Catatan Singkat Kunjungan Gubernur Jambi ke Daerah Irigasi
Suban
Oleh : Ibnu Ziady MZ, ST, MH
Ibnu Ziady MZ, ST, MH |
Hidup Butuh Air....
Dari telun berasap di kerinci hingga ombak berdebur di ujung
jabung
Mengalir...menelusuri sungai, rawa hingga ke persawahan,
Membasahi jiwa yang
gersang kekeringan
Kan membawa kesuburan dan kedamaian,
Air...adalah anugerah yang terindah,
Biarkan ia terus mengalir dan berkelanLANJUTan
Hingga kemakmuran akan terwujud..
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa permasalahan irigasi
merupakan suatu permasalahan yang urgen dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan
ketahanan pangan, hal ini tergambar jelas dalam konsep pembangunan yang
terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Secara nasional pemerintah pusat telah memprogramkan
kegiatan optimalisasi dan memperbaiki jaringan irigasi satu juta hektar sebagai
salahsatu program skala prioritas guna meningkatkan produksi tanaman pangan
dengan alokasi dana sebesar Rp. 15 triliun yang akan dimulai dari tahun 2015
ini.
Secara keseluruhan, jaringan irigasi sawah di Indonesia
sebanyak 7,1 juta hektar. Adapun yang menjadi kewenangan pusat seluas 2,3 juta
hektar, kewenangan provinsi 1,1 juta hektar, dan kabupaten/kota 3,7 juta
hektar.
Khusus untuk Provinsi Jambi berdasarkan Kepmen PU No.
390/KPTS/M/2007 tentang Penetapan Status Daerah Irigasi yang pengelolaannya
menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Prov. dan Pemerintah
Kab./Kota. Ada 4 daerah irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi
Jambi, yaitu: Daerah irigasi Sungai Tanduk di kabupaten Kerinci, Daerah Irigasi
Sungai Batang Limun Singkut di Kabupaten Sarolangun, Daerah Irigasi Sungai
Batang Uleh di Kabupaten Bungo, Daerah Irigasi Sungai Suban di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
Pada Selasa 20 Januari 2015, melalui kegiatan yang
diprakarsai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi dilakukan kegiatan peninjauan
sekaligus pencanangan dimulainya kegiatan optimalisasi/peningkatan
insfrastruktur irigasi oleh Bapak Gubernur Jambi, didampingi Bapak Bupati
Tanjung Jabung Barat Usman Ermulan beserta SKPD.
Di kedua lingkup pemerintahan serta masyarakat setempat
untuk melihat lebih dekat tentang kondisi eksisting dari salah satu daerah
irigasi yang menjadi kewenangan provinsi tersebut, yaitu daerah irigasi Sungai
Suban.
Dalam kesempatan tersebut bapak Gubernur H. Hasan Basri Agus
tampak sangat senang ketika secara simbolis beliau membuka pintu air, dan
melihat air mengalir deras melalui saluran primer dan sekunder yang terpelihara
dengan baik, kualitas airnya-pun masih terjaga dan bening menyiratkan sebuah
harapan untuk mendapatkan kualitas hasil pertanian yang baik dan pada akhirnya
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Permasalahan klasik yang dihadapi para petani adalah selain
fluktuasi harga gabah kering dan beras yang seringkali tidak bisa dikendalikan
pada saat musim panen tiba, juga permasalahan pemasaran terhadap hasil
pertanian berupa jagung dan kedelei. Namun permasalahan tersebut secara langsung
didiskusikan alternatif solusi yang disampaikan
oleh bapak Gubernur dan Bupati Tanjung Jabung Barat melalui dinas
instansi terkait.
Daerah irigasi sungai Suban yang berlokasi di kecamatan
Batang Asam yang mencakup dua desa yaitu Desa Sri Agung dan Desa Rawa Medang
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan luas potensial 1,121 Hektar, sedangkan
luas fungsional 1,016 hektar, dengan kondisi saluran dan bangunan air sebagai
berikut: Saluran primer :
1,690 meter, Saluran Sekunder : 2,684 m
sisi kiri dan 4,052 m sisi kanan, Bangunan air :
12 buah, Bangunan pelengkap : 15 buah, Saluran
pembuang : 15.000 meter.
Secara umum kondisi infrastruktur irigasi tersebut dalam
kondisi baik, dibandingkan dengan kondisi 3 daerah irigasi lainnya, baik dalam hal
sarana prasarana maupun pengelolaannya.
Sehingga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi melalui Bidang
Sumber Daya Air merencanakan akan menjadikan daerah irigasi sungai Suban ini
menjadi Pilot Projeck pengelolaan jaringan irigasi di provinsi Jambi.
Tapi ini bukan berarti mengecilkan atau mengenyampingkan
peran dan fungsi daerah irigasi lainnya, hanya saja upaya ini merupakan langkah
pentahapan yang sistematis dan berkesinambungan yang dimulai dari satu daerah
irigasi yang dapat dijadikan percontohan dari segi prasarana insfrastruktur
maupun sistem pengelolaan khususmya di provinsi Jambi.
Perhatian pemerintah provinsi Jambi melalui visi Jambi EMAS
di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur H. Hasan Basri Agus sejak awal
kepemimpinan beliau hingga saat ini tidak kurang sudah mengalokasikan dana Rp
23,004 Milyar yang diperuntukkan guna peningkatan dan optimalisasi irigasi Sungai
Suban.
Untuk tahun anggaran 2015 ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 5,575 milyar untuk peningkatan jaringan irigasi dan operasional dan
pemeliharaan.
Perhatian yang serius dari pemerintah provinsi Jambi
tersebut kiranya memberi manfaat yang maksimal bagi upaya peningkatan produksi
pangan di daerah irigasi sungai Suban ini dengan kemampuan produksi mencapai 6
ton/ha dibandingkan daerah irigasi lain yang hanya 4,5 ton/ha.
Seiring dengan itu, daerah irigasi sungai Suban juga
berkontribusi besar dalam menghantarkan provinsi Jambi meraih peringkat 3
nasional dalam Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) yang dilakksanakan
oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dimana penghargaan ini
sudah diterima oleh Bapak Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus dari bapak Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada peringatan hari bhakti PU di jakarta
pada bulan Desember 2014 yang lalu.
Selain itu, prestasi lain juga ditorehkan melalui lomba juru
air. Untuk kategori ini juru air daerah irigasi sungai Suban, atas nama Sutanto
meraih penghargaan sebagai juara harapan pada Pemilihan Petugas Operasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Rawa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2014, dan
pada hari jum’at yang lalu beliau diundang ke istana negara oleh Bapak Presiden
Joko Widodo beserta penerima penghargaan lainnya.
Secara kontinu daerah irigasi sungai Suban juga menerima
kunjungan lapangan dari pusat dan daerah lain di Indonesia, mereka sangat
tertarik dengan mekanisme pengelolaan irigasi yang ada di Suban, meskipun
sebenarnya kita akui bahwa masih banyak kekurangan yang kedepannya harus kita
sempurnakan, misalnya berkaitan dengan kelembagaan pengelola dan regulasi
daerah (perda/pergub) yang secara spesifik mengatur tentang pengelolaan daerah
irigasi.
Dari berbagai perhatian dan apresiasi terhadap kinerja
bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi tersebut
mengindikasikan bahwa apa yang selama ini diupayakan melalui berbagai program
baik yang berasal dari inisiasi bapak Gubernur, usulan/aspirasi masyarakat
melalui musrenbang yang disampaikan melalui anggota DPRD kabupaten dan Provinsi
kiranya sudah mulai menampakkan hasil yang sicnifican terhadap kesejahteraan
masyarakat selaras dengan visi Jambi EMAS.
Diselenggarakannya acara Peninjauan daerah irigasi suban ini
merupakan momentum untuk mempertegas komitmen bersama, baik pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten, lintas instansi yang terkait serta masyarakat petani
dalam rangka upaya kita untuk mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana yang
menjadi harapan kita dalam mewujudnya masyarakat yang sejahtera.
Dan sebagai langkah awal untuk meningkatkan semangat etos
kerja yang optimal untuk menuntaskan 3 daerah irigasi lainnya yang menjadi
pekerjaan rumah kedepan. Sinergisitas program antara pusat, provinsi dan
kabupaten melalui instansi terkait dan peran serta masyarakat didalamnya
menjadi modal awal dan kunci keberhasilan dalam mewujudkan harapan tersebut,
semoga. (Penulis adalah Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Jambi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar