Direktur Jasa Raharja, H Didin S Anwar di Jambi, Kamis (29/8)menjanjikan akan memberikan bantuan kepada para korban luka dalamkecelakan Pesawat Srijaya Air Jenis Boing 737-/200 penerbangan SJ 062Jakarta-Jambi, Rabu (27/8) pukul 16.25 WIB yang terperosok di ujunglandasan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi usai mendarat.
Bantuan masing-masing Rp 25 juta untuk biaya perobatan di Rumah Sakit.Kamis (29/8) siang H Didin memberi santunan kepada korban kecelakaan.Setidaknya ada 18 korban luka pada peristiwa terperosoknya pesawatSriwijaya Airline itu.
Penerbangan di Bandara Jambi, Kamis (29/8) siang sudah berangsur normal. Tampak Pesawat Sriwijaya Air lepas landas, sementara pesawat Sriwijaya yang terperosok di ujung landasan belum dievakuasi. Foto Asenk Lee Saragih.
Biaya Pengobatan
Sementara itu, Presiden Direktur (Presdir) Sriwijaya Air, Chandra Lie,Kamis (29/8) siang mengunjungi para korban di Rumah Sakit Asia Medika.Chandra Lie tiba di Jambi sekitar pukul 10.00 WIB, bersama rombonganKNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), dengan menggunakanpesawat Sriwijaya Air.
Pengamatan Batak Pos di Bandara Jambi, Kamis (29/8) menunjukkan,begitu sampai di bandara, Chandra Lie langsung menuju ke RS AsiaMedika Jambi untuk melihat tiga korban yang masih dirawat. Seno (50)Pasri (45) dan Rahmat Sadikin (4).
Saat jumpa pers, Chandra Lie mengatakan kunjungannya merupakan wujudkepedulian Sriwijaya Air terhadap penumpang dan para korban. "Kitatetap bertanggungjawab atas musibah yang terjadi,"katanya.
Menurut Chandra Lie, semua biaya pengobatan korban ditanggung penuhpihak Sriwijaya Air. "Pihak Sriwijaya Air bertanggungjawab penuh ataskejadian ini. Termasuk semua biaya pengobatan korban akan kitatanggung. Baik biaya pengobatan selama di rumah sakit maupunpengobatan di luar,"ujarnya.
Sementara itu, korban Rahmat (4) anak dari pasangan Seno-Pasri yangturut menjadi korban terperosoknya pesawat Sriwijaya Air PK-CJG, Boing737-200 itu, mendapat beasiswa pendidikan dari pihak Sriwijaya Air.
"Sebagai wujud simpati dan kepedulian kami. Maka pendidikan Rahmat,dari sekarang sampai nanti selesai, pendidikan apapun yangdijalaninya, akan ditanggung sepenuhnya oleh Sriwijaya Air,"ujarnya.
Hingga Kamis (29/8) siang, Rahmat masih dalam kondisi terbaring dirumah sakit. Menurut informasi, Rahmat Kamis (29/8) malam akanmenjalani operasi. Sementara, ayahnya, Seno, Rabu (28/8) malam sudahmenjalani operasi. Tangan kanan dan kaki sebelah kiri Seno diamputasi.Sedangkan Sri, ibu Rahmat, mengalami shok berat dan masih menjalanirawat inap di RS Asia Medika.
Polda Bentuk Tim
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi, Brigejen Polisi BudiGunawan, membentuk tim penyidikan, terkait musibah terperosoknyapesawat maskapai Sriwijaya Air tersebut.
"Tujuan dibentuknya tim penyidik ini adalah untuk membantu sekaligusmemberi masukan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)tentang masalah terjadinya musibah pesawat Sriwijaya Air. Pihaknyajuga sudah membuat skema kronologi kejadian,"kata Kabid Humas PoldaJambi, AKBP Syamsudin Lubis, Kamis (29/8).
Menurutnya, tim tersebut tergabung dari unsur Reskrim dan Intel."Sejauh ini belum ada saksi yang kita minta keteranganya. Para saksimasih dalam keadaan shock. Mungkin dalam waktu dua hari ini kita sudahmulai memanggilnya,"katanya.
Sementara itu Kelapa Bandara Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi, BasukiMardianto SE MM mengatakan, landasan pacu bandara itu masih idealyakni dengan panjang 2250 meter dengan luas bandara 157 hektar (ha).
"Landasan pacu bandara Jambi normal dan sudah biasa didarati olehpesawat jenis Boing. Kalau bandara semua bagus. Namun kita bersyukurtim pemadam kebakaran cepat bergerak sehingga asap dari bandarakemarin dapat segera dipadamkan,"katanya.
KNKT Turun
Sementara itu, dua orang anggota KNKT dari Jakarta, Kamis (28/8) pukul10.00 WIB pagi mulai melakukan investigasi terhadap pesawat naastersebut. Dua orang petugas KNKT itu Capten Chaerudin dan CaptenPrita. Keduanya bekerja dengan dibantu oleh petugas Polda Jambi danPetugas Bandara Jambi.
Belum ada keterangan resmi dari pihak KNKT, tentang hasil investigasimereka, terkait terperosoknya pesawat Sriwijaya Air tersebut.
Berdasarkan pengamatan Batak Pos, bagasi pesawat Sriwijaya Air yangterperosok tersebut, hingga Kamis (28/8) sore belum bisa dibuka.Menurut petugas cargo bandara setempat, setidaknya butuh semingguuntuk mengeluarkan bagasi pesawat.
Tanaman sayuran di lahan Bandara Jambi yang dikelola warga. Foto Kamis (29/8) sore.
Empat Polisi Wanita (Polwan) tamu Polda Jambi juga ikut dalam pesawatSriwijaya Air yang terperosok itu. Selain itu ada juga kandidat calonwalikota Asnawi AB, Ketua LSM PAKSi. Honi IM, sembilan anggota DPRDKabupaten Merangin.
Pesawat Sriwijaya Air ini juga menjadi tontonan bagi masyarakat KotaJambi. Sebab kejadian ini baru pertama kali terjadi di Jambi. Jalanmenuju bandara menjadi macet akibat banyaknya warga yang melihatpesawat dari pinggir jalan raya.