Jambi, BATAKPOS
Provinsi Jambi telah memiliki gedung Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB). Gedung tersebut diresmikan Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) Senin (14/2). Peresmian ditandai penanda-tanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), DR Syamsul Maarif MSi, di gedung Pusdalops PB Jambi, Jl A Thalib, Telanaipura, Kota Jambi.
Gubernur Jambi mengatakan, gedung Pusdaslops PB itu dibangun atas bantuan pemerintah Perancis melalui organisasi palang merahnya. Tujuannya untuk mengurangi resiko bencana, seperti banjir, gunung berapi, kebakaran, longsor, angin putting beliung dan gempa bumi.
HBA berharap pusdaslops dimanfaatkan sesuai peran dan fungsinya, sebagai sarana komunikasi, sumber data dan informasi serta pusat komando. Ia juga minta Pusdaslop PB bersinergi dengan program pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Menurut gubernur, saat ini di Jambi telah terbentuk 4 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 4 kabupaten. Dua kota dan lima kabupaten lainnya sedang dalam tahap penyusunan peraturan daerah (perda).
Kepala BNPB Syamsul Maarif mengungkapkan, masalah bencana bukan saja lingkup nasional apalagi lokal, tapi sudah global. Apa yang dilakukan di Indonesia selalu diamati dunia internasional, termasuk masalah bencana.
Menurut Syamsul, gedung Pusdalops PB diperoleh dari Pemerintah Perancis yang penempatannya ditentukan oleh BNPB. Alasannya, Jambi merupakan daerah penyangga bagi Sumatra Barat dan daerah Selatan.
“Atas dasar pertimbangan itu maka dianggap perlu ada fasilitas yang bisa digunakan seandainya ada wilayah tetangga Provinsi Jambi yang mengalami bencana, selain bila terjadi di Jambi sendiri,” ujar Syamsul.
Program Manager Palang Merah Perancis di Indonesia, Satria Budi Utama, melaporkan, dalam upaya penanggulangan bencana pemerintah Prancis melalui palang merahnya memulai langkah baru sistem penanggulangan bencana yang lebih terintegrasi.
Pusdalops PB Provinsi Jambi selesai dibangun pada 2009 dan telah diserahterimakan kepada BPBD Provinsi Jambi, termasuk dengan sistim yang telah terpasang di seluruh Jambi. Khusus di Kerinci diperkirakan selesai 18 Februari ini.
Untuk mengoperasikan semua peralatan sistim komunikasi akan dilakukan pelatihan. Satria berharap semua personil dapat mengikutinya. Disamping itu Palang Merah Prancis bekerjasama dengan PMI Jambi menyusun protap dan pengembangan kegiatan Pusdalops PB.
Seusai peresmian HBA dan Syamsul Maarif meninjau gedung. Syamsul bahkan sempat mencoba parangkat komunikasi radio yang terpasang dan melakukan pembicaraan dengan BPBD Kerinci dan Bungo. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar