KUALATUNGKAL–Kabut asap yang menyelimuti Tanjabbar
berdampak pada peningkatan penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Dari catatan Dinas Kesehatan Tanjabbar, sejak Juni lalu terdata 2.756 penderita
ISPA di Tanjabbar.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinkes Tanjabbar melalui Kasi
Pencegahan Penyakit Menularan (P2M) Hj Ermita, dikonfirmasi wartawan belum lama
ini.
Dia merincikan, pada Juni 2014 jumlah penderita ISPA yang
ditangani petugas kesehatan mencapai 1.469 kasus, Juli sebanyak 383 kasus
sedangkan Agustus sebanyak 904 kasus.
Dia mengatakan, memang dalam tiga bulan terakhir terjadi
peningkatan penderita ISPA, hanya saja tidak begitu mencolok.
“Memang ada peningkatan jumlah kasusnya tapi tidak begitu
banyak, sementara untuk data bulan September, berkisar puluhan. Kita masih
mendata," tuturnya.
Ermita mengatakan, Indeks Pencemaran Udara (ISPU) di
Tanjabbar belum tergolong status membahayakan. Kemarin, kabut mulai menipis,
tak seperti kondisi sebelumnya.
“Kabut asap sudah agak mendingan dibandingkan hari minggu
kemarin," katanya.
Dinkes juga sudah mengambil langkah-langkah dalam
penangangan kasus ISPA di Tanjabbar, salah satunya membagikan 2.000 masker
secara gratis kepada masyarakat. Pembagian masker secara merata hingga ke
seluruh kecamatan.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi diri keluar
rumah dan tidak membakar sampah sembarangan. "Jangan keluar rumah jika
tidak penting, sebab kabut asap ini cukup berbahaya sekali bagi kesehatan,"
imbaunya.
Bagi masyarakat yang merasa demam ataupun batuk segera
berobat ke puskesmas terdekat ataupun balai pengobatan lainnya.(nik/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar