HARIANJAMBI.COM-Ternyata menyambut Imlek 2566 tidak hanya dilakukan umat
Konghucu dan Budha. Umat Protestan dan Katolik juga menyambutnya dengan ibadah
syukur. Seperti yang dilaksanakan GMI Sion Jambi, GKPJ Pasar Jambi dan Gereja
Santa Theresia Pasar Jambi. Di tiga gereja beda dogma itu melakukan ibadah
syukur Imlek dengan khusuk. (BACA JUGA :Imlek 2566 Umat Budha di Vihara Jambi, Tradisi Mempereret Kekeluargaan)
Tapi ada hal yang unik di Ibadah Imlek 2566 di Gereja
Katolik Santa Theresia. Kalau di GMI Sion dan GKPJ mayoritas jemaatnya Etnis
Tionghoa, tapi Ibadah Imlek 2566 di Gereja Katolik Santa Theresia juga dihadiri
etnis Batak, Jawa dan Flores.
Pantauan Harian Jambi, Kamis (19/2/2015), ibadah di Gereja
Katolik Santa Theresia dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Ibadah
dibawakan oleh lima Romo yakni Romo Yusnita, Romo Sigit, Romo Paulus,
Romo Apri dan Romo Haryono. Kotbah Firman Tuhan disampaikan Romo Apri.
Dalam Kotbahnya Pengkotbah Romo Yohanes Haryoto SCI meminta, dengan Imlek ini sebagai jalinan silaturahmi dan doa politik yang aman dan damai. Dirinya juga meminta seluruh umat Katolik agar saling mendoakan agar Indonesia tetap damai.
Ibadah Imlek di Gereja Katolik Santa Theresia dihadiri 1000 jemaat. Jemaat terpaksa duduk di luar gereja karena membludaknya jemaat yang hadir. Uniknya, umat yang hadir beribadah di Gereja Santa Theresia Jambi bukan hanya Etnis Tionghoa, namun juga berbagai suku lainnya, seperti Batak, Jawa, Flores.
Usai ibadah, pengurus gereja juga membagikan jeruk Imlek
kepada seluruh jemaat yang hadir beribadah. Ibadah Imlek di di Gereja Katolik
Santa Theresia Jambi berjalan dengan khusuk.Pastor juga menyalami jemaat usai ibadah. (KLIK JUGA http://harianjambi.com/berita-ibadah-imlek-2566-di-GMI Sion-Jambi-ini-kata-Pdt Rudiyanto)
Pelaksanaan ibadah di Kelenteng dan Vihara di Kota Jambi juga
mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Disetiap tempat ibadah Kelenteng dan
Vihara dijaga oleh polisi. (Rosenman Manihuruk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar