Jumat, 10 Agustus 2012

Kabut Asap Mulai Ganggu Penerbangan di Jambi

Berkabut : Bandara Sultan Thaha Rabu (8/8/12) pagi ini berkabut dan jarak pandang terpaut 500 meter. Dua penerbangan Lion Air dan Garuda Indonesia dialihkan ke Bandara Palembang akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi tersebut. Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Jambi, BATAKPOS

Kabut asap kebakaran lahan dan hutan yang menyelimuti wilayah Kota Jambi pagi ini, Rabu (8/8/12) sejak pukul 06.00 WIB mulai mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Thaha Jambi. Asap yang bersumber dari kegiatan pembakaran lahan dan hutan di sekitar Kota Jambi, khususnya di Kabupaten Muarojambi dan Batanghari sudah menjadi masalah bagi arus transportasi udara.

Kepala Bandara Sultan Thaha Jambi, Dorma Manalu kepada BATAKPOS Rabu (8/8/12) mengatakan, dua penerbangan dari Bandara Sukarno Hatta, Cengkareng pagi ini yakni Lion Air dan Garuda dialihkan ke Bandara Palembang. Jadwal penerbangan akan normal jika kabut asap mulai hilang.

Menurut Dorma, sekitar pukul 05.00 - 09.00 WIB, ketebalan asap sempat membatasi jarak pandang hingga 500 meter, sehingga mengganggu penerbangan. jarak pandang bertambah sekira pukul 10.00 WIB sehingga membuat jadwal penerbangan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Kota Jambi kembali normal.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi, Irmansyah Rahman Rabu mengatakan, jumlah titik api atau hotspot di Provinsi Jambi terdeteksi lewat satelit NOAA mencapai 40 titik.

Ke-40 hotspot itu berada di Kabupaten Tebo terdapat pada Hutan Tanaman Industri (HTI), di Kabupaten Bungo terdapat pada hutan APL, kebun, THR dan HPH, di Muarojambi, Kabupaten Merangin, Batanghari, Sarolangun terdapat di taman hutan Tahura dan kebun warga dan perusahaan.

“Di beberapa kabupaten tersebut, hospot terbanyak di Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun. Sementara, untuk provinsi tetangga, titik hotspot juga terjadi penurunan. Saat ini, di Provinsi Riau hotspot hanya 33 dan Sumatera Barat 40 titik,”katanya.

Tahun 2011 lalau, di Provinsi Jambi ditemukan 133 hotspot. Titik panas yang terpantau berada di kawasan Kabupaten Sarolangun, Bungo dan Tanjab Barat. Lokasi titik panas ini berada di kawasan lahan warga atau area penggunaan lain (APL).

Disebutkan, 44 titik api atau 36,97 persen berada dalam kawasan hutan, sedangkan 75 titik (63,03 persen) berada diluar kawasan hutan. Kawasan hutan ini misalnya berada dalam hutan produksi dan hutan produksi terbatas, maupun yang berada didalam kawasan Hutan Taman Raya (Tahura). RUK

Tidak ada komentar: