resort Yogyakarta, Resort Bekasi, Resort Cengkarang Jakarta Barat, Resort Kalimantan Timur, Resort Kalimantan Tengah, Resort Kalimantan Barat, GKPS Resort Depok, GKPS Resort Salemba).

Praeses GKPS Distrik VIII: Pdt J Risman Toni Saragih.

Distrik VIII. (GKPS Resort Galang, Resort Lubuk Pakam, Resort Lubuk Pakam Barat, Resort Kotarih, Resort Serdang I, Resort Serdang II, Resort Marubun Longkung, Resort Kualabali, Resort Serdang III, GKPS Resort Serdang IV).

Praeses GKPS Distrik IX: Pdt Etty D Saragih.

Distrik IX. (GKPS Resort Sarimantondang, Resort Sidamanik, Resort Horisan Tambunraya, Resort Dolok Pardamean, Resort Sibuntuon, Resort Bangun Tani, Resort Dolok Saribu, Resort Manik Saribu, Resort Agusthais Tigaras, Resort Syalom Sinaman Labah, GKPS Resort Bangun Pane).

Praeses GKPS Distrik X: Pdt Jhon Rilman Sinaga STh MA

Distrik X. (GKPS Resort Sinasih, Resort Nagori Dolog, Resort Simanabun, Resort Bethania Siloukehen, Resort Raya Kahean I, Resort Raya Kahean II, Resort Raya Kahean III, Resort Raya Kahean IV, Resort Raya Kahean V, GKPS Resort Bah Tonang).

Praeses GKPS Distrik XI: Pdt Jan Kris H Sinaga.

Distrik XI. (GKPS Resort Sipituhuta I, Resort Sipituhuta II, Resort Tongging, Resort Kabanjahe, Resort Sidikalang, Resort Sidikalang, GKPS Resort Tanjung Beringin, GKPS Resort Bona Sipituhuta).
 (Asenk Lee Saragih)














Sabtu, 16 Januari 2021

Foto Perayaan Ulang Tahun Ke 11 Ezer Twopama Manihuruk

Perayaan HUT Ke 11 Ezer Twopama Manihuruk. Terimakasih Kue Ultahnya Bang El Nathan Sinaga. Menunya Sederhana Saja Ikan Nila Burbur. Sabtu, 16 Januari 2021. 






























Manurduk Panggang Dayok Binatur, Tradisi Kuliner Khas Adat Simalungun Sebagai hadiah Ultah Ezer Twopama Manihuruk Ke 11, Sabtu 16 Januari 2021. 

Manurduk Panggang Dayok Binatur, Tradisi Kuliner Khas Adat Simalungun Sebagai hadiah Ultah Ezer Twopama Manihuruk Ke 11, Sabtu 16 Januari 2021.


Manurduk Panggang Dayok Binatur, Tradisi Kuliner Khas Adat Simalungun Sebagai hadiah Ultah Ezer Twopama Manihuruk Ke 11, Sabtu 16 Januari 2021.