Walikota Jambi Syarif Fasya didampingi
pengurus Koperasi saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah media baru
baru ini. Ansori Hasan / Harian Jambi.
JAMBI - Koperasi Tanhana
Dharma Mangrwa (TDM) menyatakan kesiapannya untuk menyumbang Pendapatan
Anggaran Daerah (PAD) Kota Jambi dalam sektor parkir.
Berdasarkan data yang ada, selama ini, PAD
dari sektor parkir tidak sesuai dengan jumlah titik parkir di luar kawasan yang
ada dalam kota Jambi dan jumlah kendaraan yang setiap tahunnya semakin
bertambah, potensi kebocoran PAD dari sektor parkir ini.
Untuk membantu Pemerintah Kota Jambi dalam
menggali sumber PAD dari sektor parkir, Koperasi TDM telah menjalin kerjasama
dengan pemerintah kota Jambi agar PAD sektor parkir dapat ditingkatkan setiap tahunnya
“Kita sudah riset dan survey lapangan, dan
telah melakukan persentasi kepada pak walikota tentang pengelolaan parkir, dan
alhamdulillah, dalam waktu dekat kita akan melakukan MoU dalam pengelolaan
parkir ini, dan kita bisa tingkatkan PAD dari 80 hingga 100 persen pada tahun
2014 ini” ungkap GM Koperasi TDM, Ritas Maryanto kemarin.
Dijelaskan Ritas, dalam mengelola parkir
ini nantinya, koperasi tetap menggunakan tenaga juru parki yang lama, tentu
saja para juru parkir harus mengikuti aturan yang akan di buat oleh koperasi.
“Semau ini kita lakukan dalam rangka
membantu Pemerintah Kota Jambi dalam menggali potensi PAD” ungkap Ritas.
Berdasarkan kajian dari Koperasi TDM, untuk
menggali PAD dari sektor parkir, perlu adanya terobosan terobosan yang harus
dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi salah satunya dengan mengelola Parkir
parkir liar atau Parkir Kawasan Luar yang ada di wilayah Kota Jambi.
Langkah-langkah yang dilakukan Untuk
Menghitung Potensi Retribusi Parkir, antara lain mengidentifikasi objek titik
titik parkir luar kawasan, Menentukan titik yang akan diteliti, Menghitung
rata-rata pendapatan perhari, Menghitung
potensi dan Prediksi Angka Angka.
Beberapa solusi dan masukan terhadap pengelolaan
parkir luar kawasan menurut koperasi TDM, Semakin hari jumlah kendaraan semakin
meningkat, sedangkan area parkir tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang
bertambah.
Tingginya urbanisasi inipun memberikan
dampak pada perpakiran di kota Jambi ini. Sebagai aparatur pemerintah kita
harus mengupayakan penegakkan Hukum yang tegas untuk ketertiban parkir juga
untuk peningkatan PAD.
Dengan mekanisme yang baik maka jumlah
kendaraan yang meningkat dapat diatur. Upayakan pula penegakkan Hukum untuk mengurangi
premanisme. Serta tingkatkan mekanisme perparkiran untuk mengurangi campur
tangan perorangan tanpa ada kontribusi terhadap pendapatan daerah.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas
diperlukan keberanian Pemerintah segera memanfaatkan atau menggandeng pihak
ketiga tentang pungutan terhadap parkir liar, dengan peningkatan persuasive dan
edukatif pada pihak pemungut parkir yang tidak jelas kontribusinya. Perlu
adanya penyadaran dengan pendekatan social. Dengan demikian permasalahan
perpakiran Luar kawasan Parkir liar
dapat diatasi dan tidak menimbulkan gejolak.
Langkah-langkah yang diterapkan untuk
mengantisipasi perparkiran diantaranya, Menggandeng Pihak Ketiga untuk Pengelolaan
Parkir Luar Kawasan
Sosialisasi Kepada Pengelola Parkir Luar
Kawasan terhadap kerja sama pada pihak ketiga, Memberi target PAD pada Pihak Ketiga atas pungutan Luar Kawasan
dengan beberapa Pola atau opsi bagi hasil atau Target dengan hitungan tetap
pertahunnya.(Harian Jambi*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar