Senin, 28 Februari 2011

Dinas Kesehatan Ribuan Kaplet Tamiflu

Antisipasi Penularan Flu Burung

Jambi, BATAKPOS

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi kini menyiapkan 100 kaplet Tamiflu disetiap Puskesmas yang ada di Kota Jambi guna mengantisipasi penularan virus H5N1 kepada manusia. Kemudian Dinkes Kota Jambi juga memberikan intruksi ke seluruh Puskesmas untuk melakukan penyuluhan terhadap warga, guna mencegah penyebaran flu burung.

Kabid Penyuluhan Kesehatan, Wabah dan Bencana Dinkes Kota Jambi, Dr Erwan Mujio, Minggu (27/2) mengatakan, 100 kaplet Tamiflu yang disediakan itu berisi 10 tablet.

Pihak Puskesmas juga sudah diinstruksikan untuk merujuk pasien yang terindikasi ke RSUD Raden Mattaher. Karena Raden Mattaher merupakan rumah sakit yang disiapkan khusus untuk hal ini.

Menurut Erwan, Dinkes Jambi juga telah menginstruksikan Puskesmas agar melakukan penyuluhan ke masyarakat. Flu burung butuh penyuluhan mendasar, dan pihaknya telah instruksikan ke Puskesmas untuk melaksanakan hal itu.

Disebutkan, sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan firus H5N1 yang terjangkit kepad ayam di Jambi berasal darimana. Pihaknya kini masih melakukan penelusuran asal firus yang menyerang ratusan ekor ayam di Kota Jambi. Sebelumnya flu burung merabak di Kerinci.

Harga Ayam Anjlok

Sementara akibat merebaknya pemberitaan adanya temuan flu burung di Kota Jambi, berimbas pada penjualan daging ayam. Para pedagang ayam di beberapa pasar tradisional dalam Kota Jambi mengaku kehilangan omset hingga 50 persen.

“Meski harga daging ayam mengalami penurunan, namun hal tersebut tetap saja tidak berpengaruh banyak pada nilai jual, seiring adanya isu flu burung tersebut. Omset penjualan daging ayam anjlok,”ujar Syahmidun, Minggu (27/2) salah satu pedagang ayam di Pasar Baru Talang Banjar, Kota Jambi.

Menurutnya, omset penjualan turun drastis. Biasanya dirinya bias menjual hingga 100 kilogram ayam perhari, namun sejak tiga hari terakhir, daging yang terjual hanya separuhnya. “Daripada rugi, maka ayam terpaksa sayo jual murah, jauh dari harga beli,”katanya.

Disebutkan, walau harga ayam murah, penjualan tetap sepi. Kini harga ayam Rp 22 ribu perkilonya. Sebelumnya harga mencapai Rp 27.000 per kg.

Joker Saragih, salah seorang peternak ayam potong mengatakan, permintaan daging ayam dari pedagang kini menurun drastis. Pemberitaan virus flu burung penyebab pada pedagang ayam potong mengurangi orderan ayam potong. ruk

Tidak ada komentar: