KERETA API: Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pembangunan kereta api Trans Sumatera di Jakarta Selasa (27/1). IST/ROSENMAN MANIHURUK |
KERETA API: Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pembangunan kereta api Trans Sumatera di Jakarta Selasa (27/1). IST/ROSENMAN MANIHURUK |
HBA BERSAMA MENTERI PERHUBUNGAN RI JONAN. FOTO IST ROSENMAN MANIHURUK |
Gubernur Jambi Tandatangani MOU Pembangunan Jalur Kereta Api
JAMBI-Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, menandatangani Nota Kesepahaman
(MoU) pembangunan kereta api Trans Sumatera dengan Menteri Perhubungan. Penandatangan
itu merupakan tindak lanjut rapat di Padang, Sumatera Barat, beberapa hari
lalu. Itu artinya Provinsi Jambi resmi masuk jalur rel kereta api Trans
Sumatera.
Penandatanganan MoU berlangsung di Ruang Pola lantai 9
Kementerian Perhubungan RI Selasa (27/12) . Gubernur Jambi HBA yang sedang
berada di Jakarta mengatakan sebanyak lima provinsi di Sumatera akan dilalui
rel kereta api, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi dan
Palembang.
“Hari ini penandatanganan MoU pembangunan jalan kereta api
dilakukan di Kantor Kementerian Perhubungan yang disaksikan langsung Menteri Perhubungan,
termasuk juga kerangka kerjanya ke depan," kata Hasan Basri.
Di dalam MoU pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera itu
ternyata daerah tidak dibebankan biaya, Jambi sifatnya hanya membantu program
pusat tersebut.
“Yang patut kita syukuri adalah tidak adanya beban biaya,
bapak Menteri Perhubungan mengatakan bahwa pembangunan dan pembebasan tanah
tidak melibatkan daerah, semua biaya ditanggung langsung oleh pemerintah
pusat," katanya.
Daerah hanya membantu pusat mengurusi segala keperluan, seperti
pendataan pembebasan tanah dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan,
pemerintah pusat berencana menghubungkan jalur kereta api bekas peninggalan
kolonial Belanda yang sudah ada di Sumut, Sumbar, dan Sumsel dengan jaringan
penghubung yang melintasi Riau dan Jambi.
Saat rapat pembahasan di Padang, Jonan juga mengaku tak ada permintaan khusus dari kepala daerah untuk menyambungkan rute kereta api tersebut. Bahkan dalam pertemuan dengan sejumlah gubernur itu, tidak ada pembahasan tentang kendala yang dihadapi dalam mengaktifkan trase atau rute kereta api itu.
Saat rapat pembahasan di Padang, Jonan juga mengaku tak ada permintaan khusus dari kepala daerah untuk menyambungkan rute kereta api tersebut. Bahkan dalam pertemuan dengan sejumlah gubernur itu, tidak ada pembahasan tentang kendala yang dihadapi dalam mengaktifkan trase atau rute kereta api itu.
Jambi Dapat Jatah 218 KM
Menurut HBA, nantinya sepanjang 218 KM lahan yang ada di
Provinsi Jambi akan dijadikan jalur kereta api yang menghubungkan Provinsi
Jambi ke Kertapati, Kota Palembang Sumatera Selatan.
HBA menyambut baik sekali program kereta api yang melintasi
di Jambi. “Saya sudah melakukan MOU dengan Pak Menteri ,”katanya. Menurut
Gubernur Jambi HBA, pihaknya akan mendukung sepenuhnya apa yang menjadi
program Pemerintah Pusat.
“Dananya bulat dari Kementerian Perhubungan, Pemprov Jambi
tidak ada membantu sepersen pun, kita minta masyarakat mendukungnya ,” ucapnya.
Pemerintah Provinsi Jambi nantinya akan membantu mulai dari
pengadaan tanah, pengurusan amdal dan lainnya. “Kalau dari Jambi perlintasan
kereta akan di mulai dari lintas Timur,”sebutnya.
Untuk jalur kereta api yang menghubungan di dalam Provinsi
Jambi akan dibuat sendiri oleh Pemerintah Jambi kedepanya. “Lintasan dalam
Provinsi Jambi kita yang buat sendiri ,” jelas HBA.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian
Perhubungan RI Hermanto mengatakan Proyek rel kereta api Sumatera mulai
dilakukan tahun 2015 hingga 2019 mendatang.
Guna mewujudkan Kereta Api Sumatera ini pihaknya
menggelontorkan dana Rp 30 triliun. “Nantinya dana Rp 30 trilun dipergunakan
untuk review desain, amdal dan larap, pengadaan tanah serta konstruksi .
Dananya sudah ada sebanyak Rp 30 trilun,” jelasnya.
Untuk Jambi nantinya mendapat jatah 218 KM untuk perlintasan
kereta api yang menghubungkan Pekanbaru–Jambi hingga ke Kertapati, Kota
Palembang. Untuk Jambi sendiri saat ini dari laporan yang masuk belum ada
persiapan. “Master plannya belum ada kita minta disiapkan oleh Provinsi Jambi
agar program ini cepat berjalan,” tegasnya.
Dengan adanya kereta api ke Jambi, kedepannya akan menyerap
tenaga kerja dari putera daerah di Jambi. “Kita membutuhkan banyak pegawai
nantinya, mereka akan ditempatkan di berbagai stasiun yang ada di Jambi,”
paparnya. “Provinsi Jambi diminta secepatnya mengurus amdal dan pengadaan tanah
yang nantinya dilalui perlintasan kereta api setelah adanya master plan,”
sambungnya.
Sementara itu juga, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi
Sri Sapto Eddy mengungkapkan, jalur kereta api sepanjang 200 kilometeran akan
melintas mulai dari Desa Suban, Kabupaten Tanjab Barat kemudian melewati
Sengeti, Kabupaten Muarojambi dan kemudian masuk ke Kota Jambi dan melaju ke
Kertapati Sumsel dengan melalui Kecamatan Tempino, Kabupaten Muarojambi.
“Dalam waktu dekat kita akan melakukan koordinasi dengan kepala
daerah yang lahannya akan dilewati oleh rel kereta api ,”sebutnya.
Untuk pengadaan tanah, pemerintah daerah yang akan melakukan
pembelian dengan menggunakan dana Kementerian Perhubungan RI. “Tanah milik
masyarakat akan kita beli dan anak pemilik tanah akan diprioritaskan menjadi
pegawai kereta api,” katanya. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar