HARIAN JAMBI EDISI Cetak Senin Pagi 2 Juni 2014 Halaman 13 Warna. |
Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan urat nadi
perekonomian yang harus didukung oleh pemerintah guna mewujudkan masyarakat
mandiri dalam meningkatkan perekonomian. Pentingnya pembangunan jalan dan
jembatan, adalah salah satu solusi meningkatkan perekonomian di Provinsi Jambi
khususnya di daerah produksi pangan. Lalu bagaimana pembangunan infrastruktur
selama empat tahun belakangan ini? Berikut liputannya.
R MANIHURUK, Jambi
Rendahnya kualitas
jaringan infrastruktur, khususnya jalan, jembatan menjadi
penghambat utama percepatan pembangunan di Provinsi Jambi selama ini. Kerusakan
jalan yang cukup tinggi menjadi salah satu kendala rendahnya minat investor
menanamkan modalnya di Jambi.
Namun demikian,
empat tahun belakangan ini, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Jambi
optimis visi “Jambi EMAS” (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) 2010-2015
akan terwujud. Visi itu sudah tampak berkat dukungan seluruh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).
Selama ini, kerusakan
jalan dan jembatan juga memperlambat pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru
di sentra-sentra produksi tanaman pangan dan lainnya yang tersebar di beberapa
kabupaten.
Memasuki empat tahun
kepemimpinan Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi periode 2010-2015, Drs
H Hasan Basri Agus-H Fachrori Umar (HBA– FU), sejak dilantik 3 Agustus 2010 lalu,
pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Provinsi Jambi sudah meningkat secara
signifikan.
Awal tahun 2010
lalu, kerusakan jalan di Provinsi Jambi mencapai 27,14 persen dari sekitar
1.567 km panjang jalan provinsi. Sedangkan jalan provinsi yang rusak ringan di
Jambi mencapai 447,05 km (28,53 persen). Jalan provinsi yang kondisinya baik di
daerah hanya 295,97 km (18,89 persen).
Kerusakan jalan yang
sangat serius di berbagai tempat di Provinsi Jambi merupakan permasalahan yang
paling disorot oleh dewan, hal ini juga diterima oleh gubernur dan menyatakan
bahwa sejak tahun 2011 perbaikan jalan memang diprioritaskan.
Karena pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan urat nadi perekonomian di yang harus didukung oleh pemerintah guna mewujudkan masyarakat mandiri dalam meningkatkan perekonomian.
Karena pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan urat nadi perekonomian di yang harus didukung oleh pemerintah guna mewujudkan masyarakat mandiri dalam meningkatkan perekonomian.
Kerusakan jalan dan
jembatan juga memperlambat pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di
sentra-sentra produksi tanaman pangan dan lainnya yang tersebar di beberapa
kabupaten.
Guna menjawab
tantangan itu serta menyadari besarnya pengaruh kemiskinan akibat infrastruktur itu terhadap percepatan pembangunan daerah, Drs H
Hasan Basri Agus-H Facrori Umar (HBA– FU) memprioritaskan pembangunan
infrastruktur di Provinsi Jambi.
Pembangunan urat
nadi perekonomian (infrastruktur jalan, jembatan)
merupakan persoalan yang harus segera diatasi. Perbaikan kerusakan dan
peningkatan kualitas jalan dan jembatan di Jambi harus tuntas paling lambat
lima tahun. Target itu harus tercapai karena produksi pertambangan batu bara
dan perkebunan kelapa sawit di Jambi kini mulai mengalami booming (ledakan
produksi).
HBA Utamakan Pembangun Infratsruktur
Langhkah strategis Gubernur
Jambi HBA yang dinilai banyak pihak sangat tepat dalam mendorong percepatan
kesejahteraan rakyat adalah dengan mengutamakan pembangunan infrastruktur.
Dalam kurun lima tahun terakhir
HBA menunjukan komitman yang kuat untuk membuat sarana dan prasarana di Jambi
semakin baik. Tercatat Rp 900 miliar dana ABPD Provinsi Jambi tahun 2013
diperuntukan khusus untuk membuka daerah terisolir.
Kemudian peningkatan berbagai
ruas jalan di seluruh wilayah Provinsi Jambi. Sarana dan prasarana irigasi,
serta berbagai fasilitas publik lainnya. Dibandingkan total APBD tahun 2013
yang mencapai Rp 3,2 Triliun, maka alokasi dana untuk infrastuktur tersebut
sungguh sangat besar demi meweujukan Jambi EMAS 2015.
Empat tahun berjalan kepemimpinan Gubernur Jambi HBA, tetap
konsisten membangun infrastruktur di Provinsi Jambi. Perlahan tapi pasti,
pembangunan infrastruktur di Provinsi Jambi menggapai kemajuan yang cukup
signifikan.
Pembangunan Jalan Jangkat
Mengkaji potensi dan kondisi Jangkat, khususnya potensi
pertanian, Pemerintah Provinsi Jambi di bawah
kepemimpinan HBA-FU memutuskan untuk membangun jalan Jangkat, tepatnya dari
Simpang Pulau Rengas – Muara Siau – Dusun Tuo – Jangkat.
Pembangunan jalan dengan panjang 155,53 Km dan lebar 6,50 m
ini dilaksanakan dalam tahun jamak (multi
years), yakni tahun 2011 sampai tahun 2014 (Juli 2011 sampai Januari
2014).
Kini, Jangkat sudah punya wajah baru. Tempat yang dulu
identik dengan terisolir dan terpencil itu sudah memiliki akses jalan yang
bagus, yang sangat memudahkan masyarakatnya dalam melakukan kegiatan ekonomi
dan kegiatan lainnya.
Dibangunnya jalan Jangkat membawa dampak yang luar biasa.
Perjalanan darat dari Bangko (ibukota Merangin) ke Jangkat, yang sebelum jalan
dibangun bisa mencapai waktu tempuh hingga 9 jam dan bahkan lebih ketika cuaca
hujan, kini bisa ditempuh hanya dalam waktu 3 jam.
Pada Rabu (28/5/2014) Gubernur Jambi HBA melakukan peletakan
batu pertama pembangunan Jembatan Syamsudin Uban yang merupakan prasarana untuk
memperlancar arus penggerak orang dan barang dan perekonomian masyarakat serta
merupakan salah satu ikon dan objek bersejarah yang memiliki nilai tersendiri
bagi warga masyarakat khususnya di Kabupaten Merangin.
Selain itu Gubernur Jambi HBA juga melakukan penandatanganan
prasasti jalan Pulau Rengas-Jangkat di kabupaten tersebut. “Pembangunan jembatan yang memiliki panjang
100 meter dan lebar 9 meter tersebut menggunakan dana APBD Provinsi Jambi
sebesar Rp 35 Miliar. Untuk tahun pertama dialokasikan
Rp 10 Miliar, sedangkan penyelesaiannya ditahun kedua sebesar Rp 25 Miliar. Jembatan ini sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan
lalulintas di Kota Bangko,” ujar HBA.
HBA menjelaskan, efek positif dari selesainya
pembangunan tentunya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
“Saya berharap jalan yang telah dibangun dapat dimanfaatkan dengan baik dan
ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Merangin.
“Dengan membangun dan meningkatkan ruas-ruas jalan
yang menghubungkan pusat-pusat produksi karena wilayah ini merupakan sangat
potensial dengan pertanian dan pemanfaatannya
belum optimal,” jelas HBA.
Gubernur Jambi HBA juga menjelaskan bahwa sinergi antara
Pemprov Jambi dengan kabupaten/kota harus dibarengi dengan keterpaduan
perencanaan dan pelaksanaan program sektoral. “Diharapkan dapat mempercepat
upaya pengembangan kawasan ini sebagai sentra agribisnis di Provinsi Jambi,” ujarnya.
Pembangunan Jalan Kabupaten
Pembangunan Jalan Kerinci juga merupakan prioritas dalam
pembangunan infrastruktur Pemerintah Provinsi Jambi. Pembangunan Jalan Kerinci
dilaksanakan dalam tahun jamak, yakni tahun 2014 dan 2015. Namun, bukan berarti
pembangunan Jalan Kerinci hanya dilaksanakan pada tahun 2014 dan 2015 ini,
tahun-tahun sebelumnya pun, pembangunan Jalan Kerinci juga dilakukan.
Sejalan dengan pembangunan Jalan Jangkat dan Jalan Kerinci,
Jalan Batang Asai juga mendapat perhatian serius dari Gubernur Jambi. Untuk
menanggulangi keterisoliran Batang Asai, yang tentunya bermuara pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat, pembangunan Jalan Batang Asai merupakan
langkah maju dalam pembangunan Provinsi Jambi.
Dikatakan HBA, ruas jalan ini merupakan kewenangan provinsi
yang menghubungkan Kota Bangko dengan beberapa kecamatan seperti Tiang Pumpung,
Muaro Siau, Lembah Masurai, Jangkat dan Sungai Tenang.
Jadi ada lima kecamatan yang menggunakan ruas jalan ini.
“Pemerintah Provinsi Jambi akan terus menngupayakan pembangunan jalan Simpang
Pelawan–Muaro Talang-Batang Asai di Kabupaten Sarolangun. Dengan adanyan
koneksi tersebut akan muncul dan berkembang pusat-pusat pertumbuhan baru,” kata
HBA.
Selanjutnya Gubernur Jambi HBA juga menjelaskan, dengan
telah selesainya pembangunan ruas jalan ini tentunya masyarakat mulai merasakan
manfaat selain faktor keamanan dan kenyamanan, dan waktu tempuh.
Gubernur Jambi HBA juga menjelaskan bahwa sinergi antara
Pemprov Jambi dengan kabupaten/kota harus dibarengi dengan keterpaduan
perencanaan dan pelaksanaan program sektoral. “Diharapkan dapat mempercepat
upaya pengembangan kawasan ini sebagai sentra agribisnis di Provinsi Jambi,”
pungkas Gubernur.
Bupati Merangin Al Haris menyampaikan ucapan terima kasih
atas selesainya pembangunan jalan Pulau Rengas-Jangkat. Karena selama ini
masyarakat Jangkat sering mengeluh terhadap kerusakan jalan yang bertahun-tahun
tak kunjung diperbaiki dan kini telah mulus.
“Kami masyarakat Kabupaten Merangin mengucapkan terima kasih
kepada Pak Gubernur yang telah memprioritaskan pembangunan jalan ini,” ujar
Bupati Merangin.
Menurut Al Haris, banyak jalan-jalan yang butuh perbaikan
seperti jalan Sarolangun-Batang Asai, jalan Bangko–Kerinci, namun yang
didahulukan jalan Pulau Rengas-Jangkat, hal ini disebabkan jalan ini sangat
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah
ini.
“Kita tahu Jangkat dan sekitarnya merupakan sentra
hortikultura, penghasil kentang, cabe, kol dan sayuran lainnya. Selama ini
sering membusuk di kebun, namun kini pedagang asal daerah lain datang. Artinya
kesejahteraan petani meningkat, karena hasil tani telah laku terjual,” kata Al Haris.
Turut hadir pada kesempatan itu Asisten II Sekda Provinsi
Jambi Havis Husaini, Staf Ahli Gubernur M.Diyanto, Ketua Bappeda Provinsi Jambi
Fauzi Ansori, Kadis Pora SatriyaBudi, Kadis Kesehatan Provinsi Jambi Andi Pada,
Direktur Rumah Sakit Ali Imron, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi
Jambi Henrizal, Kepala Biro Pemerintahan Yazirman serta para Anggota
Forumkomfinda Kabupaten Merangin dan seluruh kepala SKPD Kabupaten Merangin
serta para undangan lainnya.(lee). Sudah Terbit di HARIAN JAMBI EDISI Cetak Senin Pagi 2 Juni 2014 Halaman 13 Warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar