Mulai Usia 15
hingga 59 Tahun
Pemerintah Provinsi Jambi harus bekerja ekstra keras untuk
mengentaskan buta aksara di Provinsi Jambi, pasalnya ribuan penduduk di
Provinsi Jambi masih buta aksara.
Jambi-Sebanyak 80.642 jiwa
penduduk Provinsi Jambi berusia 15 hingga 59 tahun masih buta
aksara, membaca, menulis dan berhitung (calinstung).
Jumlah itu terdiri dari usia remaja 15-24 tahun sebanyak 6.535 jiwa, sedangkan
usia 15 – 59 tahun ada 80.641 jiwa, serta lansia usia 60 tahun ada lima persen.
Berdasarkan Indek Biaya
Pemberantasan Buta Aksara, kurang
lebih Rp 400 ribu/orang, maka dibutuhkan dana sebesar Rp 32 miliar lebih.
Sehubungan dengan itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi tahun 2013 lalu berupaya
untuk menurunkan buta aksara
minimal satu persen dengan anggaran kurang lebih Rp15 miliar.
Sedangkan yang mampu
dianggarkan Dinas pendidikan Provinsi Jambi sesuai dengan yang diusulkan kepada
Bappeda Provinsi Jambi sebesar Rp3, 667 miliar, dengan target 8.000 orang. Bila
ini tercapai maka masyarakat Jambi yang terbebas dari buta
aksara ada di atas 98 persen.
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jambi, Drs Rahmad Derita Harahap menjelaskan, Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jambi sebelumnya telah membahas hal itu saat pelatihan pengurus Badan
Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI),
bertempat di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi tahun lalu.
Menurut Rahmad, guna
memberantas buta aksara diperlukan
serginitas antara Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten/Kota,
sesuai dengan kewenangan masing-masing, yang mengacu kepada Peraturan
Pemerintah No.38 tahun 2007.
“Kegiatan ini diharapkan dapat
membantu masyarakat yang tidak tahu baca tulis dan berhitung. Dari hasil sensus
penduduk tahun 2010 yang dilaksanakan BPS bersama Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan diperoleh informasi, dimana jumlah penduduk buta
aksara di Provinsi mencapai 80.642 jiwa,”katanya.
Disebutkan, acara itu tujuan
khusus memberikan kesempatan masyarakat yang tidak mampu untuk dapat mengikuti
belajar dari program yang telah digerakkan PKBM yang berada di Kabupaten/Kota
dalam Provinsi Jambi. Masyarakat dapat terkoordinir dengan baik dan terdata
bagi yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung.
Peserta kegiatan ini adalah
tutor dan penyelenggara pendidikan keaksaraan dari Kabupaten/Kota dalam
Provinsi Jambi sebanyak 600 orang peserta. Mereka mengikuti program kegiatan
untuk pedoman dalam penyelenggaraan program Orientasi Teknis Tutor, Penyelenggaraan
Pendidikan Keaksaraan di daerahnya.
Disebutkan, pengentasan buta aksara di Provinsi Jambi termasuk buta aksara Al-Quran. Bahwa pengentasan buta aksara ini ditujukan untuk seluruh
masyarakat, mulai anak usia sekolah yang tidak sempat mengikuti pendidikan,
hingga orang-orang tua yang tidak sempat mengenyam pendidikan.
Sedangkan untuk pengentasan buta aksara Al-Quran khusus bagi peserta
didik, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Sebenarnya angka 2, 61 persen
ini dari jumlah penduduk Jambi masih kecil, namun yang menarik pada tahun 2009,
Jambi pernah menyampaikan bahwa Jambi telah terbebas dari buta
aksara. Ternyata berdasarkan data di Kementerian
Pendidikan masih ada. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar