JAMBI-Komunitas Pencinta Alam (KPA) Pencagura selaku
pengelola objek wisata Danau Kaco Kabupaten Kerinci mengungkapkan saat ini
objek wisata tersebut telah ditutup sementara bagi wisatawan.
“Berdasarkan rapat Lembaga Adat Lempur Lekuk 50 Tumbi
Desember 2014, saat ini objek wisata Danau Kaco yang berada di tengah hutan
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ditutup sementara bagi kunjungan
wisatawan,'' kata Ketua KPA Pencagura, M Zaid Zaki di Jambi, Jumat (9/1).
Dia menjelaskan, penutupan sementara itu menyusul terjadinya
insiden hilangnya dua orang pengunjung sebulan lalu, dan baru ditemukan dalam
kondisi lemas di suatu lembah di tengah hutan pada 29 Desember 2014 lalu
setelah melalui proses pencarian oleh tim SAR yang cukup memakan waktu lama
hingga hampir tiga minggu.
“Sebelumnya memang sempat terjadi kasus pengunjung hilang,
kedua orang itu wisatawan lokal yang datang dan menerobos masuk tanpa melalui
jalur yang ditetapkan menuju danau di tengah hutan tersebut," katanya.
Belakangan diketahui kedatangan kedua pengunjung tersebut
ternyata bukan semata untuk berwisata melainkan mencuri batu alam guna
diproduksi jadi batu cincin akik yang menurut keduanya berada di tempat itu.
Karena tidak berkoordinasi dan tidak menggunakan jasa
pemandu yang telah disiapkan warga setempat untuk setiap pengunjung maka
keduanya menyasar ke arah lain dan akhirnya mereka sampai tersesat hingga
hampir tiga minggu di tengah hutan dan terpaksa bertahan hidup dengan hanya memakan
dedaunan dan lumut.
Saat ini, imbuh Zaid, Danau Kaco melalui keputusan rapat
lembaga adat ditutup sementara waktu sampai 31 Januari, dan praktis
dengan adanya instruksi itu pada momentum pergantian tahun baru sama sekali
tidak ada aktivitas di objek wisata itu seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
“Saat ini objek wisata Danau Kaco berupa telaga yang luasnya
sedikit lebih luas dari kolam renang yang disebut sebagai aquarium alam dengan
airnya yang jernih berwarna biru seperti laut itu sehingga terlihat sangat
kontras dengan kelebatan rimba TNKS yang hijau ranau, memang tengah menjadi
pembicaraan hangat kalangan penghobi wisata, tidak saja lokal Kerinci-Jambi
tapi juga dari mancanegara, dimana saat ini sudah begitu banyak wisatawan
mancanegara yang berkunjung,'' ungkap Zaid.
Sebagai objek wisata yang berada di zona inti TNKS maka
pengelolaan danau tersebut harus dilakukan ekstra ketat dan hati-hati,
dikarenakan zona inti adalah zona terlarang didatangi atau dikunjungi oleh
warga apalagi wisatawan.
Karena itu, pemanfaatan objek wisata baru tersebut
pengelolaannya dibuat menjadi objek ekslusif yang tidak bisa dikunjungi
sembarang orang apalagi dalam jumlah massal melainkan objek yang hanya
dikunjungi oleh orang tertentu yang benar-benar memiliki komitmen menjaga
kelestarian alam.
“Pasalnya, menyusul semakin tereksposnya danau kecil yang
amat aneh dan unik itu telah pula menimbulkan berbagai asumsi dan persepsi di
tengah masyarakat bahkan selanjutnya muncul rumor kalau air danau tersebut
memiliki kekuatan magis untuk pengobatan berbagai jenis penyakit,"
katanya.
Bahkan ada yang menyebut danau itu menyimpan harta karun
berupa intan yang terpendam di dasar danau sedalam tujuh meter tersebut, dan
adanya sejenis batu mulia bernilai tinggi, semua rumor tersebut selanjutnya
justeru berkembang jadi ancaman bagi kelestarian alam lingkungan danau,'' ujar
Zaid.
Oleh karena itu, guna kepentingan penyelamatan dan
kelestarian, pihaknya yang selama ini mengelola pemanfaatan objek tersebut
sebagai objek wisata, sangat mendukung tindakan dan kebijakan protektif yang
dikeluarkan, baik oleh pemda setempat, Balai Besar TNKS ataupun Lembaga Adat
Lempur Lekuk 50 Tumbi seperti yang baru diterbitkan beberap waktu lalu tentang
penutupan objek tersebut dari kunjungan wisatawan.
“Dengan kebijakan ini kita berharap bisa memunculkan
kesadaran bersama akan arti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan yang
memang sangat mewah tersebut, kami juga sangat mendukung agar keberadaan danau
ini tidak diekspos sebagai objek wisata massal seperti halnya objek wisata
lainnya di Kerinci, tapi jadikan ini objek ekslusif dengan paket harga yang
tinggi bagi wisatawan khusus,'' tegas Zaid.(ant/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar