Rabu, 01 Agustus 2012

Bahan Baku Tahu Tempe di Jambi Aman Selama Ramadhan-Lebaran

Gubernur Jambi HBA didampingi Walikota Jambi, H. Bambang Priyanto saat meninjau sentra pembuatan tahu tempe di  lorong Gembira, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Selasa (31/7/12). Foto batakpos/rosenman manihuruk
Jambi, BATAKPOS

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, didampingi Walikota Jambi dr. R. Bambang Prianto meninjau langsung sentra pembuatan tahu – tempe yang ada di lorong Gembira, Kelurahan Raja Wali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Selasa (31/7/12).

Peninjauan itu guna mengetahui kondisi usaha tahu tempe yang ada di Kota Jambi, berkaitan dengan pemberitaan tentang kelangkaan kacang kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe di berbagai media.

Hasan Basri Agus menjelaskan, ternyata untuk Jambi bahan bakunya aman, persediaan cukup, hanya yang menjadi kendala saat ini masalah harga, dan ini merupakan kebijakan nasional.

“Kita tidak dapat berbuat banyak, tetapi yang harus disyukuri ketersediaan bahan baku cukup aman. Hal ini sebagaimana disampaikan para pengusaha, keuntungan Jambi yang posisinya dekat dengan akses dari luar negeri. Kedelai yang bagus untuk membuat tahu dan tempe menurut pengusahanya yang berasal dari Amirika, dan Malaysia, dibawa ke Jambi  menuju  Batam - Kuala Tungkal dan ke Kota Jambi,”katanya.

Disebutkan, sampai saat ini bahan baku tahu-tempe di Jambi masih mengandalkan kedelai import, karena bahan baku lokal atau kedelai lokal produksinya tidak mencukupi. Disamping para petani kedele di Jambi masih belum bisa memproduksi kedelai sebagaimana yang diharapkan.

“Seperti dipanen saat kedelai belum tua betul dan belum kering, sehingga kadar airnya tinggi. Sehingga bila dipaksakan tidak bisa digunakan untuk memproduksi tempe, karena rasanya akan pahit, dan yang sesuai untuk dijadikan tahu,”katanya.

Walaupun demikian yang cukup menggembirakan ternyata harga kedelai di Jambi masih lebih murah dibandingkan di Jawa, jika di Jawa saat ini harga kedelai mencapai Rp7.800,- hingga Rp8.000,-/kg, di Jambi masih Rp7.600,-/kg, sebelumnya harga kedelai hanya Rp6.000,-/kg.

“Dengan harga seperti saat ini maka para pengusaha tahu – tempe tidak mendapatkan keuntungan, bahkan merugi, karenanya para pengusaha terpaksa akan menaikkan harga juga produksinya, dan ini tentunya dapat dimaklumi,”kata Gubernur Jambi.

Untuk membantu para pengusaha tahu dan tempe di Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi akan memberikan bantuan peralatan produksi, seperti yang pernah dilakukan pada tahun sebelumnya, demikian juga dengan pemerintah Kota Jambi, ini akan diberikan secara bergantian, karena jumlahnya banyak.

Sadikin, pengusaha tahu tempe mengatakan, rencananya para pengusaha tahu-tempe di Kota Jambi yang jumlahnya 91 pengusaha, akan menghentikan produksinya selama tiga hari kedepan (Jum’at, Sabtu dan Minggu).

“Ini maksudnya untuk memberi aba-aba akan adanya kenaikan harga jual tahu dan tempe di Kota Jambi. Dimana rencananya kenaikan harga jual tempe perpotongnya yang biasanya di jual dengan harga Rp2.000,- akan menjadi Rp2.500,”katanya. RUK

Tidak ada komentar: