Perumahan Tipe 48 di Bagan Hill Residence Kota Jambi |
Jakarta-Banyak keraguan
masyarakat untuk melakukan investasi dengan membeli perumahan karena finansial
yang terbatas. Seperti yang dikeluhkan Tiwi, (23). Dirinya baru 1 bulan ini
bekerja dan masih karyawan kontrak dengan penghasilan Rp 2,9 juta perbulan.
Dirinya tertarik untuk beli rumah, namun masih ragu.
“Saya
tertarik untuk memulai investasi terutama di bidang syariah. Pertanyaannya,
apakah dengan penghasilan saya yang segitu saya bisa mencapai tujuan untuk
mempunyai rumah (DP KPR) sebagai aset saya di masa depan. Dan instrumen
investasi apa yang bisa saya pilih. Mohon masukannya. Terima kasih sebelumnya,” ujar Tiwi.
Guna
menjawab keraguan Tiwi tersebut, berikut tips dari Aidil Akbar Madjid, MBA,
Pakar Ekonomi Mikro & Keluarga.
Terimakasih
atas pertanyaan Anda. Sayang sekali Anda tidak menyebutkan Anda ingin memiliki
rumah di daerah mana. Harga properti saat ini sangat beragam, tergantung
lokasi, akses, dan tipe rumah. Pada
area-area yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat seperti di tengah kota,
dekat pusat perbelanjaan/sekolah/kantor/pabrik, harga rumah relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan rumah di pinggir kota atau di tempat yang jauh
dengan pusat aktivitas.
Daerah tempat properti juga menentukan harganya, misalnya di DKI Jakarta sudah sulit mencari rumah dengan harga Rp 300 juta, namun di Bogor atau Karawang masih banyak rumah dengan kisaran harga Rp 300-350 juta.
Dengan
penghasilan Anda yang Rp 2,9 juta per bulan, Anda bisa saja membeli
rumah/mengumpulkan uang untuk DP KPR, namun sangat tergantung dari berapa harga
rumah yang Anda inginkan, dan harga rumah seperti sudah disinggung di atas
sangat bergantung pada lokasi, akses dan tipe rumah. Selain
itu, tergantung juga pada berapa rupiah yang dapat Anda sisihkan per bulan
untuk berinvestasi, dan tergantung pada berapa lama lagi Anda ingin membeli
rumah tersebut.
Dengan
demikian, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah merumuskan tujuan
menjadi angka-angka pasti, misalnya seperti berikut ini: ingin membeli rumah di
daerah X rumah yang diinginkan adalah rumah dengan harga saat ini Rp 350 juta, Anda
ingin membeli rumah tersebut 10 tahun lagi. Saat ini, yang dapat Anda sisihkan
adalah Rp 1 juta per bulan.
Bagi
pembeli properti pertama, sangat dianjurkan untuk menggunakan KPR agar
pembelian rumah menjadi ringan. DP KPR saat ini minimal 30% dari harga rumah.
Namun
jangan lupa untuk menghitung juga biaya-biaya administrasi dan asuransi yang
harus dibayarkan di awal. Sehingga jumlah uang yang harus disiapkan bisa
meningkat menjadi 35-40% dari harga rumah.
Langkah
selanjutnya, selama jangka waktu dari saat ini hingga target waktu pembelian
rumah, akan ada kenaikan harga properti. Anda harus mengetahui berapa kenaikan
harga properti di daerah yang Anda inginkan.
Di
beberapa daerah, kenaikan harga properti dapat mencapai 15-20% per tahunnya.
Kenaikan ini harus Anda perhitungkan untuk dana DP KPR. Terakhir, Anda dapat
menghitung dari uang yang Anda sisihkan per bulan untuk mencapai target dana DP
KPR tersebut, dan ke produk mana yang sesuai untuk tujuan pembelian rumah
pertama tersebut.
Banyak
sekali produk investasi syariah yang beredar saat ini, salah satunya adalah
reksa dana syariah. Untuk berinvestasi di produk reksa dana syariah Anda dapat
mengunjungi bank atau manajer investasi.
Sebelum
memulai berinvestasi, Anda harus memastikan bahwa kondisi keuangan Anda sehat,
memiliki dana darurat dan asuransi, minimal asuransi kesehatan, dan asuransi
jiwa bila diperlukan.
Untuk
menghitung tujuan keuangan secara rinci dan mengetahui produk-produk reksadana
syariah atau produk investasi syariah lainnya Anda dapat menghubungi perencana
keuangan independen yang profesional dan memiliki track record yang baik.(dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar