Pantai Panjang Bengkulu (Peserta Seksi Bapa GKPS Jambi).Fotofoto Rosenman M |
JALAN-JALAN
KE BENGKULU
Kota
Bengkulu terkenal dengan kota yang kerap dikenal dengan gempa buminya. Namun
Kota Bengkulu
merupakan kota bersejarah di Indonesia. Kota tersebut berada di bibir pantai
laut lintas internasional. Kalau
jalan-jalan ke Bengkulu, tentu Anda akan melongkok ke Pantai Panjang, Benteng Marlborough Inggris (British) dan rumah
pembuangan Bung Karno.
ROSENMAN
M, Jambi
Menempuh
Kota Bengkulu dari Kota Jambi membutuhkan waktu kurang lebih 10 jam, dengan
kenderaan angkutan travel. Kalau berangkat dari Kota Jambi pukul 17.00 WIB,
akan tiba di Kota Bengkulu pada pagi harinya sekira pukul 06.00 WIB.
Bertepatan
dengan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 yang dipusatkan di Bengkulu dari tanggal 6-10
Februari 2014, tentu tidak salah, lebih mengenal Kota Bengkulu lebih dekat. HPN
2014 juga bertepatan dengan “Tahun Politik”. Tema HPN tahun ini adalah
"Pers Sehat, Rakyat Berdaulat".
Menteri
Komunikasi RI Tifatul Sembiring telah membuka resmi HPN dan Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono dijadwalkan menghadiri acara puncak HPN 2014.
Rumah Kediaman Soekarno 1938-1942 di Kota Bengkulu.
|
Harian
Jambi bersama bersama anggota Seksi Bapa GKPS Kotabaru
Jambi melakukan kunjungan wisata ke Bengkulu. Peserta wisata ini berjumlah 11
orang. Kesebelas peserta itu yakni St Josen Sitopu, St R Purba, Sy Rosenman Manihuruk,
Sy Joko Hotman Karokaro, Bp A Siregar, Bp Iramsen Saragih, Sy Asi M Damanik, Sy
RI Girsang, Rahmad Purba, Sy Friston R Sinaga dan Sy H Saragih.
Peserta
berangkat menggunakan satu bus
Travel Rani pukul 19.00 WIB. Perjalanan menuju Kota Bengkulu berjalan dengan
baik dengan waktu tempuh 10 jam dengan kecepatan kendaraan 80 s/d 90 km/jam. Rombongan tiba di Kota
Bengkulu pukul 06.00 WIB.
Tiba
di Bengkulu, peserta berunjung ke Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Di pelabuhan itu bisa melihat kegiatan
transportasi laun seperti KM Ferry dan kapal-kapal kargo lainnya.
Kemudian
rombongan menikmati sajian ikan laut bakar di salah satu resto yang berada di
Pantai Panjang Bengkulu yang sungguh mempesona. Canda tawa terurai dalam jamuan
makan siang tersebut. Seluruh peserta merasa puas akan sajian ikan laut bakarnya
dengan harga terjangkau.
Usai
santapan menu ikan bakar khas Kota Bengkulu, kemudian menikmati alam panorama
pantai Kota Bengkulu dengan sajian es kelapa muda khas Kota Bengkulu. Sebagian
peserta wisata juga menikmati segarnya air laut Bengkulu dengan berenang ria.
Benteng
Marlborough Inggris (British)
Jalan-jalan
ke Kota Bengkulu, jangan lupa berkunjung ke Benteng Marlborough aslinya
bukanlah benteng Belanda tetapi Inggris (British). Pendiri Singapura, Stamford
Raffles (Inggris) dulu menguasai Bengkulu sedangkan Belanda menguasai Melaka,
Johor dan Singapura.
Itulah
sebabnya Bengkulu disebut juga Bumi Bunga Rafflesia. Bunga yang diambil dari
nama Raffles. Dalam Perjanjian Dutch-English Treaty tahun 1824, Belanda
meyerahkan Melaka, Johor dan Singapura kepada Inggris, dan Inggris menyerahkan
Bengkulu kepada Belanda.
Itulah
sebabnya sampai hari ini di Melaka ada Stadhuys
(Balaikota dalam Bahasa Belanda) dan di Singapura salah satu jalan utamanya
adalah BENCOOLEN Street (Jalan Bengkulu).
Benteng
Marlborough ini juga menjadi salah satu lokasi syuting videoklip artis lokal dan
lokasi pemotretan atau prawedding di
Bengkulu. Jumlah pengunjung ke Benteng Marlborough terus meningkat seiring
dengan sejarah berdirinya benteng tersebut.
Sangat
panjang untuk menuliskan sejarah benteng ini. Jadi sebaginya Anda berkunjung ke
Kota Bengkulu untuk melongok lebih jelas sejarah benteng ini.
Rumah Pembuangan Soekarno
Tak
puas rasanya jika tak berkunjung ke Rumah Pembuangan Proklamator Republik
Indonesia, Soekarno. Di sini,
peserta wisata mengabadikan momen-monen bersejarah serta membeli kenangan
berupa baju-baju dan asesoris bergambar Soekarno.
Dengan
ramah, Ibu Lusi yang berjualan baju-baju dan cendramata lainnya menawarkannya
kepada peserta yang datang ke Rumah Soekarno tersebut. Dengan harga yang
bervariasi peserta “memborong” oleh-oleh untuk dibawa ke Jambi.
Banyak
benda sejarah, mulai dari sepeda ontel, perabotan, baju, meja, kursi keluarga
Soekarno di Rumah Bung
Karno
tersebut.
Harun
(72) penjaga Rumah Bung Karno di Bengkulu mengatakan, dirinya sudah sejak
Presiden Habibie menjaga Rumah Bung Karno. Dirinya juga sudah berjabat tangan
dengan Presiden Amerika Bill Clinton dan Raja Inggirs Pengeran Carles.
“Bapak
tidak digaji di sini.
Bapak hanya berbakti sebagai pensiunan menjaga rumah bersejarah ini. Kalau ada
pengunjung yang memberikan tip, baru
saya terima. Kita harus ingat Bapak Proklamator kita,” kata Harun semangat.
Jika
Anda berkunjung ke Bengkulu, tiga obyek wisata itu yakni Pantai Panjang, Benteng
British dan Rumah Pembuangan Bung Karno
jangan terlewatkan. Jika tak menginjakkan kaki di tiga lokasi itu, belum sah
rasanya berkunjung ke Kota Bengkulu. (*/lee)
****
HPN
Dongkrak Kunjungan Wisata Bengkulu
Gubernur
Bengkulu Junaidi Hamsyah berharap penyelenggaraan Hari Pers Nasional 2014
membuat sektor pariwisata di tanah kelahiran mendiang Fatmawati Soekarno itu
makin dikenal di Indonesia dan dunia internasional. Apalagi, Bengkulu memiliki
kekayaan alam indah yang bisa menjadi destinasi unggulan pariwisata.
Foto IST |
“Beberapa
potensi pariwisata akan coba dipasarkan, ini kan belum terekspose seluruhnya.
Sesungguhnya di 10 kabupaten/kota itu memiliki potensi yang berbeda-beda dan
itu cukup unik dan menarik,” kata Junaidi kepada wartawan seusai membuka acara
peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 di Sport Centre Pantai Panjang, Kota
Bengkulu, Kamis (7/2) malam.
Junaidi
mengaku potensi sektor pariwisata belum tergali maksimal. Ia pun berharap awak
media yang mengikuti HPN 2014 bisa ikut mempromosikan alam indah dan keunikan
Bengkulu ke penjuru negeri bahkan global. Apalagi, katanya, kekayaan alam yang
berpotensi menjadi lokasi pariwisata unggulan terbilang cukup banyak.
Pasalnya,
masing-masing kabupaten/kota di Bumi Rafflesia itu minimal memiliki tiga hingga
lima lokasi pariwisata unggulan. “Seperti peningalan Belanda di Lebong ada
Lobang Kacamata namanya, lobang bekas gali emas seperti kacamata. Ada juga di
Kaur, yang digali di situs itu ternyata Sriwijaya timbul di situ kerajaannya.
Ini belum tergali sepenuhnya. Begitu juga dengan pantainya. Hanya tiga
kabupaten yang tidak memiliki pantai,
selain
itu memiliki pantai yang luar biasa semua, dan ini belum tergali," ungkap
Junaidi.
Kamis
malam HPN Ekspo di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu dibuka secara resmi
oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Tifatul Sembiring
didampingi Ketua Dewan Pers, Prof. Bagir Manan, Ketua Umum PWI Pusat, Margiono,
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, Wagub Bengkulu Sultan B Najamudin, Kajati
Bengkulu Chanifuddin SH.
cara
pembukaan diwarnai pesta kembang api yang membuat suasana di arena HPN Expo
gegap gempita. Dalam kesempatan itu, Menkominfo Tifatul Sembiring menilai
Bengkulu mempunyai banyak potensi. Baik di bidang kuliner, kerajinan maupun
pariwisata.
Namun
sayangnya, potensi tersebut belum dieksplorasi secara maksimal. Untuk itu dia
menyarankan agar dapat memanfaatkan informasi teknologi secara maksimal.
Sehingga tidak seperti pepatah lama, bagai katak dalam tempurung. “Bagaimana
potensi itu, seperti hasil kerajinan disambungkan ke IT,” ungkap Menkominfo.
Salah
satu kerajinan yang dapat dijual ke tingkat nasional maupun internasional,
yakni batik besurek. Menurutnya di Pulau Jawa, sangat banyak jenis batik. Namun
belum ada yang seperti batik besurek.
Ketua
Umum PWI Pusat Margiono
dalam kesempatan itu mengapresiasi panitia yang telah menyelenggarakan acara
dengan meriah. “Kemeriahan semoga berlanjut. Atas nama masyarakat pers, kami
berikan penghormatan kepada menteri yang sudah mendukung kegiatan pers. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada gubernur yang telah menyelenggarakan
kegiatan ini dengan sangat luar biasa. HPN di Bengkulu saya kira paling meriah
dan mendapat sambutan yang begitu luas dari masyarakat,” kata Margiono.
Rumah
tempat pembuangan Bung Karno tahun 1938-1942 di Jalan Soekarno Bengkulu.
Soekarno dibuang ke Bengkulu oleh penjajah Belanda dan kembali ke Jakarta
setelah Jepang mengalahkan Belanda. (ant/lee)
Benteng Marlborough Inggris (British) mengabadikan foto bersama. |
Pa Harun Penjaga Rumah Pembuangan Bung Karno.(Penjaga Rumah Kediaman Soekarno) yang sudah menjaga rumah tersebut dengan periode 6 Gubernur Bengkulu. Foto Rosenman M/Harian Jambi |
Keluarga Bung Karno |
Pantai Panjang Bengkulu. |
BERITA INI NAIK CETAK DI HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI SABTU 8 FEBRUARI 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar