Jambi, BATAKPOS
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) turut serta
memadamkan kobaran api di hutan Desa Seponjen dan Desa Arang-arang, Kabupaten
Muarojambi, Sabtu (25/8). Hingga kini kabut asat akibat kebakaran lahan dan
hutan masih menyelimuti udara di Provinsi Jambi. Dari pantauan satelit Noaa
Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi, sebanyak 23 titik api masih berkobar
di Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi bersama Dinas Kehutanan, BLHD, BPNPB
Provinsi Jambi melakukan aksi pemadaman api di Desa Arang Arang. Di lokasi itu ada
kebakaran lahan masyarakat. Dengan adanya aksi itu, diupayakan adanya penurunan
tingkat kebakaran dan akan berkurangnya kabut asap di Jambi.
HBA mengatakan, dinas terkait harus segera mengambil
tindakan atas kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Jambi. Dirinya juga meminta
agar masyarakat dan perusahaan yang sengaja membakar lahan mereka ditindak
tegas.
Menurut HBA, kabut asap di Provinsi Jambi sudah
meresahkan masyarakat Jambi dan arus transportasi udara, darat dan sungai. “Kita
minta warga jangan melakukan pembakaran sembarangan dan jangan mengolah lahan dengan
cara membakar. Itu dilarang oleh undang-undang. Saya minta camat dan kepala
desa setempat bertindak untuk mengatasi kebakaran hutan ini,” katanya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jambi,
Rosmeli, mengatakan, kondisi udara di Jambi, dari pantauan display Indeks Standar
Pencemar Udara (ISPU), saat ini masih dalam kondisi sedang karena berada di
rentang 74.
Menurut rentang 74 itu menandakan tingkat udara yang
tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan. “Tetapi, akan
berpengaruh pada tumbuhan yang sensitive,”katanya.
Namun pantauan display ISPU Kota Jambi masih
diragukan. Pasalnya, alat tersebut mengalami kerusakan beberapa waktu lalu.
Tapi Rosmeli membantah ketidakakuratan
itu. Dia juga turut membenarkan adanya kerusakan alat ISPU. “Sudah diperbaiki
kok,” tegasnya.
Rosmeli yakin kondisi ISPU di Jambi saat ini tidak
akan mencapai kategori tidak sehat atau rentang 101-199. “Rentang kita saat ini
masih di antara 51-100,”ujarnya.
Guna antisipasi
kabut asap, pihak terkait seperti Tagana, Tim Reaksi Cepat, BMKG, Manggala Agni
siap membantu. Tagana sudah menurunkan tim sebanyak 170 orang dilokasi
kebakaran lahan dan hutan. Namun mereka masih mempunyai beberapa kendala yang
berkaitan dengan peralatan.
Kadishut Provinsi Jambi, Irmansyah Rahman, Minggu
(26/8) mengatakan, titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Batanghari,
jumlahnya mencapai 7 titik api. Kemudian disusul Kabupaten Sarolangun sebanyak
6 titik, Muarojambi 3 titik, Tebo 3 tititk, Tanjabtim 2 titik dan Tanjabar 2
titik.
Irmansyah Rahman mengklaim jumlah titik api yang ada
di Jambi itu lebih sedikit dibandingkan provinsi tetangga seperti Sumatera
Selatan dan Kalimantan Barat. “Sumatera Selatan sebanyak 164 titik dan
Kalimantan Barat sebanyak 32 titik. Jumlah titik api di Jambi lebih banyak
ketimbang Provinsi Lampung yang hanya 10 titik, Provinsi Kalimantan Tengah 18 dan
Kalimantan Selatan sebanyak 2 titik,”katanya.
Sahat Mauli Pasaribu, petugas prakirawan dari Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi melalui releasenya
menyatakan, cuaca Kota Jambi dan sekitarnya, pada Minggu (26/08) cenderung berawan.
Umumnya angin bertiup dari timur hingga selatan
dengan kecepatan antara 08-25 Km perjam. Sedangkan suhu udara untuk Kota Jambi mencapai
24-33 derajat celcius dengan kelembaban udara antara 56-93 persen.
Sementara di wilayah perairan pantai Timur Jambi
cuaca umumnya juga berawan. Angin umumnya bertiup dari timur hingga tenggara
dengan kecepatan 08-30 KM perjam dengan tinggi gelombang laut antara 1.5-2 meter.
RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar