Tuntut Lahan : Ratusan buruh tani dari tiga kabupaten di Provinsi Jambi melakukan unjukrasa di depan kantor gubernur Jambi, Selasa (1/5). Mereka menuntut hak buruh tani yakni lahan 15.032 hektar yang diserebot perusahaan perkebunan diserahkan kepada petani. Foto batakpos/rosenman manihuruk
Peringati Hari Buruh Internasional
Jambi, BATAKPOS
Ratusan buruh petani yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pasal 33 (GNP 33) dari tiga desa di Provinsi Jambi menuding pemerintah tidak peduli terhadap buruh tani. Para buruh tani masih kerap dilakukan sebagai “sapi perahan” yang pengupahannya dibawah standar.
Kemudian Pemerintah Provinsi Jambi tidak mampu menyelesaikan sengketa 15.032 Hektar lahan antara petani dengan perusahaan di Provinsi Jambi. Mereka menuding Pemprov Jambi hanya mengumbar janji-janji tanpa adanya bukti nyata.
Hal tersebut terungkap saat ratusan petani dari Suku Anak Dalam (SAD) 113 Tanah Menang, Kabupaten Batanghari, Dusun Kunangan Jaya II, Kabupaten Batanghari dan Dusun IV Mekar Jaya, Kabupaten Sarolangun melakukan unjukrasa di depan kantor gubernur Jambi, Selasa (1/5) dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional.
“Kami buruh petani kecewa. Pasalnya kesepakatan-kesepakatan yang dibuat pemerintah tidak berjalan. Verifikasi dan pemetaan yang semestinya selasai pada awal Mei 2012, tapi macet. Pemda Sarolangun dan Pemda Batanghari selalu “melempar bola” ke perusahaan,”kata koordinator lapangan petani, Joko Supriyadi Nata. RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar