Senin, 28 Februari 2011

Pengerukan Sungai Batanghari Mewujudkan Program Batanghari Bersih


Gubernur Upayakan Konsep Pembangunan Hijau

Jambi, BATAKPOS

Proyek pengerukan Sungai Batanghari oleh PT Sinco Global (India) juga sejalan dengan program Sungai Batanghari Bersih (SBB) yang pernah dicanangkan Pemerintah Provinsi Jambi sejak tahun 2007 lalu. Program Sungai Batanghari Bersih ini melibatkan beberapa instasni teknis, baik di Provinsi Jambi maupun kabupaten/kota.

Namun implementasi program ini hingga kini belum optimal. Hal ini disebabkan masih belum terkoordinir dengan baik kegiatan antar dinas/instansi provinsi dengan kabupaten/kota.

Kedepan Program Batanghari Bersih ini dapat dilaksanakan dengan terpadu dan berkesinambungan melalui MoU yang dilaksanakan antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.

Proyek Sungai Batanghari dan konsep pembangunan hijau yang dicanangkan Gubernur Jambi H Drs Hasan Basri Agus MM dapat berjalan guna pencapaian Visi dan Misi Provinsi Jambi (2010-2015) Jambi Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera (Jambi Emas).

Proyek pengerukan Sungai Batanghari diharapkan dapat memperlancar transportasi sungai. Angkutan sungai selama ini kurang dimanfaatkan akibat kurang memadainya dermaga serta mendanggkalnya sungai.

Pengerukan sungai Batanghari oleh PT Sinco Global diperkirakan memakan waktu delapan bulan dengan biaya investasi Rp 4,5 triliun. Ekspose proyek ini telah dilakukan di Gubernur Jambi Drs.H Hasan Basri Agus, MM (HBA) beserta SKPD Provinsi Jambi.

Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus mengatakan, saat ini PT Sinco Global akan melakukan awal pengerukan Sungai Batanghari dari Kota Jambi hingga ke Tembesi, Batanghari. Dengan stok faile awalnya di Mandiangin Kabupaten Sarolangun, untuk mengangkut batu bara yang ada di Sarolangun yang memiliki potensi cukup besar.

Pengerukan ini merupakan tahap awal. Kemudian akan dikaji lagi hingga ke Bungo dan daerah lain. Bahkan sudah ada rencana dari PT Sinco Global akan mengeruk sungai hingga ke Ujung Jabung.

Menurut Gubernur Jambi HBA, dengan adanya pengerukan sungai Batanghari ini, maka pengangkutan batubara yang selama ini diangkut dengan menggunakan jalur darat akan dialihkan ke sungai. Sehingga kondisi jalan dapat terpelihara.

“Kita prihatin dengan kondisi jalan kita saat ini sangat parah. Kemudian hasil pengerukan yang berupa pasir tersebut PT Sinco Global menyerahkan sepenuhnya kepada Pemrintah Provinsi Jambi. Kemudian hasil pengerukan pasir ini akan diurus perizinannya untuk kepentingan daerah,”katanya.

Direktur PT Sinco Global, Sundarajen kepada wartawan mengatakan, investasi yang akan ditanamkan sebesar 450 juta dolar atau setara Rp Rp 4,5 triliun, akan digunakan untuk pengerukan hingga pembangunan pelabuhan.

Jangka waktu pengerukan yang dijanjikan adalah selama delapan bulan. Dan sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah daerah PT Sinco Global akan mengelola hingga 20 tahun, dan setelah itu akan dikembalikan kepada Pemerintah Daerah.

Pelabuhan Ujung Jabung

Selain akan melakukan pengerukan sungai Batanghari PT Sinco Global juga berencana akan membangun pelabuhan Samudera di Ujung Jabung. Ketertarikan PT Sinco Global ini adalah karena melihat Provinsi Jambi memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan pelabuhan.

Disebutkan, PT Sinco Global telah beroperasi di Indonesia selama 7 (tujuh) tahun. Dengan dibangunnya pelabuhan Samudera ini tentunya komoditi dari Provinsi Jambi bisa diekspor langsung ke manca Negara.

“Sebab selama ini komoditi Provinsi Jambi sebagian besar di ekspor melalui pelabuhan lain seperti Teluk Bayur di Sumatera Barat, Belawan Medan dan ke Riau. Pelabuhan Samudera di Ujung Jabung ini memiliki potensi yang cukup besar karena bisa berlabuh kapal dengan bobot 60 ribu ton,”katanya.

Batanghari Bersih

Program sungai Batanghari bersih yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jambi sejak 2007 lalu, kini akan diimplementasikan secara optimal. Aksi nyata untuk menyelamatkan Sungai Batanghari dari kerusakan lingkungan akan dilakukan. Bahkan kerusakan lingkungan melalui pencemaran cenderung meningkat tahun ketahun dan hal ini perlu mendapat perhatian serius.

Menurut Hasan Basri Agus, salah satu langkah yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Jambi guna mengantisipasi kerusakan hutan dan pencemaran sungai di Provinsi Jambi, adalah program Batanghari bersih.

Program ini melibatkan beberapa instasni teknis, baik di Provinsi Jambi maupun kabupaten/kota. Program Batanghari Bersih ini dapat dilaksanakan dengan terpadu dan berkesinambungan melalui MoU yang dilaksanakan antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.

“Mengingat luas dan kompleksnya persoalan lingkungan hidup ini, saya berharap forum ini dapat menghasilkan rumusan program dan kegiatan yang vital dan strategis. Sehingga mampu menstimulus sektor pendukung lainya guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini”harapnya.

Konsep Pembangunan Hijau

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengupayakan “konsep pembangunan hijau”, salah satunya dengan membuat RTH (Ruang Terbuka Hijau) di kawasan Pasar Angso Duo. Upaya untuk membuat atau menyediakan ruang terbuka hijau itu telah dipaparkan PT Simota Putra Parayudha (SPP), Wiltop grup (WTC) kepada gubernur dan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi tentang pembangunan dan pengembangan kawasan Pasar Angso Duo Jambi, Kamis lalu.

Tim dari PT SPP yang dipimpin Tanoto Yakobus dalam paparannya kepada gubernur menyatakan bahwa rencana pembangunan dan pengembangan kawasan Pasar Angso Duo itu merupakan lanjutan dari perjanjian sebelumnya dengan Pemprov Jambi.

Menurut HBA, PT SPP mengajukan konsep untuk memanfaatkan tanah bekas Pasar Angso Duo Jambi yang lama, yang menurut PT SPP, itu include dalam perjanjian pertama.

“PT SPP mengajukan konsep untuk membangun ruko, tempat parkir, dan ada lagi tempat hijau tapi kecil sekali, tetapi konsep kita, di situ sebanarnya tidak ada bangunan-bangunan, betul-betul ruang hijau. Oleh sebab itu, tawaran itu kita pelajari. Konsep kita sebenarnya bukan begitu, itu benar-benar ruang hijau, kita kekurangan ruang hijau. Nanti lepas ke sungai itu bisa tempat wisata, ada pemandangan dan segala macam, disamping memang menunjang wisata air yang ada di pasar Jambi ini,”kata HBA.

Disebutkan, sebenarnya Pemprov Jambi sanggup melakukan pembangunan taman itu, namun dilihat dulu, mungki ada yang lebih menarik lagi. Yang penting, kesimpulannya, di situ tempat wisata.

“Kalau bisa sebelum anggaran perubahan separuhnya sudah dikerjakan, dan akan diusahakan menggunakan anggaran Pemprov Jambi sendiri, agar tidak terlalu memberatkan masyarakat. Konsep Pembangunan Hijau sangat relevan dengan kondisi sekarang ini, dengan “global warming” atau pemanasan global sebagai salah satu permasalah besar umat manusia di planet bumi ini,”katanya. rosenman manihuruk.



Pendangkalan : Sungai Batanghari kini banyak terjadi pendangkalan sehingga mempersulit arus transportasi sungai. Dengan program pengerukan Sungai Batanghari oleh PT Sinco Global (India) dapat memperlancar arus transportasi sungai di Provinsi Jambi. Foto batakpos/rosenman manihuruk.

Tidak ada komentar: