Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan pilar utama dalam
mempertahankan pendidikan agama Islam di Provinsi Jambi. Saat ini pendidikan agama
sudah mulai terasingkan dengan munculnya pendidikan kejuruan. Sehingga minat
untuk menjadikan pendidikan agama sebagai prioritas pilihan, sangat kecil.
Untuk itu perlu adanya kerjasama semua pihak untuk
mempertahankan dan melestarikan Pondok Pesantren yang di dalamnya mengandung
nilai-nilai sejarah dan pencetak tokoh-tokoh pemimpin dan ulama besar di
Republik Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi.
Hal itu disampaikan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) dalam
Peringatan Hari Ulang Tahun Perguruan Hidayatullah Islamiah (PHI) ke-80, serta Haul KH M Daud Arif ke-39,
tokoh pendiri PHI di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Sabtu (14/6).
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) mengapresiasi
pencapaian yang telah dicapai Pondok Pesantren (Ponpes) dalam menyumbang Sumber
Daya Manusia (SDM) yang unggul di Provinsi Jambi. SDM itu mendukung pembangunan
di Provinsi Jambi guna mewujudkan Jambi yang Ekonomi Maju Aman Adil dan
Sejahtera (Jambi EMAS) 2015.
Disebutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendukung
berbagai upaya yang dilakukan oleh individu, kelompok, maupun yayasan dalam
menegakkan ajaran yang benar, terlebih lagi ajaran tersebut memiliki makna
mendasar dalam upaya memperkokoh Hablum
Minallah dan Hablum Minannas.
Menurut HBA, melalui momentum Peringatan Hari Ulang Tahun
PHI yang ke-80, serta Haul KH M Daud Arif yang ke-39 ini, selaku penerus dan penikmat perjuangan ulama-ulama
pendahulu yang telah berjuang menegakkan syiar agama Islam dan kemerdekaan
bangsa Indonesia.
“Mari melalui momentum ini, kita wujudkan tekad dan
kebersamaan dalam membangun daerah dan bangsa kita, tanpa memandang status
kedudukan dan keberadaan kita, akan tetapi melihat atas dasar azas pemberdayaan
masyarakat dan hablum minannas,"
terang HBA.
Disebutkan, saat ini pendidikan agama sudah mulai
terasingkan dengan munculnya pendidikan kejuruan, sehingga minat untuk
menjadikan pendidikan agama sebagai prioritas pilihan, sangat kecil.
Untuk itu perlu adanya kerjasama semua pihak untuk
mempertahankan dan melestarikan Pondok Pesantren yang di dalamnya mengandung
nilai-nilai sejarah dan pencetak tokoh-tokoh pemimpin dan ulama besar di
Republik Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi.
“Tidak sedikit tokoh-tokoh pemimpin bangsa kita dari Pondok
Pesantren. Saya sendiri dulunya juga sekolah di pesantren, oleh karena itu,
kita semua sepakat bahwa Pondok Pesantren ini tidak boleh terkikis oleh zaman.
Kita menginginkan Pondok Pesantren ini terus lestari dalam melahirkan kader
ulama dan pemimpin masa depan. Untuk mewujudkan semua itu, butuh sinergitas
semua pihak dalam melestarikannya,” kata HBA. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar