JAMBI-Ada hal yang bermakna saat Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus, MBA menjamu sarapan pagi Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pdt. W.T.P Simarmata bersama Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt. Manuarang Hutabarat, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ir Bernhard Panjaitan MM dan lainnya di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin (28/4/2014).
Pada penghujung ramah tamah tersebut, Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus meminta Ephorus HKBP secara khusus mendoakan dirinya dalam tradisi ke Kristenan. “Sekarang pak”, pintanya kepada Ephorus HKBP. Dalam doanya, Ephorus HKBP memohon agar Tuhan memberkati, memberi hikmat kepada Gubernur Jambi HBA dalam memimpin Provinsi Jambi yang majemuk untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Ephorus HKBP Pdt. W.T.P Simarmata juga mendoakan agar Tuhan memberkati keluarga Gubernur Jambi HBA. Ephorus memberikan ulos sebagai cenderamata dari HKBP dan masyarakat Batak di Provinsi Jambi.
"Pak Gubernur, Tuhan itu adalah Esa, satu. Cuman agama yang berbeda cara menyembahnya. Jadi Tuhan yang kita sembah adalah Esa dan aliran penyembahannya yang berbeda antara Kristen dan Islam," kata
Ephorus HKBP Pdt. W.T.P Simarmata. (Lee)
****
Ephorus HKBP Pdt. W.T.P Simarmata Disambut Gubernur Jambi dan Walikota Jambi
Ephorus Disambut Walikota Jambi
Kunjungan Pastoral Ephorus di Jambi
mendapat sambutan hangat dari Walikota Jambi, H. Sy Pasha, ME., dengan
mengundang Ephorus dalam acara ramah tamah di rumah dinas Walikota pada
Sabtu, 26 April 2014. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Walikota,
Drs. Abdul Sani; Sekretaris Daerah, Drs. Daru Pratama yang pernah
mengenyam pendidikan di Pematangsiantar; Letkol. Inf. F. Sianturi,
Dandim 415 Batanghari/Kodam II Sriwijaya; Letkol. CPM. Sihol M.P.
Tambunan, Danrem POM II/2 Jambi; Ketua PTUN; Kajari; pengurus FKUB;
Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt. Manuarang Hutabarat, S.Th.;
pendeta-pendeta; serta tokoh masyarakat Batak yang ada di kota tersebut.
Dalam sambutannya, Ephorus mengungkapkan
dengan tegas bahwa bagi HKBP, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika
dan NKRI sudah final. “Karena itu, kami rindu keutuhan bangsa ini
diwariskan sampai generasi mendatang”, demikian diungkapkan Ephorus.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa warga masyarakat Batak dan warga
jemaat HKBP di kota Jambi rindu akan pemimpin yang mengayomi dan hal
itu telah ditemukan dalam diri Bapak Walikota – disambut tepuk tangan
seluruh yang hadir. Ephorus juga menjelaskan bahwa HKBP telah membangun
bangsa sejak 1861 dalam hal pendidikan, kesehatan dan pembinaan umat.
Sementara itu, Walikota pada awal
sambutannya mengungkapkan rasa bangganya atas kedatangan Ephorus dan
dengan bangga pula beliau menyampaikan bahwa setidaknya ada lima orang
Batak yang menduduki eselon dua di pemerintahan kota Jambi, yakni:
Kesbangpol, Kadis Kesehatan, Staf Ahli bidang Ekonomi, Staf Ahli bidang
Politik, dan Staf Ahli bidang Pemerintahan. Selanjutnya, beliau
bernostalgia tentang awal kedatangan dan karier politiknya di kota yang
terkenal dengan mesjid seribu tiang ini. Beliau mengakui bahwa semuanya
itu tidak lepas dari dukungan orang-orang Batak. “Saya masuk ke kota
Jambi tahun 1992 karena diajak orang Batak yang bermarga Simangunsong.
Karena itu, saya termasuk dituakan dalam keluarga besar Sonakmalela”,
demikian diungkapkannya.
Dalam karier politiknya untuk menjadi
orang nomor satu di kota Jambi, beliau mengakui ada banyak peranan orang
Batak. Beliau menyebutkan nama Nelson Pakpahan yang menggagas
terbentuknya Tim Pasada untuk mendorong beliau maju sebagai Walikota
Jambi. “Orang Batak itu setia dan semua mendukung saya”, ungkapnya dan
disambut tepuk tangan yang riuh. Bahkan, ketika masa kampanye beliau
dipanggil para pendeta untuk menanyakan komitmennya dalam memimpin kota
Jambi. Beliau mengungkapkan bahwa kota Jambi dibentuk dengan kemajemukan
karenanya akan mengayomi seluruh warga masyarakat. “Semua umat beragama
adalah warga kota Jambi”, ungkapnya.
Suasana ramah-tamah tersebut makin
semarak dengan lantunan dua lagu Batak yang dinyanyikan Walikota bersama
Dandim dan Danrem POM. Tidak ketinggalan Sekda Kota Jambi juga
melantunkan lagu Batak dengan fasih. Bahkan, Ephorus juga menyanyikan
dua tembang yang dipersembahkan untuk Walikota dan segenap jajarannya.
Pada kesempatan tersebut, Ephorus memberikan cenderamata dan ulos kepada
Walikota, Wakil Walikota dan Sekda. Begitu juga sebaliknya, Walikota
memberi cenderamata kepada Ephorus HKBP.
Ephorus Disambut Gubernur Jambi
Pada kesempatan lain, Gubernur Jambi,
Drs. H. Hasan Basri Agus, MBA juga menyambut kedatangan Ephorus dengan
mengundang sarapan pagi di rumah dinas Gubernur pada Senin, 28 April
2014. Sambil menikmati sarapan, mereka berbincang dalam suasana yang
santai dan akrab. Gubernur dengan bangga menceritakan masa-masa
kuliahnya di USU dan tinggal di daerah Padang Bulan. Beliau juga
bercerita kenangan naik mobil ALS tanpa AC dari Jambi – Medan dan
sebalinya.
“Saya tinggal di daerah Padang Bulan, saya tidak asing
bergaul dengan orang Batak”, ungkapnya. Secara pribadi, beliau sangat
mengagumi keuletan dan kerja keras masyarakat Batak. “Banyak orang Batak
yang bertani sayur-mayur disini, mereka orang-orang yang suka bekerja
keras”, demikian diakuinya. Selain itu, beliau juga menyampaikan pernah
berlibur selama beberapa hari di Danau Toba dengan seluruh keluarganya,
bahkan pernah mengunjungi Tarutung dan masih mengingat gereja HKBP
Pearaja. Beliau berjanji akan berkunjung ke Tarutung dalam tahun ini.
Pada kesempatan tersebut, Ephorus juga
menyampaikan berbagai pelayanan HKBP yang memperlihatkan kehadiran HKBP
yang menjadi berkat bagi dunia. Bahkan, kehadiran menjadi berkat ini
sudah dilakukan pada zaman zending, baik dalam dunia pendidikan,
kesehatan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Ephorus mengungkapkan
bahwa salah seorang tokoh HKBP telah memperkenalkan kopi dari Humbang ke
mancanegara.
Hal ini meningkatkan taraf hidup warga masyarakat Batak.
Sementara itu, dalam konteks berbangsa dan bernegara, Ephorus
mengungkapkan bahwa Sumatera Utara memiliki toleransi yang sangat baik.
FKUB Sumatera Utara sangat kompok dan aktif dalam mewujudkan kerukunan
antar umat beragama di Sumut. Ephorus juga menyampaikan harapan-harapan
masyarakat Batak dan warga jemaat HKBP agar Gubernur diberkati Tuhan
dalam memimpin provinsi Jambi dan membawa masyarakat mencapai
kemakmuran.
Di penghujung ramah tamah tersebut,
Gubernur meminta Ephorus mendoakan dirinya dalam tradisi kekristenan.
“Sekarang pak”, pintanya kepada Ephorus. Dalam doanya, Ephorus memohon
agar Tuhan memberkati, memberi hikmat kepada Gubernur dalam memimpin
provinsi Jambi yang majemuk untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Ephorus juga mendoakan agar Tuhan memberkati keluarga beliau. Ephorus
memberikan ulos sebagai cenderamata dari Huria Kristen Batak Protestan
dan masyarakat Batak di kota Jambi. Hadir dalam pertemuan tersebut Kadis
Perhubungan Provinsi Jambi, P.B. Panjaitan; Praeses HKBP Distrik XXV
Jambi dan pendeta HKBP yang melayani di distrik tersebut.
Gereja HKBP yang Bergumul
Penyambutan Gubernur dan Walikota Jambi
kepada Ephorus tidak lepas dari kunjungan pastoral yang dilakukan
Ephorus ke HKBP Distrik XXV, khususnya dalam mengunjungi warga jemaat
HKBP yang memiliki pergumulan (marungkil) dalam membangun gereja
karena adanya larangan dari kelompok tertentu.
Pada hari Sabtu, 26 April
2014, didampingi Praeses dan para pendeta, beliau mengunjungi HKBP
Agave Mendalo, HKBP Dolok Sion Sengeti, HKBP Anugerah Kenali Besar dan
puncaknya beribadah bersama pada hari Minggu, 27 April 2014 di HKBP
Aurduri. Ibadah ini dihadiri lebih dari tiga ribu warga jemaat HKBP yang
berada di distrik Jambi dan gereja tetangga. Meskipun hujan deras,
mereka tidak beranjak dari tenda-tenda yang menjadi tempat ibadah.
Selama mengunjungi gereja-gereja di
atas, Ephorus meneguhkan iman mereka. Dalam khotbah dan bimbingan
pastoralnya, beliau mengungkapkan bahwa kematian dan kebangkitan Kristus
merupakan pengharapan bagi orang percaya. “Dalam setiap kesulitan,
Tuhan menyertai umat-Nya”, demikian diungkapkannya dengan penuh
semangat.
Karena itu, beliau mengajak seluruh warga jemaat HKBP untuk
tetap bersikap baik, menghargai perbedaan, tidak menghujat, tetap saling
mengasihi, hadir sebagai sesama bangsa, dan membangun perdamaian.
Dengan demikian, kehadiran HKBP akan menjadi berkat bagi dunia. Ephorus
juga melakukan pertemuan dengan pelayan penuh waktu, pertemuan dengan
tokoh masyarakat Batak, serta mengunjungi Distrik Center HKBP Distrik XXV Jambi seluas 12,2 ha untuk pusat retreat dan pelatihan.
Pdt. Mangasa Lumbantobing
(Sumber: http://hkbp.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar