JAMBI - Pendistribusian buku panduan Kurikulum 2013 bagi
guru dan siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Jambi dan Provinsi Jambi
sudah 90 persen. Meski terjadi keterlambatan, namun hal tersebut tidak
menghambat proses belajar mengajar.
Meski belum semua buku panduan kurikulum untuk siswa SD
belum terpenuhi, namun pendistribusian buku panduan Kurikulum 2013 akan selesai
pada bulan September ini.
Kabib Dikdas Provinsi Jambi Sumardi kepada Harian Jambi,
Selasa (16/9) mengatakan, di Provinsi Jambi pendistribusian buku panduan Kurikulum
2013 untuk jenjang SD sudah hampir terealisasi.
Pasalnya hanya beberapa sekolah lagi yang belum mendapatkan
bukunya dari penerbit. “Untuk SD pendistribusian buku panduan Kurikulum 2013
sudah mencapai 90 persen. Jadi tinggal beberapa sekolah lagi yang belum
didistribusikan," katanya.
Dikatakan, sekolah SD yang belum mendapatkan buku panduan
Kurikulum 2013 tetap mengadakan proses belajar mengajar. Karena softcopy yang
telah diberikan telah difotokopi oleh sekolah untuk sehingga pembelajaran tidak
terganggu.
“Bagi siswa yang belum mendapatkan buku pegangan Kurikulum 2013
sudah difotokopi dan diberikan kepada siswa menjelang buku pegangan siswa
didistribusikan oleh penerbit," katanya.
Ditambahkan, pihaknya mengakui adanya keterlambatan
pendistribusian buku 2013 tersebut, namun hal itu tidak menghambat proses
belajar mengajar di sekolah, karena sekolah telah diberikan softcopy.
“Memang ada keterlambatan untuk SD dan belum didistribusikan
kepada beberapa sekolah. Namun hal itu tidak mempengaruhi proses kegiatan
belajar dan mengajar. Keterlambatannya pendistribusaian memang dari
pusat," katanya.
Menindaklanjuti Peraturan Menteri (Perma), pihaknya sudah
berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
(Balitbang Kemendikbud).
“Kami juga berkoordinasi dengan penerbit pemenang lelangnya,
dalam hal ini pihak percetakan. Hasilnya memang ada keterlambatan. Daerah lain
juga mengalami hal yang sama tetapi Insya Allah dalam minggu ini semua sudah
selesai didistribusikan," ujarnya.
Bagi sekolah yang belum mendapat buku panduan Kurikulum 2013,
pihak sekolah diperbolehkan untuk menggandakan buku panduan sekolah dasar yang
telah ada.
Penggandaan tersebut akan menggunakan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). “Bagi sekolah yang belum didistribusikan buku Kurikulum
2013 sekolah boleh menggandakan atau memfotokopi buku panduan untuk
siswa," tegasnya.
Sementara, seorang guru SD negeri Kota Jambi mengaku,
keterlambatan pendistribusian buku panduan tersebut cukup mengganggu penerapan Kurikulum
2013. Sebab, kurikulum tersebut baru dan belum begitu dipahami oleh para tenaga
didik.
“Meski siswa dibekali dengan buku panduan Kirikulum 2013
namun kami rasa tidak efektif. Bahkan kini siswa harus memfotokopi sendiri
dengan biaya sendiri buku Kurikulum 2013 tersebut,” katanya. (khr/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar