Terminal Penumpang Bandara Jambi yang Baru. Foto Asenk Lee Saragih |
Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama RI Serahkan SK
JAMBI-Bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi resmi
menjadi Embarkasi Haji Antara (EHA) sesuai SK Menteri Agama No 205 Tahun 2014
yang diberikan langsung oleh Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama, Abdul
Jamil, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Provinsi Jambi, Selasa
(6/1).
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, mengatakan bahwa EHA Jambi
ini belum sebagai embarkasi penuh, karena Bandara STS Jambi belum bisa
menampung pesawat ukuran besar, namun nantinya Calon Jamaah Haji (CJH) tak
perlu lagi harus menginap di embarkasi Padang maupun Batam.
“Pemerintah Provinsi Jambi kedepannya bertanggung jawab
terhadap pemberangkatan jamaah haji dari Jambi ke Batam dan pemulangannya dari
Batam," kata Hasan Basri Agus, disela-sela Rapat Paripurna HUT Jambi, di gedung
DPRD Provinsi Jambi, Selasa (6/1).
Dikatakan, dengan ditetapkannya Jambi sebagai embarkasi
haji, semua pemberangkatan jamaah haji sudah bisa disiapkan di Jambi, mulai
dari visa, pemeriksaan kesehatan, barang-barang, dan pemeriksaan lainnya.
“Di Batam tidak perlu menginap lagi, selama ini kan jamaah
harus menginap dulu di Batam, tapi sekarang tidak perlu lagi, sampai ke Batam
masuk ke pesawat langsung berangkat,” katanya.
Selain masalah embarkasi haji, HBA juga menyampaikan kondisi
Jambi selama masa kepemimpinannya, diantaranya, masalah ekonomi Jambi mengalami
pertumbuhan yang cukup mengembirakan, pasalnya dari Januari hingga November
2014 ekonomi Jambi tumbuh 7,24 persen lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan nasional 5,11 persen dan tertinggi di Sumatera.
“Provinsi Jambi masuk dalam kategori daerah yang cepat
tumbuh, sebelumnya Jambi masuk kedalam kategori daerah sedang tumbuh, dengan
kondisi ini, berarti sepanjang tahun 2010-2014 Jambi telah mampu melewati
sejumlah tantangan di bidang ekonomi,” katanya.
Hal tersebut juga tergambar dalam PDRB tahun 2014 atas dasar
harga berlaku mencapai Rp 25,12 Triliun, begitu pula dengan investasi, pada
triwulan III tahun 2014 tumbuh hingga 5,3 persen dengan share pertumbuhan 1,0
persen.
“Begitu juga dengan kinerja ekspor dan impor Provinsi Jambi,
ekspor impor Jambi berimplikasi terhadap surplusnya neraca perdagangan periode
Januari hingga November 2014 sebesar 1,113 juta US Dollar,” sebutnya.
Kata HBA, kedepan tantangan Provinsi Jambi dalam
meningkatkan perekonomian daerah cukup tinggi, dimana panduanya yakni RPJMN,
Provinsi Jambi ditargetkan oleh pemerintahan pusat tahun 2019 untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkisar 8,5 hingga 9,3 persen, Tujuannya lain
yakni menurunkan angka kemiskinan sebesar 2,9 hingga 3,2 persen. Jambi juga
diminta untuk menurunkan angka pengangguran sebesar 3,6 hingga 3,9 persen.
Gubernur Jmabi HBA juga memaparkan tentang pembangunan infrastruktur
jalan pada tahun 2010, jalan Provinsi dalam kondisi baik sebesar 33 persen,
meningkat menjadi 39,57 persen pada tahun 2014. Sedangkan kondisi jalan dalam
keadaan rusak ringan dan berat terjadi penurunan dari 31,02 persen menjadi
25,17 persen.
Dia menjelaskan, kondisi jalan mantap atau jalan baik dan
sedang pada 2014 ini mencapai 74,82 persen atau atau 1.125 km, dari 1.504
panjang jalan Provinsi Jambi. Kondisi ini meningkat jika dibandingkan dengan
tahun 2010 lalu,62,66 persen.
Dalam RPJMD Provinsi Jambi 2010-2015, Provinsi Jambi
menargetkan jalan dalam kondisi mantap 75 persen, akan tetapi, pada 2014 target
tersebut mencapai 99,76 persen. Tapi, masih banyak kekurangan-kekurangan yang
harus kita benahi bersama. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar