Provinsi Jambi merupakan wilayah yang dengan indikator ekonomi makro yang baik. Perekonomian Jambi pada triwulan I-2014 tumbuh sebesar 8,37% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 6,93% (yoy).
Serta lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,21% (yoy). Struktur perekonomian Jambi menunjukkan bahwa sektor primer (pertanian dan pertambangan) masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu 45,20%, diikuti sektor jasa-jasa (tersier) 37,38% dan sektor sekunder sebesar 17,42%.
Hal itu dikatakan Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Jambi, Poltak Sitanggang pada pembukaan pelatihan kepada petugas AO perbankan se-Provinsi Jambi di Hotel Aston Jambi, Kamis (5/6).
Disebutkan, dari sisi perkembangan harga, pada triwulan I-2014, inflasi Kota Jambi tercatat 7,51%(yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (8,74%). Namun demikian, inflasi Jambi tersebut lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 7,32%.
“Baiknya indikator ekonomi Jambi juga diikuti dengan positifnya kinerja perbankan Jambi. Aset perbankan sebesar Rp29,69triliun, dengan outstanding kredit bank umum Rp23,93 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) Rp20,07 triliun. Kualitas kredit yang diberikan masih relatif terjaga tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross bank umum yaitu sebesar 2,06%,” kata Poltak Sitanggang. (lee)
Serta lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,21% (yoy). Struktur perekonomian Jambi menunjukkan bahwa sektor primer (pertanian dan pertambangan) masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu 45,20%, diikuti sektor jasa-jasa (tersier) 37,38% dan sektor sekunder sebesar 17,42%.
Hal itu dikatakan Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Jambi, Poltak Sitanggang pada pembukaan pelatihan kepada petugas AO perbankan se-Provinsi Jambi di Hotel Aston Jambi, Kamis (5/6).
Disebutkan, dari sisi perkembangan harga, pada triwulan I-2014, inflasi Kota Jambi tercatat 7,51%(yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (8,74%). Namun demikian, inflasi Jambi tersebut lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 7,32%.
“Baiknya indikator ekonomi Jambi juga diikuti dengan positifnya kinerja perbankan Jambi. Aset perbankan sebesar Rp29,69triliun, dengan outstanding kredit bank umum Rp23,93 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) Rp20,07 triliun. Kualitas kredit yang diberikan masih relatif terjaga tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross bank umum yaitu sebesar 2,06%,” kata Poltak Sitanggang. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar